BRIDE OF THE CENTURY REMAKE
Another story about Lee Sungmin and Cho Kyuhyun
Rated : T
Genderswitch
Sorry for typo(s)
Chapter 1
Flashback, long time ago..
Di sebuah kediaman keluarga bangsawan , terlihat para ahjumma pekerja yang berkumpul di depan sebuah ruangan. Mereka mengintip ke dalam lewat pintu kertas yang sudah dilubangi. Salah seorang ahjumma berbadan besar memuji seorang wanita yang ada di dalam ruangan tersebut.
"Aigoo, dia sangat cantik seperti malaikat!" ucapnya.
Sedangkan seorang ahjumma yang lain mengasihani wanita itu yang tidak memiliki kesempatan untuk menjadi bunga yang utuh.
"Itu yang tadi ku katakan. Ini semua karena kemiskinan. Dia di nikahkan agar satu orang berkurang dinafkahi di keluarganya" ujar ahjumma berbadan besar tersebut.
Mereka kemudian membicarakan sebuah rumor yang menerpa keluarga bangsawan tersebut. Salah seorang ahjumma bertanya apakah rumor itu benar, lalu ahjumma lain membenarkan karena menurutnya mana mungkin keluarga bangsawan mau menikahkan anaknya dengan putri seorang petani yang ladangnya tidak terlalu besar kalau bukan karena kebenaran rumor itu. Lalu ahjumma berbadan besar tadi pun menambahkan, alasan pembicaraan pernikahan sebelumnya dengan anak kepala bank di Seoul juga berakhir karena rumor itu.
"Ya Tuhan, itu sangat mengerikan! Jadi, apa si pengantin wanita tidak akan berhasil melewati malam pertamanya ?" tanya salah seorang ahjumma.
Ahjumma berbadan besar kembali membenarkan. Lalu ahjumma yang bertanya tadi langsung menghambur mendekat ke ruangan untuk mengintip lagi ke dalam, melihat seorang pengantin wanita yang tampak menunduk gugup.
Di dalam ruangan..
Pengantin wanita itu berhadapan dengan seorang pria yang baru saja ia nikahi. Pria itu lalu menuangkan minuman untuk mereka, lalu bertanya pada pada wanita itu, apakah dia juga percaya pada rumor yang beredar. Wanita itu tak menjawab dan hanya mengangkat kepalanya (yang sejak tadi tertunduk) demi untuk menatap pria di hadapannya.
"Wanita pertama yang dinikahi oleh anak sulung keluarga ini, diduga dikorbankan kepada hantu untuk menjaga rumah ini. Apakah kau percaya jika hantu itu benar-benar ada ?"
Wanita itu masih tak menjawab dan menunduk.
"Ya.. tentu saja hal seperti itu ada!" ahjumma berbadan besar yang berada di luar seolah menjawab pertanyaan pria itu.
" Ada wanita tua di dapur yang mengatakan kalau dia pernah melihatnya dengan matanya sendiri."
"Benarkah ?"
"Tentu saja! Suatu malam wanita tua itu ingin ke kamar mandi, jadi, sewaktu dia kembali dia melihat seorang wanita yang belum pernah di lihatnya duduk di ruang tamu layaknya pemilik rumah. Tidak mungkin ada tamu yang berkunjung pada saat itu, kemudian wanita tua itu bertanya siapa dia. Dia lalu berdiri dan berteriak kepada si wanita tua itu "aku menantu di rumah ini! Bagaimana bisa kau tidak mengenaliku!" Lalu kemudian dia menghilang di depan mata wanita itu." Ahjumma berbadan besar itu bercerita dengan menggebu.
"Ada juga cerita dari orang lain yang pernah melihat hantu tersebut. Katanya bentuk badan wanita itu seperti jam pasir dan kecantikannya memancarkan sinar bulan. Dia datang untuk menghisap semua energy dari pengantin wanita. Itu adalah cara untuk mempertahankan kecantikannya sehingga awet selama ribuan tahun" ahjumma lain menambahkan cerita. Dan mereka pun ramai membicarakan keanehan tersebut.
Tiba-tiba terdengar suara yang menegur para ahjumma itu. Mereka kemudian berbaris dan menunduk hormat. Ternyata yang menegur adalah nyonya rumah itu, dia memerintahkan semuanya agar segera kembali ke rumah karena waktu sudah larut. Dan para ahjumma itu pun segera membubarkan diri. Nyonya itu kemudian menatap ruang pengantin dan meminta orang kepercayaannya yang datang bersamanya untuk tidak membiarkan seorang pun masuk ke wilayah tesebut.
Sang pengantin pria memulai ritual malam pertamanya, dia membuka hanbok istrinya tetapi kemudian tiba-tiba dia terjatuh pingsan. Si pengantin wanita pun terkejut. Lalu lilin di sekitar ruangan seketika mati, lampu-lampu di luar bergoyang tertiup angin yang tiba-tiba datang dan mati. Pengantin wanita itu pun mulai ketakutan.
Pintu rumah bergetar, dan kemudian terbuka. Terlihat bayangan seorang wanita melayang masuk ke halaman rumah. Pintu ruangan pengantin terbuka dan pengantin wanita tampak terkejut melihat sosok di depannya.
Pengantin wanita itu berlari ketakutan melewati hutan bambu. Dia berlari menghindari kejaran sosok seorang wanita berambut panjang dan berpakaian hitam.
Tampaknya dia sudah berlari cukup lama, karena suaminya dan beberapa orang mencarinya sampai ke hutan bambu tersebut. Mereka berteriak memanggil pengantin wanita tersebut.
Pengantin wanita terus berlari hingga sampai ke tepi tebing. Sosok wanita yang mengejarnya semakin mendekat dan menampakkan wajahnya, dan pengantin wanita itu pun berteriak.
Suaminya mendengarnya, dan melihat sekeliling mencari darimana asal suara itu. Kemudian terdengar lagi sebuah teriakan panjang.
Terlihat sebuah sepatu di tepi tebing, dan mungkin pengantin wanita itu terjatuh ke jurang di tepi tebing tersebut.
Flashback end
Seorang wanita menyelam ke dalam lautan untuk mencari abalone. Setelah menyelam dia kembali sambil tertawa riang dan membawa hasil tangkapannya ke pinggir pantai. Dia terlihat senang karena mendapat hasiil tangkapan yang lumayan banyak. Wanita itu bernama Lee Sungmin.
Lee Sungmin membuka bagian kepala pakaian selamnya. Sungmin menarik nafas untuk menghilangkan lelah. Saat sedang melepas lelah, Sungmin melihat mantel milik seorang wanita, sepatu dan seorang wanita memakai minidress putih tak jauh dari sana berjalan ke tepi tebing dan melompat.
Sungmin yang melihatnya sontak terkejut dan segera menyelam untuk menyelamatkan wanita tersebut. Saat Sungmin menarik wanita tersebut menuju ke permukaan. Wanita itu membuka matanya, dan wujudnya berubah menjadi arwah wanita berpakaian hitam dan menyeringai.
Sungmin melihatnya, tetapi dia tak yakin dengan penglihatannya. Sungmin memejamkan mata dan menggelengkan kepalanya, ketika dia membuka matanya dia melihat wanita itu masih sama seperti ketika tadi pertama dia menyelamatkannya. Sungmin kemudian membawa wanita itu ke pinggir pantai.
Sungmin berusaha membangunkan wanita itu dengan menekan dadanya, dan akan melakukan nafas buatan. Sungmin baru akan mendekatkan wajahnya ketika wanita itu menyemburkan air dari mulutnya dan sadarkan diri.
"Kau bisa mendengarku ? Apa kau baik-baik saja ?" tanya Sungmin khawatir. Kemudian wanita itu mendudukan dirinya, tetapi di luar dugaan dia malah memarahi Sungmin.
