Menjadi Orang Tua

:Seventeen-EXO (12):

:Menie and Hunkai:

Dorm EXO

"HUWAAAA~ EOMMAAA~" Jongin yang masih terlelap terlonjak kaget mendengar tangisan anak kecil di sebelahnya. Setengah sadar ia membuka selimut yang digunakan Kyungsoo terakhir kali, namun ketika terbuka yang ia dapati bukanlah sosok Kyungsoo hyungnya, melainkan sosok balita mungil dengan mata bulat yang menggemaskan.

"K-KAU SIAPA?!" tuding Jongin, bukannya berhenti, sang balita mungil menangis lebih kencang dari sebelumnya.

"APA YANG TERJADIII?!" Jongin dapat mendengar teriakkan frustasi Sehun dari kamar sebelah. Ia keluar sembari menggendong balita mungil yang ia anggap sebagai Kyungsoo itu.

"Sehun?" namja tampan berkulit pucat itu berbalik dan mendapati kekasih manisnya menggendong balita mungil bermata bulat.

"Ya Tuhannn! Jongie, lihatlah! Hyungdeul semua berubah jadi balita!" ujar Sehun frustasi. Jongin menatap tak percaya.

"Yang benar?" Sehun menunjuk kamarnya.

"Di sana ada Suho hyung dan Lay hyung! Kalau kau tak percaya lihat saja mereka dan samakan dengan foto masa kecil mereka!" Jongin menyerahkan balita Kyungsoo itu kepada Sehun.

"OMONAA!" Jongin shock berat melihatnya.

"EOMMMAAAA~" Suho dan Lay yang berubah menjadi balita itu sama-sama menangis mendengar teriakkan terkejut Jongin.

"EOMMAA~ APPPPA~ HUWAAAA~" terdengar tangisan dari kamar beagle line. Sehun mendekat dan ia merasa lututnya lemas kemudian.

"APA YANG TERJADI SEBENARNYAAA?!"

Dorm EXO

Manager hyung menatap tak percaya pada pemandangan yang ia lihat. Kesepuluh balita mungil itu duduk melingkar di atas karpet beludru itu sembari memegang benda kesayangan masing-masing. Hanya Luhan yang duduk di pangkuan Jongin dengan botol susu di mulutnya.

Minseok duduk di pangkuan Sehun dengan roti bayi di genggamannya. Kris, Suho, dan Lay duduk bersandingan dengan damai. Kris dengan boneka alpacanya, Suho dengan dompet mainannya, dan Lay dengan boneka unicornnya. Di sebelah kaki Sehun, ada balita 92 line. Baekhyun, Chen, dan Chanyeol, mereka ribut soal mainan. Membuat Sehun berusaha keras mendamaikan ketiganya.

"Aku bisa gila!" seru Sehun kesal. Di sebelah kaki Jongin ada Tao dan Kyungsoo yang duduk damai sambil bermain boneka panda milik Tao dan boneka jerapah milik Kyungsoo.

"Apa yang terjadi semalam?" tanya manager hyung. Sepasang kekasih itu menggeleng tak tahu.

"Aku semalam pulang jam dua pagi hyung, sedang Sehun baru kembali dari rumahnya pukul dua belas. Kami sampai mereka sudah terlelap, dan tak tahu apa yang terjadi pada mereka sebenarnya!" jelas Jongin sembari membenarkan posisi Luhan yang sepertinya mulai mengantuk.

"Hiks hiks eomaaa~ hiks eomaaa~" Minseok menangis saat roti bayinya direbut Baekhyun yang berdiri dengan bertumpu pada kaki Sehun.

"Hiksss eomaaaa~" Sehun mencoba menenangkan Minseok yang menangis, Baekhyun malah menatap polos Minseok dan memakan roti yang ia ambil dari sang hyung dengan santainya.

"Ssshuttt sudah cup cup cup nanti Minseokkie dibelikan lagi, jangan menangis~" bujuk Sehun, namun Minseok tak berhenti menangis.

"Berikan ia padaku Sehun, kau pangku Luhan- hyung? Aku ragu memanggilnya hyung sekarang. Sudahlah, pangku ia, sepertinya sudah mengantuk!" Sehun mengambil Luhan dari pangkuan Jongin.

"Uljima aegi eomma yang manis. Kalau Minseokkie menangis nanti tampannya hilang lho~ cup cup cup sudah ne? Nanti eomma belikan khusus untuk Minseokkie, sudah ne? Uljima sayang~" dan berhasil. Minseok menatap Jongin dengan pandangan berbinar yang lucu.

