I'M SPECIAL
Chapter 1
I LOVE YOU
Pair: NaruSasu
Gendre: Friendship, Hurt, atc.
Rate: T
Aku menatapnya dari luar jendela. Entah kenapa aku begitu sering memperhatikannya, yah, kalian memang bisa bilang ini cinta, tapi aku yakin kalian tidak akan berfikir seperti itu lagi nanti. Aku menahan nafas saat melihatnya terjatuh. Aku tidak bisa melihat dengan jelas, apakah dia terluka atau tidak. Aku ingin sekali langsung keluar dan menghampirinya tapi guru di kelas ini begitu menyebalkan, dia tidak akan mengizinkan ku keluar. Percayalah.
Aku sangat tidak bisa berkonsentrasi. Fikiranku buyar mengigatnya. Aku benar-benar takut jika dia terluka, jangankan terkilir, lecet sedikitpun tak kan ku izinkan. Aku bisa merasakan tanganku basah dan keringat dingin keluar dari tubuh ku. aku sangat-sangat tidak nyaman sekarang. Ada sesuatu yang ingin keluar dari tubuh ku. Aku tidak kuat lagi. Aku harus keluar sekarang!
Tanpa basa basi aku berlari keluar kelas. Guru itu menatap ku bingung dan marah. Dia berteriak menyuruhku kembali. Mungkin dia takjub melihat siswa sejenius aku seperti ini. tapi biarlah, yang ku utamakan sekarang adalah sahabatku, mungkin perenggut jiwa ku, diluar sana.
UKS terlihat agak ramai, berarti di sanalah dia. Aku berlari menerobos kerumunan orang disana dan aku menatap sosok yang berbaring di kasur kecil itu dengan tatapan tak percaya. Hanya ada plester kecil di lututnya, dan ku rasa hanya itu yang aneh dari dirinya.
"Hai, Sasuke, menjenguk ku ya?" tanyanya ceria seperti biasa. Tak tahu kah dia bahwa aku begitu takut melihatnya begini?
"Bodoh," umpat ku pelan dan duduk di sampingnya.
Dari mata teman-temannya aku bisa tahu bahwa keberadaan ku tidak diharapkan. Aku memang iblis yang membuat mereka tidak tenang jika berlama-lama bersama ku.
"Ya sudah, Naruto, kami pamit dulu ya, jika kamu mau istirahat, beristirahatlah dulu" ujar gadis berambut pink menyelimuti Naruto. Tanpa bisa ku hindari tatapan ku mendingin pada gadis itu.
"Trimakasih Sakura, ku rasa aku akan tidur sebentar nanti" ucap Naruto ramah seperti biasa. Aku mulai membenci sifatnya yang satu itu sekarang.
Gadis pink dan beberapa orang lain pergi dari UKS dan meninggalkan kami berdua
"Jadi, Sasuke, Kau mencemaskan ku ya? Jika iya katakan saja lah," ucap Naruto menatap ku dengan tatapan menggoda. Aku yakin ini tatapan yang sangat sering di berikannya pada orang lain. Sejujurnya aku menginginkan tatapan khusus dari nya. Tatapan yang tidak akan pernah diberikannya pada orang lain.
Naruto mencubit lengan ku pelan. "Hey, Sasuke, kamu sudah sampai dimana?" tanyanya menyadarkan ku dari lamunanku.
"Aku masih disini, tidak kemana-mana" ucap ku menatap Naruto dengan kesadaran penuh. "Kenapa kamu bisa jatuh begini, sudah tidak punya mata?"
Wajahny berubah manyun. Hal itu tidak berpenngaaruh pada ku. aku sudah kebal dengan itu, Naruto.
"Jangan memarahiku begitu donk, aku tadi main basket, Shikamaru tidak sengaja mendorongku sampai aku jatuh. Lagi pula hanya luka kecil, tidak perlu di khawatirkan, aku kan kuat" ucap Naruto kembali memamerkan senyum menawannya.
Tidak ingatkah dia bahwa dia sudah dua kali demam, beberapa kali pilek, bahkan pernah mengalami usus buntu. Aku ingin sekali memarahinya, tapi itu bukan sifatku, maka aku tidak akan melakukannya.
"Hey Sasuke, jangan diam begitu. Baiklah, baiklah, aku minta maaf, aku akan berhati-hati lagi nanti" ucapnya lalu memegang tangan ku yang masih begitu dingin.
"Baguslah," guman ku , menatap tangan kecoklatannya yang menutupi tangan ku.
Ada rasa hangat yang menyelimuti tubuh ku. aku tahu jika menurut kalian ini tidak wajar tapi bagiku ini hal yang sangat ku inginkan. Aku bukan perempuan yang mudah luluh dengan sentuhan laki-laki. Tapi aku juga bukan laki-laki karna aku iblis yang akan selalu menggentayangi sahabat ku ini.
Langit mulai gelap dan aku berjalan cepat menuju rumahku. Aku tidak takut, untuk apa iblis sepertiku takut dengan gelap. Aku hanya tidak ingin kakakku memarahiku dan menceramahi ku semalaman penuh.
