Thank You (Birthday)

Kim Kibum, Cho Kyuhyun [Kihyun], kyuline & magnaeline

Warning: Friendship, Alternate Universe, Bahasa kurang baku, Typoku masih manusiawi.

Disclaimer: cerita ini milikku, pemeran diambil dari nama Korean Idol.

~Happy Reading~

Kyuhyun mengguling-gulingkan tubuhnya ke kanan dan kekiri, ia bosan. Teramat bosan. Ini hari sabtu, dan sialnya semua teman dekatnya baik disekolah maupun di luar sekolah tengah asyik dengan liburan mereka masing-masing. Sedangkan Kyuhyun harus disini, dirumahnya, sendirian. Pembantu datang pagi tadi untuk beres-beres, setelah semua beres, ia pulang tanpa berpamitan pada Kyuhyun karena tentu saja Kyuhyun masih terlena dalam dunia mimpinya. Kedua orang tuanya pergi ke luar kota sejak dua hari lalu, kakak perempuannya masih di Vienna, belum libur. Kyuhyun sudah mencoba untuk membunuh kebosanannya dengan bermain game, makan ataupun tidur sepuasnya, awalnya memang menyenangkan tetapi lama-lama bosan juga.

Baru saja Kyuhyun selesai menelepon teman-teman gengnya. Teman-teman dari Kyuline sibuk. Jelas Shim Changmin dan Choi Minho tidak akan mau melewatkan hari libur tanpa melakukan kuliner, mereka hobi makan dan pemakan apa saja dengan cepat seperti babi. Lagipula hanya untuk minggu ini Paman dari Changmin datang ke Korea setelah melakukan pelayaran dan memberikan kuliner ala berbagai macam belahan dunia secara gratis. Kenapa Kyuhyun tidak ikut saja? Tidak lain tidak bukan karena ia belum bangun ketika kedua babi itu berangkat bahkan sebelum fajar menyingsing. Sedangkan Jonghyun sudah pasti di studio musik langganan dan takkan keluar sampai malam tiba. Teman se-gengnya yang lain, maknae line di keluarga masing-masing juga sedang asyik menikmati hari bersama keluarga. Tentu Kyuhyun tidak ingin mengganggu Henry yang orangtuanya dijadwalkan berkunjung weekend ini. Sedangkan Kim Ryeowook sudah pasti membantu ibunya di restoran, weekend adalah hari yang sibuk untuk mereka. Sedangkan that freakin' nerd Kim Kibum pasti sedang membahas hal-hal membosankan bersama ayahnya yang juga seorang nerd yang berprofesi sebagai penulis novel misteri. Kyuhyun pernah sekali berada di tengah pembahasan duo nerd dari keluarga Kim tersebut, dan Kyuhyun seperti balita yang tersesat di tengah pasar malam. Sejak saat itu Kyuhyun berjanji untuk tidak terlibat dengan duo nerd ketika mereka sedang membahas misteri-kasus-atau-apalah-itu.

Kyuhyun melihat jam dinding dalam ruangan santai, masih enam jam menuju pukul 20.00, waktu yang dijanjikan kedua orangtuanya untuk pulang. Dan sialnya, Kyuhyun sudah tidak punya aktivitas yang bisa membuatnya bersemangat. Kau tau apa kesialan yang paling luar biasa hari ini? It's his birthday! Sekali lagi, IT'S HIS FUCKIN' BIRTHDAY! Dan tidak ada seorangpun yang datang menemaninya menghabiskan hari ini.

Tadi pagi mungkin Kyuhyun merasa senang ketika membuka notifikasi ponselnya, banyak yang mengucapkan selamat padanya, mendoakan ini itu hingga minta traktir tetapi setelah itu ponselnya kembali sepi. Tidak ada perayaan, tidak ada kue, bahkan tidak ada seorangpun disisinya.

Kyuhyun kini menatap langit-langit rumahnya yang putih bersih. Ia tengah merebah di karpet ruang santai. Terlintas sebuah ide menyedihkan namun setelah beberapa waktu, benar-benar ia laksanakan. Untuk sesaat, ia mengasihani dirinya sendiri atas apa yang ia lakukan tetapi ia juga enggan untuk membatalkan. Entahlah, mungkin ia memang benar-benar merasa haus akan perhatian sehingga berpikir bahwa hanya dirinya sendirilah yang bisa memenuhi kehausannya.

