I've Lose

Warning: Typo (s) bertebaran, Author baru, EYD berantakan, plot pasaran dan sebagainya.

Summary: Aku sudah tahu dari awal bahwa aku hanya akan menjadi pecundang jika itu tentang cinta dan mungkin selamanya aku akan selalu kalah dari Yunho hyung jika itu tentang Jaejoong hyung. /YunJae, Yaoi, Typo (s), pasaran, new author / Don't like, don't read!

Enjoy reading~
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Hari ini aku melihat mereka bermesraan lagi, mereka adalah 'Umma dan Appaku', tidak secara harfiah, hanya julukan yang dibuat oleh fans kami. Fans? Ya, fans, aku adalah magnae group papan atas, namaku Shim Changmin a.k.a Max a.k.a Lord Voldemin. Kalian tidak mengenalku? Jika iya, kalian pasti tidak punya TV atau mungkin kalian tinggal di suatu daerah yang belum tersentuh peradaban. Hampir semua fans mengatakan kalau aku hanya bisa mencintai makanan, tidak sepenuhnya salah, dulu memang aku juga merasa seperti itu tapi setelah aku melihat'nya', aku sadar bahwa aku bisa mencintai orang. Tapi sialnya aku mencintai seseorang yang seharusnya tidak aku cintai. Aku mencintai 'umma'ku, meski bukan orang yang melahirkanku, tapi tetap saja aku seharusnya tidak mencintainya karna jika dia ku panggil 'umma', pasti sudah ada seorang 'appa' dalam grup kami. Jika itu hanya julukan mungkin aku akan biasa saja, tapi kenyataan bahwa 'umma dan appa' itu bukan hanya panggilan dari fans saja, melainkan benar-benar pasangan dalam kehidupan nyata.

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Flashback

"Annyeong haseyo, Kim Jaejoong imninda," Namja cantik yang baru ku ketahui bernama Jaejoong itu terlihat membungkukkan tubuhnya, dia adalah member grup. Aku belum tahu posisinya, tapi jika aku mendengar suara halusnya aku bisa menebak kalau dia adalah salah satu vocalist atau bahkan mungkin dia adalah main vocalist di grup kami.

"Jaejoong adalah member Dong Bang Shin Ki, dia adalah member tertua sekaligus Lead Singer grup. Jaejoong-ah, tunjukan kemapuanmu." Penjelasan Manajer hyung mebuat pemikiranku terputus. Ternyata benar dia adalah vocalist bahkan posisinya adalah lead singer, aku jadi pernasaran bagaimana suaranya ketika bernyanyi, apa dia bisa mencapai nada yang lebih tinggi dariku?.

Kulihat dia menarik nafasnya dan mulai mengeluarkan suaranya, aku lupa menutup mulutku ketika dia mulai menyanyikan sebuah lagu yang terdengar asing ditelingaku, dia memang tidak bisa mencapai nada setinggi aku, tapi suara halusnya benar-benar membuatku terpesona. Ah, sepertinya Tuhan lupa menutup pintu surganya sehingga seorang malaikatnya tersesat dibumi. Belum genap satu jam aku melihatnya tapi dia telah berhasil menarik seluruh afeksiku, aku jatuh cinta.

"Changmin-ah? Gwaenchana?" Tepukan dan suara manajer hyung menyadarkanku, kulihat member-member grup baruku melihatku dengan tatapan penasaran.

"Ah, ne. Gwaenchana, hyung." Kataku sambil mengusap belakakang kepalaku, kebiasaanku saat gugup atau salah tingkah. Aigoo, aku tadi tidak sengaja betatapan dengan malaikatku. Uh, rasanya jantungku mau jatuh ke lambung, tolong katakan kalau wajahku tidak merah.

"Selanjutnya aku akan memparkenalkan Leader kalian, Yunho, kenalkan dirimu." Seorang pria dengan tinggi nyaris sama denganku, maju kedepan. Oh, ini leaderku, aku rasa dia memang cocok menjadi leader, karismanya kuat sekali.

"Jung Yunho imnida, mohon kerja samanya." Katanya sambil membungkukkan tubuh, setelah itu dia kembali ke belakang, aku memicingkan mataku saat melihat tangan leader baruku itu merangkul pinggang pujaan hatiku. Dan kenapa malaikatku terlihat terbiasa?

