Naruto Kaguya : Not A New Legend
BY : Ryuchiko No Rinnegan
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Rate : T+
Genre : Fantasy, Advanture
Pair : ?
Warning : OOC, (Miss) Typos, Gaje, Abal, Mainstream(May be?), Gray Naru(For Now?), Strong Naru, Smart Naru, Gray Naru, Good Orochi.
"Bicara"
'Batin'
"GOAAR"
(Monster/biju)
#Ciat ciat
(Jutsu)
Capter 1 : Avenger
Konoha, adalah salah satu Desa Shinobi terkuat di antara Desa element nation lainnya.
Desa yang damai dan di penuhi dengan Shinobi-shinobi berkualitas. Konoha di pimpin oleh seorang Hokage, yang tentu saja bisa di pastikan sebagai orang yang terkuat di desa tersebut.
Setidaknya, itulah yang difikirkan orang kebanyakan.
Memang benar.
Namun, tak sepenuhnya benar.
Di sebuah rumah kosong Kini, nampak seorang bocah berambut perak sebahu dengan rambut membingkai di kedua sisi wajahnya, berusia sekitar 12 tahun, duduk dengan tangan dan kaki terikat di kursi, tak sadarkan diri, dengan baju kotor dan berantakan, terkoyak di sana-sini, wajah serta tubuhnya di penuhi luka dan memar.
Matahari mulai menyembunyikan sinarnya. Sudah sekitar 3 jam bocah perak tersebut tak mengubah posisinya itu. Kepalnya tertunduk, Entah dia sedang tidur atau pingsan.
Flashback
Seorang bocah tengah di kerumuni para warga yang sepertinya tengah geram. Bocah tersebut duduk mencium lututnya, tubuhnya bergetar karena ketakutan.
"Apa salahku?". Rintih bocah perak itu pelan.
" 'Apa salahku?' katamu?!. Kau adalah seorang utusan iblis! Kau hanyalah orang asing! Entah apa yang di pikirkan oleh Hokage-sama, sehingga bisa-bisanya mengizinkan orang asing dari Klan monster untuk tinggal di Konoha yang damai ini?!". Bentak salah seorang warga yang berdiri paling depan.
"Tapi aku tak pernah menyakiti kalian". Lirih sang bocah.
" Heh, tidak untuk sekarang, tapi nanti? Kudengar, si penghianat Orochimaru Memiliki seorang Monster yang juga berasal dari klan Kaguya". Jawab sekaligus sindiran salah seorang warga lainnya.
Sang bocah berambut perak yang diketahui bernama Naruto Kaguya, cukup tersentak dengan perkataan warga tadi.
' Jadi ada yang bernasip sama denganku?'. Batin Naruto.
"Hah, cukup pembicaraan tak penting ini. Ayo semua, hajar bocah ini!". Komando Warga yang lain geram.
Setelah percakapan tersebut, Rombongan warga membawa Naruto ke gudang kosong dan mengikat kedua tangan dan kakinya di kursi, tak lama para warga mulai menghajar Naruto habis-habisan, tanpa ampun.
Flashback End
Malam telah tiba, bintang-bintang mulai menunjukkan ke eksitensi nya. Namun, Naruto masih saja tak bergeming.
Mindscape
Di sebuah ruangan yang gelap gulita,terlihat Naruto duduk di kursi kayu dengan kepala tertunduk. Tiba-tiba ada sebuah tangan yang membelai pipinya.
Naruto cukup kaget, kemudian ia mengangkat kepalanya menghadap seorang yang membelai pipinya tadi.
"Siapa?". Tanya Naruto datar.
Bukannya menjawab, sosok tersebut justru kembali bertanya.
"Apa kau sedang di siksa,bocah?"
"MENGGELIKAN". Ejek seseorang tadi.
" Lihat, tuanmu datang lagi". Lanjut orang tadi.