"Jika kau ingin menyelamatkanku, kau seharusnya lebih cepat! Aku hampir saja mati! Cih, asinnya! Huek!"
Sungmin tak menyangka wanita itu akan bersikap seperti itu. Ketika Sungmin ingin protes, tiba-tiba wanita itu menangis membuat Sungmin semakin heran. Dia lalu mengambil mantel milik wanita itu dan memakaikannya di bahu wanita tersebut.
"Hiks..hiks.. aku harap bajingan itu disambar petir. Dia bilang dia akan mencintaiku sepanjang hidupnya. Bagaimana bisa dia melakukan ini padaku ? Hiks..hiks.." ujar wanita itu. Sungmin menenangkannya dengan menepuk-nepuk punggungnya. Lalu wanita itu melirik Sungmin.
"Aku tidak akan semarah ini jika tubuhku seperti tubuhmu yang terlihat seperti tubuh anak sekolah dasar. Tapi, bisa-bisanya dia mengkhianati wanita sepertiku dengan wanita lain ? " Sungmin melirik tubuhnya.
"Aku ? Seperti tubuh anak sekolah dasar ? Apakah itu yang harus kau katakan ? Bukankah kau seharusnya berterima kasih, nona ? Bagaimana mungkin tubuhku terlihat seperti anak sekolah dasar, hah ?! Astaga.." Wanita itu tersenyum mencibir, dan Sungmin masih tidak terima.
"Ini..ini karena aku memakai pakaian selam. Kau akan terkejut jika aku melepasnya. Aku menyelamatkanmu dengan keahlian berenangku yang jauh lebih unggul dari Park Tae Hwan (a/n : perenang Korea peraih Olympiade)! "
"Jadi, kenapa kau menyelamatkanku ?! Kenapa ?"wanita itu kembali mengamuk.
"Apa kau begini karena cinta ? Jika semua orang bunuh diri karena putus cinta maka tidak akan ada manusia lagi yang tersisa di dunia ini." Sungmin menjawab dengan mencibir.
"Apa kau tahu apa itu cinta ? Kau pasti tidak pernah jatuh cinta, benar kan ? Selama ini kau masih sendiri. Kau sudah membangun sebuah benteng di hatimu." Balas wanita itu.
Sungmin ingin membantah , "Itu karena…"
"Apa yang bisa kita lakukan ? Sangat memalukan karena kau belum pernah jatuh cinta." Wanita itu berujar sambil menepuk pundak Sungmin.
Wanita itu kemudian melepaskan gelang yang dipakainya dan memakaikannya pada Sungmin. Lalu dia mengatakan, "Igeo, hanya ini yang bisa aku berikan padamu. Ini adalah jimat keberuntungan yang akan membawa cinta kepadamu."
Sungmin pun hanya memandang penuh tanya pada wanita itu
"Jangan melepasnya. Jika kau memakai ini, kehidupanmu akan berubah menjadi lebih baik dalam banyak cara." Ucap wanita itu.
Sungmin hanya terdiam, masih tak mengerti dengan ucapan wanita tersebut. Lalu wanita itu melihat sekelilingnya dan menemukan sepatu hak tinggi miliknya yang berwarna merah yang tergeletak di atas sebuah batu besar. Dia pun segera bangkit dari duduknya untuk mengambil sepatu tersebut.
"Sungguh melegakan! Ini adalah sepatu musim panas keluaran terbaru.. Jika dari sekarang kau mulai bekerja keras, kau tidak akan mati perawan! Fighting!" wanita itu pun segera pergi meninggalkan Sungmin yang sepertinya masih tertegun.
"Mwo… Ya! Kau!" Sungmin pun mengamati gelang pemberian si wanita misterius itu hingga terdengar suara nenek memanggilnya untuk segera makan siang.
"Sungmin-ah! Waktunya makan~!" mendengar itu Sungmin segera membereskan perlengkapan menyelamnya dan tentu saja hasil tangkapannya hari ini untuk segera kembali. Sungmin kembali melihat gelang itu, ia masih merasa heran tapi kemudian mengacuhkannya. Dia pun melihat ke arah wanita itu pergi, tapi wanita itu sudah tak terlihat.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Sungmin membantu nenek memasak di kantin dan memberikan pesanan ke meja pelanggan. Neneknya kemudian meminta Sungmin untuk mengantarkan pesanan pelanggan dengan menggunakan motor.
"Aigoo, cuacanya sedang dingin, cha.. pakai ini Sungmin-ah" nenek lalu memakaikan jaket untuk Sungmin.
"Hati-hati di jalan Min-ah" nasihat nenek.
"Aku mengerti, halmonie~ anyeong~~" Sungmin pun berpamitan pada sang nenek.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Di area konstruksi, seorang pemuda tampan yang diketahui bernama Choi Siwon sedang menerima laporan dari asistennya. Assitennya melaporkan bahwa perkembangan konstruksi naik mencapai 50%, dan para pekerja yang tidak dibayar tepat waktu mereka menolak untuk bekerja. Pada saat ini, mungkin pekerjaan konstruksi kemungkinan akan segera diberhentikan.
"Kita harus menerima bantuan dana dari Cho Corp. dalam waktu dekat. Sampai saat itu tiba, tolong bujuklah para pekerja" ucap Siwon.
"Ne, saya mengerti"ujar sang asisten. Dia pun segera berpamitan untuk mengerjakan tugasnya. Tidak lama kemudian ponsel Siwon berdering tanda adanya panggilan masuk. Dan di ponselnya tertera nama sang adik, Choi Hyuna.
"Yeoboseyo, dongsaeng-ah.." jawab Siwon
"Hmm, aku sedang dalam perjalanan ke bandara. Oppa, aku tidak akan melakukan kesalahan apapun okay ? Jadi kau tenang saja, jangan khawatir. Kau tahu siapa aku, oppa~" jelas Hyuna. Siwon berdiri di tepi bangunan dan membuka helm pengamannya.
"Mungkin akan sedikit canggung karena lama tidak bertemu, tapi cobalah untuk mengurangi kecanggungan itu." Nasihat Siwon.
Sedangkan tidak jauh dari tempat Siwon berada, terlihat Sungmin yang baru saja sampai dan menyiapkan pesanan milik pelanggannya. Saat akan memasuki bangunan konstruksi untuk mengantarkan pesanannya, ia melihat seseorang di atas gedung menendang batu bata dan tepat di atas Siwon berada. Sungmin pun terkejut dan segera berlari ke arah Siwon dan mendorongnya menjauh hingga terjatuh. Alhasil Sungmin lah yang tertimpa batu bata tersebut, tetapi untungnya ia masih memakai helmnya sehingga ia tidak mengalami luka apapun.
Sungmin menghampiri Siwon dan bertanya apakah dia baik-baik saja. Tetapi Siwon justru menatap Sungmin dengan raut wajah yang terkejut. Siwon terkejut karena wanita di depannya ini sangat mirip dengan sang adik, Hyuna. Sungmin yang mengira Siwon masih shock akibat insiden batu bata tadi pun segera menanyakan apakah Siwon tahu berapa jari yang dia acungkan. -_-
Siwon kemudian mengatakan bahwa ia baik-baik saja, tetapi matanya masih tidak lepas dari wajah Sungmin. Sungmin pun segera membantu Siwon berdiri.
"Kau baik-baik saja ? Apa kepalamu terluka ? Apakah kau perlu pergi ke rumah sakit ?" tanya Siwon pada Sungmin.
"Aku baik-baik saja. Aku sering berlatih martial arts. Keahlianku adalah mematahkan papan dengan kepalaku. Aku bahkan bisa mematahkan papan lebih dari sepuluh papan tanpa masalah" Sungmin tersenyum riang.
