Hai! BocahLanang Comeback with new FF!

Hanya selingan karena tiba-tiba blank dan mendengarkan lagu yang cukup bagus, hehe

Akhirnya JRENGG! Keluarlah anugrah membuat FF gaje ini

Always HunKai pokoknya!

Ciri FF Bocah Lanang:

-Yadong

-Gaje

-Typo

-Penuh Rahasia

-Rumit dan bikin mikir

-Pairnya HunKai

-Nyerempet M, ato lebih

-Tidak berperi kepolosan

-dll (kalian bisa tambahin ^_^)

Ehem, Bocah Lanang lagi kena warning investigation dari kecengan nih, jadi agak sulit lanjutin FF

Buat yang mau berteman dengan Bocah Lanang diluar PM inbox, lewat FB aja ya

(biar gak terlalu resiko ketahuan sebagai author FF Yadong, hehe)

So ini akun FB khusus Bocah Lanang ^_^

:

BocahLanang HunKai (The Real BocahLanang)

Thanks sudah mau berteman dengan BocahLanang! Yey!

.

So!

This is new FF!

© BocahLanang08032015

.

Pair:

HunKai!

Kai Uke

Sehun Seme

.

Warn:

BOYxBOY

Yaoi

PLAYERS

Insane

Young

NC17(?)

They'LL Tell You

Tidak ada satupun yang tak kenal dengan Oh Sehun.

Aktor tampan dengan beragam drama rating teratas yang dimainkannya. Kepiawaiannya tidak diragukan, tidak membutuhkan pemain pengganti merupakan kehebatan plus bagi scene drama memukaunya. Wajah tampan dan kulit putih porselennya kini terlihat bersinar diterpa cahaya pagi setelah ia keluar dari apatermen mewahnya. Tidak apa karena tempatnya aman dari berbagai macam fans yang tergila-gila padanya. Semacam apatermen pribadi khusus yang hampir seluruhnya dimiliki artis berbagai agensi ternama.

Masih bersandar pada mobil mewahnya. Tubuh tinggi tegapnya dibalut kemeja hitam dengan lengan disinsingkan hingga siku, celana jean hitam, dan sneakers putih. Rambut brownnya yang dikebelakangkan itu membuatnya semakin dewasa.

Mata tajamnya berhenti pada titik dimana seorang namja keluar dari gedung apatermen yang sama dengannya.

Siapa yang tidak kenal kucing manis yang melenggokkan pinggul indahnya itu. Kim Jong In. Kulit tan yang sexy, pinggang ramping, bahu kecil, kaki jenjang, bibir merekah segar semerah cherry, hidung mungil bak yeoja, rambut brown dengan poni halus yang bergerak lembut diterpa angin pagi, mata sendu menggoda, wajah manis yang cocok ditunggangi diranjang.

Model majalah dewasa yang paling dicari. Wajah menggoda ingin digagahi itu selalu membuat majalah yang dibintanginya ludes terjual. Tak terkecuali Oh Sehun yang memiliki edisi lengkap majalah porno maupun foto hot namja dengan nama artis Kai itu.

Kaki jenjang itu kini hanya dibalut jean hot pants satu kilan dari pinggulnya. Tidak ketat tapi membuat semua bertanya seberapa indah butt didalamnya.

Entah setiap melihat paha mulus tan itu, Sehun selalu tergoda untuk menyentuh dan merasakan lembut dan halusnya tekstur indah itu. Bahkan tubuh ramping model itu seolah berjalan kearahnya. Kaos polos putih sutera tanpa lengan itu memperlihatkan pundak mulusnya, sekaligus menambah kontras kulit tan eksotisnya. Sneakers biru muda itu terlihat cocok bagi kesan sexynya.

Oh.. dia sedang mengusap mata sendunya yang mengantuk.

Bruk!

Sehun terlonjak kaget dari kegiatannya menyandar mobil Ferrari Enzonya. Secara refleks berlari menuju Kai yang terjatuh dua meter didepannya.

