Baekho!Friendship

Krisho!Bromance

Romance, friendship, school life.

Enjoy the story…

Mavro fos present

.

MOS ?!

.

.


Menunggu, itu adalah kata yang paling menyebalkan bagi Suho saat ini. Bayangkan saja, ia telah duduk selama dua jam di halte ini hanya untuk menunggu sahabatnya membeli peralatan MOS. Tidak biasanya sahabatnya itu terlambat menemuinya. Suho mendengus pelan.

''Baek? Mengapa lama sekali sih?'' Suho melihat Baekhyun datang dari arah sampingnya seraya menggerutu keras. Baekhyun yang menjadi pelaku keterlambatan hanya bisa nyengir tidak jelas.

''Sudahlah kita beli perlengkapan buat MOSnya.''

.

.

''Kamu dapat kelompok apa sih?'' Baekhyun memilih lonceng yang berada di depannya. Dia bertanya tanpa menatap kearah sang lawan bicara.

''Biru muda. Kemarin aku tidak masuk untuk pembagian kelompok. Aku hanya mendapat info itu dari kakak kelas yang dekat denganku. Kalau kamu?'' Suho balik bertanya. Tangannya sudah memegang beberapa kain wol biru muda dan juga kertas manila yang berwarna senada dengan benang wol tersebut. Matanya menatap lekat-lekat beberapa buah lonceng berbeda ukuran dan jenis yang berada di tangan Baekhyun yang sudah berbalik menghadapnya.

''Menurutmu, bagus mana?'' Tanya Baekhyun. Dia menunjukkan beberapa buah lonceng di tangannya.

''Ini saja, lebih ringan juga kecil. Bunyinya pun tak terlalu berisik.'' Suho menunjuk sebuah lonceng berwarna silver dengan telunjuknya yang sudah dipenuhi oleh barang-barang.

''Baiklah aku ambil ini sembilan. Suho mau juga?'' Tawar Baekhyun. Suho dengan antusiasnya mengangguk. Baekhyun kemudian memasukkan barang belanjaannya kedalam keranjang belanja yang berada di tangannya, diikuti dengan Suho. Kemudian dengan cekatan Baekhyun mengambil barang-barang yang juga berwarna sama dengan Suho.

''Aku juga biru muda. Kelas X8 jangan lupa ya?'' Kemudian Baekhyun dengan santainya berjalan kearah kasir untuk membayar barang-barang yang mereka beli. ''Oke, jadi sekarang kita ke rumah mu untuk membuat tas segilimanya bukan?''

.

.

Setelah selesai berbelanja kebutuhan-kebutuhan untuk MOS di toko dekat sekolahnya, mereka memutuskan untuk berjalan kaki menuju rumah Baekhyun karena rumahnya juga tidak terlalu jauh dari sekolah baru mereka. Walaupun mereka sedang berpuasa dan cuaca sangat panas. Hal itu tidak menyurutkan kesenangan mereka berjalan kaki.

''Ho, menurutmu apa tujuan dari MOS sebenarnya sih?'' Baekhyun menatap lurus kearah mobil motor yang berlalu lalang disekitar mereka. Mereka tengah berjalan di trotoar jalan mengingat kondisi yang dibicarakan.

''Hmmm, Balas dendam mungkin? Itukan yang sering dikatakan oleh adik kelas yang menjalani MOS. Sejujurnya aku tidak tahu. Aku belum pernah memasuki OSIS sebelumnya.'' Suho mengangkat bahunya. Baekhyun tersenyum kecewa. Bukan itu jawaban yang ia inginkan keluar dari mulut sohibnya. Bagaimanapun juga itu melukai hatinya sebagai mantan OSIS ketika ia SMP yang juga menjadi koordinator saat masa orientasi itu. Ia yakin jika kakak-kakak kelas yang mendengar cerita ini juga akan sedih. Bukan itu jawaban sebenarnya.

''Kau salah Ho..'' Jawab Baekhyun lirih. Matanya menerawang ke langit Seoul yang sangat cerah. Biru menghiasi tanpa setitikpun awan yang menggantung disekitarnya. Suho yang berada di sebelah kirinya menoleh penasaran. ''Memang apa tujuan sebenarnya?''

''Tujuannya ya?'' Baekhyun senyum-senyum sendiri. Bola matanya melirik sekilas pada Suho yang masih sangat penasaran. Pantas saja ia penasaran. Pada dasarnya pada saat MOS SMP dia tidak ikut karena harus dirawat di rumah sakit. Jadi selama ini dia belum pernah mengikuti MOS.

''Para anggota OSIS disini itu pada dasarnya memang bukan untuk sekedar balas dendam karena waktu mereka kelas sepuluh pernah dikerjain oleh anggota OSIS pada saat itu. Mereka disini ada untuk mendisiplinkan kita. Untuk memberi kita nasehat. Memberi tahu tatakrama dan kesopanan beretika. Mengenalkan lingkungan seperti apa sekolah baru kita ini. Dan masih banyak hal-hal positif yang mereka ajarkan pada kita. Tidak selamanya para kakak kela OSIS memarahi kita. Lagian kalau mereka marah pasti ada sesuatu yang membuat mereka marah yakan? Seperti karena kita melanggar peraturan sekolah.''

Suho menganggukan kepalanya tanda mengerti. Matanya ia alihkan pada trotoar di depannya. Ternyata OSIS tak semenakutkan dan sekejam seperti apa yang dia bayangkan ya? Pikir Suho senang.

''Yang pasti MOS itu menyenangkan juga. Daripada kita nganggur-nganggur di rumah. Lebih baik kita menguras keringat disana.'' Ini pertama kalinya Baekhyun merangkul pundak Suho. Rasa persahabatan mereka benar-benar kuat ternyata. Suho tersenyum.

''Cepat Baek, jangan membuang-buang waktu lagi. Ayo kita bikin tasnya.'' Suho segera menarik paksa tangan Baekhyun sehingga telapak tangannya memerah menuju ke rumah Baekhyun.

''Baiklah, ayayay kapten.''

.

.


Yeay, aku bawa ff baru nih. Ini terinspirasi dari pengalamanku loh waktu ospek kemarin. Rencananya ff ini mau aku buat series ato gak berchapter begitu. Jadi di chapter ini masih menceritakan persahabatanku sama temen aku. Nah di chapter duanya mulai ada bumbu-bumbu romance antara aku dan pacar baru aku sekarang hahahaha... jadi banyak dari ff ini yg mengulas keseharian aku. Walau aslinya keseharian aku di ff sama aslinya lebih random di dunia nyata sih hehehe. Pacarku namja dan aku yeoja.

Cast bromance ff ini adalah Krisho lagi, yeay. disini romancenya krisho belum keliatan ya. malah krisnya juga gak keliatan batang hidungnya. HOHOHO *evilsmirk.

Aku bakal lanjut ff ini kalau misalnya banyak yang ngeriview. Soalnya aku mau minta masukan nih. Dan aku mau ngelanjutin ff ini pas habis lebaran. eh terserah kalian deh ini ff mau dilanjut apa kaga. kalo kalian minta berhenti ya sudah buat kenangan aja di laptop. HAHAHA *ketawasetan.

dan ini adalah ff terakhirku di bulan ramadhan.. selamat hari raya ya bagi umat muslim.

Bantu riview yah?