I LOVE YOU

.

RATED M

.

INCEST, GS ( request from Ilysmkji ) buat yang jijik ama incest ato GS menjauh aza deh daripada kalian puyeng trus hina hina ane. Jadi lebih baik kita sama2 jaga perasaan aza ya.

.

KAIHUN

.

JUJU JONGODULT

.

HAPPY READING

.

" Oppa? Oh, aku tidak mau memakai gaun tipis itu. " Tunjuk Sehun pada lingerie yang dipegang Jongin.

" Ayolah Bunny sayang. Mumpung Papa dan Mama sedang pergi keluar kota, selama seminggu kita hanya berdua saja jadi kita harus benar benar memanfaatkannya. " Bujuk Jongin. " Bukankah kita sudah sepakat untuk menggunakan kesempatan ini untuk melakukan sesuatu yang berbeda? "

" Ta... Tapi oppa... " Sehun menunduk. " aku... Aku tidak mau memakai baju tipis mama. Bagaimana kalau kita ketahuan. "

" Ini namanya lingerie Hunnie sayang, bukan baju tipis. Dan yakin deh sama oppa, kita gak bakalan ketahuan. " Jelas Jongin. " Ayolah, Hun. Oppa sangat ingin melihat my baby bunny oppa memakai lingerie seksi ini. Hunnie mau, ya. Biasanya Hunnie tidak malu. "

Sehun mengangkat wajahnya dan melihat wajah memelas oppa nya. Huh, ia sebenarnya tidak tega menolak permintaan Jongin oppanya tapi ia benar benar malu kalau harus memakai baju mamanya, belum lagi baju itu sangat tipis dan terang. Kain baju itu hanya menutupi sedikit tubuhnya. Tapi, yah karena ia sangat mencintai Jongin oppa, jadi ia akan selalu menuruti permintaannya, sekalipun hal itu sangat memalukan.

Hubungan mereka saja sudah memalukan dan tidak pantas, mereka kakak beradik kandung tapi apa yang sudah mereka lakukan, mereka memiliki hubungan percintaan antara seorang pria dan wanita bukan hubungan seorang kakak dan adik. Jadi, melakukan hal memalukan sekali lagi, tidak akan masalah buatnya.

Sehun mengambil lingerie yang berada di atas tempat tidur, ia menurunkan tubuhnya dari atas tempat tidur melepas piyama yang ia pakai dan menggantinya dengan lingerie.

Jongin memerhatikan tubuh mulus Sehun, adiknya. Ia menjilat bibirnya, tubuh adiknya benar benar menggiurkan. Putih mulus tanpa noda, tanpa satu bulupun menutupi tubuh putih Sehun, payudaranya yang sintal dengan nipple berwarna pink yang sudah menegang, lekuk pinggang ramping, dan tentu saja tubuh yang paling disukai Jongin adalah pantat adiknya yang begitu bulat kenyal. Oh, dia sangat suka menepuk dan meremas pantat sintal itu.

Merasa diperhatikan membuat Sehun terangsang. Dengan sengaja ia mengangkat pantatnya saat memakai celana dalam transparan, dan menepuk pantatnya agar bergoyang. Ia memakai lingerie dari atas kepala dan menurunkan kainnya dengan cara menggoyangkan tubuhnya kekiri dan kekanan agar kain lingerie turun dengan lembut ditubuhnya.

" Wuaahh, lingerie ini benar benar transparan. Eughh, Hunnie tidak bisa membayangkan mama memakai baju transparan seperti ini didepan papa. " Ucap Sehun.

Jongin menarik Sehun untuk merebah diatas tempat tidur orang tua mereka. Jongin memandang nafsu tubuh indah Sehun, lingerie itu hanya menutupi bagian intim dari tubuh indah adiknya itu.