"Sebaiknya kau periksa saja ke dokter, siapa tahu terjadi sesuatu. Dan jika terjadi sesuatu, kau bisa menghubungiku di nomor ini." Siwon pun memberikan kartu namanya pada Sungmin. Siwon masih belum mengalihkan pandangannya dari wajah Sungmin.
Sungmin lalu pamit ke dalam untuk mengantarkan makanan ketika ada seseorang yang memanggilnya.
Setelah Sungmin pergi, Siwon mengambil ponselnya yang tadi terjatuh dan menghubungi adiknya. Siwon memberitahu perihal Sungmin yang wajahnya serupa dengan Hyuna.
"Kau melihat seseorang yang mirip denganku ? Apakah ada rahasia pada kelahiranku yang tidak ku ketahui ? Atau apakah aku memiliki saudara kembar yang terpisah sejak aku masih bayi ?" Hyuna merasa geli mendengar cerita kakaknya.
"Oppa, apa kepalamu baik-baik saja ? Apa ini karena kepalamu baru saja tertimpa bata ?" tanya Hyuna.
Siwon pun hanya menjawab ia baik-baik saja dan segera menutup panggilannya.
"Hhh.. dia tidak percaya kepadaku" lirih Siwon.
Tiba-tiba asistennya datang mengajaknya untuk makan siang karena ia telah memesan disebuah restoran. Tetapi Siwon menolak dan mengajak asistennya untuk makan di dalam bangunan konstruksi bersama dengan para pekerja.
Sesampainya di dalam, Siwon bertanya pada salah seorang pekerja, "Apa tidak apa-apa jika aku makan bersama kalian ? "
Pekerja yang ditanya hanya menjawab dengan ketus "Ada yang mengatakan makan di lokasi konstruksi seperti memakan pasir. Bisakah pria sekelasmu makan hal semacam itu ?"
Sedangkan pekerja lain menyambutnya dengan ramah, "Tidak apa-apa! Duduklah dan makan bersama kami."
Siwon pun berterima kasih dan segera duduk disana. Pekerja yang ketus tadi lalu meminta untuk dituangkan air minum oleh temannya, tetapi Siwon mengambil alih dan menuangkan minuman untuk pekerja tersebut. Sambil menuangkan minuman, Siwon berkata, "Kau akan menerima gajimu, termasuk semua yang belum dibayar, di akhir bulan ini. Jadi jangan khawatirkan itu."
"Apa kau yakin ?" tanya pekerja tersebut.
"Aku yakin. Ini minumlah." Siwon tersenyum dan mempersilahkan pekerja itu untuk minum.
Pekerja itu minum dan menuangkan kembali minuman untuk pun tersenyum dan segera meminumnya. Pekerja tadi lalu mengatakan bahwa dia berpikir Siwon itu pria yang lemah tetapi ternyata Siwon adalah seorang pria sejati. Siwon pun hanya tersenyum menanggapinya.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Di bandara, terlihat kerumunan wartawan dan juga para wanita yang bersorak atas kedatangan seorang pemuda. Dia adalah Cho Kyuhyun, pewaris perusahaan Cho Corp. yang sangat terkenal. Kyuhyun berjalan dengan senyuman yang terlihat sangat menawan, dan menghampiri Hyuna yang sudah menantinya dengan sebuah buket bunga.
Hyuna tersenyum dan menyerahkan bunga itu pada Kyuhyun, " Selamat datang kembali, Kyuhyun-ssi"
Kyuhyun tersenyum dan berkata, "gomawoyo"
Kyuhyun lalu berjalan tanpa mempedulikan Hyuna. Hyuna terdiam dan terlihat kesal tetapi ia berusaha menahan kekesalannya karena mengingat masih ada wartawan di sekitarnya.
Kyuhyun berjalan dengan diikuti beberapa stafnya. Dan raut wajahnya terlihat datar dan angkuh, sangat berbeda dengan tadi.
"Apakah kembali setelah menempuh pendidikan di luar negri adalah suatu hal yang luar biasa ? Kenapa penyambutannya sangat bising ? " ujarnya.
Di dalam mobil, Kyuhyun duduk berdampingan dengan Hyuna di kursi penumpang belakang sedangkan Yesung asisten Kyuhyun bertugas mengendarai mobil, dan Yuri yang merupakan Ketua Staff dan juga sahabat Kyuhyun sejak kecil terlihat duduk di samping Yesung.
"Yuri-ssi, kau sudah melakukan apa yang ku minta ?" Kyuhyun memecahkan keheningan dengan bertanya pada Yuri. Yuri lalu memberikan apa yang di minta oleh Kyuhyun. Kyuhyun lalu mengambil sesuatu dari tangan Yuri yang merupakan sebuah kotak perhiasan dan memberikannya pada Hyuna.
Hyuna membuka kotak tersebut dan menemukan sebuah kalung disana. Hyuna tampaknya senang atas pemberian tersebut, dan ia berkata, "Aku tahu kau sibuk, kau tidak perlu membelikan apapun untukku."
Hyuna kemudian memakai kalung itu dan bertanya pendapat Kyuhyun. Kyuhyun pun melihat sekilas padanya dan hanya menjawab bahwa itu tidaklah buruk. Hyuna berterima kasih dan bertanya kemana mereka akan pergi. Yuri yang duduk di depan hanya tersenyum aneh, ah tidak, lebih tepatnya mencurigakan. Sedangkan Kyuhyun tidak menjawab dan lebih memilih untuk bersandar sambil memejamkan matanya. Dan Hyuna pun lagi-lagi harus menahan kekesalannya akibat Kyuhyun.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Ternyata tempat yang dituju oleh Kyuhyun adalah sebuah restoran Jepang, dan di salah satu sudutnya terlihat Kyuhyun dan Hyuna sedang menyantap makan siang mereka.
"Apa kau sedang diet ? Kenapa kau hanya memakan salad ?" tanya Kyuhyun.
"Aku tidak makan sushi," jawab Hyuna
"Benarkah ? Seharusnya kau memberitahuku dulu sebelumnya." Ujar Kyuhyun.
"Salad ikan salmon sudah cukup untukku. Salmon dan caviar, aku dapat memakannya. Apa yang kau sukai Kyuhyun-ssi ? Dan, apa yang tidak kau sukai ? Kita sudah bertunangan sejak lama tetapi kita lebih sering terpisah. Apa kau tahu apa yang dikatakan oleh teman-temanku ? Mereka mengatakan bahwa pertunangan kita hanyalah untuk sekedar gelar. Tapi ini mulai terasa lebih nyata sekarang. Kita makan bersama dan kau memberiku hadiah. Aku ingin mulai saat ini kita saling mengenal satu sama lain." Jelas Hyuna
Kyuhyun dengan tenang lalu bertanya apakah Hyuna tidak mendapatkan daftarnya. Tetapi Hyuna tidak mengerti maksud Kyuhyun. Lalu Kyuhyun mengatakan bahwa Hyuna akan menerima daftar tentang dirinya dari ibunya. Jadi mereka tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengenal satu sama lain karena itu akan membantu. Walau merasa tidak nyaman akhirnya Hyuna pun hanya mengiyakan.
"Kau tidak lelah ? Kau seharusnya berada di rumah, kenapa malah makan di luar ? Mungkin orangtuamu sedang menunggumu." Tanya Hyuna. Kyuhyun yang ditanya seperti itu hanya terdiam dan terus melihat ke arah jam tangannya seperti sedang menanti sesuatu.
Kemudian seorang wanita paruh baya berjalan dengan beberapa orang wanita yang terlihat seperti staffnya melewati meja Kyuhyun dan Hyuna. Kyuhyun langsung berdiri dan menyapanya, "Presiden Kaneko!"
