Tittle: You Said You'd Grow Old With Me.
Cast: Oh Sehun, EXO, etc.
Pair: HunKai / SeKai
Story by kenawhy
"You've got your peace now, but what about me Jongin?"
Notes: Just a little sequel of 7 Minutes In Heaven. Hopefully you enjoy it.
WARN! TOO MUCH DRAMA
Michael Schutle – You Said You'd Grow Old With Me
(Highly recommended)
I'd like
To say
I'm ok
But I'm not
Lelaki itu termenung dalam kamarnya. Hari ini tepat 3 tahun kepergian sang kekasih, tapi mengapa dia tetap tidak bisa mengikhlaskannya? Setiap detik, setiap jam rasa sakit itu terus bersarang di hatinya. Rasa sakit yang sama, saat sang pujaan hati menghembuskan nafas terakhir di pelukannya.
Sehun mengusap wajahnya kasar. Mengapa dia seperti ini? Bukankah dia berjanji pada Jongin untuk tetap melanjutkan hidupnya? Tapi Sehun tidak bisa, dia tidak bisa hidup dengan benar setelah kepergian Jongin.
Sehun bahkan sempat diopname di rumah sakit karena keracunan alkohol. Seminggu setelah kepergian Jongin benar-benar membuat Sehun tersesat dan hilang arah.
Sehun tidak tidur selama sebulan, makan tidak teratur dan bahkan ia tidak pergi kuliah. Sehun mencoba untuk bangkit, namun lagi-lagi memori tentang Jongin menghancurkan dinding pertahanannya.
I try
But, I fall.
Sehun memutuskan untuk membersihkan diri sekaligus menjernihkan pikirannya. Ia akan pergi mengunjungi Jongin hari ini. Ia harus terlihat tampan dan berwibawa, ia tidak ingin menunjukkan kelemahannya di depan Jongin. Agar Jongin percaya bahwa Sehun tetap melanjutkan hidupnya dengan baik, meskipun sebenarnya tidak.
Close my mind
Turn it off
Sehun sudah rapi dengan tuxedo berwarna hitam dan bouquet mawar ditangannya. Dia juga membawa gitar dan wine. Sehun mulai membawa mobil sportnya dengan pelan. Lagu The Second You Sleep – Saybia terus mengalun di mobil mewahnya.
"I wish by God You'd stay" Teriak Sehun mengikuti sebait lirik lagu kesukaannya. Jika dulu ia menyanyikan lagu ini dengan lirih, sekarang Sehun benar-benar menyanyikannya dengan keras. Seakan-akan ia protes pada Tuhan karena telah mengambil seorang malaikat dari sisinya.
Sehun menghela nafas lelah, jalanan lumayan padat hari ini. Dan ia juga harus menjemput Nini dirumah orang tuanya. Padahal Sehun sudah sangat rindu pada Jongin, namun ia harus tetap membawa Nini agar Jongin bahagia.
I can't be sober
I cannot sleep
Sehun membuka pintu rumahnya dengan pelan, dan langsung disambut sesuatu berbulu lebat dengan ukuran besar. Sehun yang tidak siap jatuh dengan itu dipelukannya. Jilatan bertubi-tubi di wajahnya membuatnya terkekeh senang.
"Apa kau merindukanku Nini?" tanya Sehun pelan
"Auuu guk guk"
Sehun hanya membalasnya dengan usapan pelan di kepala makhluk itu. Nini adalah Anjing berjenis Siberian Husky yang Sehun rawat sejak berumur 3 bulan. Meskipun Sehun tidak bisa memenuhi semua permintaan Jongin, namun iya tetap mengadopsi sebuah anjing seperti yang Jongin inginkan, bahkan Sehun menamainya dengan nama Jongin.
You've got your peace now
What about me?
"Sehun apa kau masih perjaka?" Pertanyaan itu membuat Sehun terkejut. Benarkah ini Jongin-nya? Jongin yang sama dengan Jongin yang menangis karena permennya jatuh?