Real World
Tiba-tiba pintu terbuka, dan datanglah seorang laki-laki berbadan besar membawa sebuah cambuk. Tak lama, laki-laki tersebut mencambuki Naruto habis-habisan.
"Aaaaarrgghh... Aaargghh hosh hosh Aaaarghh.". Teriak kesakitan Naruto, setetes air mata jatuh membasahi pipinya.
"Sampai mana hitunganmu bocah sial?". Tanya laki-laki tadi di sela-sela sesi pencambukannya.
"Lima ratus lima puluh sembilan... Lima ratus lima puluh dua huaaarrgh.". Teriak Naruto di sela-sela hitungannya.
Naruto POV
'Dia menyuruhku menghitung mundur 7 dari 1000. Awalnya aku tak mengerti apa tujuannya menyuruhku menghitung mundur'.
'Tapi, kini ku sadari..'.
'Ternyata..'.
'Cara tersebut bertujuan supaya..'
'Fikiranku tetap tersadar'.
"Aaaarrgh.. Lima ratus empat puluh lima.. Arrggh".
'Aku terikat dengan angka-angka itu'.
"Lima ratus tiga puluh delapan.. Aargghh".
'Dia mencambukku lagi'.
" Aaarggh".
'Lagi..'
'Lagi..'
'Lagi..'
"Aargghh.."
'Lagi..'
'Dan lagi'.
"Aargghh..."
'Setelah luka-luka ku mulai ber regenerasi..'.
'Lama-lama aku menyadari..'
'Bahwa diriku telah berubah menjadi...'.
'MONSTER'
Naruto POV OFF
Mindscape
"Ku dengar kau sangat menyayangi ibumu, Naruto?".
"Heeh?, apa itu ibumu Naruto?". Tanya sosok tersebut menunjuk seorang wanita.
Tiba-tiba ruangan tadi berubah menjadi rumah naruto dulu saat masih kecil, terlihat seorang wanita Muda berambut perak panjang berusia 30 tahunan sedang membuat sebuah rangkaian bunga yang terbuat dari kertas. Tak lama datanglah seorang bocah laki-laki berambut perak sebahu,berusia 5 tahun berlari mendekati wanita tersebut.
"Ne ne, Oka-chan, ajari Nalu cara melempar shuriken dong". Ujar bocah tersebut kepada sosok yang di panggil ibu tadi.
" Ne Naruto, apa itu kau? Ternyata kau cukup manis juga". Komentar sosok tadi.
"Iya, dulu aku sering sekali kesulitan melakukan sesuatu.". Jawab Naruto tersenyum melihat kenangan masa lalunya dulu.
" Naru-chan, baca dulu buku petunjuknya ya. Nanti kalau sudah paham, Oka-chan pasti ngajarin Naru-chan kok". Jawab sang ibu dengan senyum tipis seraya mengusap kepala anaknya.
"Oke Oka-chan,". Jawab Naruto kecil riang.
Kemudian anak itu berlari menuju sebuah ruangan yang dipenuhi dengan buku.
Anak itu mengambil sebuah buku dari salah satu rak, kemudian membacanya di sebuah meja yang telah tersedia di ruangan tersebut.
" Tempat ini?". Tanya sosok asing itu lagi.
"Ini ruangan kerja Ayahku dulu, dulu ayahku seorang Ninja yang sangat berpengaruh di desaku. Setelah ayahku meninggal, ia meninggalkan banyak buku disini, semenjak itulah aku suka membaca". Jawab Naruto.
"Bagaimana ayahmu itu?"
"Ayahku meninggal sebelum aku bisa mengingat sesuatu tentangnya". Jawab Naruto.
"Apa kau tak merasa kesepian?". Tanya sosok itu.
" Tidak, aku punya buku-buku peninggalan ayahku. Aku juga punya ibu yang selalu baik padaku. Ibuku adalah sosok yang sangat hebat. Dia menjadi Kunoichi sekaligus ibu rumah tangga. Ia tak pernah marah, tak pernah menyakiti perasaan orang lain. Ibuku adalah kebanggaanku.". Jawab Naruto.