"Are you ok?" Sehun berjongkok melihat Kai yang masih terduduk menepuk siku dan lututnya. Namja albino itu mengumpat kesal tanpa suara pada jalan yang tak bersalah setelah melihat garis-garis merah lecet dan sedikit mengeluarkan darah dari kulit tan itu.

"Hurt.." suara yang keluar dari bibir cherry merah itu lirih terdengar menggoda seperti erangan dalam video porn. Bibir itu bahkan meniup lututnya yang memerah dan tergores jalan.

"Biar kubantu" Sehun hendak memapah tubuh model hot itu tapi kedua tangan halus itu lebih dulu mengalung di leher kuatnya.

"Kau bisa menggendongku?" mata sendu itu menatap langsung pada mata tajam Sehun. Sangat berbeda tapi keindahannya saling menghipnotis satu sama lain.

"Tentu" Sehun segera menyisipkan tangannya pada pinggang dan bawah lutut Kai, menggendong tubuh yang terasa ramping itu masuk kedalam mobilnya.

-They'll Tell You-

Sehun dan model porn itu sudah didalam mobil. Entah, pintunya terkunci, kaca mobil yang terlihat gelap dari luar membuat semua sempurna untuk melakukan sesuatu yang lebih. Keduanya duduk lumayan leluasa.

"Tidak ada obat disini" suara halus itu kembali terdengar. Dan telinga putih itu siap merekam semua nada-nadanya untuk tidurnya dari malam kemalam.

"Ya" Sehun mengangguk singkat dengan pandangan tajamnya yang terarah sepenuhnya pada namja sexy yang duduk sedikit berjongkok masih meniup kedua lututnya berharap lukanya mongering.

"Aku minta air dan kapas untuk membersihkan ini" Kai mendongakkan kepalanya dan menatap balik Sehun.

"Aku punya yang lebih baik" Sehun mendekat dan memegang paha mulus kedua kaki jenjang Kai.

Cup!

Bibir tipis Sehun mengecup luka itu perlahan, lidahnya menyapu darah itu dengan lembut, membasahinya seolah salivanya adalah obat terbaik. Setelah dirasa cukup, Sehun segera menyudahi membersihkan kedua lutut halus itu tapi kedua tangannya masih setia meraba perlahan merasakan betapa halusnya kulit itu.

"Nice to meet you, kau aktor Oh Sehun itu kan?" suara itu terdengar lebih merdu menyapa Sehun.

"Ya, dan kau.. Kai, Venus sexy itu kan?" Sehun balas bertanya dan dijawab sedikit kekehan yang manis dari senyuman itu.

"Aku namja, kenapa semua mengibaratkanku venus?" Kai berkata dengan menahan tawanya.

"Karena memang begitu adanya" Sehun makin mendekatkan tubuhnya, kedua tangannya yang memegang kedua paha itu mulai mengangkangkan kaki jenjang Kai, membuat tubuhnya hampir bergesekan dengan tubuh sexy yang ada dalam kungkungannya.

"Wanna play?" Sehun segera menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Kai yang terekspose.

"Where you been?" tangan kanan Kai mendorong bahu Sehun dan memberi jarak yang masih terlalu dekat.

"Love is a game" Kai kembali berujar dengan mata sendu menggodanya. Tangan halus itu kemudian membingkai wajah joker dihadapannya.

"I love game.." Sehun berkata dengan suara beratnya membuat tubuh Kai menegang.

"Hemh~ I'm a player.." Kai sudah berkata dan Sehun kembali meraup bibir penuh yang terasa manis itu lebih dalam dan lebih kasar. Jemarinya dengan lihai masuk kedalam kaos putih sutera itu, bahkan kulit tan itu lebih halus dari baju yang menutupinya.

"Eungmh.." Kai meremat kasar rambut Sehun yang malah menambah gairah namja tampan itu untuk menjamah model porn itu.

Cppss..

Benang saliva masih menghubungkan keduanya meski ciuman singkat itu sudah terlepas.

"Aku ingin bermain sekarang" Sehun hendak menurunkan resleting hot pants jean Kai namun jari telunjuk itu menyentuh bibir tipisnya sehingga gerakannya terhenti dan tautan saliva itu terputus.