"Park Yoochun imnida, bangapseumnida." Lagi-lagi aku melamun, aku baru sadar ketika seorang pria berjidat seksi memparkenalkan dirinya. Woah, dahinya lebar sekali.

"Aku Kim Junsu, salam kenal semuanya," Jika tadi seorang pria berjidat lebar sekarang pria berbokong besar yang memperkenalkan dirinya dengan riang, padahal manejer belu mempersilaknnya. Aigo, unik sekali grupku ini.

"Junsu akan menjadi vocalist DBSK, giliranmu, Changmin-ah." Kata manajer hyung mempersilakanku.

"Namaku Shim Changmin, mohon kerja samanya." Ucapku sambil membungkukan badan.
"Changmin ini adalah magnae DBSK, dia juga vocalist, spesialis nada tinggi." Kata manajer hyung, aku hanya tersenyum kaku. Tentu saja, aku baru bertemu mereka hari ini, wajar jika aku masih canggung. Tapi sepertinya tidak dengan lead singer dan leaderku, mereka terlihat dekat, bahkan dari tadi Yunho hyung terus menempeli Jaejoong hyung. Aku cemburuuu~

"Ah, iya, aku perlu menyampaikan sesuatu pada kalian. Yunho dan Jaejoong adalah sepasang kekasih. Mereka menjalin hubungan sejak setahun lalu, aku harap kalian bisa mendukung hubungan mereka. Aku juga berharap kalian dapat menutupi hubungan mereka dari media." Apa? Yunho hyung dan Jaejoong hyung? Pujaan hatiku dan leader baruku? Hell. Baru saja aku merasakan perasaan baru bernama "Cinta" detik berikutnya aku sudah harus mengenal perasaan baru bernama "Patah hati". Ck, miris.

End Of Flashback

-YJ-

Hari ini aku tidak ada jadwal, jadi aku menghabiskan waktuku dengan menonton tv ditemani belahan jiwaku, makanan. Dari kami berlima hanya aku dan Junsu hyung yang free, Yoochun hyung sedang syuting drama sedangkan Yunho hyung dan Jaejoong hyung menghadiri sebuah variety show yang sama, yaitu Dangerous Remake.

Apa mereka berdua itu memang ditakdirkan bersama? Sampai-sampai jadwal acara pun sama, aku yakin di ruang make up, orang-orang akan heran dengan kedekatan Jaejoong hyung dan Yunho hyung. Yunho hyung itu orang yang tidak tahu tempat dan waktu ketika bersama Jaejoong hyung. Dan aku yakin di belakang layar, Yunho hyung akan tetap bermesraan dengan Jaejoong hyung, tidak peduli kalau status mereka akan ketahuan publik. Ck, membuat jengah saja.

"Kadang Yunho tidak memperlakukanku seperti laki-laki." What?! Jae hyung, bisakah kau sedikit memperhatikan kalimatmu. ITU . AMBIGU . SEKALI . Aish, aku membuatku patah hati lagi.

"Wah, itu kalimat yang berbahaya. Benarkah begitu, Yunho-ssi?" Tentu saja benar, Yunho hyung selalu memperlakukan Jae hyung seperti seorang wanita, sepertinya ia lupa kalau Jaejoong hyung adalah pria.

Aku melihat Yunho hyung yang kelabakan menjawab, ia terlihat berpikir dan hanya menjawab dengan bergumam tidak jelas. Speechless.

Ah, kalian membuat nafsu makanku hilang saja. Aku sakit hati lagi.

-YJ-

Hari ini kami menghadriri suatu interview, saat mc memberikan pertanyaan yang cukup aneh.
"Jika kamu dapat menjadi member TVXQ lain, yang mana yang akan kau pilih dan kenapa? Dimulai dari Yunho-ssi, kau ingin menjadi siapa?" Sepertinya aku bisa menebak siapa member yang akan dipilih Yunho hyung, termasuk beberapa Cassieopeia yang tidak berhenti berteriak "Jaejoong".

Satu hal lagi yang aku tidak suka, YunJae Shipper itu banyak sekali, haruskah ku ulangi? Baiklah, YUNJAE SHIPPER ITU BANYAK SEKALI. Puas? Aku memang mengakui kalau lebih banyak orang yang mendukung Jae hyung dengan Yunho hyung ketimbang denganku.