" 'Naru, orang baik sepertimu bisa bahagia meskipun kau sendirian' begitu kata ibuku". Ujar Naruto.
" 'Lebih baik di sakiti dari pada menyakiti, orang baik bisa bahagia dengan hal itu', itulah hal yang sering ibuku ajarkan padaku". Lanjut Naruto.
"Hee? Ibumu benar-benar luar biasa..".
" Itulah mengapa kau menjadi menyedihkan seperti ini.". Lanjut sosok tadi seraya memainkan rambut panjangnya.
Real World
"Lumayan juga kau bocah...".
" Kau tahu kenapa aku memperlakukanmu secara istimewa?". Lanjut laki-laki yang menyiksa Naruto tadi.
"Kau berasal dari clan kaguya, kau juga memiliki kekuatan yang aneh.."
"Seorang Kaguya dengan kekuatan tersembunyi."
"Bolehkah aku membunuhmu?!"
"Bolehkah aku menyiksamu.?!". Teriak ala psikopat lelaki itu.
Naruto terkaget, ternyata lelaki itu bukan sembarang lelaki, dia adalah seorang Shinobi berpengetahuan luas.
" kau tau apa ini Naruto?". Tanya lelaki itu seraya menunjukn seekor Kalajengking gurun sengat merah, kecil tapi sangat mematikan.
Naruto mulai merasakan sesuatu yang tak enak.
"Bagaimana kalau ku masukkan ke dalam telingamu?". Tawar sosok tadi lengkap dengan tawa psyco.
" Ja-jangan, aku mohon.."
"Aku mohon jangaaan!". Teriak Naruto ketakutan.
Seolah tak mendengarkan kata-kata Naruto, lelaki tadi tetap memasukkan serangga beracun tadi kedalam telinga Naruto.
" Aaaaarrrgghhhh.. Huuaaaaargghh...". Teriak Naruto kesakitan sekencang-kencangnya.
"Huhuahahahahaha..". Tawa mengerikan slelaki tadi.
" Bunuh aku.."
"Ku mohon, bunuhlah aku..". Tangis Naruto.
Minscape
"'Lebih baik di sakiti dari pada menyakiti' benar-benar menyedihkan". Ujar sosok asing itu.
" Hey, apa yang mereka lakukan pada ibumu Naruto?". Tanya sosok itu lagi.
Tiba-tiba setting berubah. Terlihat ibu Naruto di tangkap beberapa orang Shinobi, ibu Naruto di pukuli dan di perkosa para Shinobi tersebut. Naruto kecil tak bisa berbuat banyak, berkali-kali ia mencoba menyelamatkan ibunya. Tapi apa daya seorang anak berusia 5 tahun, menghadapi segerombolan Shinobi.
Dengan emosi yang memuncak, tanpa sadar, bahu Naruto muncul sebuah tonjolan, yang lama-lama terlihat seperti sebuah tulang. Dengan instingnya Naruto mulai mencabut tulang yang berada di bahunya tadi. Setelah tulang itu tercabut, ternyata tulang tersebut berbentuk sebuah pisau yang tajam. Melihat hal itu, Naruto segera mencengkram erat senjatanya tadi dan berlari secepat yang ia bisa kearah Shinobi terdekat yang menyakiti ibunya. Tanpa ragu Naruto langsung menusuk kepala Shinobi tersebut. Seketika tewaslah Shinobi tadi.
Melihat seorang temannya tewas, rombongan Shinobi itu pun murka bukan main. Melihat Naruto yang terpojokkan, meski sudah sangat kelelahan ibu Naruto pun tetap ingin menyelamatkan putra semata wayangnya.
"Larii Naruto...!". Teriak ibunya
Demi menyelamatkan putranya, ibu Naruto menggunakan sisa tenaganya untuk merapal jutsu terakhirnya.
