Pada suatu ketika di Fiore. . .
Langit biru yang cerah, awan yang putih bersih, ah. . . ada sesuatu. . .
Seekor kucing terbang berwarna biru, terbang dengan kecepatan 100km/jam, sambil membawa pengeras suara dan masuk ke sebuah Guild yang bernama 'Fairy Tail'
Ya, Fairy Tail mungkin memang berisi dengan orang-orang aneh, tapi disana juga terdapat banyak tim kuat yang terkenal hingga ke penjuru negeri.
"NATSUUUUUUUUUUUUUU!"teriak sang kucing biru menggunakan pengeras suaranya.
BRUASSSSSHHHHH!
Seorang pemuda berambut merah muda terkejut dan menyemburkan minumannya.
"ADA APA SIH , HAPPY? AKU 'KAN GA CONGEK! GA USAH PAKE PENGERAS SUARA JUGA KEDENGERAN TAHU!"
"Eh, maaf Natsu, niatnya sih pengen kasih pengumuman sama kamu sekalian sama semua member Fairy Tail." Jawab Happy dengan pengeras suara yang sudah dikecilkan.
"Ya udah, gapapa. Ngomong-ngomong ada apa sih sampe panic gitu? Kayak kebakaran jenggot ajah."
"Aku 'kan ga punya jenggot, Natsu buta ya?"
"Maksudnya 'kan ibaratnya. Ga pernah belajar bahasa ya?"
"Kucing 'kan ga pernah sekolah. Natsu kok makin lama makin bego sih?"
Natsu mulai jengkel disahutin oleh seekor kucing biru yang sudah menjadi sahabatnya sejak kecil itu. Ia pun langsung mengganti topik.
"Jadi, ada berita apa nih?"
"OH, IYA! TAHU GA DUFAN YANG ADA DIKOTA SEBELAH? DISKON LHO! DISKONNYA 50% LUMAYAN 'KAN?!" sahut Happy yang tidak sengaja menjadi berteriak lagi.
"Dufan? Apaan 'tuh makanan ya?"
BUGH! Seorang pemuda yang betelanjang dada datang menonjok Natsu.
"Natsu, BEGO lu udah ketelaluan. Kayaknya lu musti sekolah dari SD lagi deh. . ." jawab pemuda yang baru menonjoknya itu.
"HAH? APA KATA LU, GRAY?! LU SENDIRI TAHU GA SIH DUFAN TUH APA?" teriak Natsu membalas ucapannya.
"Tahu lah, Dufan itu. . . SALON! "
"BENER GAK HAPPY?!" sahut kedua pemuda itu sambil mengarahkan pandangan mereka ke kucing biru itu.
'ternyata mereka berdua sama bego-nya…' hati kecil Happy berkata.
BAK ! BUK!
Sebuah pukulan dilontarkan kepada kedua pemuda itu. Kali ini pukulan tersebut berasal dari seorang perempuan berambut merah membara dengan tatapa tajam dimatanya.
"Lu berdua ternyata Bego-nya udah keterlaluan ya… kok lu bisa lulus sekolah sih..?"
"Ya sori deh!" teriak mereka yang ga terima di maki oleh Erza, sang perempuan berambut merah itu.
"Dufan itu taman hiburan tahu. Makanya, sering-sering baca Koran!"
'Baca Koran..? emangnya kita bapak-bapak…?'sahut kedua pemuda itu dalam hati
Bak! Buk!
Erza lalu memukul mereka kembali seakan-akan ia tahu apa yang ia pikirkan.
"AMPUUNNNNN!" teriak mereka dengan ketakutan.
Saat mereka saling teriak-teriakan, tiba-tiba sosok seorang cewek blonde datang kehadapan mereka.
"Pada lagi ngapain sih, norak tahu ga. Semua orang udah pada ngeliatin tuh!"
"Wah! Lucy! Pas banget! Aku punya brosur nih buat ke Dufan! Lagi diskon besar-besaran nih!" sahut Happy sambil menggunakan pengeras suaranya.
"Wah! Murah dong! Kesana yuk semuanya!" mata Lucy berbinar-binar saat melihat selebaran brosur itu.
Happy dengan sekejap memunculkan ide gila untuk menggoda Lucy dengan mulut tajamnya.
"Nee~ Lucy~" panggil Happy.
"Hm? Apa?"
"Kamu mau pergi kesana?"
"Mau dong! Apalagi kalau dibayarin! *ngarep mode on*"
"Sama siapa saja ?"
"Eh…? Ya siapa saja juga ga masalah. "
"Sama pacar kamu yaa~? Enak banget dong~" Happy mulai mengeluarkan senyuman troll-nya.
"Kamu nyari gara-gara sama aku ya…? HAH?!" suara Lucy mulai menyerupai berandalan cewek. Dan ia langsung memberikan cubitan turbo sama Happy
"HUWAEEE AMPYUUNNN LUCEEEE!" Teriak Happy kesakitan.
Lucy kemudian berpikir tentang sebuah ide yang luar biasa. (baginya)
"Nee! Erza, kamu mau kesana ga?"
"Hm? Boleh juga. "
"Sip! Kalau begitu aku bakal ajak—"
"Hah? Apa? Kamu mau ajak siapa?"
'Gawat. . . kalau aku bilang aku bakal ajak Jellal-kun.. . entar dia ga jadi ikut lagi. . .' batin Lucy berbicara.
"Ah! Gak kok! Gimana, kalau aku ngajak tim kita ajah rame-rame?"
"Oh, ya udah."
"Eh, Gray, Natsu! Lu pada ikut ya!"
"Eehh? Ngapain iku—" jawaban mereka terpotong oleh tangan Lucy yang mencubit mulut mereka agar tertutup.
"KALAU KALIAN GA IKUT, ERZA BAKAL MARAH.. . HAYO~ GIMANA? " Lucy berkata sambil tersenyum jengkel.
Membuat kedua pemuda itu jadi berpikir , 'Kenapa?! Kenapa?! Kenapa semua cewek di dunia ini menyeramkan?'
"anu. . . kalau boleh, Juvia juga mau ikut. . ." sahut seorang gadis berambut biru laut dan model rambut unik itu.
"AHH! AYO! AYO!" sahut Lucy dengan penuh semangat.
"Hei. . Lucy. . ."
"Apa?"
"Juvia ingin Gray-sama yang memperbolehkannya, bukan Lucy yang memperbolehkan!" protes gadis itu.
"OHHOHOHOHO…! " tawa Lucy dengan ekspresi panic
"Kalau begitu, Gray! Juvia boleh ikut ga?" kata Lucy.
"Hah? Terserahlah. Yang penting jadi ajah." Jawab Gray
Mendengar jawaban itu, Juvia melompat-lompat dengan perasaan berbunga-bunga yang membuat orang-orang di guild semakin bingung.
"Yossh! Jadi besok ya kita perginya!" teriak Lucy.
"Iyaaa!" sahut kedua perempuan itu.
"iya…." Dan sahut kedua pemuda lainnya.
Author's Note :
Maaf ya kalau ceritanya agak ga jelas. Ini pertama kalinya saya buat cerita Humor dan setengah Romance (nanti di chapter berikutnya). Seperti yang anda lihat, saya terinspirasi dari brosur Dufan yang lagi diskon #plak jadi ceritanya kayak gini deh, hehehe. Mohon minta kritik dan saran di Reviewnya , ya! Para Reader yang sudah membaca cerita saya! (_ _) maaf ya kalau ada kesalahan dalam pengetikan (_ _).