Wanita itu menoleh dan mengenali Kyuhyun. Mereka pun lalu berbincang dengan menggunakan bahasa Jepang. Presiden Kaneko lalu bertanya kapan Kyuhyun tiba di Korea.
"Hari ini. Anda menjadi lebih cantik sejak terakhir aku bertemu dengan anda di Paris." Kyuhyun memuji Presiden Kaneko.
"Hey. Kau bisa saja menyinggung hati wanita cantik yang sedang bersamamu" Kaneko lalu melihat pada Hyuna.
Hyuna lalu berdiri dan Kyuhyun memperkenalkan Hyuna sebagai tunangannya. Dan memperkenalkan Kaneko pada Hyuna sebagai presiden JR Grup. Hyuna pun memberi hormat dan juga salam pada Kaneko.
Kyuhyun lalu mengajak Kaneko untuk bergabung bersama mereka sebentar saja. Kaneko menolak dengan halus tawaran tersebut. Dia tahu apa artinya jika dia duduk bersama dengan pemilik Cho Corp. Kaneko mengatakan bahwa perusahaannya sudah memilih mall lain untuk memasarkan produk perusahaannya. Kaneko kemudian pamit pada keduanya.
Kaneko lalu berjalan pergi, namun langkahnya tiba-tiba terhenti setelah melihat kalung yang dipakai Hyuna. Kyuhyun yang melihatnya pun sontak menyunggingkan senyum seringainya yang amat tipis.
Kaneko mendekati Hyuna hendak menyentuh liontin kalung tersebut namun tidak jadi. Kyuhyun lalu berpura-pura terkejut dan bertanya ada masalah apa.
Kaneko tampak terharu, "kalung itu.."
"Kalung itu seperti jimat keberuntungan untukku. Aku melamar dan mendapatkan hati tunanganku dengan kalung ini." Ujar Kyuhyun.
"Eternal love, itu adalah karya pertama dari almarhum suamiku. Dia juga melamarku dengan kalung itu. Kami adalah pasangan paling bahagia di dunia ini." Jelas Kaneko sambil terus memandangi kalung itu.
Hyuna sepertinya menyadari sesuatu dan menoleh pada Kyuhyun yang sedang tersenyum menang kepadanya.
Di depan restoran terlihat Yuri yang sedang menghubungi seseorang, dan dia melaporkan Kyuhyun yang berhasil melakukan perjanjian dengan Presiden Kaneko. Yuri juga mengatakan ia akan membawa Kyuhyun segera setelah dia selesai dan meminta untuk mengadakan rapat dewan direksi.
Kyuhyun terlihat keluar dari restoran, dan Yuri langsung memujinya yang sudah bekerja keras. Kyuhyun pun terdengar memuji kembali Yuri. Tetapi Yuri mengatakan ia hanya membawa kalung itu dari New York seperti yang diminta Kyuhyun. Yuri sepertinya sengaja mengatakan itu agar terdengar oleh Hyuna yang berada di samping Kyuhyun.
Yuri lalu mengajak Kyuhyun untuk segera pergi, dia sudah menjadwalkan rapat dengan dewan direksi 30 menit lagi. Kyuhyun lalu melihat jam tangannya dan mengajak pergi.
"Tunggu!" Hyuna menghentikan langkah Kyuhyun. "Aku ingin mengatakan sesuatu"
"Ku beri waktu satu menit. Katakan."
"Apakah aku bonekamu ? Kalung ini dan juga restoran.. Bagaimana bisa kau melakukan itu ? Aku benar-benar tidak tahu"
Kyuhyun mendekat, "Kau benar. Kau adalah bonekaku. Kau tidak mengharapkan permainan bodoh tentang cinta yang orang biasa mainkan, bukan ? Aku pikir kau mengetahuinya dengan baik, hubungan kita semata-mata berdasarkan bisnis. Apa ada hal lain yang ingin kau katakan ?" tanpa menunggu jawaban Kyuhyun meninggalkan Hyuna yang jelas-jelas terluka.
Saat Hyuna ingin meninggalkan tempat itu, ada seseorang yang memanggilnya, ia adalah Cho Sehun adik dari Cho Kyuhyun. Sehun lalu bertanya apa yang dilakukan Hyuna disana, Hyuna lalu menjawab bahwa ia akan pulang setelah makan siang dengan Kyuhyun. Sehun ternyata tidak tahu jika hyungnya akan pulang hari ini karena dia sibuk dengan karir keartisannya. Lalu Sehun memperkenalkan Hyuna sebagai calon kakak iparnya kepada Tiffany, gadis yang sedang bersamanya. Tiffany yang awalnya mengira Hyuna adalah penggemar Sehun langsung memperkenalkan diri dengan gaya yang cute namun ditanggapi biasa saja oleh Hyuna.
Hyuna kemudian pamit pergi dan Sehun berteriak menitipkan salam untuk hyungnya, Kyuhyun. Hyuna yang sedang kesal tidak menoleh dan tetap melanjutkan langkahnya meninggalkan Sehun yang terheran-heran dan Tiffany yang kesal karena Hyuna sudah mengacuhkan Sehun.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Kyuhyun tiba di mall miliknya bersama dengan rombongannya. Dia melihat ke dalam sekeliling mall yang dipenuhi oleh gambar boyband dimana sang adik menjadi salah satu anggotanya yaitu EXO.
"Apa kau pikir grup idola cocok untuk menjadi citra perusahaan ?" tanya Kyuhyun pada stafnya, kemudian ia kembali bertanya pada Yuri, "Kapan kontraknya akan berakhir ?"
Kemudian Yuri menjawab, "Sementara ini kami masih memperbaharui kontrak dengan mereka."
"Segera batalkan!" perintah Kyuhyun. Ia pun kembali berjalan dan berhenti di depan seorang resepsionis yang menyambutnya dengan ramah. Kyuhyun hendak berjalan kembali tetapi sesuatu mengganggunya dan membuatnya berhenti.
" Sudah berapa lama kau bekerja disini ?" tanya Kyuhyun pada resepsionis tersebut.
"Sudah tiga tahun." Resepsionis itu menjawab.
"Dan tidak ada satu pun yang menyadarinya selama tiga tahun ? Atau mereka tidak ada yang peduli padamu ?" gumam Kyuhyun. Kyuhyun lalu berkata pada resepsionis itu, "Saat ini, kau dipecat. Kau tidak menyadari parfum murahmu hanya meningkatkan bau rokokmu ? Kau pikir kau bekerja di tempat terbuka seperti di pasar ?"
Kyuhyun lalu menoleh pada Yesung, "Jika besok pagi wanita ini masih berada disini, kau juga akan kupecat." Yesung lalu berkata, "Baik, kami akan mengambil tindakan secepatnya."
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Di kediaman milik keluarga Choi terlihat Hyuna yang sedang berbicara dengan wanita yang merupakan ibunya yang diketahui bernama Jessica Jung.
"Apa yang salah dengan menjadi boneka ? Bagaimana bisa kau merasa terganggu dan langsung pulang ke rumah hanya karena hal seperti itu ? " Jessica memarahi putrinya. "Apa yang akan dikatakan orangtuanya jika mereka mendengar tentang betapa sempitnya pikiranmu itu ?!"
"Apa semua itu yang harusnya eomma katakan saat dia hanya berjalan melewatiku ? Bahkan disana ada Kwon Yuri, eomma!" Hyuna berteriak kesal.
"Aku mengatakan ini karena aku ibumu. Kau harus menahannya bahkan jika kau diperlakukan buruk dan tidak adil."
"Eomma!"
