Camping
Disclaimer : Naruto isn't mine. It's Masashi Kishimoto's ;)
Warning : AU, a little bit OOC, typo(s) , ide pasaran, abal, gaje, minim deskripsi, dll.
For Save Our Nature Event
A/N : setelah melewati berbagai rintangan, akhirnya fic inii bisa dipost juga. Lega rasanya~
btw, saya agak gak yakin soal genre, asal pilih XD #kicked
Happy reading, minna! :D
"INO! KAU DIMANA?" Kiba berteriak di tengah hutan. Ia merutuki dirinya sendiri. Kenapa sih, tadi dia harus menakut-nakuti Ino dengan memakai topeng muka rata? Padahal mereka sedang merayakan kelulusan bersama anak kelas 3 Konoha Gakuen yang lain dengan camping di gunung. Yaaa, Ino langsung kabur begitu melihat Kiba dengan topengnya.
Cowok berambut coklat jabrik itu melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. 15.40. itu berarti sudah setengah jam ia mencari. Dan ia tak mau waktu berharganya terbuang sia-sia. Ia kembali melangkah menuju utara. Instingnya mengatakan bahwa si cewek blonde yang dicarinya ada disana.
"LANDAK SIALAN! KURANGAJAR! RASAKAN INI!"
Teriakan cempreng yang ia yakini sebagai suara dari orang yang sejak tadi dicarinya membuatnya tersentak kaget. Lantas berlari menuju asal suara tersebut. Sesampainya disana, Kiba melongo. Bagaimana tidak? Ia melihat Ino yang duduk dengan telapak kaki penuh darah dan dengan sangat OOC memukuli landak yang ada dihadapannya dengan ranting kecil. Ino menoleh karena merasakan hawa kehadiran seseorang "Kiba? Ngapain kau disini?"
"Mecarimu, lah. Ayo, berhenti menyiksa landak itu! Kasihan" kata Kiba sambil menatap kasihan pada landak tersebut. Ino mencibir lalu menendang landak itu menjauh. Si landak tentu saja langsung lari. "Huh. Harusnya yang kau kasihani itu aku. Gara-gara dia kakiku jadi begini" Ino menatap kakinya dan meringis pelan.
Kiba menghela nafas "Kan kau yang menginjaknya, pig. Lihatlah kakimu itu, menyedihkan sekali" Kiba mendekat dan mengeluarkan slayer dari saku jaketnya, lalu mulai membalut telapak kaki Ino "Cuci lukanya nanti saja. Oh ya, gomennasai" Ino mendelik heran. "Gomen? Memangnya kau salah?" Kiba mengangguk "Yang tadi menakutimu…. Aku. Hehe" lalu dia tertawa dengan dipaksakan.
"APA? KESINI KAU ANAK ANJING! KAU TAHU TIDAK, AKU BERLARI KETAKUTAN HINGGA NYASAR DISINI! BAKA!" Bentak Ino. Ia melempar Kiba dengan benda yang ada di sekelilingnya. Entah itu kerikil atau ranting. Beruntung Kiba bisa menghindar. "Ck. Masih untung aku bertanggung jawab. Ayo, pulang"
Kiba mengulurkan tangan ke Ino, mengajak gadis itu berdiri. Tapi, baru sebentar Ino berdiri, ia sudah meringis kesakitan lalu duduk lagi "Aku tidak bisa berjalan dengan kaki seperti ini" Ino menggigit bibir bawahnya menahan rasa perih. Kiba menghela nafas lalu berjongkok "Kau. Kugendong"
Ino terbelalak. "Eee? Apa katamu?"
"Kau kugendong, pig"
"Gak mau"
"Cepat. Atau kucium kau" menurut Kiba, ini jenis ancaman paling ampuh. Dan ternyata Kiba benar, Ino langsung naik dan mengalungkan tangannya ke leher Kiba. "Macam macam kau kucekik" Kiba menyeringai dan menoleh kebelakang "Macam macam seperti apa?" sekarang, wajahnya hanya terpaut 5 cm dari wajah Ino. Ino menelan ludah gugup dan menjauhkan wajahnya yang sudah semerah rambut Gaara (?)
"Po-pokoknya yang ti-tidak kusuka" jawab Ino dengan wajah yang –masih- merah. Kiba tertawa terbahak-bahak setelah mengembalikan wajahnya kedepan seraya bejalan. Ino yang kesal memukul punggung Kiba dengan amat sangat kencang hingga membuatnya kehilangan keseimbangan sesaat dan tersedak.
