They are Foreign swagger. 3 siswa salah satu sekolah berasrama yang terkenal dengan multilingual-nya. They are Foreign swagger. 3 pangeran berkuda yang mencari their lost princess. They are Foreign swagger. 3 pemuda konyol yang akhirnya sadar bahwa butuh berjuta cara untuk mendapatkan pujaan hati mereka. But they are Foreign swagger. Mereka selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Foreign Swagger

JaehyunxTaeyong (a.k.a Jaeyong)

JohnnyxTen (a.k.a Johnten)

MarkxDonghyuck (a.k.a Markhyuk)

BL(Boys Love)

Humor, Romance, gaje

NCT

Keadaan lorong lantai satu di asrama SM High School itu ricuh meskipun waktu baru menunjukkan pukul 7.30 pagi. Bagaimana tidak ricuh jika hari itu adalah hari perpindahan seluruh siswa ke kamar baru mereka. Yap, hari ini adalah hari dimana tahun ajaran baru dimulai. Itu artinya, seluruh siswa penghuni sekolah berasrama pria ini harus pindah ke kamar yang baru dan teman kamar yang baru pula.

"Oh tidak, aku tak bisa pisah dengan my baby Hansol!" Yuta, salah satu siswa berkewarganeraan Jepang itu berteriak histeris di tengah-tengah lorong yang dipenuhi kamar-kamar kosong. Teman-temannya yang ada di sekeliling siswa Jepang itu perlahan mulai menjauh. Sumpah, bukan temen gue!

"Yuta-kun, kamar kita kan sebelahan. Kau tenang saja." Siswa jangkung dengan mata bulat seperti tokoh kartun Bambi itu mencoba menenangkan Yuta. Siswa yang namanya disebut oleh Yuta.

"Tapi Sol, aku tak bisa tidur jika tak memelukmu! Kau tahu itu,"

Jika seorang Nakamoto Yuta sudah mengeluarkan aegyo-nya, maka sahabat-sahabatnya akan bersamaan membuat emo *vomitting*

"Sssst, berisik. Masih pagi tau. Sudahlah ayo kita cari kamar kita. Masih untung kamar kita deketan. Kan berabe nanti, siapa yang bisa dicontekin Matematikanya coba kalo gak Hansol?" akhirnya namja berambut belah tengah yang memiliki postur tak kalah tinggi dengan Hansol ikut angkat bicara.

"Jae, Mark, kalian langsung ke kamar kalian?" Seo Youngho atau Johnny Seo melirik dua maknae di gengnya. Dua sahabat dongsaeng yang satu tingkat di bawahnya.

"Aku dan Jae juga tidak sekamar, hyung." Mark Lee, siswa yang tahun kemarin mengejutkan senior-seniornya dengan kemampuan rap-nya, selalu bertingkah cool dengan hat-trick miliknya, sekarang ia mem-poutkan bibirnya di depan hyungnya.

"Tak usah mencoba menyaingi Jaehyun gitu. Dimana-mana Jaehyun tetap dongsaengku yang paling imut, bukan kau, Mark."

Jujur, jika Yuta tak berada di dekat Hansol, Mark sudah siap untuk melempar koper putih miliknya kearah siswa Jepang itu.

"Yasudah ya, hyungdeul, aku dan Mark duluan. Aku tak sabar untuk melihat siapa teman sekamar baruku nanti. Walau tak mungkin aku sekamar dengan Yongie hyung." Jaehyun tiba-tiba menjadi followers Mark dengan mem-poutkan bibirnya juga.

"Ewh.." Mark mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Jaehyun.

"Jae, kalau Taeyong sekamar denganku, aku akan membocorkan semua rahasiamu."

"Hyung!"

Johnny tersenyum evil sebelum degan gaya sok cool-nya melambaikan tangan sembari menggeret kopernya untuk menuju area tingkat tiga. Sementara Yuta dan Hansol langsung mengekor di belakangnya.

"Jae hyung, come on!" Mark yang juga tak sabar untuk melihat siapa teman sekamarnya nanti menarik-narik tangan Jaehyun. Ia harap teman sekamarnya nanti sepintar Jaehyun sehingga ia tak kesusahan saat akan ulangan nantinya.

"Akan kubalas jika aku sekamar dengan Ten."

Mark hanya mengangkat bahunya sebelum menarik tangan Jaehyun untuk pergi kea rah yang berlawanan dari ketiga tetua gengnya pergi. Ke area tingkat dua.