"Siapa yang mengatakan Jaejoong? Baiklah sebenarnya aku suka menjadi Jaejoong. Karena dia pandai memasak, sangat baik dan-," Jeda sebentar, sepertinya Yunho hyung menyadari kalau seluruh kalimatnya berisi pujian untuk Jaejoong hyung.

"Apa? Apa? Juga karna dia sangat peduli padaku dan yang lainnya. Baiklah, baiklah. Aku menyukainya. Aku menyukainya." Nah, benar 'kan? Dia akan memilih Jajoong hyung dan akan selalu begitu. Dan ku dengar seluruh Cassie yang hadir beteriak heboh. Membuat telinga dan hatiku sakit saja.

Kami berlima menghadiri Talk Show berjudul "Hello Show" dan membahas tentang kekasih kami, padahal aku kan tidak punya pacar.

"Pacarku biasanya tidak mengerti keseringanku berkumpul dengan teman-temanku, jadi suatu waktu aku mengajaknya untuk bergabung bersama pada pesta temanku, setelah itu dia tidak pernah mengeluh lagi." Ah ya, aku ingat saat itu, Yunho hyung mengajak Jaejoong hyung utuk ikut ke pesta tahun baru seorang temannya.

Itu terjadi setelah Jaejoong hyung mengatakan bahwa Yunho hyung memiliki terlalu banyak teman dan Jae hyung ingin Yunho hyung mempelakukannya dengan baik karena Jae hyung bukan hanya temannya tapi anggota yang dicintainya. Aku ingat Jae hyung mengatakannya AADBSK3.

Aku juga sering menjadi tempat curhatnya saat dia sedang kesal Karena Yunho hyung sibuk dengan 85 clubnya dan dia sering cemburu karenanya. Padahal aku juga cemburu mendengarnya, aku jadi berpikir apa mereka tidak takut kalau hubungan mereka akan tercium publik bila terlalau sering memberikan kode begini.

-YJ-

Ahh, aku lelah sekali, kami baru saja kembali ke dorm setelah tampil di konser sebuah stasiun tv.

"Changminnie, jangan tidur di lantai. Segeralah mandi dan tidur di kamarmu." Inilah sifat yang paling aku sukai dari Jae hyung –Selain pandai memasak, tentu saja- , dia sangat perhatian pada kami semua.

"Tapi aku juga lapar hyung, aku tidak kuat berjalan ke kamar~" Balasku, aku yakin dia tidak akn tega mendengar suara memelasku kkkk~

"Baikah, cepatlah mandi, nanti akan semakin dingin. Aku akan memasakan sesuatu untukmu." Aku benar 'kan? Dia terlalu baik hati.

"Jangan terlalu memanjakannya, Boo. Dia akan semakin kurang ajar nantinya," Baru saja aku akan berterima kasih, Yunho hyung sudah menyambar duluan.

"Benar, hyung. Lagi pula dia juga berteman dengan Kyuhyun, apa jadinya jika dia terus dimanjakan seperti itu," Aish, sekarang Junsu hyung malah menambahi.
"Ya! Kenapa kalian memojokanku? Memangnya kenapa kalau aku manja? Aku 'kan magnae. Dan lagi, Jaejoong hyung juga tidak keberatan." Protesku.

"Sudahlah, sekarang lebih baik kalian semua mandi, aku akan memasak untuk semuanya. Aku yakin kalian semua pasti lapar." Kata Jae hyung sambil tersenyum manis. Jae hyung, aku mencintaimu~

"Tapi, Boo, kau pasti lelah, lebih baik kita pesan makanan di luar saja. Kau istirahat saja."

"Aku tidak apa-apa, Yunnie. Aku akan segera beristirahat setelah memasak." Jawab Jae hyung sambil membentuk sign peace dengan kedua jarinya.

"Tetap saja, istirahatmu berkurang, aku tidak mau kau sakit," Bantah Yunho hyung sambil mengelus pipi Jaejoong hyung, membuatku memutar bola mataku.

"Aku tidak akan sakit. Atau kau sudah tidak mau memakan masakannku?" Tanya Jaejoong hyung sambil memicingkan matanya. Hah, dari pada aku melihat pertengkaran mesra ala pengantin baru ini. Lagi. Lebih baik aku segera mandi dan menunggu masakan Jaejoong hyung.

