Author : Liu
Title : Complicated Love
Cast : Joonhwae, Donghyuk, Bobby, Jinhwan, Hanbin & Yunhyeong
Length : Chapters
Rated : T
Gender : Romance, Friendship.
Disclaimer : Mereka semua bukan punya saya, ceritanya punya saya.
Warning : Gender switch.
.
GinLiu Present
.
Happy Reading
.
.
"Joonhwae ayo bangun." Yeoja manis itu terus saja menggoyang-goyang badan namja yang masih bergulung dalam selimutnya. "Joonhwae bangun…"
"Aku masih mengantuk Donghyuk." Yeoja itu mendengus kesal dan menendang pelan namja itu sebelum melangkah keluar dari kamarnya.
Donghyuk melipat tangannya didepan dadanya dan menjatuhkan dirinya disofa ruang tengah. Jinhwan Nampak baru saja keluar dari kamarnya. Yeoja cantik itu mendudukan dirinya disamping Donghyuk dan mengikat rambut panjangnya.
"Ada apa Donghyukie?" Donghyuk mempoutkan bibirnya dan melirik kearah kamarnya.
"Joonhwae menyebalkan eonnie. Aku ingin mengajaknya pergi jogging tapi dia tidak mau membuka matanya sama sekali."
Jinhwan tertawa pelan, dia mengerti pokok permasalahan yang selalu dihadapi pasangan kekasih yang sangat berbeda sifat ini. Dia dan Bobby berbeda, tapi setidaknya Jinhwan bisa lebih dewasa. Sedangkan Joonhwae dan Donghyuk sama-sama masih keras kepala dan tidak mau mengalah.
"Baby, aku pergi dulu nde."
"Ahh, yaa. Donghyuk, kau pergi saja bersama Bobby. Dia mau pergi ke gym." Donghyuk kembali tersenyum cerah dan segera saja menghampiri Bobby dirak sepatu.
"Eonnie, kami pergi dulu." Donghyuk melambaikan tangannya kearah Jinhwan dan menggandeng tangan Bobby sebelum keluar.
Jihwan menghela nafasnya pelan dan segera beranjak kedapur untuk membuat sarapan. Cukup lama Jinhwan berkuat dengan berbagai masakan, yeoja itu cukup terkejut saat ada yang memeluknya dari belakang.
"Pagi Chagy," Jinhwan tersenyum mengetahui siapa yang sedang memeluknya.
"Pagi Hanbin, apa tidurmu nyenyak semalam?" Hanbin menganggukan kepalanya sebagai jawaban pertanyaan Jinhwan. "Pergilah dulu, aku akan memasak."
"Kau tidak suka kupeluk?"
"Bukan begitu, aku sedang memasak." Hanbin akhirnya mengalah dan melepaskan pelukannya pada Jinhwan. Yunhyeong yang baru saja akan keluar dari kamar membatalkan niatnya dan kembali masuk melihat Hanbin dan Jinhwan didapur bersama.
"Aku tidak pernah terbiasa dengan apa yang kalian lakukan."
.
.
Joonhwae bangun cukup siang, dia melirik tempat disampingnya. Kosong, mungkin Donghyuk sudah pergi olahraga. Joonhwae segera bangun dan berjalan kearah dapur. Disana Jinhwan masih memasak, Joonhwae berjalan menuju kulkas dan menegak sebotol air mineral.
"Pagi Joonhwae," Jinhwan menyempatkan menghampiri Joonhwae dan mengecup pipi namja tinggi itu.
"Pagi nunna," Joonhwae membalasnya dengan senyuman dan berjalan keruang tengah.
Semua memang berjalan seperti itu setiap hari. Mereka bebas saling menyentuh satu sama lain disana. Mereka bebas saling bertukar pasangan jika mau. Jinhwan adalah kekasih Bobby, tapi dia cukup sering bersama Hanbin. Begitupun dengan Bobby dan Donghyuk. Hanya Joonhwae dan Yunhyeong yang tidak pernah berjalan dengan orang yang bukan kekasih mereka. Joonhwae adalah namja yang kelewat, cuek, jadi dia nampaknya tidak terlalu memusingkan hal itu. Baginya satu Donghyuk sudah cukup, tidak perlu ada dua Donghyuk.
.
.
"Kami pulang," Bobby dan Donghyuk masuk kedalam rumah dengan saling bergandengan tangan mesra. Jinhwan menyambut mereka dengan senyuman, tapi Joonhwae hanya menatap dua orang itu malas dan memalingkan wajahnya kearah TV.
"Mandilah dulu, makanan hampir siap." Jinhwan menghampiri Bobby dan mengambil alih tas yang ada dibahu namja itu.