" Sawarabi No Mai". (Ribuan hutan tulang).
Naruto yang mendengar perintah ibunya pun segera pergi lari menyelamatkan diri. Ribuan tulang tajam keluar dari dalam tanah, membantai siapa saja tanpa pandang bulu. Tak lama setelah menggunakan jurus tadi, ibu Naruto pun menghembuskan nafas terakhirnya. Para Shinobi yang mengetahui tekhnik ini pun segera lari menjauh. Tapi apa daya, serangan tersebut terlalu cepat untuk di hindari, akhirnya mereka tewas bersama-sama.
Kembali keruangan serba hitam
"Ketidak berdayaan seseorang lah yang membuat hidupnya menderita.". Ujar sosok tadi.
" Jika saja kau lebih kuat saat itu, pasti kau berhasil menyelamatkan ibumu."
"Jika saja kau lebih kuat saat pembantaian Kekkei Genkai itu, kau mungkin bisa menyelamatkan keluargamu."
"Jika saja kau mampu membunuh Yagura, seluruh pengguna Kekkei Genkai di sana pasti terselamatkan."
"Itu semua salahmu Naruto." lanjut sosok tadi.
"Andaikan kau bisa membunuh laki-laki ini, kau pasti tak kan menderita sekarang."
Naruto hanya terdiam, namun, tatapan matanya mulai menggelap.
" Apakah kau membenci mereka?"
"Iya"
"Apakah kau ingin balas dendam?"
"Iya!".
Kali ini mata Naruto menatap tajam penuh tekad kearah lawan bicaranya.
"Tapi, apa kau punya kemampuan untuk balas dendam? Heh,bocah?". Tanya sosok itu lagi.
Naruto terdiam, raut muka penuh ambisinya kini di gantikan dengan ekspresi kelam.
Sosok itu Menyeringai.
" Aku tak punya kekuatan". Jawab Naruto sendu.
"Jika aku membunuh orang itu dan menyelamatkanmu, apakah kau akan mengikutiku?".
"Ya, Aku bersedia.!"
"Jika aku menawarimu kekuatan yang luar biasa, akankah kau bersedia menjadi pengikut setiaku?".
" Jika aku mewujudkan rencana balas dendam mu, apakah kau bersedia melakukan semua keinginanku?". Tawar sosok tersebut.
"Iya, aku bersedia!". Jawab Naruto tegas. Di dalam matanya memancarkan ambisi yang begitu kuat.
" Meskipun Aku menyuruhmu melewati Neraka untuk mencapai ambisimu itu?".
"Meskipun kau mungkin akan mati?".
Hanya di jawab dengan sebuah anggukan penuh keyakinan dari Naruto.
Seringai lebar terpampang di wajah sosok tadi.
" Anak baik''. Ujar Sosok tersebut.
Real World
"Huahahaha.. Kau begitu menarik Naruto. Aku ingin lebih menyiksamu lagi. Huahaha arg-ohok." tawa lelaki yang menyiksa Naruto tadi di akhiri dengan sebuah batuk kan.
Darah segar keluar begitu deras dari mulut lelaki tadi, ia meraba dada nya yang terasa sangat sakit. Betapa kagetnya dia ketika melihat sebuah Katana menembus dadanya, atau lebih tepatnya jantungnya.
"Ba-bagaimana bisa...?". Tanya lelaki tersebut di ujung riwayatnya.
" Jraaassh.."
" Bruukk".
Lelaki tersebut jatuh-tewas- setelah pedang yang menembus dadanya di cabut secara kasar. Memperlihatkan dada yang berlubang dan di penuhi darah berwarna merah kehitaman.
Naruto terkaget, siapa orang asing tadi? Dengan mudahnya ia mengalahkan lelaki yang menyiksa nya tadi.
"Kenalkan namaku Orochimaru, kau mungkin sudah tau siapa aku". Sosok tersebut memperkenalkan diri.