"Let's be friends" Kai mendorong pelan bahu Sehun, dan anehnya tubuh itu menurut duduk sempurna di kursi kemudinya.

"Diamlah disitu" Sehun menyalakan mobilnya dan dengan cepat melesat dan berhenti di bassement apatermen.

Sehun terlihat tidak sabaran sedikit membanting pintu mobilnya setelah keluar. Membuka pintu untuk Kai namun namja sexy itu kembali mengalungkan tangannya di leher kokoh Sehun.

"Ne" Sehun menjawab meski Kai tidak berkata satu katapun. Ia ingat jika lutut mulus itu lecet dan terluka. Dilingkarkannya kaki jenjang itu di pinggangnya. Gasper celana jeannya membuat tubuh Kai tidak mudah terjatuh.

"A-angh~angh~" Kai terlonjak-lonjak ketika Sehun dengan sengaja menghentakkan pinggulnya membuat penis namja tan itu menghantam gasper Sehun.

"Hm, memuaskan" Sehun tersenyum mendengar suara desahan Kai yang sesaat tadi. Segera ia masuk kedalam lift menuju pintu 94 sebagai nomor apatermennya.

-They'll Tell You-

Dan disinilah Kai. Terduduk di kasur putih dengan aroma mint maskulin yang begitu kental. Scent seorang seme bernama Oh Sehun. Bibir penuh semerah cherry itu melengkungkan senyum indah ketika matanya menangkap poster sexy limited editionnya itu terpampang ditembok samping kasur. Photographer yang mengabadikan tubuh itu pasti sangat beruntung karena dapat melihat tubuh telanjang Kim Jongin yang terbaring pasrah di karpet putih, dengan selembar kain transparan menutup bagian privatnya.

"Kau benar-benar mengagumkan" suara berat itu kembali terdengar masuk kedalam kamar setelah sebelumnya pergi ke pantry untuk mengambil segelas air putih dingin yang kini diletakkannya di meja nakas samping kasur.

"Itu hanya job" Kai menyingkap selimut yang menutupi kakinya dan Sehun segera meraih kedua kaki jenjang itu untuk dipangkunya.

Jemari putih itu terampil mengobati luka itu dan menutupnya dengan plaster. Begitujuga dengan luka di siku Kai.

"Thanks" Kai memberikan senyum indahnya lagi.

"Tidak gratis" Sehun merangkak menaiki kasur dan mulai memenjarakan tubuh tan itu dibawahnya. Meraup bibir merah menggoda itu, menjilat manis bibir itu yang tidak bisa hilang. Mengecupnya berulang kali dan menyedot belahan bibir bawah itu, mengulumnya dan menggigitnya.

"Ack!" Kai memekik ketika gigitan Sehun terlalu keras memberi robekan di bibirnya.

"Hmmmngh~" Kai kembali mendesah ketika lidah Sehun menyentuh langit-langit mulutnya, mengeksplorasi mulutnya, membelit lidahnya untuk bermain.

Kcpk! Cpk!

Bunyi saliva keduanya ketika lidah mereka bertarung, diiringi lenguhan erotis Kai, Sehun memperdalam ciuman mereka, memiringkan kepalanya dan mencampur saliva mereka.

"Hmmh.." Kai meremat kasar rambut brown Sehun yang acak-acakan. Kedua mata mereka terpejam menikmati pangutan dan gerakan lidah mereka.

"Hunh-" Kai akhirnya kalah dengan desahan diakhir. Sehun sedikit tersenyum dan menjilat lidah Kai, mengulumnya dan menyedotnya kuat membuat lenguhan itu kembali terdengar.

"Hmh~" Kai memukul pelan bahu lebar Sehun, oksigennya menipis. Dengan sangat tidak rela namja pucat itu memutus ciuman dalamnya, mengulum belahan bibir manis itu bergantian sebelum benar-benar menyudahinya.

"Hosh.. hosh.." bibir merah itu terbuka berusaha menangkap udara sebanyak mungkin, dada yang naik turun dengan nipple yang mencuat tegang, bibir mengkilap, pandangan sayu menggoda, dan kedua tangan yang memberi pijatan nyaman di tengkuk Sehun. Semuanya membawa nafsu.