"Ya tentu saja, kenapa kau bertanya?" Jawab Sehun sok tenang.
"Hm, kata Baekkie, biasanya lelaki tampan sepertimu sudah banyak berganti pasangan dan one night stand" jawab Jongin polos.
"Hei! Aku tidak seperti itu," balas Sehun tidak terima. Jongin hanya tertawa melihat wajah masam Sehun.
"Lagipula aku hanya ingin melakukannya denganmu" gumam Sehun,
"Hah? Kau bicara apa?" Tanya Jongin mendekatkan wajahnya pada Sehun dengan ekspresi penasaran yang polos
Sehun mendorong kembali wajah Jongin yang dibalas dengan tawa renyah seorang Kim Jongin. Mengapa Jongin begitu lucu? Sehun jadi gemas kalo dia terus seperti itu.
Sehun hanya menatap Jongin dalam diam. Menikmati waktu berharganya dengan Jongin tanpa terlewat satu detikpun, mengagumi wajah cantik kekasihnya.
"Jongin, aku mencintaimu" Ucap Sehun tiba-tiba.
Jongin yang mendapat serangan mendadak hanya bisa terdiam dengan wajah yang memerah. Dengan kilat Jongin langsung tiduran dengan selimut menutupi seluruh tubuh dan wajahnya.
Sehun yang melihat kelakuan lucu sang kekasih hanya bisa terkekeh pelan, dengan cepat Sehun menjatuhkan tubuhnya diatas Jongin dan memeluk lelaki yang masih bersembunyi di balik selimut itu.
"Aaaaa Sehun lepaskan, kau berat~~~" Rengek Jongin dengan suara teredam selimut.
"Tidak, kau lucu sekali. Aku jadi gemas" Balas Sehun sambil menggoyangkan tubuh Jongin ke kanan dan ke kiri.
Jongin yang kesal akhirnya, keluar dari selimut dan menjambak kuat rambut Sehun, "Kau itu sangat berat Oh Sehun. Sadar dirilah!" Ucap Jongin geram.
Sehun hanya terkekeh senang dan melepaskan pelukannya pada Jongin, Sehun melepaskan tangan Jongin dari rambutnya dan mengusapnya pelan.
"Hm, maaf maaf aku hanya gemas pada kekasihku" balas Sehun lugu
Wajah Jongin kembali memerah dengan cepat, bahkan merahnya sampai belakang telinga dan lehernya.
Sehun menangkup pipi Jongin yang tembam dan menciuminya dengan ganas. Bunyi kecupan terdengar nyaring menandakan betapa kuatnya Sehun mengecup pipi Jongin.
Jongin yang menerima serangan kecupan dipipinya hanya tertawa dengan malu. Dia memeluk Sehun dengan erat sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang kekasih.
"Aku juga sangat mencintaimu Sehunnie" bisik Jongin pelan yang di balas dengan pelukan erat dan kecupan dirambutnya.
Thought we had the time, had our lives
Now you'll never get older, older
Sehun tersadar dari lamunanya ketika anjingnya mengonggong dengan keras. Sehun tersenyum dan kembali mengusap nisan sang kekasih.
"Nini, lihatlah mommy-mu meninggalkan kita sendiri di dunia ini" ucap Sehun pelan yang di balas dengan suara auman kencang saat mendengar kata "meninggalkan" dari anjing siberian husky yang lucu itu.
"Tidak, kau salah paham Nini. Bukan aku yang meninggalkanmu, tapi mommy-mu." Sehun terkekeh gemas melihat kelakuan anjing siberian huskynya.
Sehun kembali berbaring dimakam Jongin diikuti dengan Nini yang berbaring juga. Tangan sehun tidak berhenti mengelus nisan yang kekasih. Sementara dirinya hanya diam sambil melihat gumpalan awan dilangit.