Kecantikan Sehun membuatnya tidak bisa berpaling. Ia tahu hubungan ini terlarang dan penuh dengan dosa. Tapi matanya sudah tertutup oleh pesona adiknya. Adik kandungnya sendiri. Ia jadi mengingat awal hubungan mereka.

Jongin mulai jatuh cinta pada Sehun saat ia berumur lima belas tahun dan Sehun berumur tiga belas tahun. Tanpa sengaja ia melihat tubuh telanjang adiknya. Ia sudah berusaha menghalau perasaannya, dan cukup berhasil.

Tapi keberhasilannya menghalau perasaannya berakhir saat Sehun memperkenalkan kekasihnya yang bernama Chanyeol padanya. Ia begitu marah, sangat marah dan cemburu. Ia mengacuhkan Sehun, mengabaikan keberadaan adiknya. Ia selalu pulang terlambat agar tidak bertemu atau berpapasan dengan adiknya dirumah. Ia pergi sebelum Sehun bangun dan datang setelah Sehun tidur. Agar ia tidak bisa melihat adiknya sedang bermesraan dengan orang lain.

Suatu malam Jongin datang lebih cepat dari biasanya, saat ia memasuki rumah, ia melihat Sehun sedang mengobrol dengan Chanyeol. Hatinya memanas saat melihat Chanyeol mencium bibirSehun.

Braakkk

Sehun dan Chanyeol berbalik terkejut mendengar benda jatuh.

" Oppa? "

Jongin memandang tajam Sehun dan Chanyeol, ia dengan cepat menarik Sehun, menjauhkan adiknya dari Chanyeol.

" Oppa, apa yang terjadi? " Tanya Sehun.

" Keluar! " Teriak Jongin.

" Op.. Oppa? "

" Kubilang KELUAR! " Teriaknya lagi. Ia melepaskan genggaman tangannya pada Sehun. Lalu mendorong Chanyeol keluar. " Jangan pernah menemui adikku lagi. Kalian putus. " Ucapnya sebelum menutup pintu dengan suara keras.

Jongin berbalik lalu menarik kasar Sehun, membawanya ke dalam kamar. Jongin mendorong kasar tubuh Sehun. Memerangkap tubuh Sehun di atas tempat tidur.

" Oppa? " Panggil Sehun sekali lagi.

Jongin menyatukan bibirnya dengan bibir Sehun, mencium kasar menuangkan seluruh perasaan frustasinya pada ciuman itu.

Sehun membelalakkan matanya terkejut atas perlakuan oppa kandungnya sendiri. Ia memberontak, tapi cengkeraman Jongin semakin kuat. Tanpa pikir panjang ia menggigit lidah Jongin yang berusaha masuk ke dalam mulutnya.

Jongin melepaskan ciumannya, karena gigitan Sehun dilidahnya. Sehun bangun dan menampar pipi oppanya itu. " Apa yang kau lakukan oppa? " tangisnya.

Jongin memandang tajam Sehun. " Apa yang kulakukan? " ucapnya sinis. " Yang kulakukan adalah menciummu. "

" Kenapa oppa menciumku? "

" Hanya aku yang boleh menciummu, hanya aku yang boleh memilikimu. Kau milikku, Sehun, bukan milik orang lain. " Ucap Jongin.

" Hunnie, adikmu oppa.Adik kandung. " Sahut Sehun lembut.

" Memang kenapa? Ada yang salah kalau kau adikku. " Jongin menarik tangan Sehun dan meletakkannya di dadanya. " Oppa, mencintaimu Hun. Apa kau bisa merasakan detak jantung oppa? "

Sehun memandang tangannya, merasakan degupan jantung Jongin. Lalu memandang mata Jongin. Ia lalu mengulurkan tangannya yang bebas dan menangkup pipi Jongin. " Boleh Hunnie jujur oppa? "

Jongin mengangguk, meresapi sentuhan lembut tangan Sehun dipipinya.