Sebetulnya Mark seharusnya berada di area tingkat satu. Tapi karena namja itu masuk lebih cepat yaitu setahun yang lalu, ia berada di tingkat yang sama dengan Jaehyun.

.

.

.

"Yongie hyung~ ayolah.. Temani aku ke kamar baruku. Ya ya ya?"

Di sisi lain asrama ada empat siswa yang sedari tadi tak beranjak dari tempatnya.

"Ten, ada Doyoung kan?" Taeyong, siswa tingkat tiga yang memiliki wajah sempurna ditambah dengan rambut putih keunguan miliknya itu sedang berusaha melepaskan cengkraman Ten dari pergelangan tangannya.

"Tapi Doyoung akan sibuk dengan Taeil hyung! Lihat, hyung! Taeil hyung saja mau mengantar Doyoung!"

"Karena ia namjachingu-ku, bodoh." Doyoung, siswa yang sedari tadi asik memeluk lengan siswa satunya lagi yang sedari tadi hanya diam saja malah menambah parah situasi. "Kau dan Taeyong hyung kan sama-sama jomblo. Jadi Taeyong hyung tak harus mengantarmu."

Taeil, siswa tingkat tiga yang sedari tadi ditempeli Doyoung menghela nafasnya saat kekasihnya dihujani tatapan membunuh oleh dua jomblo-ers di depannya.

"Sudah-sudah, Yongie kita antar mereka ya? Nanti kita ke kamar bersama. Kamar kita kan bersebelahan."

Jika sahabatnya yang sudah menjadi temannya sejak tingkat satu yang berbicara, Taeyong bisa apa?

"Baiklah.."

"Yeay! Yongie hyung the best! Taeil hyung juga! Kim Doyoung jelek, wle!"

"Ya! Chittaphon!"

Saat namja kelebihan kalsium itu hendak mengejar namja kekurang kalsium *plak* yang merupakan teman sebangkunya tahun lalu itu, kekasihnya menahan tangannya sehingga ia tak bisa mengejarnya. Sementara namja yang harusnya ia kejar sudah menarik tangan Taeyong untuk berjalan ke area tingkat dua.

"Salahmu duluan menyebutnya jomblo." Taeil bersuara. Doyoung manyun.

"Itu kan kenyataan. Kalau yang bocah itu katakan kan kebohongan publik."

Taeil hanya tersenyum. Kim Doyoung dan Chittaphon Leechayapornkul memang sudah official menjadi couple Tom&Jerry di kelompok kecilnya. Biasanya, ia dan Taeyong cukup tertawa atas hiburan gratis yang mereka pertontonkan. Tapi tak jarang Taeil dan Taeyong harus memisahkan keduanya.

"Yaudah, yuk. Taeyong dan Ten sudah tidak kelihatan." Taeil menarik tangan Doyoung untuk segera menyusul kedua sahabatnya yang lain. Yang diikuti Doyoung walau dengan bibir yang tambah maju.

.

.

.

Jaehyun ternyata tiba di kamarnya sebelum teman sekamarnya datang. Padahal ia sengaja menetap di kamar Mark sesaat untuk mengecek keadaan kamar si maknae yang tepat berada di seberang kamarnya.

Jaehyun segera menaruh kopernya di sudut ruangan dan membukanya. Ia tipe namja yang tak suka menunda-nuda pekerjaan. Jika bisa ia lakukan sekarang, kenapa tidak?

Namja yang berulang tahun pada hari Valentine itu mulai memasuk-masukkan baju-bajunya ke dalam lemari. Memastikan ia menyisakan ruang untuk baju-baju teman sekamarnya nanti. Tapi belum selesai Jaehyun menata bajunya, suara ketukan di pintu menghentikan kegiatannya.

"Iya, sebentar."

Jaehyun segera berjalan menuju pintu kamarnya dan membuka pintu yang sengaja tak ia kunci agar teman kamarnya bisa langsung masuk.

"Jaehyun!"

Baru sedetik pintu itu dibuka, Jaehyun sudah diserbu oleh lelaki mungil yang tiba-tiba memeluknya hingga Jaehyun hampir tersungkur ke belakang. Bola mata Jaehyun membulat sempurna. Tapi bukan sosok yang tiba-tiba memeluknya yang membuatnya terkejut. Melainkan sosok lain yang tengah berdiri di depan pintu kamarnya. Sosok yang tersenyum tipis dan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat pertunjukan di depannya.