"Aku merindukanmu Kim Jongin," bisik Sehun lirih,
Didn't say goodbye, now I'm frozen in time
Getting colder, colder
"Rasanya sangat berat melalui hari tanpa melihatmu. Aku bahkan masih tidak bergerak, aku tetap membeku dalam kenangan 3 tahun lalu." Lanjutnya
"Aku berbohong Jonginna, maafkan aku. Aku tidak hidup dengan benar, aku kacau. Aku benar-benar tersesat" Isakan Sehun mulai terdengar. Ini adalah pertama kalinya Sehun menangis dari setahun yang lalu.
One last word
One last moment
"Rasanya aku masih berada dalam mimpi buruk, aku masih membutuhkanmu. Kenapa kau malah meninggalkanku? Bukankah kita sudah berjanji akan tumbuh bersama hingga tua? Bukankah kita punya rencana akan menghabiskan waktu berdua? Tapi kau meninggalkanku sendiri. Kau tidak menua, dan aku menua. Kau berhenti di waktu yang lalu, sementara aku terus bergerak maju. Lalu, bagaimana aku mengatasi hari-hari selanjutnya Jonginna?" Sehun semakin terisak kencang. Nini sudah mengaum sedari tadi, menandakan dia tidak suka melihat pemiliknya menangis.
To ask you why
You left me here behind
You said you'd grow old with me
Angin semakin berhembus kencang, Sehun tidak menyadari bahwa lelaki yang dirindukannya sedang melihat dirinya dengan pandangan sendu.
"Sehunna~" panggil seseorang berbisik
"Sehunna~"
Sehun tertegun mendengar bisikan suara yang selama ini dirindukannya. Matanya mengerjap dengan cepat dan berkeliling untuk melihat siapa yang memanggilnya.
Namun nihil, di pemakaman ini hanya ada dirinya dan Nini, tetapi Sehun yakin bahwa tadi ada yang memanggilnya.
"Sehunna~~" panggil seseorang lagi
Sehun tersadar dengan cepat, ini suara Jonginnya. Suara sang kekasih tercinta.
"Kim Jongin?" Balas Sehun ragu
"Hm ini aku Sehunna" balas suara itu lagi
Sehun terisak dengan keras. Menyadari kalau ini bukan khayalannya. Ini benar-benar suara Jongin.
"Kenapa kau menangis? Apa kau masih belum bisa merelakanku Hunna?" Suara itu bertanya lagi
Sehun mengangguk sambil mencoba menghentikan tangisannya.
"Bukankah kau sudah berjanji padaku untuk bahagia Hunna?"
Sehun tersenyum miris, "Bukankah kau juga berjanji padaku Kim Jongin? Bukankah kau berjanji untuk menua bersamaku?" Tanya Sehun kembali.
"Aku menepatinya, aku menua bersamamu Hunna." Jawab suara itu lagi
"Tidak, kau mengingkarinya sejak tiga tahun lalu. Kau mengingkari semua janji yang pernah kau buat Kim Jongin." Balas Sehun tegas
"Aku tidak. Aku selalu bersamamu dalam hatimu, bukankah aku sudah mengatakannya padamu? Jika kau merindukanku hanya rasakan aku dihatimu. Karena aku tidak pernah meninggalkanmu Sehunna," balas suara itu lagi
Sehun terdiam kaku. Dia baru menyadarinya. Selama ini dia menutup hatinya, karena luka itu akan terus kembali jika dia menggunakan kembali hatinya.
"Kau tidak menepati janjimu untuk bahagia Sehunna. Kenapa kau tidak bahagia?"
"Kebahagiaanku hanya dirimu. Bukankah aku sudah mengatakannya padamu?" Balas Sehun lirih.
"Tapi hidupmu harus terus berjalan Sehunna. Kau tidak bisa berdiam diri di masa lalu. Kau memiliki orang-orang yang akan menjadi tanggung jawabmu, bukankah aku menyuruhmu mencari penggantiku?"