"Oppa, kita mandi bersama?" Donghyuk memandang imut kearah Bobby dan membuat namja itu mengangguk.
Jinhwan hanya tersenyum dan membawa tas Bobby kedalam kamar mereka. Joonwae sempat melirik kearah Donghyuk, namun akhirnya terdiam melihat yeoja itu berjalan masuk kedalam kamar mandi bersama Bobby.
"Bohong jika kau tidak perduli Joonie?" Joonhwae melirik kesampingnya dan mendapati Yunhyeong disana.
"Hentikan panggilan itu. Aku merasa jadi anak-anak jika dipanggil seperti itu."
"Kau itu memang makne diantara kami semua," Yunhyeong tersenyum mengejek kearah Joonhwae yang hanya dibalas tatapan malas namja itu.
"Pagi Chagy…" Hanbin mengambil tempat disamping Yunhyeong dan memeluk pinggang yeoja itu.
"Pagi,"
"Singkat sekali. Hanya itu sapaan untukku?" Yunhyeong tersenyum kecil dan mengecup bibir Hanbin sekilas.
"Hanya sekilas,"
"Issh, dasar kau ini ya." Hanbin hanya terkekeh melihat tingkah manis kekasihnya.
"Badanmu panas," Hanbin memasang wajah khawatir saat punggung tangannya menyentuh dahi Yunhyeong.
"Aku baik-baik saja. Hanya sedikit pusing,"
"Yakin baik-baik saja. Wajahmu Nampak pucat Hyunie, perlu kedokter?" Yunhyeong hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Wajahmu memang sedikit pucat," Yunhyeong memandang Joonhwae yang ada disampingnya dengan tajam. "Tapi kurasa kau akan baik-baik saja,"
"Aku mau berbaring sebentar dikamar. Panggil aku saat akan sarapan." Yunhyeong berdiri dan berjalan menuju kamarnya, meninggalkan Joonhwae dan Hanbin sendirian.
"Kau tertarik pada kekasihku?" Hanbin melontarkan sebuah pertanyaan yang membuat Joonhwae sempat kaget, namun dia kembali memasang wajah datarnya.
"Bagiku satu Donghyuk sudah cukup, tidak perlu dua."
"Namun nampaknya Donghyuk tidak cukup dengan satu Joonhwae."
"Hentikan hyung. Jika kau tertarik dengan Donghyuk terserah saja, tapi aku tidak tertarik pada kekasihmu." Joonhwae berdiri dan meninggalkan Hanbin yang berdecak meremahkan kearahnya.
.
.
"Joonhwae suapi aku…" Joonhwae berdecak kesal dan mengarahkan sendoknya dengan malas kearah Donghyuk. "Issh, kau ini…"
"Biar aku yang menyuapimu Donghyuk," Donghyuk tersenyum cerah dan segera berbalik kearah Hanbin. Hanbin tersenyum meremehkan kearah Joonhwae yang hanya terdiam dan melanjutkan makannya.
"Aku sudah selesai, aku duluan." Yunhyeong segera saja berdiri dan masuk kedalam kamarnya. Jinhwan melirik kearah piring Yoonghyeong yang masih penuh, hanya berkurang sedikit.
"Apa masakanku tidak enak?" Jinhwan memasang wajah sedih, tidak biasanya Yunhyeong seperti itu.
"Dia hanya kurang enak badan Chagy," Hanbin menjawabnya sambil menggenggam tangan Jinhwan erat. Bobby tidak menanggapi namja itu tetap asyik dengan makanannya.
"Hanbin, suapi aku lagi." Hanbin segera melepaskan tangannya dari Jinhwan dan kembali menyuapi Donghyuk.
"Aku juga sudah selesai. Hanbin hyung, biar aku yang menyuapi Donghyuk. Kurasa Yunhyeong belum makan supnya sama sekali." Hanbin mengagguk dan membawa mangkuk sup Yunhyeong kedalam kamar mereka.
"Joonhwae, setelah ini kita pergi menonton pertanding baseball bagaimana?"
"Baseball? Besok kita ada ulangan Donghyuk." Donghyuk langsung saja cemberut mendengar jawaban Joonhwae.
"Selasa nanti, kita bisa pergi menonton pertunjukan music. Bagaimana?" Donghyuk makin cemberut. Dia dan Joonhwae memang punya hobi dan kesukaan yang sangat berbeda. Melihat raut wajah Donghyuk akhirnya Joonhwae mengalah.