"Ya, Ten! Jangan agresif gitu dong mentang-mentang jomblo!"

Beruntung bagi Jaehyun pelukan itu tak bertahan lama saat ucapan seseorang membuat sosok itu, yang tak lain adalah Ten, melepaskan pelukannya. Namun Taeil buru-buru menyelamatkan Doyoung, si pelaku dengan mendorong kekasih jangkungnya itu untuk segera masuk ke kamar di seberangnya.

Tunggu, Mark sekamar dengan si cerewet Doyoung? Sukurin, Mark. Itu karmanya karena sudah mendoakan Johnny sekamar dengan Taeyong hyung.

Tapi tampaknya si maknae tak ambil pusing. Karena nyatanya si maknae malah menatapnya dengan tatapan aneh. Terlebih dua alisnya yang bergerak naik-turun menggelikan. Meliriknya, Ten, dan sosok lain yang masih berdiri di depan kamarnya bergantian.

"Syukurlah kau sekamar dengan Jaehyun, Ten. Setidaknya ia tak akan membiarkanmu membakar satu lorong asrama ini sewaktu-waktu."

"Hyung!"

Jika Jaehyun bisa meleleh, Jaehyun pasti sudah mencair dan membuat becekan di sepanjang lorong kamarnya ketika mendengan tawa sosok di depannya.

Lee Taeyong, kakak tingkatnya yang memiliki wajah menggoda. Imut sekaligus seksi. Membuatnya jatuh hati saat ia pertama kali dikenalkan oleh Johnny dengan namja itu. Sebelumnya, Jaehyun tak pernah percaya jatuh cinta pada pandangan pertama. Tapi dengan sosok di depannya, ia yakin seratus persen kalau malaikat bisa jatuh dari surga.

"Iya, hyung. Hyung mau mampir dulu?"

"Tidak usah. Aku akan mampir jika sudah membereskan barang-barangku. Jae, tolong jaga Ten ya!" Taeyong menepuk bahu Jaehyun.

Mungkin ini bukan pertama kalinya ia bersentuhan dengan Taeyong. Tapi tetap saja, tiap tangan itu menyentuh kulitnya, ada aliran listrik yang mengalir ke seluruh tubuhnya.

"Sudah ya Ten. Aku harus menarik Taeil sebelum anak itu membantu kekasihnya untuk membereskan barang-barangnya yang banyak itu. Anyeong, Jae!"

Jaehyun tak melepaskan pandangannya dari punggung Taeyong yang mulai menghilang di balik pintu kamar seberangnya. Bahkan ia menunggu Taeyong untuk keluar lagi dari kamar itu dengan menarik Taeil keluar dari kamar itu. Meski teriakan nyaring Doyoung menggelegar di sepanjang lorong, tapi Jaehyun hanya terfokus pada senyuman yang Taeyong sempat berikan padanya. Iya, padanya!

"Jae? Kita tidak masuk? Kenapa masih disini saja?"

Akhirnya, setelah beberapa menit moment bodoh yang Jaehyun lakukan dengan berdiri seperti orang linglung di depan kamarnya, siswa Thailand itu menyadarkannya.

"Ah, iya iya. Maaf-maaf. Ayo, masuk Ten."

Jaehyun mendorong tubuh Ten untuk masuk sebelum menutup pintu kamarnya.

.

.

.

Asdfghjkl room

Johnny : Jung Jaehyun~

Johnny : Jung~

Johnny : Jaehyun~

Johnny : Jae~

Johnny : Woojaee~

Johnny : Whitie~

Yuta : Berisik! Kau menggangguku untuk membereskan barang-barangku, bodoh!

Mark : Yg ^ sirik

Yuta : Bocah diem ae

Jaehyun : Johnny hyung! Kau pasti terkejut mendengar berita dariku!

Mark : Surprise!

Johnny : I have surprise for you too, uri Jae-aegi~"

Hansol : Geli, John sumpah.

Jaehyun : Aku sekamar dengan Ten

Johnny : Aku sekamar dengan Taeyong

Johnny : WHAT?

Jaehyun : NO!

Mark : Kubilang apa, jodoh kalian pasti tertukar.

Yuta : Wiiih, hiburan gratis nih. Lumayan soalnya temen sekamar garing

Jaehyun : Hyung kau pasti bohong!

Johnny : Mana mungkin Ten-ku mau sekamar denganmu, casper?!

Hansol : Tolong hapus –ku dari kata Ten. Ia belum menjadi milikmu.