"Manis" Sehun menggunakan jemarinya untuk memutus benang saliva yang menghubungkan keduanya, dan menjilat kembali bibir itu untuk kemudian menghapus saliva yang meleleh di dagu Kai.

"Kemarilah, Sehunnie~" Kai merentangkan kedua tangannya. Menyambut serigala untuk segera menyantapnya.

Grep!

Brrrrtttzzz!

Srraaakk!

Brugh..

Kaos putih sutera itu telah sobek menjadi dua dan terlempar jauh.

"Venus yang sempurna" Sehun memandang memuja pada tubuh sexy tan dengan pinggang ramping yang kini ada dibawahnya. Nipple merah muda itu mencuat menantang untuk dilahap rakus.

"We will take this way" Kai memberikan senyuman terbaiknya, membuat Sehun segera menenggelamkan wajahnya pada leher jenjang Kai. Mengendus aroma citrus segar yang meningkatkan gairahnya.

"Kau ada dalam pengawasanku" Sehun berbisik serak, mulai menjilati leher jenjang tan yang mendangak memberi respon positif saat lidahnya menjelajah lebih jauh ingga bahunya.

"P-panash~" Kai menggeliat kepanasan dan keringat mulai keluar dari tubuhnya, aroma citrus itu semakin menguar.

"Sepertinya mulai bekerja" Sehun menyeringai dan segera menyentak kedua tangan Kai yang sedaritadi mempertahankan hotpantsnya.

Rrrtts..

Resleting hotpants itu sudah Sehun turunkan, jemari putihnya menggoda penis tegang yang masih terbungkus underwear hitam yang terlihat sesak itu.

"L-lepash.. Sehunnah.. panass~" Kai menjambak rambut Sehun kembali menandakan tubuhnya benar-benar tidak nyaman.

Sreett.. bruks..

Sehun melepas celana dalam dan hotpants itu, membuangnya lebih jauh dari kaos putih yang sudah tidak berbentuk di lantai dingin itu.

"Kauhh masukkann sesuatu pada-aah~ minumannya? Hh.." Kai bertanya susah payah dengan menunjuk gelas diatas meja nakas yang telah dihabiskannya.

"Kumasukkan obat perangsang, sayang.." Sehun mengecup pipi tirus Kai berkali-kali. Jemari putihnya kemudian membelai selangkangan tubuh tan sexy itu perlahan, memberi sengatan pada namja tan dibawahnya.

"Hangh~ licik.. asshhh~" Kai kembali mendongak dan meremat rambut brown Sehun lebih erat ketika gigi-gigi rapih itu mulai memberi bitemark di leher tannya. Kecupan di tiap akhir kissmark dan bitemarknya malah membuat tubuh Kai merinding hebat.

"Sudahh~" Kai ingin menjauhkan wajah namja albino itu namun sia-sia.

-They'll Tell You-

"Ah! Ahn! Aaaaanghhh~ Sehuuunhh~" tubuh Kai terlonjak-lonjak diatas kasur putih yang ikut terguncang ketika Sehun berkali-kali menggenjot tubuh tan lemah yang terbaring lemah dibawahnya kini.

"T-terlaluh cepath.. ah! Pelan-pelanh.. Hunh~" Kai mendekap punggung lebar Sehun untuk lebih mendekat, membuat penis besar itu makin tertanam kedalam hole sempit Kai.

"Ssh.. so tight honey.." Sehun mengecupi kembali leher jenjang Kai. Mencicipi tubuh yang manis dan nikmat itu.

"Sehunh~" Kai mengarahkan kepala namja tampan itu berhenti tepat didepan nipplenya yang belum terjamah. Bibir tipis Sehun bahkan tergesek bersamaan dengan lonjakan tubuh Kai yang semakin kencang.

"Hm" Sehun hanya bergumam namun segera melahap breast rata menggoda seorang Kim Jongin. Dikulumnya bergantian nipple itu. Digigit dan memberi erangan indah dari empunya.

