Disclaimer: NARUTO MILIK MASASHI KISHIMOTO
Warning: OOC, AU, typo, ide pasaran, Gaje, EYD kacau dll
I hope you like it. :)
.
.
.
"Kau mencintaiku."
"Nyata atau tidak Nyata." Bisiknya pada—ku
Lagi-lagi lelaki itu terbangun ditengah malam dengan mimpi yang sama dan selalu berulang-ulang seperti sebuah kaset yang telah rusak. Ada perasaan aneh tiap kali dalam mimpi itu seseorang yang tidak ia ketahui rupanya selalu mengatakan, "kau mencintaiku." dan kemudian selalu diakhiri dengan, "nyata atau tidak nyata"
Memangnya siapa yang mencintai? Dan kalimat apa itu nyata atau tidak nyata?
Mengusap mukanya dengan kasar. Lelaki dengan surai pirangnya—yang kini tampak basah itu mulai beranjak dari ranjang king sizenya menyingkap selimut dengan kasarnya—hingga memperlihatkan dada bidangnya yang kini tengah berpeluh ria akibat keringat.
Dengan langkah gontai lelaki itupun menuju ke dapur guna mengambil minuman untuk meredakan tenggorokannya yang panas. Setelah meminum minumannya lelaki itu pun kembali lagi ke kamarnya dan menuju balkon kamarnya karena merasa tertarik dengan keindahan langit malam. Mengambil bungkus rokok yang terletak diatas meja dekat balkon itu—lelaki itu pun mulai menyulut rokoknya dan menghisapnya secara perlahan.
Dengan pandangan datar yang masih menatap keindahan langit malam—lelaki yang mempunyai iris sewarna blue shappire itu—tak henti-hentinya menghisap dan menghembuskan rokoknya secara perlahan.
Hingga Handponenya yang berada di atas Nakas itu menghentikan lamunannya.
'ck' kesal Lelaki itu
dengan langkah malas Lelaki itu pun melangkah menuju Nakas dimana Handponenya berada,
"hm" sahut Naruto dengan malas
"yo, Naruto dimana kau?" tanya orang diseberang telepon
"dirumah, ada apa?"
"kemarilah, sekarang kami sedang di Kaguya Club," ajak orang diseberang telepon.
"baiklah,"
setelah kalimat terakhir dari Naruto. Telepon pun terputus. Tak ingin membuang waktu lebih lama lagi. Naruto pun segera mengenakan kaos putih nya dengan dilapisi jaket bewarna hitam yang menambah kesan kasual pada dirinya. Dengan mengambil kunci mobilnya yang terletak di atas nakas—Naruto pun segera mengeluarkan mobil Ferrari warna putihnya—hingga ia pun segera melesat membelah kegelapan malam menuju tempat dimana teman-temannya berada.
Sementara itu di tempat lain
"kau yakin ingin melakukan ini, Nee." tanya seorang Gadis.
"ya, aku yakin." jawab Gadis satunya lagi—kali ini dengan menatap kedua mata lawan bicaranya yang mengatakan ia serius dengan tindakannya.
Melihat keseriusan yang terpancar dari kedua mata orang yang berada dihadapannya—perempuan yang mempunyai iris bewarna merah itu hanya mengatakan, "aku percaya padamu."
"arigatou."
Setelah memakirkan mobilnya. Naruto pun segera memasuki Club malam. Sambil melihat-lihat sekelilingnya untuk mencari dimana teman-temannya berada. Yang ternyata teman-temannya sudah berada di pojok kanan bar dengan ditemani beberapa wanita yang berpakaian seksi yang kini tak henti-hentinya bergelayut manja pada mereka.
Mengabaikan kerlingan nakal para wanita yang berada disekitarnya, Naruto pun mulai melangkah menuju tempat dimana teman-temannya kini berada.
"kau lama Naruto," keluh Gaara saat Naruto sudah berada di depan meja mereka.
"Hn." angguk Sasuke—tanda setuju dengan kalimat protesan yang baru saja di ucapkan oleh Gaara.
