"Dia absolute sedangkan aku menang bagus kalau kalah yah sudahlah, bagaimana ya kalau dua orang dengan kepribadian dan sifat yang berbeda satu sama lain ini bertemu ? apakah kalian pikir mereka bisa jadian dan jadi couple tersweet yang pernah kalian lihat, atau bisa jadi sebaliknya. Oc x Akashi "
Oppositte Attraction © Tsunderimabae
Kuroko No Basket © Tadatoshi Fujimaki
Warning bagi para readers tersayang maaf fanfic ini mengandung banyak typo, OOC, dan macam macam kegajean yang lainnya diharap jangan mengclose tab fanfiction atau melakukan hal gaje lainnya saat baca ff ini hehe sekian btw Happy reading readers tersayang
Author POV
Hari ini yah seperti biasanya di SMA Rakuzan sama seperti hari-hari yang lain tidak ada yang istimewa, namun tidak bagi gadis bersurai hitam nan panjang yang melangkah gontai dengan muka malas dan mata ngantuk di depan pintu gerbang SMA Rakuzan, bisa dilihat jelas di wajahnya kalau si gadis itu kalau bisa dan boleh sih tidak usah datang saja ke sekolah, kenapa ? sebenarnya hari kamis bagi gadis yang bernama Inoue Hana ini biasa biasa saja tapi ada satu mata pelajaran yang paling dia benci hari ini, apa itu ? Olahraga, bukankah olahraga itu menyenangkan dan membuat badan jadi sehat, tidak bagi orang yang payah dalam olahraga dan tidak atletis dan Inoue Hana dengan sekali lihat kamu akan tahu betapa tidak atletisnya dirinya ini dan karena semenjak SD sampai kelas 1 SMA pelajaran ini selalu membuatnya terlihat konyol dan bodoh.
Hana POV
Olahraga hari ini adalah pelajaran pertama dan hari ini kami akan belajar tentang basket," ya ampun pegang bola basket saja mungkin bisa dihitung dengan jari bagaimana mau mendriblle si bola" gerutuku dalam hati , benar – benar menyebalkan rasanya hampir lima kali belajar mendriblle rasanya si bola selalu lari kesana kesini kabur dari ku, kalau begini terus bisa- bisa aku gagal lagi dalam tes dan yang pasti perbaikan lagi perbaikan lagi sampai bisa, tapi untuk kasus ku entah kenapa baru satu atau dua kali perbaikan dengan hasil yang tentunya masih tetap sama saja guruku sudah menyerah dan ya bisa kalian lihat sendiri dari SD sampai SMA nilai mata pelajaran olahraga ku selalu dibawah rata rata dan jadi tepat standard itu pun kalau sudah ambil tes perbaikan, yah tapi aku Cuma payah di dalam olahraga dan matematika saja sih, untuk soal akademis bisa dibilang baiklah kalau saja nilai olahraga dan matematikaku tidak standard standard saja, dan pelajaran olahragapun selesai diakhiri dengan aku dipanggil oleh sensei untuk ikut tes perbaikan di jam eskul sore nanti karena ya sudah jelas aku gagal total dalam tes driblle dan shotting bola basket, tapi untungnya aku tidak terlihat bodoh hari ini, adaikan aku ini seperti Akashi san teman sekelas ku yang pandai itu pasti semuanya berjalan dengan lancar, pikirku
Dan akhirnya selesai sudah semua pelajaran hari ini dan aku bergegas menuju ruang eskul music, baru setengah jalan dan sepertinya aku lupa sesuatu, oh iya sore ini aku ada tes perbaikan seketika aku langsung berlari menuju gym, setelah sampai di gym aku langsung membuka pintu dan masuk ke dalam gym dan menghampiri sensei yang sedang asyik melihat tim basket SMA Rakuzan bermain basket,
"Sensei"
ucap ku sesopan mungkin karena takut menggangu sensei yang sedang asyik,
"loh belum ganti baju olahraga, cepat ganti sudah mau mulai nih"
jawab sensei, dan aku langsung tancap dan mencari tempat ganti baju yang aman di sekitar gym, oh iya ganti di loker gym saja pikirku, sesampai di loker aku langsung membuka pintu loker tanpa melihat dahulu loker mana yang kumasuki dan apa yang ku temukan di loker taraaaaaaaaaa pandangan ku langsung tertuju pada anak laki laki bersurai merah cerah yang sedang santai- santainya mengganti pakaian di ruang loker dan entah kenapa pipiku memanas dan rasanya hidung ku mau menglirkan darah bagai air terjun Niagara seketika melihat anak laki laki itu bertoples ria dihadapan ku, karena bukan saja wajahnya yang tampan tapi body atletisnya yang sukses membuatku panas dingin.