"A-a-ah~ Stop! Andwae.." Kai kualahan ketika dengan rakus Sehun memasukkan breastnya kedalam mulut, menghisapnya kuat seolah meminta susu segar.

Prok! Plok! Ploch..

Suara benturan dinding rectum Kai yang dihantam penis besar Sehun terdengar jelas di ruangan itu. Keduanya bernafas sangat cepat. Keringat tercampur menjadi satu dan masih tetap berpelukan bahkan ketika Sehun memperdalam tusukannya.

Jleb!

"Anhhh~!" Kai segera menjerit nikmat ketika penis besar Sehun menumbuk prostatnya.

"Good.. hh.. bertambah sempith.." Sehun mengeratkan pelukannya, memejamkan kedua matanya dan mempercepat sodokannya seolah ingin membobol habis hole sempit itu.

-They'll Tell You-

Entah berapa ronde yang telah mereka lakukan, tubuh Kai terlihat lemah pasrah menungging dengan Sehun yang mempertahankan pinggul lebar bak yeoja itu agar tetap menungging selama ia masih keluar masuk menumbuk prostat namja sexy itu.

Nipple itu sudah sangat merah dan basah saliva, disekitarnya dihiasi beberapa kissmark, memperlihatkan betapa beringas serigala itu memakannya.

"Ah! Ah! Angh! Hun! Stoph~ aaah~" Kai makin terlonjak-lonjak dan ia masih berusaha menumpu sikunya agar wajahnya tidak bergesek kasar dengan seprei putih kusut yang sudah tidak berbentuk itu. Semua bantal terlihat jatuh tergeletak dilantai, begitu juga dengan selimut putih itu.

Tubuh keduanya basah keringat padahal AC itu menyala dengan sangat dingin.

"Hmh.. Jong.." Sehun kembali menjamah punggung indah melenting itu. Bentuknya melengkung sempurna, berusaha mengarahkan buttnya lebih menonjol agar penis besar Sehun masuk seutuhnya kedalam hole sempitnya.

"Ah.. Se-hunh.." Kai kembali mendesahkan nama namja tampan diatasnya yang mendekat sehingga punggungnya bergesekan dengan abs namja pucat itu, sedang tangan Sehun yang satunya memelintir nipple yang bahkan sudah sangat memerah bengkak namun tetap mencuat tegang.

"Aku harus mengambil fotomu setelah aku selesai memperkosamu nantih.." Sehun memejamkan matanya dengan alis yang mengerut menahan nikmat.

"Tidak aku biarkan kau onani dengan foto ituh.." Kai berkata dengan susah payah, tubuhnya makin melenting indah karena tarikan Sehun pada nipple kanannya.

Penis Kai yang berukuran sedang itu mengacung tegang dengan precum yang meleleh menetes-netes di seprei putih. Setiap gerakan Sehun mengoyak holenya, penisnya terantuk-antuk pada perutnya sendiri memberi rangsangan tersendiri.

GREP!

"Aaakh!" Kai memekik nikmat ketika telapak tangan besar dan kasar itu menggenggam erat penisnya, entah tubuhnya langsung menegang dan penisnya serasa berkedut.

"Hn.. penismu akan out hanya dengan sentuhanku?" Sehun mengocok penis Kai dari ujung hingga pangkalnya berulang kali membuat mata sayu enggoda itu memejam nikmat.

"Anh~ Sehunh.. akuh.." Kai menggenggam erat seprai putih itu menjadi semakin kusut termasuk mencakarnya ketika kenikmatan lebih menyambutnya.

Cpk! Cpk! Ck!

Bunyi handjob yang namja tampan putih itu berikan pada penis mungil yang kini diurutnya dengan cepat.

Panas dan penuh gairah. Penisnya terasa terjepit didalam hole sempit itu. Setiap ia mengeluarkannya hingga hanya ujung yang tersisa, cincin hole itu berkedut-kedut lapar ingin melahap penis besarnya membuatnya segera melesakkan kembali kebanggaannya itu sepersekian detik sebelumnya. Hadiah remasan dan pijatan nikmat didapat penisnya tiap ia berhasil menusuk titik spot yang membuat namja sexy dibawahnya mendesah menggoda.