"Baiklah, kita pergi sekarang. Tapi kau harus berjanji padaku akan belajar malam ini." Donghyuk mengangguk dengan semangat dan langsung tersenyum. Jinhwan hanya tersenyum kecil melihat dua adiknya itu, sedangkan Bobby, lupakan, namja itu masih asyik makan sejak tadi.
.
.
Hanbin meletakan mangkuk yang masih terisi setengah itu kemeja samping tempat tidurnya. Yunhyeong tidak mau menghabiskan makannya sama sekali. Yeoja itu kini sedang meringkuk dibalik selimut.
"Hyunie, apa yang sakit? Katakan padaku."
"Semua Hanbin, semuanya sakit." Tanpa Hanbin tau yeoja itu menekan dada kirinya yang terasa sakit. Air mata Yunhyeong mulai jatuh dalam diam. Hanbin bahkan tidak tau kekasihnya sedang menangis didalam selimut tebal itu.
"Aku harus apa Hyunie. Katakan padaku mana yang sakit?" Hanbin mulai bisa mendengar samar-samar Yunhyeong sedang menangis. Hanbin segera berbaring dibelakang yeoja itu dan memeluknya dari belakang. "Kumohon Hyunie, jangan menangis. Katakan padaku mana yang sakit?"
"Hanbin, aku ingin pulang." Hanbin terdiam, pelukannya makin erat.
"Apa aku berbuat salah?" Hanbin tau, Yunhyeong akan meminta pulang jika dia melakukan kesalah.
"Ani.."
"Tell me Hyunie. Ada apa sebenarnya?"
"Tidak ada yang terjadi. Aku hanya ingin pulang," Air mata Yunhyeong makin deras mengalir. Dia tidak ingin Hanbin kecewa dengan memberitahukan yang sebenarnya.
"Kau marah karena aku dekat dengan Donghyuk?" Yunhyeong menggeleng, ingin sekali rasanaya dia berteriak kalau dia tidak ingin Hanbin dekat dengan Jinhwan. Namun akhirnya yeoja itu memilih untuk menangis lagi. "Kumohon Hyunie, jangan buat aku bingung,"
.
.
"Kenapa?" Bobby memandang kekasihnya bingung saat yeoja itu tiba-tiba memandangnya menyelidik.
"Kau dan Donghyuk melakukan apa saja?" Bobby tersenyum kecil dan menarik Jinhwan dalam pelukannya.
"Banyak hal,"
"Diantaranya?"
"Kau tau baby, aku lebih suka praktek dibandingkan bercerita." Setelah mengelurkan smirk andalannya, Bobby mengangkat tubuh Jinhwan kedalam pelukannya.
"Bobby.." Jinhwan sempat memekik terkejut, namun tersenyum dan mengalungkan tangannya keleher Bobby.
"Siap mempraktekan cerita baby?" Jinhwan hanya tersenyum dan mengecup bibir Bobby sekilas.
"Aku sangat tidak sabar untuk itu."
.
.
Joonhwae memandang malas pertandingan baseball dihadapannya, berbeda dengan Donghyuk yang melihat semua itu dengan antusias. Joonhwae menguap dan lebih memilih menekuni popcorn dipangkauannya.
"Joonhwae, kau mendukung tim yang mana?"
"Yang merah,"
"Kau ini memang ya," Donghyuk terlihat sangat kesal dan memukul bahu Joonhwae cukup keras.
"Apa yang kau lakukan,"
"Ini sudah pertandingan kedua. Tidak ada yang berbaju merah, kau tidak memperhatikan ya."
"Donghyukie chagy. Kau tau akukan tidak terlalu suka olahraga. Sungguh Donghyuk, tidak bisakah kau menyukai sesuatu yang disukai yeoja pada umumnya."
"Aga apa? Agar kita bisa pergi jalan-jalan ketaman setiap hari. Sungguh Joonhwae, kau yang perlu berubah seperti namja pada umumnya." Dua orang itu terdiam dan saling membuang wajah mereka. Joonhwae akhirnya mengalah dan menggenggam erat tangan Donghyuk.
"Maaf, aku tidak bermaksud kasar." Donghyuk mengangguk dan balas menggenggam tangan Joonhwae.
TBC
Author Note : Annyeonghaseyo. Saya Author baru di FFn, mohon bimbingannya. Saya suka banget sama Rookie dan berbagai crack pair yang unik. Jadi cerita saya kedepan kemungkinan bakal didominasi dua hal itu. Dan saya juga suka banget GS. Jadi mohon bimbingannya buat pada Reader dan Sunbaenim semua. Sampai jumpa di Next Chap FF ini. #Bow
Tolong berikan saran untuk tulisan saya
#Bow#