"Kau mau membunuhku? Dasar gila!" protes Kiba yang masih terus berjalan.
"Siapa suruh menggodaku" balas Ino dengan nada datar. Ia masih kesal.
"Otakku yang menyuruh-UHK!" kali ini, gigliran leher kiba yang menjadi korban. Lehernya dicekik Ino yang bete dengen kenyolotan tingkat akut Kiba. Sudah diperingatkan masih saja melawan. "Diam kau" kata Ino dingin.
Kiba masih mengomel tidak jelas dengan suara pelan. Mungkin takut akan disiksa lagi. Setelah berjalan kurang lebih 20 menit, mereka tiba di areal perkemahan. Disambut dengan muka cengo teman temannya.
"Wah wah wah, ini langka sekali" kata Naruto sambil nyengir kuda.
"Oi, Sasuke! Aku pinjam slr-mu sebentar dong! Ada pemandangan menarik yang harus diabadikan disini~" teriak Lee lalu berlari kearah Sasuke. Mereka bertabrakan lalu jatuh dengan tidak elit.
"Ino? Kakimu kenapa? Dan kenapa dia mengendongmu? Kau darimana saja, sih?" Sakura memberondong Ino dengan petanyaan. Ino hanya membalas pertanyaan itu dengan tatapan seolah bilang nanti-aku-ceritakan-sudahlah-sekarang-diam.
"Sesuatu banget yah," Syahrini yang entah sejak kapan berada disana ikut nyeletuk. Tiba tiba ia menghilang lagi (?).
"Norak sekali" decak Kiba kesal. Tanpa sadar, ia masih mengendong Ino. "Kau tau tidak, dia itu beratnya sama dengan buaya satu ton! ADAW!" belum sempat Kiba menyelesaikan kalimatnya, kepalanya dijitak Ino.
"Bisa tidak sih, kau berhenti menyiksaku?" protes Kiba. Ia masih mengusap-usap kepalanya yang mungkin sebentar lagi akan benjol.
"Bisa tidak sih, kau berhenti bicara?" balas Ino sarkastik. Sebenarnya ia masih kesal sama Kiba. Daritadi kok, cari masalah terus.
Kiba kembali melangkahkan kakinya manuju tenda kesehatan yang terletak tak jauh dari tempat mereka berdirI
Medic tent
Sakura mengobati kaki Ino yang menurut pengamatannya¸sudah tertusuk puluhan duri landak. "Kenapa slayer ini ada di kakimu?" tanya Sakura. Ia menoleh kearah slayer biru yang sudah berubah warna menjadi merah disebelahnya. "Tuh, tadi dia yang menutup lukaku" Ino menunjuk kearah Kiba yang memunggungi mereka.
"Ini akan jadi gosip baru" gumam Sakura. Ia menyeringai puas. Ah, sepertinya gelar ratu gosip akan berpindah ke Sakura. Sakura menatap Ino –masih dengan seringaiannya- "Kau tahu? Waktu kau baru tiba tadi, Lee berhasil memotretmu. Dia menyebarluaskannya ke website sekolah" katanya santai. Ino dan Kiba –yang sejak tadi menguping- melongo seperti si bangau dari kungfu panda 2 "Dan lagi, Tenten memotret kalian menggunakan hp-nya, dan dikirim ke twitter" tambah Sakura yang sukses membuat Ino pingsan.
"INO!"
Medic Tent,
7.00 pm
"Hm? Dimana aku?" Ino yang terbangun dari pingsannya menoleh ke kanan-kiri. "ah, ya. Aku pingsan setelah mendengar berita dari Sakura" gumammnya. Ino lalu merasakan beban di tangan kirinya. Ia menoleh dan kaget. "Ki-Kiba? Aduh ini manusia kenapa disini sih?" Tangannya terasa berat, tetapi ia tidak tega membangunkan Kiba.
Akhirnya, Ino menggeser tangannya perlahan hingga terbebas dari kepala Kiba. Tapi, Ino tidak berhasil menggeser arah pandangan matanya. Sepasang aquamarine itu tak beralih dari wajah cowok dengan tato segitiga terbalik di wajahnya itu. Entah apa yang merasukinya, Ino mulai mengelus rambut coklat itu dan tersenyum samar.
Tiba tiba, tangan Kiba mendarat di atas tangan Ino yang sedang menyentuh rambutnya. Kib aperlahan membuka matanya dna memgang tangan Ino.
'Oh sial. Kami-sama, buatlah aku pingsan lagi!' jerit Ino dalam hati.