-They'll Tell You-

"Hunh~ akuh-" Kai sudah tidak mampu menahan ereksinya, ditambah pinggulnya yang digenjot berkali lipat lebih cepat dan handjob yang berlawanan arah membuat tubuhnya terhentak tak tentu itu malah menambah nikmat.

CROOTT!

Kai out untuk keenam kalinya padahal namja pucat itu belum out sama sekali. Tubuh ramping menggoda itu segera ambruk lemas tengkurap dikasur bahkan sebelum Sehun sempat menahan pinggul mulus itu.

"Aish.. lepas" Sehun merengut kesal ketika penis tegangnya yang sedang makin membesar itu malah lepas dari sarang hangat erat nan nikmat itu.

"Mianh.." Kai masih berusaha mengatur nafasnya yang masih tetap saja memburu.

"Kemari" Sehun mengangkat tubuh Kai dengan mudah, mendudukkan tubuh ramping model hot magazine itu di pangkuannya dan menyandarkannya di dada bidang tegapnya.

"Emh.. sebentarh.." Kai memegang erat bahu kokoh Sehun dan berusaha mengangkat pinggulnya membantu Sehun yang berusaha memasukkan penis besarnya itu kembali kedalam holenya.

Bleshh..

"Sehuunh~!" Kai memekik ketika dengan kuat Sehun menurunkan paksa pinggulnya membuat holenya terkoyak kasar merasakan penis Sehun yang lebih besar.

"Sebentar saja.. shh.. jangan pingsan duluh" Sehun merasakan tubuh Kai yang mulai lemas itu segera menaik-turunkan pinggang ramping Kai, sedang pinggulnya sendiri bergerak berlawanan arah membuat hentakannya lebih dalam menghujam prostat namja tan dalam rengkuhannya itu.

"P-palli.. ahh~" Kai menyandarkan kepalanya di bahu lebar Sehun. Jemarinya mencakar kembali bekas cakarannya tadi, membuat luka goresan kuku itu kembali berdarah dan perih bercampur keringat.

"C-mon.." Sehun memejamkan matanya mempercepat gerakannya menghentakkan penis besarnya kedalam hole sempit itu, mengejar kenikmatannya.

"Sehunh!" Kai memekik dan mengeratkan pelukannya pada bahu lebar Sehun ketika holenya merasakan penis besar Sehun yang berkedut cepat.

"Jangan menyempit babyh.. aku mau dua ronde lagih.." Sehun memejamkan matanya berusaha menahan ereksinya.

"Andwae.. cukuph.." Kai memejamkan matanya dan mengerutkan holenya membuat namja pucat yang menyerang kasar holenya itu out segera.

"Erh.. fuck!" Sehun meremat pinggang ramping Kai yang terus ia gerakkan naik turun. Penis besarnya terlihat dan tenggelam diantara belahan butt bulat sempurna yang kini dihiasi bitemark dan merah tamparan panas yang malah terasa nikmat bagi Kai.

-They'll Tell You-

BRUGH!

Sehun menjatuhkan tubuh Kai tanpa melepaskan tautan dibawah sana. Dinaikkannya kedua kaki jenjang Kai pada pundaknya dan digenjotnya hole itu seperti kesetanan.

"Ah~angh.. Ah! Sehunnieh! Ohh.." Kai terlonjak kuat bersamaan dengan ranjang yang berderit. Kedua tangan Kai memeluk leher kokoh Sehun. Matanya terpejam dengan ekspresi nikmat. Sehun melihat itu.

"Anh.. kenapah.. kau tersenyumh..? ungh~" Kai bertanya masih dengan genjotan kuat diholenya.

"Kau indah.." Sehun mendekat dan mengecup bibir Kai kilas. Diluar dugaan, bibir merah cherry itu tersenyum manis bahkan mata sendu itu menyipit memberi eyesmile yang indah.

"Sehunh.." Kai mengeratkan pelukannya di bahu Sehun dan sedikit mengangkat tubuh ringannya.

CHUU~~

Kai mengambil start kiss untuk kali ini dan disambut cepat oleh Sehun.