" Sebenarnya Hunnie juga mencintai oppa. " Lirih Sehun sambil mencium pipi Jongin.

Jongin menatap mata Sehun, mencari kebohongan di mata indah adiknya. Tapi yang ia lihat hanya sinar cinta untuknya. " Kau tidak berbohong kan, Hun? Hunnie mengatakan itu bukan karena merasa kasihan pada oppa, bukan? "

Sehun tersenyum lembut. " Hunnie tidak berbohong. Hunnie sudah lama jatuh cinta pada oppa, tapi Hunnie hanya menyimpan perasaan ini. Hunnie tidak mau oppa merasa jijik pada Hunnie, karena sudah mencintai oppa sendiri. Makanya saat Chanyeol menyatakan perasaan pada Hunnie, Hunnie tanpa pikir panjang langsung menerima Chanyeol. Maafkan Hunnie. "

" Mana mungkin oppa merasa jijik pada adik oppa yang secantik bidadari ini, eumm. " Jongin mengecup kening Sehun. " Jadi, Hunnie mau menjadi yeojachingu oppa? "

Sehun menangkup pipi Jongin, ia mengecup bibir Jongin. " Hunnie mau oppa. "

Jongin tersentak dari lamunannya saat merasakan sakit ditelinganya. " Aduhh.. "

" Isshhh.. Kenapa oppa melamun disaat yang tidak tepat. " Rengut Sehun.

" Oppa bukan melamun, bunny sayang. Oppa sedang mengagumi tubuh seksi bunnynya oppa. " Goda Jongin. " Bunny sudah basah ternyata. " telapak tangannya ia gesekkan di vagina Sehun yang masih tertutup celana dalam. " Bunny nya oppa ternyata sangat nakal, eumm. Kalau begini kau tidak perlu memakai celana dalam. "

" Nnn... " Desah Sehun.

Jongin menjilat vagina Sehun melalui celana dalam. Lidahnya menekan nekan lubang vagina Sehun yang masih tertutup. Cairan tambah membasahi celana dalam Sehun saat jempol Jongin menekan klitorisnya, merasakan tekanan liar dilubang dan klitorisnya membuat Sehun tanpa sadar menjepit kepala Jongin.

" Hhiiiihhh.. Oppaa.. Nyahh... "

Jongin terus memanjakan lubang vagina dan klitoris Sehun. Kedua tangannya meremas remas kuat kedua belah pantat sintal adiknya itu. Sehun tidak tinggal diam ia menatap mata Jongin yang dengan penuh nafsu menatapnya. Tangannya ia arahkan ke payudaranya dan mulai menggoda nipplenya. Jemarinya menarik narik, terkadang memutar nipplenya, sambil mengeluarkan desahan yang membuat Jongin semakin bernafsu.

" Hunn... " Jongin berjengit merasakan kejantanannya yang masih terbungkus jeans dielus ujung jari kaki Sehun.

Sehun terus mengelus kejantanan Jongin, seirama dengan tekanan lidah Jongin dilubang vaginanya. Mendadak Jongin mengangkat tubuhnya, membuat Sehun mendesah kecewa.

Jongin tersenyum melihat wajah cemberut adiknya. " Tenang, baby bunny. Oppa hanya ingin melepas jeans saja biar oppa bisa memberikan lollypop kesukaanmu. "

Sehun menjilat bibirnya. Well, jangan pernah tertipu dengan wajah polos adiknya ini, karena dibalik wajah polos Sehun terdapat sifat seorang wanita penggoda. Jongin patut berbangga diri karena hanya ia yang mengetahui sifat tersembunyi adiknya ini.

" Lollypop.. " Sehun mendudukkan tubuhnya. Dengan semangat membuka ritsleting jeans Jongin. Ia membantu Jongin melepaskan dan langsung menggenggam kejantanan Jongin. " Eemmm.. Kesukaan Hunnie... " Jilatnya, sebelum membuka lebar mulut mungilnya dan memasukkan kejantanan Jongin dalam kehangatan mulutnya.