Aku masuk ke dalam rumah dengan cara yang wajar. Tidak melompat atau memanjat pagar. Aku tidak ingin tetangga menyusahkan itu mengata-ngatai ku maling di rumah ku sendiri. Belum lima langkah aku berjalan sosok lelaki jangkung dengan rambut aneh dan wajah yang menurutku menyebalkan itu menatapku dari atas sampai bawah, Itachi namanya. Dia seperti mengamati gadis buruk rupa didalam sinetron.
"Jangan menatapku seperti itu," ucapku kesal tapi wajah ku tetap terlihat tanpa ekspresi
"Kamu tidak melakukan hal buruk pada Naruto kan?" tanyanya seperti mengintrogasi
Kenapa kakak ku ini selalu mengatakan itu setiap aku pulang terlambat. Aku tidak akan menyakiti sahabatku sendiri meskipun aku begitu ingin saat dia mulai melawanku. Aku begitu menyayanginya, bahkan lebih dari sekedar sayang padanya. Dia bagian dari jiwaku.
"Tidak," jawabku singkat dan masuk ke dalam kamarku.
"Sasuke." Ucapnya mencengkram tanganku lalu memaksaku menatapnya. "Dengarkan aku! jika kamu memang menyayangi Naruto, jangan dekati dia, kamu hanya akan membuatnya menderita, Sasuke! kamu berbeda dengannya!" ucap Itachi menatapku dengan tatapan yang selalu diberikannya padaku. Dari aku kecil sampai sekarang tatapan itu tak pernah berubah. Tatapan penuh bencian.
"Aku tahu itu. Aku memang berbeda. Tapi jangan harap aku akan melepaskan Naruto. Dia milikku!" ucapku dengan suara tertahan dan terdengar begitu berat. Ku rasa kilatan merah mulai menguasai mataku.
Itachi langsung menghempaskan tubuhku ke lantai saat kulit ku berubah menjadi abu-abu. Ada suara retakan tulang dari tubuhku tapi Itachi tak mempedulikanku. Itachi langsung pergi dari sana dan meninggalkan ku sendiri.
Panas! Tubuhku sepert terbakar! Sosok mengerikan itu mulai menguasai tubuhku. Aku benar-benar tidak bisamenahannya lagi. Aaakkhhh! Kenapa rasanya sangat menyakitkan?! Seluruh tubuhku berubah. Bukan seperti Sasuke yang kalian kenal. Ini Sasuke yang lain! Sasuke yang mengerikan! Tak ada yang bisa melawanku. Tidak ada yang bisa menghalangiku untuk menjadi monster yang kakakku sendiri takut dengannya. Naruto! Aku membutuhkan Naruto sekarang! Tapi tidak boleh. Naruto tidak akan ku biarkan mengetahui ini semua. Biarkan dia hanya mengenalku sebegai Uchiha Sasuke. Bukan sebagai Monster Sasuke!
Tapi rasanyabegitu menyiksa, aku tidak kuat menahannya.
Sinar matahari mulai menerobos masuk dari celah jendela yang terbuka. Mata kelam ku mulai terbuka. Sudah pagi ternyata dan tubuhku kembali seperti semula. Tidak ada lagi warna abu-abu, atau tekstur kasar khas monster di kulitku. Searang, kalian tak perlu takut lagi padaku. Aku tidak akan menyakiti kalian. Seragam ku sudah menjadi pecahan-pecahan kecil. Sepertinya aku harus meminta Itachi membelikan yang baru untuk ku.
Pelan-pelan aku menggerakkan tubuhku dan aku masuk ke kamar mandi. Air dingin mengguyur tubuh polosku. Ada cairan hitam yang ikut mengalir dari dalam tubuhku. Sebanyak apapun cairan itu keluar iblis di dalam tubuh ini tidak akan sedikitpun menghilang. Aku tidak menyesali kondisiku. Dengan ini aku istimewa. Tidak ada yang lebih istimewa dari ku. keistimewaan ini pula yang membuat ku dan Naruto tidak akan terpisahkan meskipun kami berbeda.
I'M SPECIAL
Hai lagi semuaa!
Aku datang dengan fic shounen-ai (mungkin) abal-abal.
Aku penggemar berat NaruSasu. Dari awal jadi fujoshi aku udah jatuh hati sama pair ini, tapi sayang author yang menyukai pair ini sedikit. Jadi aku datang dengan khayalan ku tentang NaruSasu.
Ceritanya lebay? OOC? 'ga jelas? Terlalu mendramatisir? NaruSasu berasa SasuNaru? Itachi terlalu kejam? Mana ada sahabat kaya' gitu? Sasuke terlalu possessive? Hehehehe, maklumlah, waktu ngetik bukan otak yang kerja, tapi perasaan.
Untuk mengakhiri penutup yang panjang ini mohon kritik, saran, komentar, atau flame sekalipun di tulis di kotak review. Review positif dari anda membuat saya lebih giat menulis.
REVIEW PLEASE
(n_n)