"Apa kau tahu keadaan perusahaan kita saat ini ? Kita di ambang kehancuran karena perusahaan kekurangan uang dan kita kehilangan semua investor kita. Jadi, jika kita kehilangan investasi dari Cho Corp. di tengah-tengah…."
"Hentikan eomma! Apakah ini salahku jika perusahaan tidak berjalan dengan baik ?" rengek Hyuna.
PLAK!
Jessica menampar Hyuna, "Kau bukan anak kecil lagi! Sekarang berhentilah merengek! Apa menunggu perusahaan hingga ditutup dan keluarga kita tinggal di jalanan, baru kau akan mengerti ?!"
"Apa hanya ini yang eomma inginkan dariku ? Aku sudah berusaha melakukan apapun yang kubisa!" teriak Hyuna.
Jessica lalu mendekat pada putrinya, "Kau tahu kenapa mata manusia ada di depan ? Itu agar kau hanya melihat ke depan dan berjalan ke depan. Jika pernikahan ini gagal, maka segalanya akan berakhir bagimu, aku, dan perusahaan kita. Kau mengerti ?" Jessica lalu pergi meninggalkan Hyuna yang terdiam sambil memegang pipinya.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Kyuhyun akhirnya tiba di kediamannya yang luas dan bergaya rumah tradisional khas Korea. Di pintu gerbang ia menatap kearah rumahnya dan tersenyum, ia lalu berjalan masuk ke halaman. Di halaman rumah yang luas itu, Butler Jang dan istrinya menyambut kedatangan Kyuhyun dengan sangat gembira. Bibi Ahn, istri dari Butler Jang berkata bahwa Kyuhyun pasti sangat lelah dari perjalanannya. Ia juga memuji Kyuhyun yang menjadi semakin dewasa dan mempesona setelah dari luar negri, itulah sebabnya mengapa para gadis diluar sana tergila-gila karena Kyuhyun.
Kyuhyun tersenyum, "Ahjumma, mendengar suaramu, aku benar-benar merasa sudah di rumah."
Bibi Ahn lalu tertawa, dan Butler Jang mempersilahkan Kyuhyun untuk segera masuk ke dalam. Kyuhyun lalu berjalan masuk diikuti oleh Butler Jang dan istrinya.
Kini Kyuhyun sedang bersantai sambil minum teh dengan kedua orang tuanya, Cho Hankyung dan Cho Heechul.
"Teh ini dari kepala biksu di kuil." Ujar Heechul sambil menuangkan tehnya ke dalam gelas kecil, "Cobalah, ini akan membantu menghilangkan jet lagmu" Heechul tersenyum pada Kyuhyun.
"Kau melakukan pekerjaan yang bagus dengan melakukan kesepakatan bersama JR grup" Hangkyung memuji Kyuhyun.
"Aku tidak melarangnya bekerja, tetapi ia belum resmi dipekerjakan. Bukankah kau terlalu bekerja keras saat kau baru saja kembali ?" tanya Heechul.
"Ritual minum teh. Langkah pertama adalah memanaskan air dengan menciptakan suasana yang tenang. Kau tampaknya melakukan hal yang tidak terlalu buruk bagi pemula. Air yang dipanaskan dengan suhu derajat yang tepat, memiliki rasa dan aroma yang berbeda, tergantung dari bagaimana cara menyeduhnya. Untuk menghindari terburu-buru dalam menyeduh kau harus memandang lurus ke masa depan." Hankyung menasihati Kyuhyun.
"Ne, aku mengerti." Ujar Kyuhyun.
"Kenapa Sehun tidak menelpon saat hyungnya sudah pulang ke rumah ? Apa yang membuatnya terlalu sibuk hingga dia mematikan ponselnya ?" Heechul bertanya-tanya.
Hankyung tersenyum lalu mengatakan, "Tetapi dia tetap mengesankan. Pemberontak kecil itu sudah bisa menghasilkan uangnya sendiri."
Tetapi Heechul tampak tidak suka dengan itu, ia berkata, "Aku tidak pernah menyuruhnya mencari uang. Ada banyak orang yang melakukan itu. Aku akan sangat lega jika dia tidak melakukan apa-apa yang bisa merusak reputasi keluarga kita. Aku selalu merasa panic dalam tidurku jika memikirkan apa yang akan dia lakukan. Apa salahnya pulang ke rumah sesekali ?"
"Jangan khawatir. Dia akan segera pulang dengan keinginannya sendiri." Kyuhyun menenangkan ibunya sambil tersenyum mencurigakan.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Malam hari di kediaman keluarga Choi..
"Jadi, kau sudah mengatasi masalah di lokasi konstruksi ?" Jessica bertanya pada Siwon. Siwon lalu menjawab, "Ya, aku sudah mengatasi masalah yang mendesak saat ini."
"Kau bahkan harus minum dengan mereka disana. Kerja yang bagus!" puji Jessica
"Ini untuk perusahaan, eomma. Hei, bagaimana tadi di bandara ?" Siwon lalu bertanya pada Hyuna. Hyuna yang sepertinya masih kesal hanya menjawabnya dengan senyuman tipis.
"Ada apa ? Apa terjadi sesuatu dengan Cho Kyuhyun ?" tanya Siwon khawatir. Hyuna lalu melirik ibunya, "Tidak. Tidak ada yang terjadi. Oppa, katakan apa yang terjadi padamu tadi. Kau mengatakan kau melihat seseorag yang mirip sekali denganku ? Seberapa mirip ?"
"Ah, yang tadi itu…." Siwon melirik ibunya yang menatapnya dengan tajam.
Di lain tempat..
Sungmin melepas gelang pemberian wanita misterius tadi siang dan menaruhnya di meja. "Ini bukan jimat keberuntungan!" Sungmin kesal lalu berbaring tidur di samping sang nenek.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Kyuhyun menyalakan lilin di sebuah ruangan yang merupakan paviliun tua tempat upacara keluarganya untuk menghormati arwah para leluhur, ia memejamkan mata dan kemudian ia mengingat sesuatu.
Kyuhyun kecil berada di sebuah ruangan kosong. Dia mengetuk pintu dengan keras dan sambil menangis berteriak memanggil orang tuanya. "Eomma! Appa!".
Kyuhyun membuka matanya, lalu menatap lurus ke depan dengan mata tajamnya.
Kyuhyun keluar dari tempat tersebut bersamaan dengan Bibi Ahn yang hendak masuk ke dalam. Bibi Ahn lalu mengatakan, "Kau pasti merasa lelah dari semua perjalananmu. Masuklah dan tidur."
"Baik. Ahjumma juga pergilah tidur sekarang." Kyuhyun tersenyum, kemudian berjalan pergi meninggalkan Bibi Ahn yang merasa aneh atas kedatangan kyuhyun ke tempat ini.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
"Tiga tahun yang lalu saat EXO debut, mereka syuting MV mereka di pantai sebelah sana. Kemudian mereka makan di kantin kami dan mengambil gambar disini setelahnya." Sungmin sedang menjelaskan asal muasal foto boy band EXO yang terpampang di dinding kantin pada dua orang penggemar EXO. Mereka sangat senang mendengarnya dan melihat foto itu.
"Apa yang mereka makan saat mereka datang kesini ? Berikan kami sama persis dengan yang mereka makan." Ujar salah seorang gadis.
"Ya Tuhan! Para pria EXO itu makan sangat banyak! Mereka makan seafood rebus, kerang kukus dan kepiting biru rebus. Yang mana yang kau sukai?" tanya Sungmin.
Gadis yang kedua berpikir, "Oh..oh…Semuanya. Berikan kami semuanya!"