Ting tong~

Setelah lewat dua puluh menit, bel pintu rumah Kyuhyun berbunyi. Kyuhyun membuka pintu, mengambil pesanannya lalu membayar. Menuju dapur, Kyuhyun akhirnya membuka pesanannya dari toko dengan layanan antar. Ia menunduk, menatap miris pada kue yang bertuliskan nama dan hari kelahirannya. Kyuhyun mencari di bungkus yang lain, lilin dan korek api. Menyalakan lilin lalu menancapkannya pada kue. Tersenyum puas pada pekerjaannya sendiri, Kyuhyun kemudian menangkupkan tangan untuk berdoa.

"Haruslah sehat dan bahagia. Tetap menjadi Kyuhyun populer yang baik hati, tampan dan rupawan. Rendah hati, sopan, tulus, dan putra yang baik dengan kemampuan menyanyi yang luar biasa, dan dancer yang baik" tersenyum cerah lalu meniup lilin.

"Potongan pertama untuk yang paling berharga, yaitu diriku sendiri. Kau sudah bekerja dengan baik Cho Kyuhyun, aku bangga padamu" katanya lalu memasukkan kue ke dalan mulutnya.

"Wow!, ini enak" mencoba menikmati suasana. Menikmati perannya untuk memberikan afeksi pada dirinya sendiri.

Tetapi tidak lama kemudian ia mendesah lirih, ini tidak semenyenangkan ketika dibayangkan. Kyuhyun menangkupkan kepalanya ke meja, semakin merasa kesepian.

Ting tong~

Ah, mungkin pizza dan cola yang ia order telah datang. Kyuhyun berjalan dengan lemas menuju pintu. Membukanya dengan raut malas.

"Ada apa dengan wajahmu?" suara berat tanpa intonasi menyapa telinga. Jika orang yang tidak terbiasa, ia pasti tidak mampu membedakan apakah kalimat baru saja adalah pernyataan atau pertanyaan.

Kyuhyun melotot, rahangnya jatuh, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya kini.

"Bagus, wajah bodohmu lebih baik daripada wajah kusut" sarkas orang tersebut.

"Kibum, sedang apa kau disini?" tanya Kyuhyun tidak percaya, bolehkah ia berharap jika Kibum datang untuk memberikan surprise birthday padanya seperti dalam drama ataupun komik yang ia baca?

"Mengunjungimu" Kibum menatap datar Kyuhyun yang tiba-tiba terlihat berbinar. "Aku mau masuk" katanya ketika tidak tidak jua dipersilakan masuk.

"Tehehe" memberi ruang untuk Kibum lewat. Kyuhyun celingukan ke luar, mencari clue akan apa yang ia harapkan. Tetapi kemudian ia manyun, Kibum memang tidak bisa diharapkan dalam hal-hal semacam ini. Kibum mau menganggapnya sebagai salah satu teman dekatnya saja sudah syukur. Kyuhyun kemudian mengekor Kibum yang berjalan ke dapur, "Kupikir kau sibuk membahas sesuatu dengan Ayahmu"

"Sudah selesai" Kibum meletakkan paper bag yang ia bawa. Mengeluarkan dua wadah dari paper bag, lalu membuka masing-masing tutupnya. Itu teoppoki, Kibum tahu jika Kyuhyun suka teoppoki. Menyodorkan salah satu kotak ke hadapan Kyuhyun.

Kibum selalu begitu, tanpa mengatakan apapun ia memberikan perhatian lewat tindakan. Bibir Kyuhyun maju, tidak terima karena Kibum memperlakukannya layaknya anak kecil. Ia bisa membuka wadah teoppoki sendiri, juga membuka sumpitnya sendiri. Kibum benar-benar seperti ibu-ibu yang terlalu memanjakan anaknya. Kyuhyun bertambah manyun ketika segelas air putih disodorkan ke hadapannya.

"Ini?" jari Kibum menunjuk kue yang terpotong sedikit.

Kyuhyun sempat panik, tetapi otaknya langsung menemukan jalan kebohongan. "Itu kue yang dipesankan oleh Ahra Noona untukku" katanya, melihat Kibum menaikkan salah satu alisnya membuat Kyuhyun menjadi kesal. "Tidak percaya?" tanyanya kemudian, "Memangnya kau pikir apa? Aku membeli kue untuk diriku sendiri di hari ulang tahunku, begitu? Menyedihkan" Kyuhyun bersungut.

Kibum melirik Kyuhyun dengan tatapan mata seolah mengatakan sudah-ketahuan-dari-kalimat-terakhirmu yang membuat Kyuhyun bertambah kesal. Well, yeah. Meskipun mudah membuat jalan kebohongan, tetapi Kyuhyun bukanlah pembohong yang baik.