"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA"
sontak saja hal mengejutkan ini membuat aku berteriak saking syok, senang dan entah apalagi pokonya nano- nano rasanya, aku benar- benar gugup tidak percaya dengan apa yang aku lihat barusan, tidak mau mataku ternoda lebih kotor lagi akupun langsung menutup mataku namun rasanya jari-jariku merenggangkan jarak yang menutupi mataku sehingga aku masih bisa sedikit- sedikit melihat apa yang ada didepanku,
"Kau "
Oh tidak orang ini memanggil ku dia tahu siapa aku, dia pasti akan memarahiku habis- habisan, pikirku dalam hati dan rasa- rasanya sepertinya aku mengenal anak ini, segera aku melihat kearah anak laki- laki itu dan aku tidak percaya ternyata itu Akashi san pantas saja aku mengenalnya, dan ketika pandangan matanya bertemu dengan ku rasanya pandangan itu terlalu biasa saja tanpa ada unsur keterkejutan sama sekali , diakan seharusnya syok seperti di manga- manga itu loh, namun disatu sisi pandangan itu terlalu dingin untuk seorang anak remaja seusia kami, seperti ada sesuatu yang berbahaya yang meneriaki otakku untuk cepat kabur dari sini dan seketika pun aku langsung berlari kabur dari TKP tanpa pernah melihat kebelakang lagi saking malunya dengan apa yang baru saja terjadi, dan pada akirnya akupun berakhir di toilet perempuan, dan aku langsung mencuci muka ku di wastafel dan ku gosok- gosok mataku yang sudah tidak perawan ini, dan berusaha melupakan kejadian tadi, oh ya kenapa aku harus lari tadi harusnya aku minta maaf dan bukankah seharusnya dia yang malu bukan aku, ya sudahlah minta maafnya nanti saja kalau ketemu dijalan nanti batinku.
"Lama sekali"
ucap sensei yang tampaknya capek menungguku dari tadi
"maaf sensei tadi aku hmmmm" bingung mencari alasan
"ya sudahlah hari ini kamu lihat saja dulu tim basket bermain siapa tahu nanti kamu bisa dapat sesuatu yang bisa dipelajari untuk tes perbaikan " kata sensei
"jadi sensei kapan tes perbaikannya"
"sensei rasa kalau sekarang kamu belum siap untuk tes, minggu depan saja tes perbaikannya "
"Baiklah, terima kasih sensei"
ucapku sopan dan segera memperhatikan tim basket bermain tapi seketika itu juga pandanganku mendadak horror saat aku melihat anak laki laki yang bertoples ria tadi sedang bermain basket bersama tim basket SMA Rakuzan, bukannya aku tidak tahu atau pura- pura tidak tahu kalau Akashi masuk tim basket di SMA kami, karena sebenarnya aku belum mempersiapkan hatiku untuk bertemu dengan bocah bersurai merah terang ini, dengan malu- malu aku mulai memperhatikannya bermain, ya ampun ternyata tidak hanya tampan tetapi dia juga sangat pandai bermain basket
"haaa mengagumkan" kataku pelan,
ternyata benar rumor yang dikatakan oleh orang- orang kalau Akashi itu pintar di segala bidang, dan soal rumor kalau dia kapten dari gnerasi keajaibannya teiko , loh kenapa aku mendadak jadi fansgirl begini, dasar Hana bodoh batinku, tapi tetap saja mataku ini berkhianat, walaupun dilihiat dari samping kok rasanya dia semakin enak dilihat ya, benar- benar nista pemikiran ku ini, bisa-bisanya berfansgirl ria saat disuruh sensei mempelajari soal basket, tapi mau diperhatikan sampai ayam melahirkanpun rasanya tidak ada yang nyangkut di otakku sama sekali
Dan sebelum pulang aku menoleh terlebih dahulu ke bangku pemain yah disana si tampan berambut merah sedang istirahat dan aku mengambil langkah maju untuk menghampirinya tapi dasar yah memang aku ini plin plan dan sedikit malu- malu padahal harusnya aku minta maaf soal kejadian tadi, tapi rasanya hatiku belum siap jadi aku bergegas meninggalkan gym dan pulang tanpa melihat kebelakang tanpa melihat pergerakan ku di ikuti oleh sepasang mata yang dari tadi sebenarnya memperhatikan ku dalam diam.
.
Dan mata siapakah itu ?
.
.
.
Jawabannya di chapter 2 yah hehehe
Maaf chapter pertama kurang menarik ya TT_TT
Review dan sarannya ditunggu ya dadah bye bye ~
