Wabah

Disclaimer: MASHAMI KURUMADA…

Author: Istar Fantasy (Add my FB: IStar SrFantasy ...or Follow my Twitter : IS_magicgirl)

Chapter: 1

Istar: "Kangennya ngerjai para Saint…!"

Dohko: "Sepertinya penyebab kemalangan kita kembali !"

Istar: "Saori ?"

Dohko: "Kamu…!"

Istar: "Dikabulkan…!"

Saints: "Noooo…!" (ngejar Dohko)

Jajaran bangunan klasik berbalut plastic bening ataupun kantung kresek raksasa yang hitam legam membumbung keangkasa, itulah pemandangan yang tampak ditanah Sanctuary beberapa hari belakangan ini. Bukan karena mau dijual ataupun semua penghuninya jadi mendadak gila kebersihan. Akan tetapi karena sebuah wabah mengerikan yang sedang menyebar luas disana.

Entah siapa yang menjadi sumbernya yang pasti semua orang repot bukan main dibuatnya.

Tak sedikit dari mereka yang tak memiliki kesabaran tingkat tinggi rela membabad kepalanya sampai licin. Tapi tak sedikit juga yang jadi senang karena ada kerjaan baru selain berkelahi, yaitu mencari mahluk kecil, imut, penghisap darah yang bersemayam dalam rambut mereka.

Ya… inilah wabah kutu rambut yang membuat keadaan di Sanctuary siaga level S.

"Gimana ni… dalam seminggu hampir 80 % penduduk Sanctuary terkena wabah yang berbahaya ini !"

Kata saint Aries yang kini berkepala plontos, tanpa rambut sedikitpun.

"Jangan begitu, mereka juga mahluk hidup yang berhak hidup !"

Shaka masih sabar dan membiarkan kutu-kutu itu berpesta ria didalam rambutnya yang indah. Tapi kalau behias kutu tetep aja serem gak mau dekat-dekat.

"Udah deh Shaka jangan ceramah… kepalaku jadi makin panas !"

Teriak Si DM yang penampilannya udah gak karuan dengan rambut acak-acakan kaya orang yang sering nongkrong dirumah sakit jiwa.

"Iya… Shak… jangan ceramah… apalagi baca do'a… entar si DM terbakar…!"

Tambah Aiolos yang lagi duduk membentuk lingkaran bersama Aiolia, sikembar, juga Shura dan Milo guna saling mencari mahluk kecil yang merepotkan itu dari kepala mereka secara berantai.

DM: "Emang gue apaan…!" (ngambek)

Shaka: "Dedemit…! Ups…!" (Tutup mulut)

Shaka keceplosan dan buru-buru menutup mulutnya lalu menyingkir dari jangkauan si DM.

"Sepertinya memang sudah terlanjur menyebar ! Akan sulit diberantas !"

Ini kata Aquarius Camus yang menghias kepalanya dengan topi baseball, sebab kini dia telah sama licinnya dengan Mu. walau begitu dia tampak lega gak perlu garuk-garuk lagi.

"Iya… kasihan banyak yang menderita… dari kemarin, para bronzies tidak mau keluar dari kamar mandi masing-masing dan terus memakai berbagai sampo dan obat untuk membasmi kutu. Mereka juga ogah botak yang katanya gak keren."

Dohko dalam old version dengan tenang memandangi mereka yang masih sibuk garuk-garuk dari kursi goyangnya. Soalnya dalam versi tua, rambut Dohko dikit banget ditambah kulit keriputnya yang alot membuat kutu enggan untuk mendekat.

Milo: "Mana si Apro juga gak mau keluar dari kuilnya… takut ketularan katanya !"

Kanon: "Kenapa Mil… kangen ya ?"

Rambut Saga yang sedang diawasi Milo jadi korban karena Kanon terlalu jauh dari jangkauan makanya kepala Saga saja yang dijambak sama kalajengking yang ngamuk itu.

"Tapi bener, si Apro gak keliatan ! Apa dia belum tertular atau malah udah botakin kepala juga ?"

