Title: The Lost Soul

Author : Drumstick99

Main Cast : Kim Jongin/Kai, Oh Sehun/Sehun

Support Cast : Wu Yifan/Kris, Xiumin, and the other

Genre : Mystery, Fantasy, School Life, Brothership

Length : Chaptered

Rating : T

Disclaimer : Cerita ini murni dari pikiran saya sendiri. Cast bukan milik saya, melainkan milik Tuhan dan orang tua mereka masing-masing. Saya cuma minjem nama doang.. Mian kalo ffnya kurang memuaskan, gaje, jelek, dll. Pernah di post di wordpress pribadi saya : .com

Happy Reading~~

.

.

Prolog

Sehun melangkahkan kakinya keluar dari sebuah rumah. Ah, mungkin lebih tepatnya disebut sebagai sebuah mansion. Ia berjalan keluar dari mansion itu sambil membawa sebuah koper berukuran besar. Terngiang di pikirannya tentang percakapan antara dirinya dan ayahnya di dalam rumahnya tadi.

"Sejak kapan kau berpikir untuk melakukan hal itu, Oh Sehun." Kata ayah Sehun dengan suara yang tenang.

"Aku baru saja memikirkannya. Banyak temanku yang seperti ini juga." Kata Sehun. "Tinggal di apartement sendiri, sekolah, dan mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya."

"Kau pikir hidup sendiri itu nyaman?"Kata ayahnya lagi.

"Aku tak tahu.. Aku hanya ingin mencoba hidup mandiri, Appa.." Kata Sehun memelas.

"Bagaimana jika aku tak mengizinkanmu keluar dari rumah ini?" Kata ayahnya lagi.

"Mudah saja. Appa jarang berada di rumah. Aku bisa kabur, lalu kembali ke rumah jika Appa akan kembali ke Korea." Kata Sehun enteng. Tuan Oh hanya menghela napasnya saat mendengar Sehun. Perkataan anaknya itu memang benar, ia jarang berada di rumah mereka, terutama sejak kematian ibu Sehun beberapa tahun yang lalu. Ia selalu disibukkan dengan pekerjaannya.

"Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu?" Kata Tuan Oh.

"Aku ini namja, Appa.." Sehun menggerutu. "Aku bisa menjaga diriku."

"Appa tak akan mengizinkanmu, Sehun-ah.." Kata Tuan Oh lagi. "Sebentar lagi kau harus masuk SMA. Kau tidak mungkin bekerja sambil sekolah."

"Appa.. Jebal.." Sehun memohon pada ayahnya.

"Kau tidak tahu bahaya apa yang mengintaimu di luar sana, Sehun-ah.." Tuan Oh menghela napas berat.

"Kalau begitu, aku akan pergi dari rumah ini tanpa sepengetahuan appa, aku juga tidak akan memberitahu appa dimana aku tinggal." Kata Sehun tetap dengan pendiriannya.

"Hah.. Sehun-ah.." Tuan Oh akhirnya menyerah. "Appa akan mengizinkanmu tinggal sendiri, tapi dengan beberapa syarat."

Dan disinilah seorang Oh Sehun berada sekarang. Di depan sebuah pintu apartement yang diberikan oleh appanya. Ia harus tinggal di apartement mewah ini sebagai syarat agar appanya mau mengizinkannya.

"Kalau begini, bukan tinggal dengan kerja keras sendiri namanya." Kata Sehun. "Berarti hari ini aku harus mencari pekerjaan."

.

.

"Kai-ya!" Terdengar teriakkan seseorang di dalam sebuah rumah yang sangat besar.

"Apa-apaan kau ini Hyung.." Kai berkata dengan wajah malas sambil menguap dan menutup wajahnya kembali dengan bantal. "Pagi-pagi sudah membuat keributan."

"Kau yang apa-apaan. Ini sudah jam 11 dan ini sudah tidak pagi lagi. Cepat bangun!" Kata Kris sambil memukul Kai dengan bantal di tangannya.

"Hyung! Ini hari libur. Aku boleh tidur selama yang aku mau." Kata Kai.

"Ini memang hari libur, tapi bukan berarti kau boleh bermalas-malasan, Kim Jongin." Kris memanggil Kai dengan nama aslinya. "Kita harus mencari orang itu."

"Bisakah kita hentikan pencarian itu? Sudah berapa lama kita mencarinya, tapi kita tak pernah menemukannya." Kata Kai.

"Kau ini, dia bukanlah sebuah barang yang tetap diam di suatu tempat." Kata Kris. "Tentu saja sulit mencarinya."

"Aku malas hyung. Hari ini saja, biarkan aku beristirahat.." Kata Kai. "Aku masih memiliki waktu 2 minggu kan untuk mencarinya bersamamu.."

"Kau ini.. Kau kira 2 minggu itu seberapa lama?" Kata Kris lagi.

.

.

Pagi ini Sehun kembali menjalankan aktivitas yang sudah ia jalani selama kurang lebih seminggu. Ia mendapat pekerjaan bekerja di sebuah café milik seseorang bernama Kim Minseok atau yang biasa di panggil Xiumin.

"Sehun-ah.." Xiumin memanggil Sehun.

"Ne?" Sehun yang tadinya sedang mengelap meja di sana pun langsung menghampiri Xiumin.

"Kapan kau masuk sekolah?" Tanya Xiumin.

"Ah... Minggu depan, Hyung.." Kata Sehun.

"Oh.. Berarti kau akan menjadi murid kelas 10 ya.." Xiumin menganggukkan kepalanya.

"Tidak, Hyung." Kata Sehun. "Aku langsung masuk kelas 11."

"Benarkah?" Tanya Xiumin. "Kau masuk SMA mana?"

"Hm.." Sehun menganggukkan kepalanya. " SM Senior High School.. Aku loncat kelas."

"Wah.. Kau ini anak berprestasi ya.." Kata Xiumin.

"Dan juga, mulai minggu depan berarti aku tak bisa berkerja pagi hari selain hari sabtu dan minggu.." Kata Sehun.

"Tak masalah, Sehun-ah.. Kita bisa mengganti jam kerjamu menjadi malam.." Kata Xiumin.

"Gomawo, Hyung.." Sehun tersenyum.

"Aku punya teman, adiknya juga bersekolah di sana. Tahun ini dia naik ke kelas 11 juga." Kata Xiumin. "Mana tahu kau sekelas dengannya. Namanya Kim Jongin."

"Begitukah?" Kata Sehun. "Apa orangnya baik?"

"Ya, dia anak yang baik." Kata Xiumin. "Walau terkadang menyebalkan.."

.

.

TBC

a.n : annyeong.. ^^ Atas saran beberapa readers, aku ngepost ff ini di ffn juga akhirnya.. :D ff ini pernah aku post di wordpress pribadi aku.. Semoga responnya bagus ya.. :D Don't be a silent readers please.. Mian kalo ffnya jelek,, kurang menarik, dll.. Masih author baru soalnya.. Aku 99L, terserah mau panggil aku apa.. Part pertama kalo ga ada halangan + responnya bagus, aku upload besok.. Kalo ga, ya berarti ga di post besok.. /ehh/ Kkk~