Jongin meremas rambut Sehun, berusaha menahan pinggulnya agar tidak bergerak dan membuat adik kesayangannya ini tersedak kejantanannya yang besar. Ia membiarkan Sehun menikmati menghisap dan mengulum kejantanannya. Lidah Sehun memutar menjilat sekeliling kepala kejantanan Jongin, dan menekan lubang kecil yang berada di tengah kepala kejantanan, memancing precum agar keluar.

Sehun memaju mundurkan kepalanya membuat kejantanan Jongin keluar masuk. Satu tangannya meremas testis Jongin.

Karena tidak tahan tanpa sengaja Jongin menekan dalam kejantanannya mengenai tenggorokan Sehun, membuat adiknya itu tersedak.

Sehun langsung melepas kulumannya dan terbatuk karena tersedak. Jongin yang melihat hal itu khawatir, mengelus punggung adiknya mencoba menenangkan.

Sehun menatap tajam Jongin dengan matanya yang berair. " Oppa! " Teriaknya. " iisshh... Oppa membuat Hunnie tersedak. "

Jongin mengelus pipi Sehun. " Oppa minta maaf, sayang. Habis baby bunny begitu hebat memanjakan kejantanan oppa, oppa kan jadi tidak tahan. "

" Tapi Hunnie jadi tersedak oppa.. " Rengek Sehun. " Oppa lupa ya kalo punya oppa tuh besar. Eughh.. Hunnie jadi kesal. " Sehun bersedekap tanpa sengaja menonjolkan payudaranya yang besar.

Jongin meneguk salivanya melihat payudara Sehun. " Bukan punya oppa saja yang besar. Itu payudara baby bunny juga besar. " tunjuknya dengan dagu.

Sehun refleks menutup payudaranya. " Iihh, oppa pervert. "

Jongin tertawa, dengan lembut menarik kedua tangan Sehun yang menutupi payudaranya. " Itukan salah Hunnie, oppa jadi pervert. " tangannya merangkum payudara Sehun, meremasnya lembut.

" Kok salah Hunnie? " Sehun menikmati pijitan Jongin di payudaranya.

" Emm, salah Hunnie karena Hunnie punya tubuh indah sempurna. Oppa menyukainya. " Jongin mendekatkan bibirnya, menjilat dan memainkan nipple Sehun dengan lidahnya.

Sehun meremas rambut Jongin, berusaha mempertahankan posisi kepala Jongin di payudaranya. Jongin mendorong tubuh Sehun merebah di atas tempat tidur tanpa melepaskan lumatannya.

Jongin membuka lebar kedua paha Sehun, memerangkapnya. Dengan perlahan Jongin menggesekkan kejantanannya di vagina Sehun yang masih terbungkus celana dalam. Lidah dan mulutnya tidak berhenti memanjakan payudara Sehun.

" Eennhhh.. Oppa.. Nyahhh... " Desah Sehun ikut menggerakkan pinggulnya. Jemarinya semakin meremas rambut oppanya itu. " Oppa.. Ahh.. Lepas celana Hunnie.. "

Jongin melepaskan lumatannya, memandang mata Sehun yang sudah dipenuhi nafsu. " Baby bunny sudah tidak tahan, emm? "

Sehun mengangguk.

Jongin mengangkat tubuhnya, menelusurkan jemarinya dari payudara, turun sampai pinggang ramping Sehun. Jemarinya mengait karet celana dalam, menarik turun.

Sehun merapatkan kedua kakinya saat Jongin menarik turun celana dalamnya. Setelah terlepas, ia kembali membuka lebar kedua kakinya, memperlihatkan vaginanya yang basah, tanpa malu didepan Jongin.