"Hei," sapa kiba sambil tersenyum. Catat, ter-se-nyum! Buka menyeringai seperti biasanya. Ino masih berusaha melepas tangan kiba yang kini tengah menggengam erat tangannya dengan wajah semerah kepiting rebus saus balado (?)
"Jangan dilepas,"gumam Kiba nggak jelas.
"Apa? Kau ngomong apa?" Ino yang tidak mendengar apa yang diucapkan kiba barusan meminta kiba mengulangi kalimatnya. Tapi Kiba malah menggeleng seraya berkata "Nggak"
Setelah bersusah payah, akhirnya tangan Kiba melepas tangannya. Ino mendesah lega dalam hati. Dan tiba-tiba..
KRUYUKK~~
Kiba menatap Ino dengan tatapan heran. "Kau lapar?"
Ino mengangguk lalu nyegir. "Hehe, iya. Aku belum makan dari siang"
"Dasar. Aku keluar sebentar, minta jatah makan kita." Setelah mengucapkan itu, Kiba berdiri lalu melangkah keluar tenda. Belum juga ada semenit Kiba keluar, Sakura langsung menghambur masuk ke tenda dan terpeleset dengan sangat tidak indahnya karena menginjak kubangan air yang entah sejak kapan dan bagaimana ada di dekat ranjang tempat Ino tidur.
Ino tertawa keras sampai sakit perut. "Aduduh~~ Sakura! BWAHAHAHAHA!"
Sakura merengut kesal seraya menepuk-nepuk bajunya yang basah. "Diam kau, Pig. Kau kira aku tidak melihat adeganmu dengan Kiba barusan?" katanya lalu menyeringai.
Ino bergidik ngeri dan menghentikan tawanya. "A-adegan apa?" desisnya penuh nada ketakutan (?)
Sakura yang masih menyeringai mengangkat polaroid camera di tangan kirinya. Sementara tangan kanannya menggengam lima buah foto adegan-kiba-dan-ino-di-tenda-kesehatan. "Ingat gak, kalau aku itu ketua panitia year book?" Kata Sakura sntai. Ia melirik foto-foto di tangan kanannya sekali lagi lalu melanjutkan, "Aku akan memasukkan foto kalian di bagian the best couple of the year. Pasti akan snagat laku," seru Sakura senang. Sebenernya, daritadi ia menahan tawa karena melihat wajah Ino yang penuh kecemasan.
"Dan... Oh ya, aku hampir lupa. Nanti malam-tepat jam 12, kau harus berkumpul di depan tenda panitia. Akan ada acara jurit malam. Jangan lupa beritahu pacarmu. Kau tak bisa beralasan kakimu sakit, Ino-chan~" Sakura melangkah keluar tenda dengan senyum terkembang di wajahnya. Ia menoleh kearah Ino sekali lagi lalu melempar satu strip tablet obat kepadanya. "Itu obatmu! Jaa ne~"
"Sakura no baka! AKU AKAN MEMBUNUHMU!" jerit Ino kesal. Tapi, mau bagaimana lagi? Kalau Sakura sudah tahu, satu sekolah pasti akan tau juga.
Sebentar kemudian, Kiba masuk. Ia menenteng dua cup ramen lalu duduk di kursi sebelah ranjang Ino. Setelah menyerahkan satu cup pada Ino, Kiba mulai memakan ramen jatahnya sendiri.
"Nanti jam 12 ada jurit malam ya?" Tanya Ino pada Kiba yang dibalas anggukan singkat. "Aku takut" Ino mengigat phobianya pada gelap. Phobia ini desebabkan pengalamannya waktu kecil yang ditinggal Deidara –kakaknya- sendirian dirumah, dan tiba-tiba mati lampu.
"Kan nanti berpasangan" jawab Kiba tenang.
"Ya tetap saja," Ino meyahut. Ia bangkit dari ranjang lalu melangkah keluar tendahmembuang cup ramennya yang telah kosong. Kiba mengernyit heran sebelum akhirnya ia mengetahui kaki Ino bisa sembuh lebih cepat dari perkirannya.
TeBeCe~ TehBeCek~ TuBiContinyu~ #bah
A/N: gomen pendek dan gaje, abis ini doang yg bisa saya ketik selama dua hari m(_ _)m ngetiknya aja sampe minjem laptop temen dan bolos pm sehari. hehe~ tadinya ini mau say abikin oneshoot aja, tapi ternyata waktunya gak ada. Yang kelas 9 pasti you know me so well lah, kita sependeritaan (?) kawan~
RnR ya? :3