"Ah, jadi hari ini ulang tahunmu?" tanya Kibum ketika ia menangkap makna dari kata yang dilontarkan Kyuhyun.

Kyuhyun melengos, mendengus tidak percaya. Kibum itu terlalu tidak berperiketemanan, dia benar-benar anti sosial.

"Kutemani apapun yang akan kau lakukan" Kibum memberikan penawaran.

Mata Kyuhyun menyipit, "Kau serius?"

"Ya" Kibum mengangguk yakin.

Kyuhyun tersenyum bodoh, "Kalau begitu, pertama-tama setelah ini aku ingin bermain monopoli, dan kartu"

"Kita bukan anak kecil lagi" sela Kibum datar.

"Sesukaku, kau sudah janji" sahut Kyuhyun ngeyel.

"Whatever" Kibum menurut saja.

Senyum kemenangan tercetak di wajah Kyuhyun, "Setelah itu aku ingin menyewa CD Film dan Game, membeli es krim dan jalan-jalan" lanjut Kyuhyun.

"Hm" Kibum hanya menggumam merespon kata-kata Kyuhyun.

"Setelah itu..."

Kibum menaikkan kedua alisnya pertanda bertanya.

Setelah itu, ucapkan selamat ulang tahun untukku dan aku akan sangat bersyukur. Tidak akan pernah kulupakan apa yang kau lakukan hari ini sebagai ucapan terimakasihku.

"Apa?" Kibum menjadi tidak sabar.

"Tentu saja kau harus pulang karena hari pasti sudah malam" jawab Kyuhyun sambil menyedekapkan kedua tangannya di dada.

Kibum kembali menggumam, tidak terlalu peduli dengan perkataan Kyuhyun yang seolah mengusirnya setelah tidak diperlukan.

..sursure..

Kyuhyun kembali berguling-guling di karpet ruang santai, ia baru tiba di rumah sepuluh menit yang lalu. Sudah selesai melakukan apa yang dia inginkan hari ini, tetapi Kibum masih di rumahnya. Menunggu pizza dan cola yang Kyuhyun order tadi siang yang di-delay sampai jam tujuh sore. Kyuhyun memejamkan matanya karena selain menunggu, ia tidak memiliki aktivitas lain.

Ting tong~

Bel kembali berbunyi, Kyuhyun membuka matanya lalu beranjak ke pintu depan. Lagi-lagi tanpa melihat intercom, Kyuhyun langsung menuju pintu depan.

"SURPRISE!" teriak sekumpulan orang yang ada di depan pintu rumah.

Kyuhyun melotot lebar, teman-teman dekatnya berada di depannya. Dengan balon, kue dan perlengkapan lain untuk pesta.

"Hyung, wajah shock-mu lucu sekali" Minho tertawa, memeluk Kyuhyun sebagai kebiasaan Minho ketika bersama Kyuhyun. Gemas juga ia melihat wajah teman yang sudah ia anggap sebagai Hyung-nya.

"Kyuku sayang, jangan perlihatkan wajah lucumu ini. Aku tidak ingin sampai ada rubah putih terpesona padamu dan mengambilmu dariku" Changmin memang cerewet dan suka ngelantur. Selalu mengklaim Kyuhyun sebagai miliknya dan bertingkah seolah-olah dialah yang lebih tua dari Kyuhyun.

Kyuhyun masam, "Kau pikir aku mainan yang bisa diambil seenaknya," Kyuhyun bertambah masam ketika melihat reaksi Changmin yang hanya cengengesan saja melihatnya.

"Kami kesini untuk merayakan ulang tahunmu" Ryeowook menengahi, memberikan informasi tentang tujuan semua teman se-geng Kyuhyun yang datang.

"Ayo masuk" Kyuhyun tersenyum cerah kemudian, membimbing yang lainnya untuk masuk ke ruang santai dimana Kibum tengah duduk di sofa sambil memainkan rubik milik Kyuhyun.

"Hey, Kibum Hyung! kau tidak mau kumpul tapi kemari lebih dahulu" Henry protes, "Ponselmu juga mati" lanjutnya.

Kibum menatap datar orang-orang yang kini melihat ke arahnya, lalu fokusnya kembali dengan rubik di tangannya.

"Yah, Hyung! Kau tidak mengacuhkanku lagi" protes Henry semakin menjadi. Mendekat pada Kibum untuk merusuhinya.