Sungmin pun senang dan ikut bersorak dengan kedua gadis itu. Sungmin lalu bertanya apakah mereka datang kesana setelah melihat majalah fansclub EXO ? Mereka membenarkan. Maka Sungmin memberikan diskon 30% untuk anggota fansclub. Karena Sungmin sepertinya penggemar EXO juga.
Setelah mengantarkan pesanannya, Sungmin pergi ke sebuah toko milik bibi yang ia kenal dan menyerahkan uang arisan. Pemenang berikutnya adalah Sungmin dan bibi itu mengatakan Sungmin pasti sangat senang. Sungmin pun membenarkan, dan saat dia mendapatkannya, dia akan mentraktir bibi itu dengan makanan yang enak.
Si bibi tertawa, dia lalu memberikan satu tas yang berisi perlengkapan kecantikan pada Sungmin. Sungmin terkejut saat melihat isinya, "Apa kau menutup tokomu ? Ada banyak lotion, krim mata dan yang lainnya! Aku baik-baik saja dengan hanya menggunakan sampel."
"Aku menambahkan krim mata disana karena itu sudah kadaluarsa. Jangan menyimpannya dan gunakan sedikit setiap setiap kali. Lihat kulitmu! Kau seharusnya memberi perhatian lebih di usia ini!"
Sungmin berterima kasih dan pamit pergi. Ia tidak menyadari bahwa si bibi yang diketahui bernama Lee Sunkyu itu tersenyum sedikit mencurigakan.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Seorang peramal terlihat mengantarkan kliennya ke depan gerbang. Dia kemudian masuk ke dalam rumah dan berbaring sambil menutup mata. Tiba-tiba dia merasakan sesuatu, dan saat membuka mata, dia melihat arwah wanita berpakaian hitam tampak di langit-langit rumahnya. Arwah itu semakin mendekat dan berhenti tepat di atas peramal itu. Wajah mereka berhadapan. Takut-takut, peramal itu bertanya apa yang membuatnya datang kesana. Arwah itu balik bertanya apakah dia pernah memberitahukan kedatangannya.
"Aku telah meninggalkan rumahku kosong terlalu lama. Aku tidak punya banyak waktu jadi aku akan langsung pada intinya."
Peramal mengangguk ketakutan, "Ya, ya, ya."
"Saat aku pergi, seorang wanita akan datang padamu. Apapun yang wanita itu inginkan, berikan apapun yang dia inginkan dan lakukan apapun yang dia inginkan."
"Ada beberapa rahasia yang tidak bisa aku ungkapkan…"
"Kau!" Arwah itu mengancam. Peramal itu ketakutan dan menutup mata, "Baik! Aku akan melakukannya seperti apa yang kau katakan. Baik. Aku akan melakukannya."
Perlahan arwah itu naik ke atas dan menghilang. Peramal itu lalu duduk. Dia bertanya-tanya siapa yang akan datang pada saat itu, dia tidak merasa memiliki janji lain dengan seseorang.
Tapi ia kemudian kedatangan seorang wanita yang tidak lain adalah Jessica. Dia mengatakan pada peramal itu bahwa putrinya akan segera menikah. Peramal itu mengatakan Jessica kesana pasti karena ingin tahu masa depan kedua mempelai itu. Peramal pun lalu menanyakan tanggal lahir keduanya mempelai. Jessica memberikan sebuah amplop, amplop yang berisi cek dengan nominal yang cukup banyak. Peramal itu terkejut.
"Aku tahu bahwa kau mengawasi keluarga Cho dengan menggunakan siklus bulan dan matahari…."ujar Jessica pada sang peramal.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Sungmin yang telah selesai bekerja hari itu sedang terlihat menghitung tagihan bulanan. Listrik, gas, semuanya naik. Sungmin juga menghitung uangnya dan tersenyum senang.
Nenek masuk dan tersenyum melihat Sungmin, "Sungmin-ah! Aku membuat bubur labu yang kau sukai" Sungmin menyambut nenek dan membantu membawakan nampan. Nenek lalu meminta Sungmin mencobanya. Sungmin pun segera mencicipinya.
"Halmonie, saat aku mendapatkan uang arisan bulan ini, ayo pergi melakukan pemeriksaan dirumah sakit untukmu. Resep dari klinik tidak berhasil untukmu."
"Mengapa memboroskan uang untuk hal seperti itu ? Aku tahu dengan sangat baik apa yang salah denganku. Aku menjadi sakit setelah ibu dan ayahmu meninggal di laut. Kecuali jika orang tuamu kembali hidup… pergi ke rumah sakit tidak akan menyembuhkanku." Nenek berkata dengan sedih.
"Halmonie… mengapa menghabiskan uang untukmu menjadi pemborosan? Halmonie, tunggu sedikit lebih lama. Aku akan menghasilkan banyak uang dan membelikanmu pakaian bagus, mobil bagus dan rumah bagus. Aku akan mengurusmu dengan baik. Jadi kau harus hidup panjang umur, " Sungmin memeluk nenek.
"Aigo, kelinciku yang manis. Hanya pemikiran itu saja sudah cukup untukku." Nenek kembali menyuruh Sungmin memakan buburnya.
Pagi-pagi sekali Sungmin sudah tiba di toko milik bibi Sunkyu yang sudah ramai dikerumuni oleh orang-orang. Sungmin menerobos masuk ke dalam dan melihat seseorang Ahjumma yang sudah dikenalnya. Ia pun menanyakan kebenaran kabar mengenai Bibi Sunkyu. Ahjumma itu berkata sambil menangis histeris, "Sungmin-ah apa yang harus kita lakukan ? Wanita itu mengambil semua uang arisan, deposit toko dan melarikan diri!" Sungmin jelas sangat terkejut, "Tidak mungkin…aku butuh uang itu!"
Sungmin kemudian keluar, menaiki motornya menuju terminal bus. Sungmin mencari-cari bibi Sunkyu disana, tapi dia tak menemukannya. Sungmin kemudian terduduk lemas dan menangis. Sungmin pulang ke kantin dengan lunglai dan memanggil-manggil neneknya yang tidak terlihat. Sungmin kemudian melihat nenek tergeletak di lantai dan ia berteriak meminta bantuan.
Di rumah sakit, Sungmin memikirkan perkataan dokter yang menangani nenek.
"Saat ini dia baik-baik saja, tapi dia perlu di operasi secepat mungkin."
Sungmin merasa lemas dan berpegangan pada dinding. Sungmin pun bersandar dan menerawang.
Sungmin duduk di samping ranjang nenek dan menggenggam tangannya dengan erat. Nenek kemudian sadar dan memanggil-manggil Sungmin.
"Sungmin-ah! Sungmin-ah! Sungmin-ah!"
"Halmonie! Aku ada disini."
Nenek pun menoleh, "Mengapa kau menangis Min-ah?"
Sungmin menggeleng, "Kenapa aku menangis? Tidak mungkin halmonie." Sungmin menghapus air matanya dan tersenyum.
Nenek menangis, "Cucuku yang malang… kau bekerja sangat keras untuk uang itu… kau bekerja setiap hari, tanpa istirahat, untuk menyimpan uang itu…Langit sangat kejam… Tunggu hingga aku keluar dari rumah sakit. Aku akan menemukan wanita itu bahkan jika aku harus pergi ke ujung dunia. Bahkan menyabiknya ke potongan kecil tidak akan cukup."
Sungmin pun menambahkan, "Bahkan jika kita mengirisnya dan mengumpankannya pada ikan, ikan tidak akan memakan tubuh kotornya. Halmonie, haruskah kita tetap pergi ? Itu tidak baik untuk jantungmu, jadi ikhlaskan saja. Aku selalu bisa menyimpan uang lebih. Aku hanya membutuhkanmu di dalam hidupku. Jadi jangan mengkhawatirkan apapun dan banyak beristirahat. Mengerti ?" Nenek menangis dan memeluk Sungmin yang juga menitikkan air mata.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Di kediaman keluarga Cho. Terlihat Hankyung yang sedang mendengarkan alunan musik dari piringan hitam. Di samping pemutar piringan hitam, terdapat cover piringan hitam itu dan selembar foto wanita yang mengenakan baju pengantin. Hankyung termenung sambil menatap pemandangan langit malam.
