CATCHER
Masashi Kishimoto
Fandom : Naruto
Genre (s) : adventure, romance, hurt/comfort, Naruto!female, Straight
Character (s) : Sasuxfem!Naru
-Catcher-
Prologue
Perempuan itu berjalan dengan tenang kearah redupnya cahaya, dengan pandangan dingin dan tak ada rasa bersalah sedikitpun yang tersirat pada raut mukanya, ia membawa tubuhnya jauh dari keramaian.
Suara sirine polisi dan paramedis bergemuruh memenuhi gedung tepat di belakangnya, namun, perempuan itu tak peduli. Ia bahkan tidak peduli ada teriakan-teriakan yang membahana, entah itu para pekerja yang lembur sampai malam hari, entah pejalan kaki, sampai para petugas pengurus keamanan dan tim medis menyuarakan perintah dan yang lainnya, ia tak peduli.
Langkahnya tegas, kedua tangannya berayun mengikuti irama tapakan kakinya. Baginya, tugas hari ini sudah selesai dengan sempurna, terhenti sejenak bahkan hanya untuk merekam kembali ingatan mengenai tugas sempurnanya hari ini.
FLASHBACK
Cantik, mungil, dengan perawakan sintal serta rapih. Perempuan tersebut berjalan layaknya model, menuju ke arah lift. Pandangannya yang dingin menyiratkan ketenangan dalam dirinya. Lantai 6, lantai 7, lalu lift meluncur ke arah lantai teratas dalam gedung tersebut. Tak membutuhkan waktu yang lama, pintu lift terbuka, segera gadis mungil itu melangkahkan kakinya keluar dari lift sampai pintu lift menutup kembali.
Langkahnya perlahan, tak terasa ia telah berdiri di depan suatu ruangan dengan pintu yang kokoh dan sistem keamanan yang menghalanginya, namun, hal itu tak membuatnya panik. Dengan tenang ia mengeluarkan kartu akses masuk dan setelah mengarahkan kartu tersebut hingga terbaca sensor, terbukalah pintu tersebut.
Gadis itu masuk ke dalam, perlahan dan tenang, menutup pintu, setelah beberapa langkah menuju ke salah satu ruangan yang lebih besar lagi, memperlihatkan sosok lelaki yang berada di ujung ruangan besar tersebut. Mendengar suara, lelaki itu menoleh dengan kaget, wajahnya memucat, segera ia mundur selangkah sampai tubuhnya menabrak meja dibelakangnya.
"Siāsiapa kau?! Tak ada yang dapat masuk ke dalam ruangan ini selain aku dan sekertaris pribadiku!" seru lelaki itu ketakutan sembari mencari sesuatu untuknya bertahan maupun menyerang.
Namun tanpa panik dan membuang-buang waktu, perempuan itu berjalan, senyum dingin dan ngeri seolah memamerkan sisi lain dari kecantikannya, "Namaku? Ah... namaku adalah..."
ZRAS
Kepala lelaki itu telah jatuh terpisah dari tubuhnya yang sudah rebah berlumuran darah, menggenangi lantai dan tubuh itu sendiri. Gadis cantik tersebut tak berbicara, melumuri jemarinya dengan darah yang menodai katana-nya,menuliskan sesuatu di dinding, tepat di samping jenasah tersebut, kemuadian pergi bersama dengan pedangnya yang berlumuran darah.
"NAMIKAZE"
...
..
.
Napasnya agak tercekat, nampaknya alarm keamanan berbunyi sebelum dia berhasil mencapai pintu keluar. Kamera CCTV yang dilengkapi dengan penembak jarak dekat serta berpeluru menembaki perempuan itu. sontak saja, ia bergerak dengan gesit, bersembunyi dibawah sela-sela meja besi di dekatnya, menunggu peluru-peluru untuk berhenti berusaha meghujam kulit putihnya.
Tak mendengar suara tembakan untuk beberapa detik setelahnya, ia keluar, bangkit perlahan, namun terlambat rupanya, dua puluh pasukan elite menunggu di depannya, membentuk barikade perlindungan yang mungkin tak bisa ditembus dengan mudah, terlebih hanya oleh gadis sepertinya. Namun, tanpa adanya rasa panik, dengan wajah yang terlewat tenang dan tak bersuara, ia hanya memandang.
"Letakkan pedangmu lalu bergeraklah tepat ditengah, tekuklah kedua tanganmu di belakang kepala, menyerahlah. Tempat ini sudah dikepung!" pemimpin barikade mendesak perempuan itu, dan ternyata dilakukannya tanpa perlawanan.
Dua orang dari pasukan tersebut bergerak kearahnya, namun seketika itu juga duapuluh pisau tajam sudah menembus masing-masing kepala duapuluh orang pasukan elite tersebut. Pergerakan serba rapih perempuan itu membuat barikade pasukan hancur dan lantas gadis itu menggunakan kesempatan untuk bergerak menuju lift.
Kembali, para pasukan kehilangan jejak perempuan itu...
Kembali, bersembunyi dibalik bayang-bayang gedung dan gelapnya jalanan di malam hari.
End of flashback
Continue
Author note : Mohon bantuannya :D Karena kami masih baru dan hanya ingin menyebarkan kebahagiaan kami mengenai ide-ide yang sudah mengambang dan tak terbatas :D Mohon beri kami masukan dan banyak ajaran-ajaran baru :)