"Hmph!" Kai memekik dalam ciumannya ketika big penis itu bergerak makin cepat dan tidak beraturan.

Cpck.. cpk..

Sehun menjamah bibir merah itu lebih beringas dari sebelumnya.

"Hmng..hnghm.." Kai memijat sensual rambut brown Sehun, memberi kenyamanan dan ketenangan bagi namja albino itu.

Cps..

Ciuman dalam itu terlepas menyisakan benang saliva. Keduanya tersenyum.

"Sungguh indah.." Sehun menjilat lelehan saliva di pipi Kai, mengecup kembali bibir merah cherry itu sebelum tubuhnya makin rebah dan bergerak makin brutal.

"Aniih.. aaaaaanngggh.. Se-hunnieh.." Kai merasakan kenikmatan yang luar biasa.

"Jongh.. baby.." Sehun mengecupi pipi Kai dan mengusap pelan keringat yang membanjiri dahi namja manis itu.

"Sehunh, akuh.." Kai mengejang hebat.

"hh.. bersama.." Sehun mempercepat gerakannya menumbuk prostat Kai.

"Sehuuunnh!"

"Jongiinh!" Keduanya meneriakkan nama lawan.

CROOTTT!

Sperma Kai tercecer di perut dan dadanya, sebagian mengotori abs Sehun.

"H-hangat.. agak panas.." Kai bersemu ketika mengatakan itu. Apa yang ia rasakan didalam holenya. Membuat Sehun tersenyum kembali.

Keduanya masih mengatur nafas. Kai bahkan terheran pada Sehun yang bahkan tidak ambruk diatas tubuhnya.

"Kau tidak puas?" Kai mengerutkan alisnya kecewa. Ia sudah memberikan yang terbaik, tapi namja diatasnya tidak terhanyut dan jatuh diatasnya.

"Aku tidak mau melukaimu" Sehun merapihkan poni brown yang hampir seluruhnya basah keringat itu.

"Tapi-"

"Aku sangat puas bahkan sampai ingin tertidur. Kau tahu.. ini akan menjadi tidur ternyenyakku" Sehun menjatuhkan tubuhnya kesamping membuat tautan dibawah sana terlepas.

Kai tersenyum senang, namja tampan disampingnya itu jujur, terlihat dari mata tajam itu yang mulai setengah tertutup.

"Tidurlah yang nyenyak, Badboy" Kai menjewer pelan kuping namja tampan disebelahnya itu. Membuat namja pucat itu bangkit untuk mengambil selimut dan dua bantal yang tercecer dilantai.

Diangkatnya perlahan kepala Kai untuk diselipkan bantal putih empuk dan diselumutinya tubuh indah yang selalu muncul dalam mimpi basahnya itu sebelum ia ikut merebahkan tubuhnya disamping Kai, membagi selimut yang sama.

"Aku tidak bisa tidur" Sehun berbohong. Terlihat dari matanya yang berat menahan kantuk.

"Hidung belang" Kai menampik tangan kanan Sehun yang meremat buttnya, dan menusuk-nusuk holenya.

"Dia ingin masuk" Sehun menyibak selimut itu hingga keduanya tak tertutupi lagi.

"Kemari" Kai menepuk sisi diantara mereka yang tersisa. Sehun menurut dan mengarahkan penis setengah tegangnya itu pada holeh Kai.

Blshh..

"Ahh.." keduanya mendesah nikmat memejamkan mata mereka.

"Tidurlah." Sehun membelai sayang rambut brown halus Kai yang basah.

"Kau juga" Kai memejamkan matanya dan Sehun mengeratkan rengkuhannya pada pinggang ramping itu. Menarik selimut putih itu untuk kembali menutupi kedua tubuh mereka. Keduanya menghirup pheromone yang menguar dari tubuh satu sama lain. Memabukkan dan merangsang.

-They'll Tell You-

Matahari pagi tertutupi awan gelap mendung yang kelabu, terlihat jelas dinding kaca samping kasur. Beruntunglah kaca itu terlihat seperti cermin dari luar, tidak menampakkan keduanya yang sangat intim.

