Naruto©M. Kishimoto

Story©Punya saia, sang Author Ganteng

Enjoy it!

ZAGADKA Slepoĭ

"Sudahlah, jangan kau lakukan itu." katamu saat 'melihatku' memegangi pisau ini.

Aku mendengar langkahmu mendekatiku. Perlahan semakin dekat.

"Bisakah kau melihatku, Naruto?" tanyamu kemudian.

Aku tak menjawab pertanyaanmu itu. Karena aku yakin kau tahu jawabannya. Di tempat tak bercahaya ini, aku berdiri memegangi pisau ini.

Kau memegang pundaku dengan kedua tanganmu.

"Lepaskanlah benda itu... letakanlah." katamu lagi dengan suara lembut.

"Siapa kau? Dan di mana aku?" tanyaku, akhirnya. Yang dimana sejak saat aku melihat kegelapan ini di sini, aku tak sanggup berucap.
"Tenangkanlah dirimu. Kau aman bersamaku," suaramu lembut menenangkanku.

Kau mengambil pisau ini perlahan, lalu Kau melangkahkan kakimu menjauhiku. Ingin aku menyergahmu, karena aku takut sendiri di tempat ini. Di kegelapan ini.

Kini aku kembali dalam keheningan. Beberapa saat kemudian, langkahmu kembali terdengar mendekatiku.

"Bisa'kah kau bertahan seperti ini, Naruto?" tanyamu yang kurasakan memapahku mendekati kursi.

"Kau aman bersamaku," bisikmu.

Kini aku dan kau tengah terduduk di kursi ini. Aku mendengar kau menghela napas.

"Kau belum menjawab pertanyaanku, Naruto." katamu.

"Kau juga belum menjawabku. Siapa kau? Di mana aku? Kenapa aku berada di tempat gelap ini?"

"Aku Hinata, Naruto, dan kau berada di rumahku. Aku menemukanmu di tepi jalan." terangmu.

Aku ingat, saat aku hendak ke Chelyabinsk. Seseorang memukul tengkukku dari belakang hingga aku tak sadarkan diri. Dan kini, aku tengah bersamamu. Hinata.

"Darimana kau tahu namaku?" tanyaku. Dan kau menjawabnya dengan menyentuh dada kiriku. Tanda nama.

Aku merasakan kau bangkit dari sofa ini. Aku bisa mendengar kau mengambil sesuatu yang terletak tak jauh dari sini.

Kau pun mendekatiku lagi. Aku bisa mencium bau Samovar darimu.

"Minumlah, setidaknya akan sedikit menghangatkanmu di cuaca yang buruk ini." katamu yang menggapai lenganku agar memegang gelas yang berisi Samovar―kurasa.

Aku pun menerimanya.

"Jadi, jawablah pertanyaanku. Sanggupkah kau bertahan seperti ini, Naruto?" tanyamu yang kini terdengar menuntut jawabanku.

"Maksudmu?" tanyaku yang tak paham akan pertanyaanmu.

"Bisakah kau bertahan di kegelapan ini, Naruto?" tanyamu lagi, "tak usah kau jawab. Akutahu apa jawabmu."

"Apa..."

"Benar, Naru, kegelapan memang menyedihkan. Dulu aku merasakannya, namun, aku dapat mengambil cahaya itu untukku." kau bercerita seakan aku akan mengerti apa yang kau katakan. Nyatanya; aku tak paham dengan apa yang kau ungkapkan.

Kamu melanjutkan cerita itu. "Dulu, saat aku dalam kegelapan, aku merasa tak sanggup untuk hidup. Namun, seseorang mengingatkanku akan apa yang seharusanya aku lakukan di kegelapan ini."

"Sungguh, aku tak mengerti apa katamu..." kataku penuh kebingungan.

Kau bangkit dari tempat dudukmu, perlahan aku mendengar sesuatu.

'Klik'

Seketika mataku terasa perih... Sangat perih. Butuh waktu lama untukku dapat melihatmu. Hingga aku tak percaya dengan apa yang aku lihat.

"Matamu...?"

"Slepoĭ..."

Fin

A/n : Ada yang merindukan saia XD

ngerti jalan ceritanya? Review, please!