Naruto tentu saja terkejut bukan main, siapa yang tak kenal dengan Orochimaru sang Nukenin sekaligus Sannin legendaris, yang terkenal akan ambisius, suka ber eksperimen dan rela melakukan apapun demi tercapainya tujuannya.
" Na-namaku Naruto Kaguya" Jawab Naruto tergagap.
"Ya, aku tau segala tentangmu, aku telah lama memperhatikanmu. Bagaimana? Maukah kau meninggalkan Desa keparat ini dan berlatih di bawah bimbinganku seperti janjimu tadi, ne Naruto-kun?". Ajak Orochimaru.
" baiklah, aku mengerti Orochimaru-sama". Jawab Naruto sopan.
"Ma, jangan terlalu formal Naruto-kun, cukup panggil aku Orochimaru-sensei". Sanggah Orochimaru.
" Hai, Orochimaru-sama".
Orochimaru mengulurkan tangannya, membantu Naruto berdiri, yang tentu saja di sambut Naruto yakin.
Sekejap mereka hilang dalam kepulan asap putih tebal.
In A another Place
Pofth..
Kepulan asap putih tiba-tiba muncul dari dalam kegelapan, tak lama asap putih itu pun hilang dan Nampaklah Naruto dan Orochimaru.
"Baiklah Naruto, seperti yang telah aku janjikan. Aku akan merubahmu menjadi Shinobi terkuat. Tp dengan Syarat, kau akan selalu mematuhi perkataanku, dan jangan pernah protes tentang apapun yang q suruh." Orochimaru Membuka pembicaraan.
"Wakatta." jawab Naruto dingin, meski begitu, sorot mata yang haus akan kekuatan nampak jelas disana.
"Bagus, sekarang ayo kita menuju Lab. Ku. Aku ingin memberimu hadiah sebagai salam perkenalan dariku." ajak Orochimaru, yang hanya di balas anggukan kepala oleh Naruto.
Orochimaru pun segera melangkah menuju Laboratorium Rahasianya, di susul Naruto dr belakang.
Setelah sampai, Orochimaru segera Memasuki ruangan tersebut. Dia berjalan kearah pojok ruangan. Menggigit jarinya, segera ia mengoleskan darah yang keluar dari jarinya, dan kemudian ia membuat rentetan segel tangan yang sangat panjang. Setelah itu, ia menggebrakkan tangannya kearah tembok tersebut. Cahaya yang menyilaukan keluar dr tembok yang ia sentuh tadi, tak lama batu-batu tembok itu pun bergeser dengan perlahan namun pasti. Hingga kemudian, muncullah Sebuah tabung berisi cairan Berwarna hitam dengan kilatan berwarna merah yang seakan saling sambar-menyambar dari dalam tabung tersebut.
Orochimaru kemudian mengambil tabung tersebut dan berancang kearah sebuah ranjang periksa di dalam Lab. Tersebut.
"Naruto, berbaringlah disini."
"Baik." Naruto mengikuti perintah sang Sannin.
Orochimaru menyedot semua cairan aneh yang berada di dalam tabung tersebut menggunakan Jarum suntik yang cukup besar.
"Kau siap Naruto? Kau tahu sendiri kan, kosekuensi apa yang terjadi jika percobaan ini gagal? Kau akan mati." Jelas Orochimaru dengan seringai yang mengerikan.
"Aku siap, aku tak peduli jika aku akan mati ataupun Hancur lebur sekalipun, asalkan masih ada kesempatan untuk diriku, untuk menjadi orang yang terkuat." jawab Naruto tegas, tak sedikitpun keraguan terpancar disana.