Kali ini Shura yang ngomong. Dia sepertinya pengen banget liat keadaan si Aphro yang sudah berhari-hari gak kunjung menampakan batang hidungnya yang baru saja dioprasi pemanjangan (?).

"Koq Peduli amat Shur sama Aphro…!"

Si Alde gelenyeean didepan pintu sendirian sambil nyisir dengan sisir khusus pencari kutunya.

"Diem kutu bengkak…! Aku ngomong bukan karena perduli sama si Aphro loh… cuman kenapa dia gak setia kawan… kita garuk-garuk disini dia malah ngumpet di kuil yang udah kaya parsel…!"

Sejak wabah menyebar Shura memang jadi sedikit tempramen. Bahkan kuil Capricorn sudah tak berbentuk lagi gara-gara perbuatannya sendiri.

"Jangan-jangan dia punya obat kutu yang bagus tapi gak mau bagi-bagi sama kita !"

Perkataan Aiolia ini membuat yang lainnya terdiam, berfikir, bahkan si DM bisa berjungkir, mungkin saja memang begitu makanya si Aphro gak mau keluar karena gak mau membagi obat kutu mujarabnya pada mereka.

Saga: "Kalo itu benar… aku bakal karungin dia sama pupuk kandang…!"

Camus: "Gue bakalan botakin dia… biar tau rasanya disebut bola lampu !"

"Gue bakalan putusin dia !"

"Siapa tu yang barusan ngomong ?" Tanya Aiolos yang merasa mendengar kalau ada yang mau mutusin si Aphro. Itu berarti ada yang jadian sama dia. Namun yang lainnya sepertinya tidak ada yang mendengar, mungkin yang barusan ngomong juga pura-pura cuek supaya gak ketahuan.

"Akhirnyaaaaaaaaa…...!"

Jeritan keras yang menggema itu membangunkan semua goldies yang lagi asik membayangkan mereka menghajar si Aphro dengan menanam aneka kutu dikepalanya sampai kecoa, katak dan gajah (?)

Yang membuat mereka terkejut bukan hanya suara teriakan itu tapi juga orang yang sedang menjeritnya. Dia berpakaian hangus compang camping dengan rambut berdiri mengeluarkan asap. Pokoknya sangat lain dari biasanya.

"Ke… na… pa... At... he... na... sa... ma... ?"

Saga gagap karena kaget.

"Gila karena kutu ? Atau Kutu karena Gila…?"

Si DM ngomong seenaknya.

"Bukan…!" (Pukul siDM pakai pot bunga mahal)

meskipun harga pot itu mencapai 50 juta tapi Athena udah gak perduli lagi... sepertinya wabah kutu ini telah sukses merubah sifat sang pemimpin Sanctuary ini. Baginya membasmi kutu telah menjadi prioritas utamanya kali ini.

"Lihat ini…! Aku menemukan ramuan yang dapat memusnahkan kutu-kutu itu dalam sekejap… hahaha (ketawa iblis)…!"

Athena menunjukan sebotol cairan berwarna hitam pekat yang mengeluarkan kepulan asap hijau berbau petai + jengkol + kotoran kambing.

Aiolos: "Bagaimana anda membuatnya ?"

Athena: "Aku mempelajarinya dari si Alberich…!"

Semua: "Bahaya ni…!"

"Jadi sekarang… siapa yang mau coba duluan ?"

Semua: "Tuh… kan…!" (bersiap untuk kabur)

To Be Continue

Behind the scane

Istar (pakai pelindung kepala): "Apakah ramuan buatan Athena ini akan manjur ? Lalu bagaimana nasib para saint dan kutu-kutunya ? Dan siapa yang bakalan putusin si APhro…? Liat aja entar !"

Aiolos: "Aku pesimis !" (masukan kepala kedalam botol (?))

Istar: "Kenapa aku jadi ngeri ya… ngebayangin Camus sama Mu botak…!"

Aiolos: "Lagian kenapa harus wabah kutu rambut… gak ada yang lebih kerenan sedikit apa…?" (Garuk-garuk botol)

Istar: "Bener juga…! Mungkin lebih baik wabah kutu air, kurap, panu…"

Aiolos: "Hoooooyyyyyy…?!"