Heechul keluar dari paviliun tua. Dan di luar gerbang, Hankyung sudah menunggu. Heechul berkata pada Hankyung, "Aku tahu kau sangat tidak meyukainya. Tapi apa yang bisa kita lakukan ? Itu adalah keinginan terakhir ibumu. Untuk kita memelihara rumah ini."
Hankyung menatap istrinya, lalu berbalik. Heechul berkata dengan cepat, "Jika kau ingin menghancurkan rumah ini maka kau harus lebih dulu menghancurkan foto wanita itu..cinta pertamamu, yang kau simpan di ruang kerja."
Hankyung terdiam dan Heechul berjalan pergi melewatinya.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Sementara itu Hyuna sedang berkumpul bersama teman-temannya, termasuk Yuri. Salah satu temannya memegang kalung Hyuna dan mengaguminya, kemewahan dalam potongan klasik, sangat romantis. Teman yang lain berkata itu adalah potongan yang bernilai lebih dari 30 tahun, dan tidak mungkin murah.
"Seharga apartemen di Gangnam. Paling tidak itu adalah yang bisa di dapatkan menantu keluarga Cho, benar kan ?" ujar Yuri.
"Aku dengar kau bekerja keras untuk mendapatkan ini Yuri-ah." ujar Hyuna. Aura persaingan terlihat diantara mereka.
"Jika itu aku, aku akan membuang kalung itu sejak lama. Aku tidak yakin tentang yang lainnya, tapi Choi Hyuna, kegigihanmu tidak bisa dipercaya. Aku kira… tidak ada hal lain yang bisa kau lakukan. Kau hanya harus menerima semuanya dari waktu ke waktu." Sindir Yuri.
Salah satu temannya bertanya apa maksud Yuri. Yuri tidak menjelaskan dan mengajak mereka bersulang kecuali Hyuna yang menatap Yuri dengan kesal.
Yuri sedang memperbaiki riasannya saat Hyuna mendekat dan bertanya, "Kenapa kau pikir itu aku dan bukan kau, Kwon Yuri ? Latar belakang keluargaku, pendidikan dan kemampuan, kau tidak begitu buruk dariku. Jadi kenapa itu aku ?"
Yuri menjawab, "Sayangnya, aku hanya putri Jaksa Agung dan kau adalah putri dari sebuah perusahaan konstruksi. Jika bukan karena masalah pencucian uang tahun lalu, dan kau juga tahu. Masalah itu lalu berakibat pada hubunganku dengan keluarga Cho. Belum lagi mengenai keinginan orangtuamu yang bahkan seluruh dunia tahu ingin menikahkanmu dengan pewaris Cho Corp."
Hyuna tersenyum sinis, "Jika begitu, berdasarkan apa yang kau katakan, kau tidak memiliki sedikit pun kesempatan untuk menikah dengan pewaris Cho Corp. Jadi, kenapa kau tidak menyerah saja?"
Yuri berbalik dengan kesal dan menghampiri Hyuna, "Kyuhyun oppa dan aku tumbuh bersama sejak kami kecil. Kami sudah seperti kakak dan adik. Dia orang yang special dalam hidupku. Bahkan aku belajar menyebut namanya dulu sebelum mengucapkan kata 'ibu'. Aku bahkan menolak semua tawaran pekerjaan setelah lulus kuliah dan mulai bekerja di perusahaan Cho Corp., dan kau masih bertanya "kenapa"padaku. Karena aku akan bersama Kyuhyun oppa dimanapun ia berada. Jangan memberikanku kesempatan apapun. Karena kau tidak pernah tahu kapan aku akan mencoba melangkah. Ini adalah peringatan terakhirku untukmu sebagai seorang teman selama 10 tahun ini."
"Terima kasih untuk peringatannya, tapi Yuri, kau tidak bisa menghentikan pernikahan ini. Tidak akan pernah. Aku akan melakukan apapun yang aku bisa untuk memastikan pernikahan ini terjadi. Tidak, tetapi aku harus melakukannya. Kau tahu perusahaan kami baru saja bertahan sekarang. Kami butuh semua bantuan yang bisa kami dapatkan, dan Cho Corp. adalah sumber yang dapat diandalkan mengenai uang untuk kami. Aku mungkin tidak tahu banyak tentang dunia ini tapi, tidak mungkin aku akan melewatkan kesempatan itu berlalu."
Yuri tertawa mengejek, di matanya, Hyuna tidak ada bedanya dengan pengemis sekarang. "Jadi kau akan menyingkirkan harga dirimu dan semuanya untuk keluargamu ? Aku kira… sebuah keluarga seperti keluargamu yang menjadi kaya dengan cepat mungkin tidak pernah memiliki harga diri untuk dijunjung tinggi. Apakah kau tahu ? Saat kau melepaskan jejak terakhir harga dirimu, kau sudah habis. Kau sudah benar-benar menjadi boneka."
Hyuna terdiam dan menatap Yuri dengan kesal. Yuri berjalan hendak pergi, dan berhenti disamping Hyuna. "Kau tahu besok akan ada acara pelantikan, bukan ? Presiden Kaneko juga akan datang, jadi pastikan kau memakai kalung itu." Yuri kemudian pergi meninggalkan Hyuna yang menghela nafas kesal.
Esok harinya, Hyuna sedang dirias dan menggunakan kalung Eternal Love. Dia terdiam sambil menatap cermin di hadapannya.
"Kau benar, kau memang bonekaku!"
"Jika pernikahan ini gagal, maka semuanya akan berakhir bagimu, aku, dan perusahaan kita!"
Ia mengingat perkataan Kyuhyun dan juga perkataan ibunya yang menyudutkannya. Hyuna pun tampak memikirkan sesuatu.
~~CHO KYUHYUN & LEE SUNGMIN~~
Malam acara pelantikan. Seorang anak kecil menyerahkan sesuatu pada Siwon. Dia mengatakan seorang wanita memintanya untuk memberikan itu pada Siwon. Siwon membaca secarik kertas, dia terkejut dan bertanya dimana wanita yang meminta tolong pada anak itu. Anak itu mengatakan bahwa wanita itu sudah pergi.
Siwon kemudian memberikan kertas dan sebuah kotak yang diberikan anak kecil tadi pada ibunya.
Eomma, jangan mencariku untuk sementara ini. Aku perlu waktu untuk berpikir. Aku kembalikan kalungnya karena aku ingin berpegang pada sedikit sisa harga diri yang aku miliki.
Jessica terkejut dan bertanya apa yang terjadi pada Siwon. Belum sempat mereka berpikir jernih, datang keluarga Cho.
Siwon mengucapkan selamat pada Kyuhyun karena telah ditetapkan menjadi CEO. Kyuhyun lalu mengucapkan terima kasih. Hankyung kemudian menanyakan Hyuna yang tidak terlihat. Jessica tergagap, sulit untuk menjawabnya.
Jessica dan Siwon kembali ke rumah. Jessica memanggil Hyuna dan menuju kamarnya. Tetapi disana juga tidak ada Hyuna.
"Dia juga tidak pulang ke rumah, aku rasa dia benar-benar menghilang… apa yang harus aku lakukan… apa yang harus aku lakukan, Hyuna-ya…" Jessica terduduk lemas. Siwon memegangnya.