Johnny : Bodo amat.

Mark : Hyung, masa tadi si Jae hyung meluk-meluk Ten hyung di depan kamar coba

Johnny : WHAT?

Yuta : Buset, si bocah kompor

Jaehyun : Dia juga yang meluk duluan -_-

Johnny : TERUS KENAPA DIBIARIN AJA?!

Jaehyun : TERUS HARUS DIDORONG GITU SAMPE NYUSRUK?!

Johnny : Ya jangan sih. Awas aja sampe lecet

Hansol : Barang kali ah lecet

Jaehyun : Taeyong hyungnya juga jangan diapa-apain -_-

Mark : Yah hyung, kaya lupa aja apa kata Yunhyeong hyung waktu itu pas sekamar sama dia

Mark : Johnny hyung kan pervert. Apa aja dipegang

Yuta : Bocaaaah! Jangan deket-deket sama Johnny lagi!

Hansol : John! Parah ah adek kesayangan dinodai gitu

Johnny : Apasih -_-

Jaehyun : Kalo Taeyong hyung disentuh Jae bales dua kali lipat ke Ten

Johnny : Terus gak boleh megang Taeyong gitu selama setahun

Johnny : We're classmate, dude -_-

Jaehyun : Touch him, I touch yours.

Mark : Widiiihh

Yuta : Serem gila kalo tiang listrik berantem ya

Mark : Nyadar dong pacarnya hyung apa? Galah?

Hansol : -_-

Yuta : Udah ah. Gak selese-selese nih ngerapihin barangnya

Yuta : Spam banget

Johnny : I'm done dong. Orang ada Taeyong yang bantuin

Hansol : John, kompor banget sih.

Mark : Biarin hyung. Dibales biar tau rasa.

Jaehyun : Ini malah si Ten yang nyuruh daku beresin bajunya dia -_-

Mark : Ohiya lupa. Yang satu kan bocah ya

Yuta : Mirror please

Johnny : GOODJOB BABY TEN!

Hansol : Kayanya emang jodoh deh si Johnny sama Ten

Hansol : Sama-sama hobi ngerepotin orang

Yuta : Babe, kalo kamu ngomong gitu orangnya terbang nanti

Johnny : I WILL FLY INTO YOUR ARMS~

Jaehyun : BERISIK!

Mark : Wkwkwkwk XD

.

.

.

Taeyong yang baru selesai membereskan barang-barang Johnny demi membantu teman sekelasnya sejak kelas dua (dan untuk tahun akhirnya nanti) mengambil ponselnya untuk mengirimi sahabat-sahabatnya pesan. Memastikan ketiganya tak kesusahan menyusun barang-barangnya. Terlebih Ten dan Doyoung. Karena kamar mereka yang jauh. Kalau Taeil, sahabatnya itu ada di kamar seberangnya jadi jika si matt-hyung itu membutuhkan bantuannya pasti sudah mengetuk pintu kamarnya dari tadi.

Taeyong sesekali tersenyum membaca pertengkaran yang Ten dan Doyoung buat di group chatnya. Sementara Taeil berkali-kali mencoba menyudahinya dengan mengganti pembicaraan. Percuma sih. Bagi mereka, sehari tanpa pertengkaran Ten dan Doyoung hampa rasanya.

"Yong, kenapa senyum-senyum gitu?" Johnny yang baru keluar dari kamar mandi langsung duduk di samping Taeyong, di sisi tempat tidur Taeyong.

"Biasa, Ten dan Doyoung berbuat ulah lagi." Taeyong tersenyum tipis sembari membalas chat kedua dongsaengnya itu. Tak sadar Johnny juga ikut tersenyum sembari mencuri-curi pandang ke ponsel Taeyong.

"Ten sekamar dengan Jaehyun kan?" Johnny bertanya. Mencoba memastikan. Ia masih tak mau mempercayai apa yang diinfokan Jaehyun padanya. Mungkin begitu juga dengan Jaehyun. Kemungkinan besar namja yang pigmen putihnya berlebih itu juga tengah meneror Ten-nya dengan berbagai pertanyaan mengenai kebenaran Taeyong sekamar dengannya.

"Iya. Kuharap Jaehyun kuat menangani Ten. Anak itu kan rewel."

Aku kuat, kok Tae. Serewel-rewelnya Ten, Johnny Seo pasti bisa mengatasinya.

"Tapi Ten manis, Yong."