Jongin menurunkan kepalanya, menghirup dalam dalam wangi yang menguar dari tubuh Sehun. Wajahnya ia sejajarkan dengan vagina Sehun. " Cantik. " Pujinya sebelum memberikan jilatan panjang.

" Nyahhh... Oppaahh.. " Desah Sehun. Lidah Jongin memainkan klitorisnya, sesekali Jongin meniup lubang vaginanya, membuatnya bergetar nikmat. " Tidak, oppa.. Ahhh.. Kalau oppa terus melakukan itu, Hun.. Hunnie akan klimaks. "

Tanpa rasa jijik Jongin menghirup cairan yang keluar dari vagina Sehun. Lidahnya ia keluar masukkan dilubang vagina Sehun, ujung hidungnya menggelitik klitoris.

" Op... Oppaahh... Hunnie mau... Nyaahhhh... " Sehun meremas rambut Jongin saat mencapai klimaks. " Sud... Sudah oppa... Hunnie lelah. "

Jongin menaikkan tubuhnya lalu mengecup kening Sehun. " Tidak biasanya, Hunnie klimaks dengan cepat dan banyak seperti ini, apa karena memakai lingerie mama, Hunnie jadi terangsang, eum? Nakal, eoohh. " Godanya.

" Oppaa.. " Rengek Sehun.

" Love you, Hunnie. " Jongin mencium bibir Sehun dengan lembut. Tangannya menyentuh nipple Sehun, memutar mutar.

Jongin menurunkan ciumannya ke pipi Sehun, turun ke dagu lalu ke leher, dan semakin turun. Jongin mendongak menatap Sehun saat bibirnya berada didepan payudara besar adiknya. Tatapannya tidak pernah lepas memperhatikan perubahan ekspresi wajah Sehun saat ia mulai mengeluarkan lidah lalu memainkan nipple cantik Sehun.

" Bunny, apa terasa enak saat oppa memanjakan nipplemu? " Jongin kembali menghisap, tangannya meremas kedua payudara Sehun membuat payudara Sehun tambah mengencang.

" Nyahh... Eemm, terasa enak, oppa. Lebih keras... Aahhh... Jangan lepaskan... " Desah Sehun.

Tanpa diminta pun Jongin pasti tidak akan melepaskan, malah ia tambah menghisap nipple Sehun sampai memerah, dan salivanya membasahi payudara Sehun membuatnya tambah terangsang. Pinggulnya ia gerakkan, membuat kejantanannya menggesek vagina Sehun.

Sehun memejamkan mata dan meremas erat rambut Jongin. " Aaahhnnn.. Oohh oppa... Vagina Hunnie juga terasa enak. "

" Bunny nakal, ne. " Goda Jongin. Ia menggenggam kejantanannya, dan mulai menggesekkan kepala kejantanannya dilubang vagina Sehun belum ada niat untuk memasukkannya. Jongin memutar mutar kepala kejantanannya, membasahi vagina Sehun dengan precum.

" Eennnhh... Oppa jangan menggodaku.. Aahhh. "

Tanpa aba aba Jongin memasukkan kejantanannya, memenuhi vagina Sehun. Sehun menggigit bahu Jongin, melampiaskan rasa nikmat yang memenuhinya.

Jongin berdiam diri, menunggu Sehun menyesuaikan diri. Walaupun mereka cukup sering bercinta tapi entah kenapa vagina Sehun selalu saja ketat seperti perawan. Jongin menunggu aba aba dari Sehun sebelum mulai bergerak.

" Emm, kejantanan oppa benar benar keras, bukan? " Jongin masih saja sempat menggoda adiknya.

" Aahhh.. Yeah, oppa. " Sehun menggerakkan pinggulnya, memberi tanda agar Jongin mulai bergerak.

Jongin mengeluarkan kejantanannya, menyisakan sedikit kejantanannya lalu menghunjam dengan cepat, membuat tubuh Sehun tersentak, payudaranya menghantam sisi wajah Jongin. Sambil terus menghunjam, Jongin menghisap nipple merah Sehun, kedua tangannya yang bebas meremas kedua pantat Sehun.

