SNOW WHITE

Author: Katayanagi Namika

Kamichama Karin © Koge Donbo

Snow White Chapter 1

Genre: Family, Romance(?)

Rated: T

Warning!: G4A= Gaje banget, Gak nyambung,Garing, Gak ada seru-serunya, Ancurrr, [DLL...] =_="

.

.

Di FanFiction kali ini, author bikin cerita Snow White. Pastinya readers tau, dong, terinspirasi dari mana? Ya, aku terinspirasi dari cerita Snow White. Tapi, cerita ini agak beda dengan cerita Snow White yang original. Yaudah, daripada penasaran, mendingan baca ceritanya aja, yuuuk!

.

.

Snow White © Katayanagi Namika

.

.

Di suatu tempat dimuka Bumi ini, berdirilah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Kujyou Kazuto, dan permaisurinya, Ratu Kujyou Suzuka. Mereka belum mempunyai anak.

Pada musim salju yang dingin, Ratu Suzuka sangat bosan. Semua urusan kerajaan sudah selesai. Akhirnya, iseng-iseng ia menjahit sebuah kain yang entah dari mana asalnya. Ia menjahit di jeldela istana yang terbuka.

Karna berhubung sang ratu masih amatir dalam menjahit, ia tidak tahu kira-kira. Pada akhirnya, jari telunjuk kanannya tertusuk jarum jahit. Jarinya mengeluarkan beberapa tetes darah yang jatuh tepat diatas salju yang putih.

Warna merah darah itu terlihat sangat indah diatas salju yang putih. Sang Ratu yang melihatnya, berkata: "oh… Aku ingin mempunyai anak dengan kulit seputih salju, bibir semerah darah, dan rambut sehitam bingkai jendela."

Tidak lama kemudian, Ratu Suzuka hamil, dan akhirnya ia melahirkan seorang anak perempuan yang cantik. Kulitnya seputih salju, bibirnya semerah darah, dan rambutnya sehitam bingkai jendela. Tepat seperti yang diinginkan Ratu Suzuka. Raja dan ratu Kujyou sepakat memberinya nama Kujyou Himeka.

Karna kulitnya yang putih, para maid diistana ini memberinya julukan 'Snow White', atau dalam bahasa Indonesia berarti 'Putri Salju'. (Author: saya protes! Snow= salju, dan white= putih. Jadi, snow white= salju putih / putih salju! Kalau putri salju= princess snow!)

Tapi, malang tak dapat dihindari. Ratu Suzuka meninggal saat Putri Himeka masih bayi. Pada akhirnya, Raja Kazuto menikah lagi dengan seseorang bernama Karasuma Rika(?) yang cantiiiik sekali. Tapi, ratu yang baru ini sangat egois dan kejam. Ia sama sekali tidak memperdulikan Putri Himeka.

Malahan, Ratu Rika lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bercermin pada cermin ajaibnya. Setiap hari, ia selalu bercermin didepan cermin itu, dan bertanya: "Wahai cermin, cermin didinding, siapakah wanita yang paling cantik dan rupawan dari semua?" Dan cermin ajaibnya selalu menjawab: "Engkaulah ratuku, yang paling cantik dari semua."

Jawaban cermin ini membuat Ratu Rika sangat bangga. Makanya, ia selalu bertanya kepada kepada cermin ini tentang siapa yang paling cantik, setiap harinya. Karena, lebih dari segala-galanya, Ratu Rika sangat takut bila cerminnya menemukan orang lain yang lebih cantik dari dirinya

~Skip Time~

Putri Himeka telah tumbuh menjadi dewasa, dan menjadi semakin cantik. Ratu Rika tidak khawatir tentang hal itu, karena sampai saat ini, cermin ajaibnya mengatakan Ratu Rikalah yang tercantik, bukan Putri Himeka.

Tapi, semua itu berubah. Pada suatu hari, seperti biasa Ratu Rika bertanya pada cermin ajaibnya, "Wahai cermin, cermin didinding, siapakah wanita yang paling cantik dan rupawan dari semua?". Kali ini, cermin menjawab: "Putri Himekalah yang paling cantik dari semua."