Taeyong tersenyum sebelum mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Iya, Johnny Seo, aku tahu. Sudah ribuan kali kau mengatakannya."

Bukan rahasia bagi Taeyong untuk mengetahui ketertarikan Johnny pada maknae di gengnya itu. Selain karena tahun lalu yang ia habiskan sekelas bersama Johnny, namja di sampingnya ini adalah tipe namja yang frontal. Ia bahkan sering menggoda Ten di depan namja itu. Membuat Ten semerah udang rebus dan dijadikan bahan ejekan Doyoung setelahnya.

Lalu kenapa Johnny dan Ten tak segera pacaran? Hanya satu alasannya, Ten itu polos. Sepolos pantat bayi. Ia belum pernah pacaran sama sekali. Ia juga dilarang berpacaran oleh adiknya di Thailand. Lebih tepatnya karena janji konyol yang Ten buat dengan adiknya. Karena kalah taruhan, ia harus menunggu adiknya itu mendapat pacar sebelum ia bisa pacaran.

Masalahnya, adiknya sama-sama jomblo dengannya. Dan yang paling ngenes siapa? Ya Johnny Seo!

Hari itu dihabiskan Johnny untuk curhat mati-matian tentang Ten. Biasanya Johnny hanya akan curhat tentang Ten melalui chat dengan Taeyong. Tapi kalau kau punya orangnya langsung di depanmu? Tentu kau memilih curhat sepuas-puasnya. Beruntung Taeyong adalah tipe pendengar yang baik.

.

.

.

Mark bosan. Dari tadi ia hanya bermain-main dengan game di ponselnya, berguling-guling di kasurnya (dan beberapa kali terjatuh karena terlalu jauh berguling), dan memejamkan matanya tapi tak tertidur.

Doyoung, teman sekamarnya itu dengan seenaknya meninggalkannya setelah beberes kamar. Katanya sih makan di luar bersama Taeil. Huh, enak yah kalau punya pacar.

Dan dari tadi Mark sudah membuat spam di grup chatnya. Tapi tak ada satu pun hyung-deul yang membalas chatnya.

Pasti Yuta hyung dan Hansol hyung juga pergi makan di luar. Atau menghabiskan waktu di kamar Hansol hyung karena Taeil hyung pergi. Johnny hyung? Pasti sibuk curhat ke Taeyong hyung. Kasian Taeyong hyung harus sekamar dengan si tukang curhat Johnny. Jaehyun hyung?

Mark sempat berpikir untuk mengunjungi kamar Jaehyun, tapi tak jadi. Bukannya mager, kamarnya dan Jaehyun Cuma beberapa langkah kok. Ia Cuma malas saja, nanti kalo Ten tiba-tiba rewel terus Mark pengen nimpuk tuh bocah, berabe nanti sama Johnny.

Maka Mark memutuskan untuk berbaring disana saja seperti mayat hidup.

Tok tok tok

Suara ketukan di pintu itu membuat Mark melompat karena terkejut. Bocah 17 tahun itu mengumpat dalam bahasa inggris. Padahal ia baru saja bermeditasi dan matanya sudah berat bersiap untuk tidur. Kenapa selalu ada saja yang mengganggu sih?

Mark berjalan dengan malas ke arah pintu. Mark sudah menyiapkan sumpah serapah untuk dikeluarkan karena ia yakin itu pasti hyung-deulnya.

"Apasih hyu-"

Sayangnya Mark tak bisa mengeluarkan sumpah serapah itu karena yang di depannya adalah orang asing yang tak pernah Mark lihat sebelumnya.

"Anyeonghaseyo,"

TBC

Anyeong~ new ff from meee~ entah kenapa lagi demen aja sama fanfic yang bertemakan sekolah asrama gini. Makanya jangan salah kalo dari kemarin fanfic saya tentang sekolah asrama mulu, hehe. Btw, dua anggota Foreign swagger ini bias saya (Mark and Jae) dan Johnny itu bias wrecker saya. Makanya ketika tadi pagi dapet ide buat bikin ff tentang mereka (Plus Yunsol) jadi satu geng, BOOM! Jadilah ff gaje gajelas ini, hehe. Btw saya juga bingung awalnya dengan couple TaeilxDoyoung. Bingung siapa yang seme siapa yang uke?-_- ada yang mau kasih saran? Hehe, kayanya Taeil ya? Lebih karisma gitu sih dia. Udah ah bacotnya. Thank you for reading~ Kecup basah dari my baby Yongie~ :*