"Ceokkie tak akan menangic lagi, eomma! Ceokkie anak eomma yang tampan!" ujar Minseok cadel, membuat Sehun menahan tawa geli. Namun namja tampan itu tertegun sesaat.

'Jongin bilang ia eomma kan? Berarti aku-? MWO?!' batinnya heboh.

Manager hyung yang duduk dan memperhatikan sembari diam-diam merekam tingkah laku anak asuhnya itu tertegun dan tersenyum sesaat.

"Aku rasa kalian bisa mengatasinya! Oke, aku hanya akan membantu hal-hal kecil. Aku akan mengurusnya dengan sajangnim, kalau kalian butuh bantuan, panggil sunbaedeul kalian! Kalian cocok jadi orang tua! Hahahahaha~" sang manager berlalu meninggalkan kedua belas anak asuhnya itu. mengabaikan tatapan melongo dua namja dewasa di sana.

"Jadi-?" Sehun menggeleng frustasi.

"Hahh~ sudahlah Hunnie tak apa, kita urus saja. Sesuai kata manager tadi. Kalau kesusahan tinggal hubungi sunbaedeul!" ujar Jongin, ia menurunkan Minseok ke karpet dan menghampiri Sehun yang nampak frustasi.

"Sehunnie-" DRRTT! DRRRTT!

Ponsel Chanyeol yang dicharge di sebelah tv itu bergetar, menandakan ada pesan masuk.

"Oh? Pesan dari grup para entertainer? Seventeen?" Sehun mendekati sang kekasih dan melihat pesan yang dikhususkan untuk Chanyeol saja.

"Hyung, bisa kau bantu kami (Mingyu-Wonwoo)? Hyung kami berubah jadi balita! Chan, Hansol, dan Seungkwan berubah jadi bayi! Hyung bagaimana ini?!"

"MWO?!" Sehun dan Jongin saling pandang. Tanpa babibu lagi, Sehun mendial nomor Mingyu.

"Hallo?" –Sehun

"HYUNG!" –Meanie

"Err-nuguseyo?" –Sehun, Jongin mendengus mendengar pertanyaan sang kekasih pada hoobae mereka itu.

"Etto, aku Mingyu, hyung!" –Mingyu

"Aku Wonwoo, hyung!" –Wonwoo

"Emm begini, Mingyu-ya, Wonwoo-ya. Aku Sehun dan di sebelahku adalah Jongin. Kalian tahu kan kalau kami ini maknae line?" –Sehun

"Ne, lalu ada apa hyung?" –Wonwoo

"Wonwoo-ya, masalah yang menimpa grupmu itu sebenarnya juga menimpa kami sekarang! Hyungdeul kami berubah jadi balita semua!" –Jongin

"Lalu bagaimana ini hyung?" –Mingyu

"Kami juga kebingungan, Mingyu!" –Sehun

"Eomma! Eomma!" Tao menarik-narik celana panjang Jongin. Membuat namja manis itu melirik ke bawah, ia menggendong Tao.

"Ada, Tao-ie?" tanya Jongin, Sehun menggumam sejenak. Ponselnya juga masih terhubung dengan Meanie.

"Eomma, Tao lapal! Tao mau makan cekalang eomma! Tao lapalll! Lapall!" Jongin tersenyum kecil, ia menurunkan Tao dan menatap 'anak-anak dadakannya dan Sehun' bergantian.

"Ada yang lapar juga selain Tao?" semua mengangkat tangan kecuali Luhan yang tertidur.

"Baiklah, tapi kalian harus mandi dulu!" semua 'balita-balita' manis itu mengangguk.

"NEE!" Jongin menggiring mereka semua ke kamar mandi, namun-

"SEHUNNN KITA TAK PUNYA BAJU UNTUK MEREKAAA!"

Dorm Seventeen

Mingyu dan Wonwoo benar-benar tak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Seingatnya kemarin tak ada satu pun makanan atau minuman aneh yang saudara-saudaranya telan. Tapi kenapa-?

"Eomma! Eomma!" Seungcheol menarik-narik lengan Wonwoo yang sedang memangku Jihoon.

"Ne?" Wonwoo menatap Seungcheol, namun belum sempat namja mungil itu ke pangkuan Wonwoo, Jihoon menendangnya.

"Jihooonieeee!" kesal Seungcheol.

"Ceungcheol hyung tak boleh dengan eomma, dengan appa caja cana! Huch huch huch!" ujar Jihoon seperti mengusir kucing. Wajah Seungcheol kecil memerah dan siap menangis. Mingyu dengan sigap menggendongnya.