Ratu Rika menjadi shock seketika. Ia sangat marah! Ia tidak mau Putri Himeka menjadi lebih cantik darinya. Ratu Rika segera membuat rencana untuk menyingkirkan Putri Himeka.

Seharian penuh sang ratu memikirkan rencananya. Pada akhirnya, ratu memutuskan untuk membunuh Putri Himeka secara tidak langsung. Ia akan menyuruh pemburu istana membunuh Putri Himeka. Tapi, tunggu dulu! Apa yang harus sang ratu katakan kelak terhadap Raja Kazuto? Ia pasti akan sangat marah mengetahui putrinya mati.

"ahh,,, untunglah Raja Kazuto sedang ada urusan di Kerajaan tetangga. Jadi aku bisa menyingkirkan Himeka! Tapi, aku harus menyiapkan alasan yang masuk akal!" kata Ratu Rika pada dirinya sendiri.

"Bagaimana kalau aku bilang Himeka diserang Harimau? Ahh, tidak! Penjagaan di istana ini kan ketat! Mana mungkin harimau bisa masuk? Lagipula mengapa harus Himeka yang diserang? Ini sangat tidak masuk akal!" kata Ratu Rika.

Sang Ratu mendapat ide. "Oke, aku akan bilang kalau Himeka melarikan diri dari istana, dan belum pulang-pulang juga! Ahh, kau memang cerdas, Rika yang cantik!" kata Ratu Rika dengan bangganya.

Akhirnya, Ratu Rika menyuruh seorang pemburu istana yang handal, Michiru, untuk membawa Putri Himeka ke tengah hutan, lalu membunuhnya disana. Sebagai bukti bahwa Michiru sudah membunuh Himeka, Ratu Rika menginginkan Michiru membawakannya HatiHimeka.

Michiru sangat kaget! Tapi, apa dayanya, Michiru hanyalah seorang pemburu istana. Akhirnya, ia mengajak Putri Himeka ke hutan.

"Putri Salju, maukah anda jalan-jalan ke Hutan? Tampaknya tuan putri selalu diistana. Anda pasti bosan." Ajak Michiru.

"Hmm… ya, baiklah, aku mau. Tapi, apakah Ibunda Rika sudah mengijinkan?" tanya Putri Himeka.

"tenanglah, aku sudah meminta ijin, dan ratu mengijinkan." Kata Himeka. Akhirnya Michiru pergi ke sebuah danau di tepi hutan.

Sesampainya ditengah hutan…

"Wah! Lihatlah! Danau itu indah sekali…" kata Putri Himeka. Sementara itu, Michiru bersiap-siap dengan pedangnya untuk membunuh Putri Himeka. Tangannya bergetar. Tubuhnya bercucuran keringat. Ia sangat tidak tega membunuh manusia indah nan rupawan didepannya. Akhirnya…

JREEB! Pedang Michiru ia tancapkan ke tanah. Putri Himeka yang mendengarnya kaget. Ia segera menoleh ke belakang. Ia kaget melihat Michiru yang terengah-engah, dengan memegang pedang yang telah ditancapkan ke tanah.

"ada apa ini?" tanya Himeka. Oops! Maksudnya, Putri Himeka.

"maafkan aku, Putri…" kata Michiru. Ia bertekuklutut dihadapan Putri Himeka.

"eh, eh! Ada apa ini?" tanya Himeka heran.

"aku disuruh Ratu Rika membunuhmu. Aku minta maaf. Bodohnya aku mau menuruti perintahnya. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud jahat. Aku bersumpah." Kata Michiru.

Himeka yang mendengarnya langsung mundur beberapa langkah ke belakang. "i.. ibu… ibunda ingin membunuhku?" tanya Putri Himeka tak percaya.

"iya. Aku disuruh membawa hatimu. Tapi, sekarang pergilah, tuan Putri! Aku sangat tak tega membunuhmu. Nanti, aku akan memberikan hati rusa untuk Ratu Rika. Percayalah padaku!" kata Michiru memohon.

"ta… tapi… nanti kalau kau ketahuan membawa hati rusa, bukan hatiku, kau akan dihukum," kata Putri Himeka.