"Kau sangat egois Kim Jongin. Bagaimana kau menyuruhku untuk mencari penggantimu saat semua hatiku terbawa olehmu dalam peti sialan itu?" Sehun menaikkan nada suaranya tanda dia marah akan pertanyaan dari suara itu.
Sehun menatap lurus pada sisi kiri makam Jongin seakan-akan Jongin berada disana, "Kau meninggalkanku. Hatiku terbawa olehmu, dan kau tidak mengembalikannya padaku. Bagaimana bisa aku mencari penggantimu Kim Jongin?" Lanjutnya
"Aku tidak membawa hatimu Sehun. Sejak aku meninggalkanmu, aku sudah mengembalikan segalanya. Kau hanya terikat bayangan masa lalu dan ketidakrelaan Sayang" Balas Jongin lembut. Sementara Sehun hanya terdiam membisu mendengar ucapan sang kekasih
"Sehunna, lelakiku, dengarkan aku baik baik. Aku sudah melanggar batasan yang telah ditetapkan. Aku melakukannya demi menghilangkan kerinduanku dan juga ketersesatanmu. Aku mencintaimu Sehunna, aku benar-benar mencintaimu. Tolong jangan hidup seperti ini, kau pantas mendapatkankan yang terbaik. Semua ketulusanmu, rasa cintamu, akan mendapatkan balasan yang setimpal. Kau akan mendapatkan seseorang yang akan mencintaimu sebesar aku mencintaimu. Kau hanya harus menunggu dan merelakanku. Aku mencintaimu Sehunna, dan terimakasih telah menjaga orang tuaku dan memelihara anjing yang aku inginkan, dia sangat begitu lucu. Sampai jumpa kekasih abadiku. " Ucap Jongin untuk yang terakhir kalinya
Sehun tetap diam bahkan setelah suara itu tidak terdengar lagi. Sehun hanya diam dan terdiam. Ia memikirkan, apakah selama ini hanya dia yang masih belum merelakan Jongin? Apa selama ini hanya dirinya yang masih terjebak pada masa itu?
Tapi bukankah itu wajar? Dia hanya tidak rela lelaki yang dicintainya meninggalkannya. Meninggalkan semua impian yang mereka buat bersama, meninggalkan semua untuk dirinya lakukan sendiri. Padahal di masa mendatang ia memimpikan dirinya dan Jongin bersama, namun saat ini hanya dirinya sendiri yang harus meraih semua mimpi itu sementar Jongin tetap tinggal di masa yang lalu.
We had plans
We had visions
Now I can't see ahead
We were one
We were golden
Forever you said
Sehun tidak beranjak bahkan sampai petang mulai datang. Gitar dan wine yang dibawanya sudah tak menarik lagi baginya. Ia tetap memikirkan perkataan Jongin, bagian manakah yang salah dimata Jongin? Kenapa anak itu terus menyuruhnya untuk melupakannya? Apa dia pikir itu mudah?
Tepukan dibahunya membuatnya tersadar dari pikiran panjangnya. Ia menoleh untung melihat siapa yang datang,
"Kenapa kau masih disini?" tanya Yunho
Sehun tersenyum kecil, "Hanya memikirkan sesuatu" balasnya singkat
"Tentang Jongin?"
"Ya," Sehun menangguk kecil sebagai balasannya dan ia merasakan pergerakan ayah Jongin disampingnya,
"Apa kau tahu kenapa aku terlihat bahagia setelah kepergian Jongin?" tanya Yunho tiba-tiba
Sehun menaikkan alisnya ketika mendengar pertanyaan tiba-tiba itu, bahagia? Apakah paman Yunho sedang bercanda saat ini?