"Ssshuuuttt anak appa dan eomma tak boleh nangis, oke? Seungcheollie kan namja tampan? Masak begitu saja menangis? Oke, jangan menangis!" Seungcheol memeluk leher Mingyu dan mengangguk ceria.

"Ceungcheollie anak tampan tak cepelti Jihoonie! Weeekkk!" ledek Seungcheol pada Jihoon. Yang diledek kesal ingin memukul Seungcheol yang digendong appanya namun sudah dihentikan oleh eommanya.

"Hush, Jihoonie anak eomma yang manis tak boleh memukul hyungnya, arrachi?" Jihoon cemberut. Wonwoo mengusap rambutnya sayang, namun lengannya ditarik-tarik oleh si kecil Soonyoung dan Minghao.

"Kami juga anak eomma yang manicccc! Bukan Jihonniee caja!" kesal Soonyoung dengan wajah cemberutnya. Wonwoo tertawa pelan.

"Iya iya, kalian semua anak-anak eomma yang manis!" ujar Wonwoo.

"Ceokmin tampan eommaa!" ujar Seokmin percaya diri.

"Jicoo juga tampan!" ujar Jisoo tak mau kalah.

"Junnie juga!" ujar Jun. Wonwoo dan Mingyu hanya tertawa kecil.

'Seberisik apa ya dorm EXO sekarang?' batin keduanya.

"Mingyu-ya, kenapa manager hyung lama sekali?" tanya Wonwoo. Mingyu menurunkan Seungcheol agar bermain dengan saudara-saudaranya yang lain.

"Entahlah, sebentar lagi mungkin selesai!" tatapan Mingyu tak sengaja melihat si bayi Seungkwan, Hansol, dan Chan.

"Kenapa mereka bertiga malah jadi bayi? Ngurusnya kan susah!" dumel Mingyu.

"Minggu appa baboo!" ledek Jihoon, Wonwoo tertawa mendengarnya. Mingyu hanya menatap gemas hyung kecilnya yang jadi balita itu.

'Tubuhnya saja yang berubah, sifatnya tidak sama sekali!' batin Mingyu kesal.

"Disindir anak sendiri gimana rasanya, eh?" Mingyu menatap datar.

'Bukan kekasihku sudah aku tendang kau hyung!' batin Mingyu gemas.

"Appa appa!" Junghan kecil menarik-narik celana Mingyu.

"Apa Junghannie?" tanya Mingyu.

'Tapi sepertinya enak juga memanggil mereka tanpa embel-embel hyung. Hanya saja sebagai gantinya aku jadi appa. Hahh~' batinnya lelah.

"Junghannie lapal appa~" lapor Junghan kecil. Mingyu menatap 'anak-anak'nya gantian.

"Siapa lagi yang lapar?" tanya Mingyu.

"AKUUU!" mereka semua serempak menjawab. Lapar membuat mereka kompak.

"Hahaha baiklah baiklah, appa masakkan makanan untuk kalian!" Jihoon tiba-tiba turun dari pangkuan Wonwoo. Gantian Soonyoung yang duduk di pangkuan sang eomma. Padahal Wonwoo mau berdiri membantu Mingyu.

"Kau di sana saja hyung temani mereka, takutnya mereka bertengkar nanti!" ujar Mingyu, Wonwoo menggumam kecil dan mengangguk patuh.

"Jangan masak yang aneh-aneh Mingyu!" ingat Wonwoo. Mingyu hanya melambaikan tangannya saja.

"Nah, kalian belum mandi semua kan?" tanya Wonwoo, mereka mengangguk.

'Tapi seperti yang diteriakkan Jongin hyung tadi, kita tak punya baju balita dan bayi!' batin Wonwoo.

"Eomma! Ada tamu!" lapor Jisoo.

"Tunggu di sini!" Wonwoo berjalan membuka pintu dan mendapati CEO berdiri di sana.

"A-ah, sajangnim!" CEO Pledis itu hanya tersenyum kecil. Keduanya bersama manager di belakang berjalan masuk.

"Di mana Mingyu?" tanya CEO.

"Ada di dapur, tadi Junghan dan yang lain bilang lapar jadinya ia memasak!" jawab Wonwoo.

"Baiklah, mana 'anak-anakku' yang manis itu, hm?" Wonwoo mengantarnya menuju ruang tengah dimana para 'anak-anak' tadi berada.

"Lucunya~" ujar sang CEO. Wonwoo tersenyum kecil, matanya menangkap barang-barang yang dibawa sang manager.

"Hyung, apa itu?" tanya Wonwoo.