Jessica terlihat sangat sedih dan kembali berkata, "Bagaimana jika terjadi sesuatu kepadanya ? apa yang harus aku lakukan ?" Siwon menenangkan ibunya, untuk jangan terlalu khawatir.
"Uri Hyuna akan baik-baik saja. Aku akan melakukan yang aku bisa untuk menemukannya. Aku akan menemukannya."
"Hyuna-ya…"
Kini Jessica sedang memegang beberapa foto Hyuna, dia bertanya pada orang yang di hadapannya, dari mana dia mendapatkan foto itu.
Dan orang itu adalah Heechul. Dia mendapatkannya dari staf di perusahaannya. Mereka mengatakan paparazzi yang mengambil gambar itu. Perusahaan bisa mendapatkannya lebih cepat dan menghentikannya beredar ke publik. Foto itu diambil di hari acara pelantikan Kyuhyun.
"Seorang gadis yang sedang menderita radang usus buntu berkendara sendirian ke Gangreung…"
"Sebenarnya adalah…" Jessica berusaha menjelaskan. "Aku tidak ingin mendengar apa yang sebenarnya terjadi, aku tidak peduli. Kau tahu bahwa sudah ada rumor mengenai perpisahaan di perusahaan." Ujar Heechul tegas.
"Maafkan aku. Ini semua kesalahanku." Jessica menunduk.
"Kita tidak pernah melakukan pertemuan keluarga karena saat itu suamiku tiba-tiba sakit dan meminta putraku kembali ke Korea untuk mengumumkan pertunangan. Jadi kali ini, aku ingin keluarga kita bertemu dan makan malam bersama. Karena ini untuk pernikahan anak kita, jika Hyuna tidak hadir kembali, kami tidak punya pilihan selain mempertimbangkan kembali pernikahan ini. Aku ingin bertemu denganmu hari ini untuk memberitahumu hal ini."
Jessica melemparkan sesuatu pada seorang pegawainya dengan marah. Dia marah karena mereka belum juga menemukan Hyuna.
"Kami sudah memeriksa semua hotel, motel, penginapan dan makan pagi serta sauna di Gangwon-do." Lapor karyawan Jessica.
Siwon mempersilahkan dia untuk pergi, dan memintanya untuk terus melaporkan jika ada hal lain. Siwon meminta Jessica untuk tenang. Jessica berkata jika mereka tidak menemukan Hyuna, perusahaan mereka akan hancur berkeping-keping seperti kepingan kaca. Bagaimana bisa dia tenang.
"Waktu pertemuannya semakin dekat dan jika kita tidak menemukan dia maka—"
"Pernikahan ini tidak boleh gagal. Perusahaan baru saja pulih dengan bantuan Cho Corp. Rumor tentang perpisahan membuat investor dan saham goyah. Jika kita jatuh lagi, itu akan berada di luar kekuasaan kita. Jika sesuatu yang salah terjadi, itu akan menjadi akhir dari perusahaan kita."
"Jika kau tahu itu dengan sangat baik, kenapa kau hanya berdiri disini sekarang ? Kita akan tenggelam bersama. Kau harus memikirkan sebuah solusi!"
"Kita belum sepenuhnya terjatuh. Pertama-tama kita harus melewati pertemuan keluarga ini, maka kita bisa memiliki banyak waktu…"
Jessica bertanya apa maksud Siwon, tetapi Siwon tidak menjawab, ia hanya terdiam menatap Jessica.
Sungmin mencoba meminjam uang untuk uang muka rumah sakit. Tapi ternyata perusahaan yang memasang iklan meminjamkan uang di koran meminta uang muka. Sungmin kesal, mengapa dia ingin meminjam uang jika dia punya uang untuk uang muka. Sungmin menutup telponnya dengan kesal. Sungmin kemudian bergegas pergi ke rumah sakit, karena nenek sudah menunggunya.
Siwon mengendarai mobilnya menuju kantin tempat Sungmin bekerja. Tetapi sesampainya ia disana, ia tidak melihat siapapun hingga seorang ahjumma mendekatinya dan berkata bahwa restoran tidak buka hari ini.
Di Rumah Sakit, Sungmin terlihat sedang duduk di bangku taman sambil termenung. Kemudian dia mengambil sesuatu dari jaketnya dan menjatuhkan gelang miliknya. Sungmin mengambilnya dan teringat perkataan wanita yang memberi gelang itu padanya, bahwa gelang itu adalah jimat keberuntungan. Sungmin pun segera memakainya.
Dia menghitung uangnya dan menemukan kartu nama Siwon. Sungmin baru akan membuang kartu nama itu, tapi dia teringat Siwon yang memintanya untuk memberitahunya jika terjadi sesuatu dengan kepala Sungmin.
Walau tahu itu salah, Sungmin mencoba menghubungi Siwon untuk mendapatkan uang, karena dia tidak punya pilihan lain. Sementara itu tidak jauh dari tempat Sungmin berada terlihat Siwon yang baru saja tiba di Rumah Sakit untuk mencari keberadaan Sungmin. Dan ia pun dengan mudah menemukan Sungmin yang terlihat sedang menghubungi seseorang.
"Ya, ini dengan Choi Siwon."
"Ha..halo! Namaku Lee Sungmin, apa kau ingat ? Aku adalah gadis yang tertimpa bata di lokasi konstruksi." Sungmin menjelaskan pada Siwon tanpa mengetahui bahwa Siwon kini sedang menatapnya dari kejauhan.
"Ya.. aku ingat."
"Syukurlah, kau mengingatku.. Alasan aku menghubungimu.. Itu karena aku merasa sedikit pusing dan kepalaku sedikit kaku, jadi aku pergi ke rumah sakit dan dokter mengatakan jika saja aku datang terlambat, hal itu akan menjadi sangat serius. Dokter menngatakan kepalaku mengalami masalah yang cukup serius dan aka nada efek jangka panjangnya. Jadi.. bisakah kau memberiku uang untuk membayar biaya rumah sakit ?"
"Baiklah, aku kesana sekarang." Siwon segera menutup panggilan tersebut dan menghampiri Sungmin.
"Nde ?! Tidak.. Kau tidak usah datang. Yeoboseyo ? Yeobose….yo ?"Sungmin terkejut melihat Siwon yang kini ada di depannya. Siwon lalu meminta waktu untuk bicara dengan Sungmin.
Mereka pun duduk bersama . Siwon terus menatap Sungmin, sementara Sungmin menunduk menghindarinya.
"Coba lepas pengikat rambutmu." (a/n : Selama ini Sungmin selalu mengikat rambutnya)
"Nde ?!"
"Pengikat rambutmu. Coba lepaskan" Karena tidak sabar, Siwon lalu berdiri mendekati Sungmin dan melepas sendiri pengikat rambut Sungmin. Sungmin menepis tangan Siwon dan bertanya apa yang dilakukannya. Dan Siwon hanya bergumam dia tidak percaya pada hal yang sedang dilihatnya kini.
"Aku membutuhkanmu." Ujar Siwon tiba-tiba.
Sungmin mengangkat kepalanya tak mengerti, "Apa?"
"Untuk menjadi tunangan…"
"Tunangan?"
"Pewaris Cho Corp., Cho Kyuhyun."
"Cho Kyuhyun ?"
TBC/END ?
Anyeong~~ author hadir lagi :D
Kali ini bawa remake dari dramanya bias ku yang lain, uri Hongki oppa #tepoktangan
Aku suka jalan ceritanya, dan aku ngebayangin klo uri OTP yang memainkan ceritanya, seru nih kayanya hehe
Okay, karena cerita diatas sudah sangat puanjaaang, jadi langsung aja ditunggu ne reviewnya ?
Gamsahamnida~~
Pyong~