Semua orang disana sudah biasa dengan kelakuan Henry yang suka sekali mengajak bicara Kibum, tetapi Kibum tidak pernah menanggapi ucapan Henry. Selain mereka berdua, yang lainnya sudah menemukan kegiatan mereka masing-masing. Kyuline member tengah menyiapkan dekorasi pesta, sedangkan Ryeowook menata meja dan menghidupkan lilin. Setelah semua siap, acara mari-menyanyi-dan-tiup-lilin pun dilaksanakan. Dari semua lagu ulang tahun, Kyuhyun paling benci di bagian akhir dimana teman-temannya menyanyikan lagu olokan tentang mengapa-ia-dilahirkan-padahal-jelek. Kyuhyun dengan senang hati menjitak satu persatu teman-temannya tidak terkecuali Jonghyun yang hanya ikut bertepuk tangan dan Kibum yang sejak tadi hanya bersidekap.

Kyuhyun membagi kue yang dibawa teman-temannya menjadi delapan bagian, padahal mereka hanya bertujuh. Biarlah Kyuhyun nanti yang memakan dua bagian, toh ini ulang tahunnya, ia bebas.

Semua menatap Kyuhyun, penasaran dengan kue pertama yang akan diberikan oleh Kyuhyun. Sedangkan si tersangka yang ditatap hanya merengut malas. Memutar bola mata kemudian ketika melihat binar di mata Changmin, Henry, Minho, dan Ryeowook.

"Posisi kalian semua sama, ada di paling atas. Jadi ambillah secara bersamaan" kata Kyuhyun sambil bersidekap.

"Ahh, tidak seru" protes Changmin.

Kyuhyun hanya mendengus melihat teman-temannya mengambil potongan kue satu persatu. Fokusnya beralih pada Kibum yang tidak mengambil kuenya alih-alih kembali mendudukkan diri di sofa, pandangannya menerawang ke luar jendela.

"Kau lupa kuemu" kata Kyuhyun menyodorkan potongan kue di tangan kanannya.

"Aku tidak suka makanan manis"

"Oh, my bad" setelah Kyuhyun mengucapkannya, ia memamerkan deretan giginya yang kontras dengan kalimat baru saja keluar dari mulutnya. "Kalau begitu aku dapat tiga bagian, yeay!"

"Selamat ulang tahun"

"Huh?" Kyuhyun menatap Kibum penuh tanya, pasalnya ia melihat Kibum menggaruk belakang lehernya –salah tingkah.

"Aku tidak menyiapkan hadiah seperti yang lainnya" kata Kibum menatap meja yang penuh bingkisan.

Kyuhyun tertawa, menepuk punggung Kibum keras. "Kau ada di sini saja aku sudah berterima kasih" tersenyum hangat, "Lagipula kau pasti baru tahu kalau aku ulang tahun setelah melihat kue di dapur. Aku tahu kau sangat cuek dan dingin. Gwaenchana" kalimat yang keluar dengan lancar dan ceria.

Kibum tersenyum. Sebenarnya ia tahu sejak pagi karena Ryeowook menelepon pagi-pagi untuk berkumpul di rumahnya sebelum memberikan surprise party untuk Kyuhyun. Tetapi, well, Kibum memang tidak terpikir soal hadiah. Dia bukan tipe orang yang suka merayakan ulang tahun.

"Huah, akhirnya aku tidak membuang hari ini dengan sia-sia" kata Kyuhyun. Ia sangat bersyukur, meskipun hanya pesta kecil-kecilan dalam waktu yang pendek dan bukan di waktu awal. Kyuhyun masih sangat bersyukur bahwa ia masih memiliki mereka semua, meski tidaklah sepenuhnya.

Kyuhyun paham jika teman-temannya memiliki kehidupan tersendiri. Kyuhyun memang pemeran utama, tetapi hanya dalam drama kehidupannya sendiri. Ia tidak bisa memaksa teman-temannya untuk selalu berpusat padanya. Itu egois.

.

.

END

.

.

Karena aku ada beberapa halangan jadilah ff2ku terbengkalai, harusnya ff untuk Kyuhyun birthday sudah dimulai dari ultah Kyuhyun tetapi kurasa ini belum terlambat ^^v

Ini akan menjadi kumpulan shortfic/oneshoot maybe mengingat kesulitanku saat upload new story.

Mungkin aku akan menyelesaikan stok ffku untuk diupload, atau mungkin tidak sama sekali

Terimakasih telah menyempatkan diri membaca, jangan lupa tinggalkan review^^