"Erh.." Sehun mengerutkan alisnya kesal ketika gemuruh langit itu mengusiknya dari mimpi indahnya.

"Sudah bangun hm?" suara halus yang semalam mendesahkan namanya dibawahnya itu menyapa paginya, membuat matanya seratus persen terbuka dan melihat sumber suara.

Terlihat jelas tubuh ramping sexy kulit tan pinggang ramping dan berpinggul yeoja serta kaki jenjang itu duduk duduk bersandar disampingnya, masih dikasur yang sama.

Tubuh yang ingin digagahi oleh semua penikmat majalah porn. Tubuh Kai.

Sang Venus.

Bahkan lebih dari dua tahun tiap kali Sehun mansturbasi ia selalu out dengan memegang erat beragam edisi majalah porn yang dibintangi sang Venus.

Mengoleksi semua pose sexy Kai dalam majalah yang tertata rapih lengkap di rak samping kasurnya.

"Kau tidak kedinginan tanpa selimut?" Sehun segera duduk dan memberi sebagian selimutnya untuk menutupi pinggang hingga kaki namja sexy itu.

Namja tampan itu sedikit berdehem ketika mata tajamnya menangkap kissmark yang bertebaran di dada dan leher hingga bahu namja itu, oh, ada juga di pergelangan tangan kecil itu.

"Hun, kau tahu ini?" Kai menunjuk noda merah yang cukup banyak di seprei putih kusut yang mereka duduki.

"Itu.." Sehun menghentikan nafasnya melihat noda luar biasa itu. Dia yang pertama rupanya.

Rasa senang membuncah ketika ia berfikir bahwa Kai akan meminta tanggung jawab dan menjadi keluarga.

"It's alright, cause we're young" Kai menghembuskan nafasnya dan terkekeh.

"And we're reckless" Sehun melanjutkan dan ikut terkekeh.

Keduanya terdiam cukup lama hingga Sehun tidak tahan untuk tidak mendekap tubuh tan itu erat. Kai pun menyamankan sandarannya pada dada bidang Sehun.

"So.. it's gonna be forever.." Sehun mengecup dahi Kai untuk menyalurkan perasaannya.

"Or it's gonna go down in flames.." Kai tersenyum nakal dan menyentuh pipi Sehun sensual.

"We'll make this way too far" Sehun mengerutkan alisnya sedikit mengancam. Ia tidak mau semua selesai disini.

"I can tell you when it's over, baby.." Kai mengecup bibir tipis Sehun yang menampilkan raut dingin tak sukanya.

"I know you love the players" Sehun menyorot tajam pada namja manis yang masih ia peluk erat.

"And you love the game" Kai membaca hati Sehun dengan jelas.

BRUGH!

"I could make make all the tables turn.." Sehun mendorong tubuh Kai terlentang di kasur itu. Memberi nada penuh intimidasi.

"Get my long list of ex-boyfriends, They'll tell you I'm insane.." Kai tersenyum dan mengalungkan kedua tangannya kembali di leher Sehun. Memandang lekat wajah tampan itu.

"I could show you incredible things. Stolen kisses" Sehun mengecup tiba-tiba bibir merah cherry Kai.

"Pretty lies, Magic, Madness.." Kai menatap tepat dimata namja vampire diatasnya. Tampan dan mendominasi.

"Heaven, Sins, Perfect Storms.." dan dengan itu hujan lebat segera menghujam Korea dengan derasnya. Gemuruh guntur yang bersahut-sahutan. Kilat menyambar bagai lampu ribuan watt dan kilatan flash tiap photographer mengambil pose hot Kai.

Dan kini Tuhan mengambil posenya bersama seorang namja tampan yang menyetubuhinya lagi di pagi badai ini.

-They'll Tell You-

Huaaah!

HOT!

Panas dingin looo Bocah Lanang ngetiknya.. hehe.

Ini BocahLanang gak baca ulang sih, jadi mian kalo typo ya?

BocahLanang kasi selamat liburan buat kelas X dan XI yang libur karena kelas XII Ujian Sekolah.. hehe

Buat kelas XII yang ujian, Semangat oke?! Yeah!

Review ya!

HunKai! Semangat!