"Bagus, pertama, Aku ingin menanamkan Segel kutukan padamu. Aku telah lama meneliti,memodifikasi dan menyempurnakan sebuah Segel kutukan, yang telah ku beri nama, JIGOKU NO JUIN (Segel kutukan Neraka). Ini adalah segel yang paling sempurna yang pernah aku buat, ini bahkan jauh lebih kuat daripada Ten No juin(Segel kutukan Surga) yang pernah aku berikan ke salah satu muridku, yang akan menjadi Partnermu kelak. Dan aku berSumpah aku tak akan membuat segel ini lagi. Jadi, Berbahagialah kau Naruto.! Kau akan mendapatkan Kekuatan yang Maha Dasyat. Yang hanya kaulah satu-satunya Manusia yang memilikinya. Khu khu khu. Huahahaha". Jelas panjang lebar Orochimaru, dengan tawa mengerikan di akhir penjelasannya.
Orochimaru pun mulai memasangkan Rantai pada leher,perut,lengan dan kaki Naruto.
"Bersiaplah Naruto. Ini akan SANGAT menyakitkan."
Tak ada jawaban dari Naruto, tapi kalau di perhatikan dengan jelas, keringat dingin bercucuran dari dalam tubuhnya.
Segera, Orochimaru menyuntikkan Cairan tersebut kearah Leher Naruto.
"HUWAAAAA... AAARRRGGGHH.. HWAAAA". Teriak Naruto kesakitan. Teriakan kencang dan memilukan terus keluar dari mulut Naruto, tubuhnya menggeliat kesana kemari. Tiba-tiba kulit Naruto mulai mengelupas dan Tak lama, kulit yang mengelupas tersebut terbakar, dan berubah menjadi asap berwarna hitam yang pekat, tak lama asap tebal tersebut menyelimuti tubuh Naruto, dan sekarang terlihat seperti Kepompong Raksasa berwarna Hitam. Dan seketika, suara teriakan dan geliatan Naruto berhenti setelahnya.
"Proses pertama, sukses. Sekarang semuanya tergantung padamu Naruto. Kau mampu melewati fase ini dan mendapatkan kekuatan yang luar biasa, atau Mati di makan kabut tersebut." Gumam Orochimaru, dan segera beranjak pergi dari ruangan tersebut.
Seringaiannya Semakin melebar,. Tinggal beberapa langkah lagi, dia akan mendapatkan tubuh yang selama ini ia idam-idamkan.
TBC
Hallo Minna-san. Kembali lagi Ryuchiko come back.
Ff yg satu aja belum kelar malah udah buat Ff lg. Gomen ya minna.
Gimana ceritanya? Bagus gk?
Disini Ryuchiko buat Naruto berasal dari clan Kaguya. Bosen, tiap ane baca FF pasti kalau gk dr klan Namikaze,Uchiha, Uzumaki, ataupun Senju.
Btw model rambutnya disini mirip dengan model rambut sasuke pas perang dunia shinobi, minus Naruto gk pake model pantat ayam n rambut nya berwarna perak.
Pokoknya, mukanya mirip 11-12 dengan Cacuke. Bosen kalau muka Naruto mirip Minato terus. Anti mainstream broh.
Ane author anti mainstream broo.. Meskipun ada yg mainstream, tp q buat sebeda mungkin. Oh ya, ada beberapa Scene yg Ryuchiko ambil dr fandom sebelah, ada yang tau?
N apakah ada yg bisa memberi saran tentang kekuatan Naruto?
coba tebak Murit Orochimaru pengguna ten no juin yg akan jadi partner naruto ntar siapa hayoo?
Kenapa segel kutukan Naruto gk di lakukan dgn sebuah gigitan mesra dr Orochimaru?
Penjelasaannya ada d Chapter depan.
Apakah pairing itu perlu?
Monggo sarannya guys.
Seperti biasa, ff ini update gk tentu harinya, tergantung mood dan waktu lenggang saya.
Ja, monggo Reviewnya gan...
arigatou minna
Btw segala hal yg belum jelas td mungkin Ryuchiko ceritakan melalui flashback d chapter2 dpan.
Jaa minna..