"Karena aku tau, anakku tidak akan merasakan kesakitan lagi," Ucap Yunho sambil tersenyum, "Bisakah kau bayangkan Sehun? Jika Jongin bertahan hingga saat ini? Dia akan terlihat sangat mengenaskan. Aku bahkan tidak sanggup untuk memikirkannya, bagaimana dengan perasaannya? Dia akan malu, apalagi hampir setiap hari kau yang notabennya kekasihnya selalu bersamanya." Lanjut Yunho
"Jongin pernah bertanya denganku sebelum kau datang, aku ingat suaranya yang lucu itu, dia bertanya apa dia terlihat cantik? Apa dia wangi? Apa dia tidak terlihat pucat? Dia ingin menampilkan yang terbaik didepanmu Sehunna, coba kau bayangkan jika dia bertahan hingga sejauh ini? Apa kau pikir dia sanggup bertemu dengamu? Apa kau pikir dia akan bahagia?" tanya Yunho lagi.
"Dia tidak akan bahagia, dia akan kesakitan, traumanya akan semakin sulit untuk di sembuhkan. Apa kau tega melihatnya seperti itu?" Tanya Yunho terus menerus
Sehun terdiam dengan sinar mata yang meredup, ucapan Yunho berputar-putar dikepalanya. Bayangan Jongin di masa lalu datang kembali, Jongin yang kesakitan, Jongin yang merintih, Jongin yang tersiksa.
"Sehun aku bukannya ingin mencampuri urusanmu, tapi bisakah kau lihat sekelilingmu? Orang tuamu, keluarga besarmu, sahabatmu, dan Jongin? Mereka ingin kau bangkit. Mereka ingin melihatmu bahagia, akupun sama dengan orang tuamu. Aku menyesal melihatmu terpuruk bertahun-tahun, aku menyesali bahwa yang membuatmu terpuruk adalah anakku sendiri. Dan disamping itu aku merasa bahagia bahwa anakku dicintai dengan sebesar ini olehmu" Jelas Yunho panjang lebar
Sehun memandang Yunho dengan pandangan berkaca-kaca, "Tapi aku mencintai Jongin paman..." balas Sehun lirih
"Aku tahu nak, aku tahu kau mencintai anakku dengan seluruh hidupmu, tapi bisakah kau jadikan rasa cintamu sebagai kekuatanmu untuk berbahagia? Kau harus terus berjalan Sehun. Kau tidak bisa terus hidup pada masa lalu" Balas Yunho sambil mengusap kepala Sehun lembut
"Aku mencintai Jongin paman..." Sehun terisak kecil,
Yunho merangkul Sehun dan membiarkan lelaki dewasa itu menangis sepuasnya,
"Aku sangat mencintai Jongin hingga aku tak tahu harus melakukan apa," Gumam Sehun pelan
"Hm aku tahu," balas Yunho pelan. Lelaki paruh baya itu menahan tangisannya. Dia sangat bersyukur dan bahagia mengetahui kenyataan bahwa ada lelaki yang mencintai anaknya sebesar ini, Ia membayangkan seandainya Jongin masih hidup dan dalam keadaan Sehat pasti anaknya akan selalu tersenyum manis dengan binar mata yang bahagia memiliki kekasih seperti Sehun.
"Berjanjilah Sehun, kau harus bangkit dan mengejar impianmu. Buktikan padaku suatu saat nanti bahwa kau berhasil menjadikan rasa cintamu sebagai kekuatan terbesarmu." Ucap Yunho tegas.
I can't be sober
I cannot sleep
You've got your peace now
What about me?
HUNKAI
7 years later..
Sinar matahari pagi mengintip melalu celah jendela, sepasang anak adam tertidur dengan pulasnya tanpa terganggu dengan hal tersebut.
Terdengar suara pintu dibuka tanda seseorang masuk, "Haowen, Oh Sehun cepat bangun. Kalian harus siap-siap untuk bekerja dan sekolah" teriak seorang lelaki cantik sambil bersedekap.
Sehun menggeliat pelan tanda bahwa dirinya terganggu dengan suara lelaki cantik itu, bukannya bangun lelaki dewasa itu semakin mendekap lelaki mungil disebelahnya.