"Maaf," jawab Naruto yang kini telah duduk di dekat Gaara sambil meminum anggur yang berada dihadapannya.
"wah . . .wah, apa aku salah dengar Shika? Si Naruto ini baru saja mengucapkan kata maaf." tanya Sai dengan tampang tanpa dosanya pada pemuda malas yang kini hanya bersender di kursinya.
"tidak, aku juga mendengarnya." sahut Shikamaru dengan malasnya.
"diamlah," Balas Naruto yang kini mulai menatap datar pada ke empat temannya. "aku lagi malas berdebat," sahut Naruto yang kini mulai menegak anggurnya lagi dan lagi seolah-olah tidak ada hari esok. Masih dengan tatapan yang lurus kedepan.
Melihat temannya yang sepertinya kurang bersahabat hari ini—Sasuke, Gaara, Sai dan Shikamaru hanya diam saja mempehatikan tingkah teman pirangnya yang dari tadi hanya minum saja.
Hingga gelas yang ke dua puluh, Shikamaru pun mulai mencegah Naruto, "hentikan, Naruto kau mabuk!"
"He—Hei aku tidak mabuk. Lihat aku masih sanggup berdiri." Naruto pun berdiri guna menunjukkan pada Shikamaru kalau ia masih sanggup berdiri. Dan kini Naruto pun mulai melangkah maju ke lantai dansa dengan menarik seorang wanita yang berada disampingnya untuk berdansa. Ketika di lantai dansa Naruto pun segera mengajak sang wanita untuk menari bersama dengan sesekali saling menyatukan bibir mereka.
Melihat adegan yang berada di lantai dansa, keempat Sahabat Naruto hanya menggelengkan kepala,
"Naruto, sudah gila. Kalian lihat sekarang ia sudah berani menyusupkan tangannya pada gaun wanita itu." tunjuk Sai masih dengan senyum palsunya kepada Naruto dan wanita yang berada di lantai dansa.
Sementara Sasuke dan Gaara hanya memutar kedua bola mata mereka mendengar ocehan Sai.
"tapi, bagaimanapun Naruto tidak akan melakukan lebih jauh dari itu," balas Shikamaru yang kini juga menatap malas pada lantai dansa yang mempertotonkan aksi panas Naruto.
"Hn, itu benar Sai. beda denganmu." tambah Gaara
"Hn," Sahut Sasuke kali ini membenarkan perkataan kedua sahabatnya.
"ya ya ya kenapa kalian malah memojokkan—ku," balas Sai tak terima
"tapi, itu fakta Sai." balas Sasuke yang kini memandang datar Sai, sementara Sai hanya tersenyum palsu mendengar perkataan ke tiga temannya.
Tak lama kemudian orang yang mereka bicarakan tadi, kini telah duduk kembali ketempatnya. Masih dengan meminum anggur yang berada dihadapannya. Tidak memperdulikan tatapan heran dari keempat sahabatnya.
"oh, ya. Bukankah besok kita sudah bersekolah lagi." kali ini Gaara mulai membuka pembicaraan
"terus kenapa?" sahut Sasuke
"Ck, mendokusai."
"kau tak dengar apa yang dikatakan Shikamaru. Sekolah itu merepotkan." jawab malas Sai
"hm, kau benar Sai," kali ini Naruto yang menganggukan kepalanya tanda setuju dengan kalimat yang di sampaikan oleh Sai.
"apalagi harus mendengar teriakan lebah di pagi hari," tambah Naruto.
"hn," jawab serempak Gaara dan Sasuke
"tapi, bagaimanapun juga kita kita harus tetap bersekolah besok." sambung Shikamaru
"karena besok semester baru. Lebih baik kita pulang saja. Lagipula ini sudah jam 03.00." ajak Gaara yang kini sudah mulai memakai jaket bewarna cokelatnya.
"Naruto, apa kau bisa menyetir?" tanya Sasuke
"Bisa, ayo pulang."
Dan kelima lelaki itu pun meninggalkan club malam.
"kau yakin Neechan. Ia tak akan mengenalmu."
