My Senpai © Kazusaki Kuga
Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Cerita singkat ini terinspirasi dari tipe gadis kesukaan Kiseki no Sedai + Kuroko & Kagami
Happy Reading
.
.
.
.
"Ryouta."
Kise yang saat itu tengah mengguyur kepalanya dengan air kran menghentikan kegiatannya begitu suara yang dikenalnya memanggilnya. Ia lekas mematikan kran dan mendongak untuk mendapati seorang gadis berjalan ke arahnya.
"Aku mencarimu. Ternyata kau disini."
"Senpai. Ada apa-ssu?"
Gadis itu hanya tersenyum manis. Kemudian menangkupkan handuk yang dibawanya ke kepala Kise yang basah kuyup, bermaksud mengeringkan rambut blonde kekasihnya.
"Kau keringatan karena habis bermain basket, tidak baik jika kau mengguyur kepalamu dengan air dingin begini."
"Ah... maafkan aku-ssu." Kise hanya menurut ketika kepalanya bergerak-gerak mengikuti gerakan tangan gadis itu. "Ada perlu apa senpai kemari-ssu?"
"Tidak ada," gadis itu tersenyum lagi. "Hanya ingin bertemu denganmu saja."
Semburat merah tampak menjalar di pipi Kise.
"Baik, sudah agak kering. Aku akan kembali ke klub menyeduh teh. Kau juga harus segera kembali berlatih basket dengan teman-temanmu."
"Ano..."
Mendengar Kise akan mengucapkan sesuatu, gadis itu menunggu.
"Apa senpai benar-benar tidak merasa keberatan berpacaran denganku-ssu? Kita jarang sekali berduaan karena fans-fansku selalu mengejarku. Aku merasa tidak enak pada senpai."
Mulanya gadis itu tersenyum, kemudian tertawa kecil mendengar penuturan si model.
"Kenapa? Kau tau aku menyukaimu, dan kau sudah membuatku bahagia dengan membalas perasaanku. Untuk apa aku peduli pada para fansmu yang berebut perhatianmu sementara kau selalu memberiku semua yang ada padamu," gadis yang lebih tua setahun dari Kise itu sedikit berjinjit untuk mengelus surai sang pria penuh sayang. "Lagipula kita masih bisa bertemu dan berduaan seperti ini, kan?"
Senyuman manis gadis itu langsung membuat Kise memeluknya kencang.
"Aku sangat mencintai senpai-ssu."
Pelukan Kise dibalas. "Aku juga sangat mencintaimu, Ryouta."
Setelah melepas pelukan dan saling berbalas lambaian, gadis itu berlari menjauhinya dengan wajah sumringah yang sangat kentara di manik madu Kise, membuat raut bahagia itu menular di wajah sang model. Dan ketika Kise juga berbalik, terlihat segerombolan makhluk pelangi menghadangnya.
"Eh? Minnatachi? Kenapa kalian semua ada disini-ssu?"
Kise bukannya tidak tahu bahwa mereka semua memasang wajah yang seolah ingin menantangnya. Karena itu Kise hanya membalas dengan tawa kikuk.
"Dia gadis yang terlalu lembut untukmu yang berisik, Kise-kun."
"Eeeh~ Kurokocchi hidoi-ssu."
"Dadanya besar dan ia terlalu seksi untukmu, Kise."
"Aominecchi jangan mesum padanya!"
"Dia yang lebih tua pasti kerepotan mengurusmu yang seperti anak kecil, Kise."
"Midorimacchi, senpai tidak terlihat begitu-ssu!"
"Dia tinggi, tidak pantas untuk Kise-chin yang model."
"Itu saat dia memakai sepatu berhak tinggi, Murasakibaracchi."
"Dia juga bangsawan sepertiku. Gadis yang bermartabat seperti dia tidak pantas bersanding denganmu yang orang biasa, Ryouta."
"Eeh, Akashicchi terlalu memandang perbedaan."
"Dia selalu terlihat dewasa dan elegan, pasti malu berjalan bersamamu yang kekanakan."
"Kagamicchi jangan ikut-ikutan-ssu."
"Intinya..." Midorima menaikkan kacamatanya yang tidak pernah bergeser dari tempatnya.
"Segera berpisahlah dengannya, Kise-kun/Kise/Kise-chin/Ryouta."
"Bilang saja kalau kalian ingin merebutnya dariku-ssu!"