Sehun melingkarkan lengannya di leher Jongin. Ia hampir tidak sanggup, titik nikmat ditubuhnya mendapat serangan bertubi tubi dari Jongin. " Ooppaahh.. Eeennnhh.. "

" Kenapa nipplemu sangat imut, Bunny? Oppa menyukainya. " Ucap Jongin sebelum kembali menghisapnya.

" Oppa... Aahhh... Hunn... I' m gonna come soon... " Rengek Sehun. Ia membusungkan dadanya memudahkan Jongin memuja payudaranya.

Jongin terus menghujam lubang vagina Sehun dengan keras, membuat ranjang berdecit. Tiba tiba ia mengangkat tubuh telanjang Sehun agar duduk dipangkuannya. Dengan posisi baru ini, membuat kejantanan Jongin semakin dalam menghujam lubang vagina Sehun.

" Oohhh... " Desah Sehun.

" Sekarang bunny bergerak sendiri, ne. "

Sehun meletakkan tangannya di kedua bahu Jongin, dan mulai mengangkat pinggulnya dan menurunkan dengan perlahan.

" ooppaahh... " Lirihnya saat Jongin menggerakkan pinggulnya berlawanan arah dengannya.

Jongin menyeringai, dan terus menghunjamkan kejantanannya. Kaki Sehun melingkari pinggulnya, membuatnya masuk semakin dalam. Sehun menjatuhkan kepalanya dibahu Jongin, terengah engah.

" Oppa... More.. Euh, pleasee... " Sehun mencengkeram leher Jongin.

Jongin mengecup, menghisap kulit leher Sehun, menyisakan tanda kemerahan. Satu tangannya masuk diantara tubuhnya dan tubuh Sehun, ia lalu menyentuh klitoris Sehun. Sehun tersentak terkejut tapi tidak mengurangi kecepatan pinggulnya naik turun. Dinding vaginanya mengencang, meremas kejantanan Jongin, mendorong agar masuk lebih dalam menghunjam titik manisnya.

" Oooohhh... Oppa.. Hun... Aaahhhhh... " Sehun klimaks,

Jongin meremas kedua pantat Sehun, merasakan cairan Sehun membasahi kejantanannya. Ia semakin cepat menghunjam, sambil mencium bibir Sehun dengan liar. Lidahnya melilit lidah Sehun, membuat saliva mengalir dari masing masing bibir mereka.

" Hun... " Jongin klimaks, menyemburkan spermanya di vagina Sehun.

Sehun memeluk erat Jongin saat ia klimaks untuk kesekian kalinya. Napas mereka beradu.

Jongin mengecup lembut bibir Sehun. " Maaf, kalau oppa kasar, sayang. "

Sehun menggeleng, lalu membalas ciuman Jongin sebelum berkata. " Tidak, oppa tidak pernah kasar. "

Jongin tersenyum, ia mengangkat pinggul Sehun untuk mengeluarkan kejantanannya, tapi Sehun kembali menurunkan pinggulnya dan memasukkan kejantanan Jongin kembali ke dalam kehangatan vaginanya.

Jongin mengernyit, memandang adik sekaligus kekasihnya itu. " Hei, kenapa dimasukkan kembali? Hunnie jangan menggoda oppa, ne. "

" Biarkan seperti ini dulu, oppa. Hunnie suka merasakan oppa menyatu dengan Hunnie. " Ucapnya polos.

" Eughh, kau membuat oppa ingin minta ronde kedu... "

Jongin tersentak. Sehun kembali menggerakkan pinggulnya naik turun, membuat kejantanan Jongin kembali mengeras.

Jongin mendorong tubuh Sehun ke atas ranjang, lalu menghunjam keras. " Jangan salahkan oppa, ya. "

" Aahhhh... "

.