"ya, aku yakin. Ia takkan mengenalku Sara." balas perempuan dengan iris bewarna violetnya.
"benar-benar yakin." Balas Sara yang kini mulai merasa tak tenang dengan perilaku kakaknya.
"kau tenang saja Sara. Kau percaya pada ku kan." senyum perempuan itu.
"aku yakin—seyakin-yakinnya. Jadi kau percaya padaku kan."
"ya," angguk Sara yang kini tengah menatap Neechan nya yang tengah bercermin.
"astaga, aku terlambat," kali ini perempuan itu hanya menepuk jidatnya sendiri karena jam sudah menunjukkan pukul 07.00 sementara kelas pertama akan dibuka pada pukul 07.30.
"Nee, pergi dulu ya." perempuan dengan iris violet itu segera mengambil tasnya dan berlari menuju kebawah.
Konoha Internasional High School adalah salah satu sekolah berstandar internasional terbaik di Tokyo. Di sekolah inilah lulusan-lulusan terbaik dihasilkan. Tapi, jika kamu ingin masuk sekolah ini siap-siap saja otakmu pecah karena pada saat tes, soal yang di ujikan hampir setara dengan memasuki sebuah perguruan tinggi negeri terdengar berlebihan memang tapi itulah fakta. Selain mempunyai otak yang pintar-pintar disekolah ini juga dihuni oleh anak-anak orang kaya. Dan tentu saja sekolah ini juga mempunyai siswa yang tampan-tampan dan cantik-cantik.
Adapun salah satu kelompok yang terkenal seantero KIHS. Kelompok ini terdiri atas lelaki-lelaki yang mempunyai ketampanan di atas rata-rata dan apabila kau melihatnya maka hanya suara lebah yang akan keluar dari mulutmu. Bahkan suasana sekolah yang sepi seperti ini—akan menjadi berisik ketika kelompok itu sampai di sekolah . . .
terlihat sebuah mobil bewarna hijau mulai memasuki halaman sekolah dan tak lama kemudian keluarlah orang didalam mobil itu dengan seragam khas KIHS dan rambut yang dikuncir kuda. Sembari menguap malas melihat kerumunan siswa di hadapannya.
"Huuuuuuaaaaaaaaaaaa, Shika-kun," teriak seluruh siswi dilapangan sekolah
tak lama kemudian sebuah mobil bewarna merah membelah kerumunan massa. Dan keluarlah lelaki dengan surai merah maroon nya—semakin menambah jumlah teriakkan yang dihasilkan oleh para siswi.
"Kyaaaaaaa, Gaara-kun,"
tanpa memperdulikan teriakan para fansnya—Gaara pun mulai mendekat pada sahabat malasnya, "mana yang lainnya,"
"sepertinya itu Sasuke," jawab Shikamaru yang kini tengah menunjuk sebuah mobil sport hitam dan benar saja tak lama kemudian Sasuke dan Sai pun keluar dari mobil yang ditunjuk oleh Shikamaru.
"Kyaaaaaaaa Sasuke-kun dan Sai-kun kalian tampan sekali. Kyaaaaaaaa," teriak para fans Sasuke dan Sai
Sasuke dengan muka datarnya dan Sai dengan senyum palsunya mulai mendekat kearah Gaara dan Shikamaru.
"kemana si Dobe?"
"entahlah," acuh Shikamaru
"padahal lima menit lagi kita ma—
'TIIIIIIIIIITTTTTTTTTTT'
belum sempat Sai menyelesaikan kalimatnya—ia sudah dikejutkan dengan suara klakson mobil bewarna putih yang tampak menerobos masuk.
"sepertinya itu dia," tunjuk Gaara
"atraksi yang bagus," sahut Sai
dengan pakaian yang yang acak-acakkan yang tidak terkancing dibagian atas nya dan dasi yang dipakai asal keluarlah Naruto dari mobilnya. Dengan muka yang datar—ia pun segera menemui keempat temannya . . .