"Barang-barang perlengkapan!" jawab sang manager.

"Wonwoo-ya, kenapa hanya maknae line yang berubah jadi bayi?" Wonwoo menggeleng tak tahu.

"Baiklah, sampai mereka kembali ke keadaan semula. Kau dan Mingyu yang merawatnya, arrachi? Aku bawakan barang-barang dan beberapa pakaian untuk mereka!" manager hyung memberikan barang-barang itu pada Mingyu yang baru saja datang dari dapur karena mendengar suara sang CEO.

"T-tapi bagaimana dengan jadwal kami dan sekolah mereka?" tanya Mingyu sambil menunjuk Chan dan Hansol.

"Tenang saja~ yang penting kalian menjaga mereka dulu! Nanti masukkan mereka ke TK ini bersama dengan member EXO yang juga berubah jadi bayi. Tadi aku sudah ke sana dan melihat keadaannya yang tak jauh dari kalian!" jelas sang CEO.

"Ne!" jawab Meanie.

"Baiklah, selamat menjadi orang tua baru untuk saudara-saudara kalian, oke?" mau tak mau keduanya mengangguk.

"Baiklah, aku akan mengurus yang lainnya. Selamat berjuang!" dan sang CEO bersama manager mereka pergi meninggalkan ketiga belas manusia beda wujud itu.

"Eomma, mandi!" ujar Minghao. Wonwoo mengangguk.

"Ayo gantian. Siapa dulu yang mau mandi?" Junghan, Minghao, dan Jisoo angkat tangan.

"Baiklah, lainnya menunggu dulu, oke?" Mingyu hanya menggeleng pelan.

"Lainnya ayo minum air dulu lalu duduk dengan manis di sini!" semua langsung duduk manis dan meminum air putih yang diberi Mingyu.

'Ini akan melelahkan'

Dorm EXO

Sehun dan Jongin baru saja selesai mengurus 'anak-anak mereka'. Dan kesepuluh balita mungil itu tengah bermain di depan tv.

"Ahh! Akhirnyaaa!" keluh keduanya.

"Bukankah hyundeul lucu?" tanya Jongin tiba-tiba, Sehun menatap hyungdeulnya yang berubah jadi balita itu dengan seulas senyum kecil.

"Ne, tapi tetap saja, beagle line selalu rusuh!" ujar Sehun, Jongin tertawa kecil.

"Benar, hanya tubuh mereka yang berubah, tidak dengan sifatnya!" Jongin dan Sehun hampir saja tertidur kalau saja teriakkan Kyungsoo tak menggema.

"EOMMAAAA!" Jongin yang nyaris menutup mata itu terperanjat kecil.

"A-ada apa, Soo-ie?" wajah Kyungsoo memerah hampir menangis.

"Eomma Bakkie hyung mengambil boneka beluangku hiks" lapor Kyungsoo sembari mendekat pada Jongin dengan wajah hampir menangis.

"Hiks eommaa~" Sehun menghela nafas, baru saja juga mereka tenang.

"Baekkie, kembalikan beruangnya pada Kyungsoo, eoh? Jangan jahil pada dongsaengmu!" peringat Sehun, Baekhyun merengut.

"Baekkie kan hanya ingin bermain dengan Kyungcoo, tapi Coo-ie malah main boneka beluang!" kesal Baekhyun.

"Nah, Kyungsoo dengar? Baekhyun hyung mau bermain dengan Kyungsoo, jadi yang akur ya?" Kyungsoo merengut.

"Hiks tapi Bakkie hyung jahil, eomma!" keluh Kyungsoo.

"Baekkie tidak jahil eomma! Baekkie anak eomma yang manic dan baik!" sangkal Baekhyun.

"Iya sayang iya. Sudah mainnya yang akur ya? Eomma mau mandi dulu! Sehun jaga mereka!" Sehun mengangguk kecil. Jongin menurunkan Kyungsoo dan pergi mandi. Dia belum sempat mandi tadi. Untung saja tubuhnya masih wangi.

"Haaahh~ ini akan melelahkan!" keluh Sehun.

.

.

.

TBC/END?


HAHHAHAHA /evil laugh/

saya kembali dengan ff baru, tapi tenang, ff lainnya seperti Hukuman Ala Kim Jongin dan Aku Akan Mendapatkanmu Kembali tetep dilanjut, cuma belum dapet feel aja, ini saya bawa ff EXO-Seventeen/HunKai dan Meanie/

ini ff murni punya saya, lahir dari otak saya (?) /abaikan

oke, read, review, follow and fav!