Aku baru saja keluar dari kamar mandi, saat ku lihat Yunho hyung tengah duduk di ranjangku sambil memainkan ponselnya, sepertinya dia sudah selesai mandi, tumben sekali, biasanya satu jam adalah durasi minimalnya saat mandi.

"Ada apa, hyung?" Tanyaku bingung sambil mengusap rambutku yang masih basah. Aku melihat Yunho hyung memasukan ponselnya ke dalam saku celananya dan memandangku.

"Changmin-ah, apa kau menyetujui hubunganku dengan Jaejoong?" Gerakan tanganku berhenti. Untuk apa Yunho hyung menanyakannya? Apa dia tahu perasaanku ada Jaejoong hyung?

"Mengapa tiba-tiba menanyakan itu, hyung?" Aku mencoba mengelak.

"Jawab saja, Changmin-ah. Apa kau mencintai Jaejoong-ku?" Tanyanya lagi sambil menekankan kata "-Ku". Aku menarik napas pelan, mencoba mengatur suaraku agar tidak terdengar gugup.

"Aku menyayanginya, sebagai hyung dan 'umma'ku, tentu saja." Kataku sambil nyengir. Tapi ku lihat Yunho hyung masih tidak percaya, dia memicingkan matanya untuk meneliti ekspresiku. Aku mengelak dengan berjalan ke arah cermin dan mengambil sebuah sisir.

"Lagi pula, jika aku benar menyukai Jaejoong hyung. Aku bisa apa? Mana mungkin aku menang darimu, hyung?" Kataku sambil menyisir rambutku.

"Kau benar. Maaf, aku memang terlalu pencemburu." Katanya sambil tersenyum. Aku memang memutuskan untuk berbohong, aku tidak mau membuat hubungan kami merenggang hanya karna masalah seperti ini.

"Tak apa, hyung. Kau memang harus waspada pada gajah centil itu." Kataku yang membuat Yunho hyung hanya tertawa.

"Haha, kau benar, Changmin-ah. Tapi aku peringatkan, Jaejoong milikku, arraseo?" Ujarnya dengan nada mengancam.

"Ne, ne. Sebaiknya kita segera keluar sebelum Jaejoong hyung menggedor pintu kamarku. Aku sudah merindukan masakannya~" Ucapku berusaha terdengar riang.

"Sebaiknya kau segera mencari pacar, Changmin. Jangan hanya memikirkan makanan saja," Aku memang menginginkannya, hyung. Tapi aku menginginkan kekasihmu.

"Mereka merepotkan, hyung." Kataku cuek. Tidak terasa aku sudah sampai di meja makan, disana sudah tersedia berbagai makanan lezat ala Kim Jaejoong.

"Yunnie, Minnie. Cepatlah duduk, kita tinggal menunggu Yoochun." Kata Jaejoong hyung.

"Sepertinya enak, aku mau kimbabnya, Boo." Kata Yunho hyung.

"Kita tunngu Yoochun dulu, Yunho-ah. Sepertinya dia masih mandi." Bantah Jaejoong hyung. Tanpa mempedulikan perkataan Jae hyung, aku segera mengambil piring dan menyendok nasi goreng kimchi buatannya.

"Ya! Changmin, tunggu Yoochun dulu!." Teriak Jaejoong hyung.

"Perutku tidak bisa menunggu, hyung." Balasku, Jaejoong hyung yang tidak terima pun mulai memarahiku dan mengoceh tentang tata karma di meja makan.

Yah, mungkin aku dan Jaejoong hyung hanya akan seperti ini selamanya, Soulfighter kedengarannya tidak buruk juga. Aku sudah tahu dari awal bahwa aku hanya akan menjadi pecundang jika itu tentang cinta dan mungkin selamanya aku akan selalu kalah dari Yunho hyung jika itu tentang Jaejoong hyung. Aku hanya akan menjadi 'anak' dan adik bagi Jaejoong hyung. Aku tahu, aku telah kalah dari awal.

-End-

Annyeong, saya author baru disini. mohon bantuannya ^ ^
Saya tahu ini masih amat banyak kekurangan, jadi mohon kritik dan sarannya ^ ^