"SEHUN! Kenapa kau malah tertidur lagi?!" Teriak lelaki cantik yang masih bersedekap di depan pintu. Dengan langkah perlahan dia mendekat ke arah dua lelaki yang masih tertidur. Tangannya yang lentik itu menggoyangkan pelan tubuh yang ternyata adalah suaminya.
"Sehunnie cepat bangun, kau bilang ada meeting penting pukul 9 nanti?" bisik lelaki cantik itu di telinga sang suami
"5 menit lagi sayang, aku benar-benar masih mengantuk" Gumam Sehun pelan.
"Tidak Sehun, 5 menitmu adalah 5 jam. Cepat bangun dan mandi, aku akan memandikan Haowen di bawah." Ucap lelaki cantik itu, tangannya terjulur untuk membangunkan lelaki yang lebih kecil
"Haowen ayo bangun, hari ini Hao harus sekolah" bisiknya pelan
Sehun membuka matanya perlahan, lalu tanpa sadar ia tersenyum lembut melihat sang istri membangunkan anaknya dengan cara yang paling lembut. Refleks ia menarik pinggang sang istri hingga jatuh ke atas tubuhnya,
"Bagaimana kalau hari ini kita mengunjungi Jongin? sepertinya Nini merindukan mommynya" Ucap Sehun sambil menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher sang istri
"Hm, baiklah. Akan aku memberitahu Kyungsoo hyung bahwa hari ini Haowen tidak sekolah dulu, nah sekarang waktunya kau mandi bayi besar." Balas lelaki cantik itu sambil menekan hidung sang suami
Sehun hanya tertawa dan memeluk lelaki cantik yang saat ini berstatus sebagai istrinya semakin erat dan mengecup wajah sang istri dengan gemas.
Tak hentinya Sehun bersyukur dalam hati bahwa dirinya telah di berikan kebahagiaan berlipat-lipat ganda, Sehun juga berterimakasih pada seseorang karena berkat dirinya Sehun bisa sampai sejauh ini.
"Terima kasih paman Yunho, sekarang aku sudah menepati janjiku padamu. Aku sudah bangkit, dan aku sudah berbahagia." Sehun berucap dalam hati, bibirnya tak henti membentuk senyuman atas semua kebahagiaan yang ia dapatkan.
Sehun tetap memeluk sang istri meskipun lelaki cantik itu sudah memberontak dalam pelukannya,
"Aku sangat mencintaimu sayang" Ucap Sehun pelan sambil mengecup dahi istrinya lama. Sementara lelaki cantik yang mendapat perlakuan lembut sang suami hanya terkekeh pelan,
"Aku juga mencintaimu, Sehunna." balas lelaki cantik itu sambil tersenyum lembut.
"You said you'd grow old with me.."
THE END
CATATAN:
HEHEHE Sebelumnya makasih banget buat yang udah review di 7 Minutes in Heaven. Jujur 7 minutes adalah karya pertama aku yang langsung tamat wkwk, aku kalo biki berchapter suka keabisan ide meskipun aku udah bikin kerangkanya, contohnya kaya Nini Bear. pokoknya terimakasih banget yang udah review, maaf aku gak bisa bales satu persatu karena bingung mau bales apa. intinya terima kasih banyak lho, berkat kalian aku jadi suka senyum-senyum sendiri. Dan paling seneng itu bahwa aoa yang pengen aku sampein di 7 Minutes in Heaven itu tersampaikan. Tidak semua ODHA adalah orang yang buruk, dan kita gak boleh menjudge mereka tanpa tau cerita yang sebenernya.
btw aku kayaknya emang seterobsesi itu sama HIV/AIDS haha bahkan karya tulis ilmiah yang lagi aku kerjain sekarang itu tentang HIV AIDS hehehehehe. SEKALI LAGI TERIMAKASIH ATAS SEMUA REVIEWNYA, SAMPAI KETEMU DI HEAVEN TRILOGY LAINNYA. *BOW*
25/03/2018
Kenawhy.