) 0 ( KAIHUN ) 0 (

.

Mereka berbaring kelelahan. Sehun bersandar di dada Jongin, dan tangannya ia telusurkan di abs Jongin.

" Oppa, " panggil Sehun. Ia mendongakkan wajahnya.

" Eemm. "

" Ayo kita ke Jepang. "

" Huh? " Jongin mengernyitkan wajahnya bingung.

" Eemm, kita ke jepang, tepatnya ke Hiroshima. Oppa mau kan? Ayolahhh.. Hunnie bosan. " rengek Sehun.

" Memangnya sekolah Hunnie sedang libur? Jadi mengajak Oppa pergi ke Jepang? "

" Tidak libur sih, tapi besok ada festival bunga di kota Sera, Hiroshima, oppa. " Ucap Sehun. " Oppa, tau kan Hunnie suka dengan bunga. "

Jongin mengangguk, " Iya, Oppa tau Hunnie suka bunga. Kalau oppa mengajak Hunnie ke sana, memangnya oppa untung apa? Yang suka bunga kan Hunnie, bukan oppa. "

Sehun mempoutkan bibir merahnya. " Iiisshh, oppa gak sayang Hunnie. "

Jongin tertawa, menundukkan kepalanya untuk mengecup bibir Sehun. " Oppa sayang kok sama Hunnie bunny sweety. " ia mengecup seluruh wajah Sehun. " Iya, besok kita pergi tapi kita bilang dulu ke mama sama papa, ya. "

Sehun terkikik. " Hihihi, Hunnie sudah bilang sama mama, dan tentu aja mama kasih ijin. Yeayyyy, besok kita pergi. Asikk, selama satu bulan kita bakalan selalu berdua oppa. "

" Huh? " Jongin kembali mengernyit bingung. Ia gagal paham dengan ucapan adiknya. Satu bulan? Apa ia tidak salah dengar. " Satu bulan? "

" Eem, satu bulan. Festivalnya kan berlangsung selama satu bulan, oppa. Jadi, kita tinggal disana juga satu bulan. " Sehun benar benar bersemangat.

" Err, dan mama mengijinkan Hunnie libur selama sebulan? Trus bagaimana dengan pekerjaan oppa? Papa pasti bakalan marah karena oppa absen selama satu bulan. " Ucap Jongin. " Oppa sih tidak masalah menemani Hunnie disana selama sebulan tapi yah, Hunnie tau sendiri bagaimana papa. "

Sehun menepuk dadanya bangga. " Hohoho, papa mengijinkan oppa buat menemani Hunnie selama sebulan disana. "

" Benarkah? " Tanya Jongin tidak percaya.

" Tentu saja. Papa gak bakalan nolak permintaan anak kesayangannya dong. " Bangga Sehun. " Bahkan tiket pesawat kita sudah siap. "

Jongin menepuk dahinya. Orang tua mereka terlalu memanjakan adiknya ini. " ya sudah, kalau begitu sekarang kita tidur, jadi besok kita tidak terlambat. "

Sehun menganggukkan kepalanya sebelum mengecup bibir Jongin, lalu menyandarkan kembali kepalanya di dada Jongin. " Aku mencintaimu, oppa. Selamat tidur, mimpikan Hunnie ya. "

Jongin mengecup dahi Sehun lembut. " Ne, oppa juga mencintai Hunnie. "

Sehun tersenyum dalam tidurnya, membayangkan sebentar lagi ia akan pergi ke tempat yang ia sukai bersama orang yang ia cintai.

.

.

.

.

.

.

END.

Yeaayyy, selesai. Errr.. Bagaimana? Maaf kalau FF nya gak sesuai ama ekspetasi kamu ya.

Ini kagak aku edit jadi maaf kalau ada typo.

Biasakan review ya setelah baca. Makasih.

Salam damai Kaihun Shipper.

# Jongodult