"WAAaaaaaaaaaaaa, Naruto-kun kamu Coooooooollllllllll,"
kini kelima idola sekolah itu pun mulai melangkah maju—tanpa menghiraukan teriakan gaje dari para kaum hawa itu. Mereka terus melangkah menuju kelas mereka. Setelah sampai dikelas yang bertuliskan XII. IPA 1, mereka pun segera masuk dan duduk di bangku mereka.
Tak lama kemudian—Bel sekolah pun berbunyi. Yang menandakan bahwa jam pertama akan di mulai. Selang beberapa menit masuklah seorang guru dengan masker yang menutupi sebelah wajahnya.
"pagi kelas," sapa guru bermasker yang kini tengah tersenyum pada siswa kelasnya
"pagi, Sensei,"
"Sensei, harap liburan kalian menyenangkan. Oh, ya sepertinya hari ini kita kedatangan teman baru,"
"perempuan atau laki-laki, Sensei," tanya seluruh siswa yang kini tengah menatap penasaran sang Sensei berbeda dengan lelaki yang berada di pojok kanan itu yang kini hanya menangkupkan kedua tangannya diatas meja—malas.
"kamu yang diluar, masuklah," perintah Kakashi pada siswa barunya
yang dipanggil pun segera memasuki kelasnya dengan perasaan yang gugup—ia pun mulai melangkahkan kakinya.
Semua orang terdiam sesaat—hingga . . . .
Ha HA hah HAA hahah haaa hahaAAaa . . .
"apa itu benar-benar siswa baru Sensei—Hahaha ," tanya Kiba sambil memegang perutnya
"pakaiannya aneh sekali, Sensei. Dan juga liat rambut cokelat kepang duanya—berminyak sekali," ejek Shion yang kini tengah menatap jijik objek yang berada di depan kelasnya.
Sementara siswa baru yang baru saja di ejek itu—hampir saja menjatuhkan air matanya kalau saja tak segera ditahannya.
melihat keadaan kelas yang ribut—Kakashi selaku sensei dikelas itu mulai mendiamkan para siswanya.
"harap diam anak-anak!" seru Kakashi—kemudian semua siswa pun mulai diam mendengar bentakan dari Senseinya
"dan kamu perkenalkan dirimu," suruh Kakashi
dengan tangan yang terkepal dan menghembuskan nafasnya secara perlahan. Perempuan itu pun mulai memperkenalkan dirinya.
"Ko—Konnichiwa mm—minna," ucap perempuan itu dengan terbata-bata
"lihatlah, bahkan cara bicaranya gagap begitu . . . Haa hahah," ejek Ino
"Diamlah Ino! biarkan ia memperkenalkan dirinya." cegat Shikamaru yang kini memandang malas pada perempuan berambut pirang itu. "Hei, kau lanjutkan perkenalanmu,"
Perempuan itupun menganggukkan kepalanya dan mulai mengeluarka suaranya,"Wa—Watashiwa na—namae wa Hana Sa—Sarutobi, yoroshiku ne." ucap Hana yang kini mulai memamerkan senyumnya—namun senyumnya terhenti tatkala netranya memandang lelaki yang mempunyai surai bewarna pirang di pojok belakang kelas yang tampak acuh dengan keadaan sekitarnya.
"akhirnya aku bisa melihatmu,"
To Be Continue
Akhirnya selesai juga mengetiknya—lega rasanya. :)
sebenarnya sih ini mau dibuat Multichap tapi terkadang otak saya terlalu malas buat berfikir dan mencari bahan. Apalagi selalu banyak ide yang yang berkeliaran didalam otakku ini. #sombongnyaa
sebenarnya, yang dituliss itu udah ada di otak tapi itulah—ketika saya mulai menghadap my Lappy otak saya tiba-tiba jadi lemot dan lupa sendiri ama kerangka cerita yang saya karang. -_-
apakah ini layak dilanjut? delete or no?
kalo reviewnya sampai 15 maka saya akan lanjut ceritanya. :)
jadi, mari atuh di REVIEW . . .
"trimaksih sebelumnya." :)
