Disaat rembulan menyinari, disaat angin berhembus pelan, kau datang menghampiri ku. Menatap ku lembut dan menggenggam erat tanganku.

Saat itu juga aku takut. Takut kehilangan mu. Takut jika nanti kau akan meninggalkan ku sendiri. Meninggalkanku dalam dunia penuh kesengsaraan ini.

Apakah nanti kau akan meninggalkan ku Mikazuki?

Beberapa kata penuh keraguan aku lontar kan, apa reaksi mu rembulan ku? Apa reaksi mu mendengar pertanyaan bodoh ku ini?

Ayo berjanji

Apa maksudmu rembulan ku? Janji? Apa yang kau pikirkan? Kenapa kita harus membuat sebuah janji?

Ayo kita berjanji bahwa kita akan bersama selamanya

A apa? Kenapa aku menangis? Hiks.. Aku bahagia tetapi kenapa aku menangis? Hiks... Bersama? Tentu aku mau bersamamu selamanya sampai akhir dari dunia ini aku ingin sekali bersamamu selamanya.. Selamanya

Disaat rembulan menyinari, disaat angin berhembus pelan.. Kita saling melingkarkan jari kelingking. Tanda janji yang telah dibuat harus di tepati

Tapi kenapa..??

Guyur hujan disertai petir menggelegar menggema. Kilat seakan bersiap membelah bumi menjadi dua.

Dunia ini seakan berhenti

Ku berdiri di ambang pintu melihatmu dan kerumunan orang

Apa ini?

Kenapa dirimu tertidur dalam peti kecil itu?

Ada apa dengan bau lili yang semerbak ini?

Apa maksud semua ini?

Mikazuki... Kenapa kau tertidur disitu? Dan bukankah kau tidak suka dengan bau bunga bunga ini mikazuki?

Ku meneriakinya. Ku gapai tangan dingin itu

Kenapa? Kenapa tanganmu sangat dingin mikazuki?

Ada apa denganmu?

Satu tepukan di bahu menyadarkanku. Gelengan kepala dilakukan oleh sang penepuk. Waktu pun bagai terhenti.

Entah mengapa aku mendengar teriakan keputus asaan

Entah mengapa aku mendengar tangisan kesengsaraan

Entah mengapa aku merasakan air mata ini tak mau berhenti mengalir

Benar, semua suara itu adalah aku. Aku berteriak, menangis, menjerit tetapi mengapa kau tak bangun juga?

B

ukankah kita telah mengucapkan janji waktu itu mikazuki?

Bukankah kita telah saling melingkarkan jari kelingking kita mikazuki?

Bukankah kau ingin terus bersamaku mikazuki?

Lalu kenapa?

Lidah ku kelu mikazuki. Aku tak dapat bicara lagi. Hati ku sakit, aku tak dapat merasakan apa apa lagi. Mataku bengkak, tak dapat lagi melihat. Ragaku lelah, tak dapat lagi bergerak. Telingaku bergeming kencang, tak dapat lagi mendengar. Pikiranku kacau dan kosong.

Padahal kau telah berjanji, Mikazuki

Disaat rembulan menyinari, disaat angin berhembus pelan, sebuah janji di ingkari oleh seseorang yang dicintai. Disaat rembulan menyinari sebuah janji dirusak dengan sadisnya. Disaat angin berhembus pelan, seseorang telah pergi dengan mengingkari sebuah janji yang indah.