"Tidak apa-apa, Tuan Putri. Anda lebih berharga daripada aku yang hanya pemburu ini! Lagipula, mana tega aku membunuhmu!" kata Michiru.

Michiru berdiri. "aku akan mencari rusa untuk diambil hatinya dulu, tuan putri! Kau pergilah jauh-jauh. Jangan pulang keistana! Pergilah sejauh yang kau bisa!" kata Michiru sambil berlari meninggalkan Putri Himeka.

Mau tak mau, Putri Himeka harus berlari menjauh dari istananya. Dia terus berlari, terus, dan terus berlari masuk kedalam hutan. Sampai akhirnya, ia kelelahan, dan duduk dibawah pohon besar. Ia melihat sebuah sumur. Langsung saja ia mengambil air ari sumur itu, karna ia kehausan.

Di dekat sumur itu, Putri Himeka melihat sebuah pondok. Putri Himeka mendekati pondok itu, dan mengetuk pintunya. Tidak ada jawaban. Putri Himeka membuka pintu pondok itu. Tidak dikunci!

"Hallow, ada orang didalam?" tanyanya lagi. Tetap saja tidak ada jawaban. Putri Himeka masuk ke dalam. Tampak ada sebuah meja besar dengan 7 buah kursi kecil. Diatas meja terdapat beberapa hidangan. Ada juga tangga ke lantai atas. Dilantai atas, ada 7 buah tempat tidur kecil yang berantakan.

Ruangan dilantai bawah juga kotor. Banyak debu dan sarang laba-labanya. Putri Himeka sangat tidak suka hal yang berantakan. Jadi, ia segera membersihkan ruangan itu, berikut tempat tidurnya. Ia sangat puas saat pondok ini menjadi bersih.

Hari sudah sore. Putri Himeka menyeka keringatnya. Ia sangat lapar dan lelah. Ia memakan beberapa hidangan yang ada. Setelah kenyang, ia tertidur disalah satu ranjang.

Sementara itu, di istana…

Michiru menyerahkan hati rusa buruannya. "ini yang mulia, hati Putri Himeka." Kata Michiru berbohong.

Ratu Rika tersenyum puas. "bagus, bagus! Kau memang bisa diandalkan, Michiru!"

Di pondok tempat Putri Himeka tidur, sang pemilik pondok telah pulang.

Rupanya, pemilik pondok kecil ini adalah beberapa kurcaci!

"waaah! Lihat! Rumah kita rapi sekali! Mungkin ada bidadari yang membersihkan rumah kita!" khayal salah satu kurcaci.

"eh, eh! Lihat! Makanan kita hilang! Mungkin bidadari itu mengambil makanan kita sebagai imbalan atas kerja kerasnya membereskan pondok kita! Hihihi…" khayal kurcaci lainnya.

"hush! Ini serius! Memangnya bidadari itu nyata?" tanya kurcaci yang paling tua.

"sudahlah! Aku lelah! Aku ingin tidur saja!" kata kurcaci termuda. Semua kurcari mengikuti kurcaci termuda menaiki tangga menuju ruang tidur.

Betapa terkejutnya mereka melihat ada seorang dara, eh.. maksudnya seorang manusia yang sangat cantik tertidur disalah satu ranjang.

"waaah! Benar, kan, kataku! Ada bidadari disini!" kata salah satu kurcaci yang tadi berkhayal. Putri Himeka terlihat sangat cantik, sehingga para kurcaci membiarkannya tertidur.

T.B.C


Oke… Chapter 1-nya selesai! Akan bersambung ke Chapter 2! Karena ceritanya masih panjang, so, kupecah jadi 2 chapter! Sekalian aku mikirin apa yang akan terjadi selanjutnya. Hehehe… #nyengir XD

Aku lagi baca-baca buku Disney. Tiba-tiba aja aku dapet ide untuk bikin cerita Snow White ini. Aku yakin banget cerita ini 100% Gaje. Tapi, mumpung lagi banyak ide, yaa, kutulis aja, deh!

.

.

Arigato sudah membaca cerita ini. Chapter selanjutnya kujamin update instan. Daah! Review?