Ong Seongwoo terus menyentuh setiap inci kulit putih Kang Daniel. Kedua tangan dan lidahnya bermain-main di permukaan kulit Daniel.

"Ah... Ahhh..."

Lidah Seongwoo kini menjilati lubang anal Daniel. Membuat Daniel mendesah lebih keras.

"Ahhhh... Ah..."

Seongwoo mengarahkan penis besarnya ke lubang anal Daniel, lalu masuk perlahan ke lubang sempit dan hangat Daniel. Bongkahan pantat mulus serta kenyal milik Daniel di remas Seongwoo sampai menimbulkan bekas merah.

"AAAAAAKKKKKKKKHHHHH..."

Seongwoo tidak peduli dan terus menggerakkan penisnya di lubang anal Daniel. Sementara Daniel hanya bisa menangis meratapi tubuhnya yang sudah kotor oleh Seongwoo.

Mereka hanya sahabat dekat sampai Seongwoo menyatakan cinta namun ditolak Daniel. Akhirnya Seongwoo menaruh obat bius di minuman Daniel dan membawanya ke hotel.

Seongwoo terus menggerakkan pinggulnya, menyodok lubang Daniel di titik kenikmatannya. Daniel mendesah keenakan dibuatnya. Daniel terus meminta lebih dan yang pasti dikabulkan Seongwoo senang hati.

Daniel akhirnya mengeluarkan spermanya, disusul oleh Seongwoo. Tubuh mereka ambruk di kasur. Daniel hanya menangis dan Seongwoo menatao bersalah Daniel.

"Maaf, tapi ini satu-satunya cara agar aku bisa memilikimu." kata Seongwoo.

Tapi tangisan Daniel justru semakin kencang. Seongwoo berinisiatif memeluk Daniel. "I'm so sorry, Baby Nielly. Aku akan bertanggung jawab. Sungguh."

Daniel menatap Seongwoo dengan mata berkaca-kaca. "Benarkah?"

Seongwoo menngagguk mantap. Ia berlutut dan menyodorkan kotak merah beludru berisi cincin silver. "Maukah kamu menikah denganku?"

Daniel mengagguk dan tersenyum ke Seongwoo. Seongwoo merasa sangat bahagia.

Mereka akhirnya tidur bersama dengan posisi salng berpelukan di kasur.

Selesai