Chapter 1

Aku mati, begitulah kesimpulan yang terjadi! Jika kalian tanya mengapa aku bisa mati? Jawabannya aku diseret ke tempat hitam yang tidak ada apapun dengan seorang wanita yang mengaku Dewi Ruang dan Waktu dihadapanku ini

"Oi manusia, berani sekali kau menghiraukanku!"Dewi berambut pirang dengan pakaian yang cukup terbuka bernama Astena

"Aku tidak ingin mendengar itu dari orang yang telah menyeretku kesini! Kutebak aku pasti akan jadi pahlawan bukan!"Seringaiku yang begitu naik membuat dewi itu memalingkan muka dengan wajah ingin tertawa

"Sebenarnya memang begitu, tapi aku salah! Aku malah menarik Hikikomori, NEET dan Otaku yang tidak lebih baik dari sampah!"Jawaban yang membuatku melongo membuatku terdiam sesaat

"KALAU BEGITU KEMBALIKAN AKU KETEMPAT ASALKU!"Aku berteriak penuh dengan kekesalan pada Wanita ini

"Tidak mau, aku harus menggunakan kekuatan penuhku jika harus mengembalikanmu! Jadi enyahlah!"Seketika lubang putih muncul dibawahku yang membuatku langsung terjatuh

"SIALAANNNNN KAU JALANNNNGGGGGGG!"

Hutan Belantara

Bruk

Aku terjatuh di lumpur yang membuat semua pakaianku kotor semua, untuk seorang pria berumur 37 tahun, ini merupakan hal yang keterlaluan tapi yah sepertinya aku tidak punya pilihan selain hidup disini, tapi rasanya aku melupakan sesuatu

"AKU BUKAN OTAKUUU!"Aku berteriak dengan kesal ke langit yang mungkin saja si Astena itu ada diatas

Aku berjalan menuju sungai, karena dimana ada lumpur pasti ada air yang mengalir. Mengeringkan bajuku memang bukan masalah, tapi yang menjadi masalah aku kedinginan disini, aku melihat kearah air yang tenang lebih tepatnya genangan air dan terkejut

"Rupanya Dewi itu baik juga!"Melihat tampangku yang kembali menjadi 17 tahun, tentu saja membuatku senang karena aku sangat menyukai tampang mudaku

"KYAAHHHH"Mendengar suara jeritan yah mau tidak mau aku harus menoleh dan memeriksanya, mungkin saja akan ada manfaatnya untukku

Sampai di TKP aku hanya bisa diam, karena apa yang bisa dilakukan remaja melawan bandit tanpa senjata, yah memang dulu aku mempelajari Judo dan Kendo tapi itu hanya tahap dasar, yah paling tinggi juga tingkat menengah karena itupula aku pergi karena masih sayang nyawa.

Melihat 200 meter dari tempatku ada tempat aneh, yang hanya tempat itu saja yang gersang namun tempat lainnya masih subur dan sejuk, oh apa mungkin ini plot dimana aku mendapat senjata legendaris, kurasa aku harus segera kesana.

Tempat ini sangat panas, bahkan baru satu langkah saja aku merasa seperti di sauna yang panasnya tingkat tinggi dan benar saja ada pedang perak dan memiliki ruby di gagang pedangnya yang seperti salib, seluruh pedangnya berwarna perak dan kedua mata pedangnya kecil dan tipis. Bentuknya sangat bagus, ini adalah senjata yang pasti akan membawaku ke kejayaan

Menarik pedang ini begitu mudah adalah arti aku adalah pemilik yang pas untuk pedang ini namun muncul getaran setelah mencabut pedang ini yang membuatku memikirkan satu kemungkinan"Ini benda terkutuk yang digunakan untuk menyegel sesuatu"

"LARRIIIII!"Aku berteriak sekencang mungkin melihat golem raksasa yang muncul dari tempat gersang ini, orang-orang tadi yang melihatku juga segera lari setelah melihat apa yang ada dibelakangku. Tentu saja aku lari, tidak aku melompat ke jurang agar tidak dikejar oleh golem itu, yah untung saja ada pedang ini yang kugunakan sebagai tumpuan

Srashhh

Ehh, aku merasa semakin turun dan melihat pedang ini terlalu tajam, aku segera panic dan melihat sekeliling, melihat adanya gua aku tanpa pikir panjang, segera saja diriku melompat dan membiarkan pedang itu yang menancap tanpa terjatuh lagi karena tidak ada beban yang mendorongnya kebawah

"Fyuhhh hampir saja! Tapi sepertinya aku kelelahan setelah melakukan hal-hal gila seperti tadi! Enaknya tubuh muda!"Aku duduk di pintu gua itu dengan lega sampai aku mendengar sebuah suara dibelakangku yang membuatku terpatah-patah menoleh kebelakang

"GUWAAAAAHHHHHH!"Aku meloncat kaget kearah pedang perak itu melihat wajah biru raksasa yang menutupi seluruh pintu gua, yang untung saja aku belum masuk tapi sekarang aku kembali jatuh kedalam jurang yang sangat gelap, melihat makhluk tadi aku jadi kepikiran sesuatu

"SIALAN KAU DEWI JALANG! AKAN KUBALAS PERBUATANMU INI BERKALI-KALI LIPAT!"Aku berteriak histeris melihat aku jatuh kebawah dengan sangat cepat akibat pedang ini yang terlalu tajam

Desa yang berada dekat jurang

Desa ini cukup damai sampai golem itu dating dan menghancurkan beberapa rumah, yah walau sebenarnya tidak ada korban serta kerugian yang fatal juga

"Hei apa kalian tadi mendengar sesuatu dari arah jurang?"

"Jangan berkata yang tidak-tidak! Mana mungkin ada orang yang mau loncat ke Jurang Neraka yang bahkan mati lebih baik daripada masuk kesana!"

"Ahahaha benar juga, karena disana banyak sekali makhluk monster tingkat bencana yang bisa menghancurkan Negara, merupakan sebuah keajaiban monster-monster itu tidak keluar dari dalam jurang

Dasar Jurang

Aku cukup beruntung yah cukup tapi jika ditambah dengan kesialanku hasilnya pasti minus, karena melihat dasar jurang yang cukup terang, aku bisa yakin jika ada sesuatu yang besar disini, karena saat aku berada diatas aku tidak melihat cahaya apapun, tapi jika aku melihat keatas yang kulihat hanya gelap saja, seperti tempat aku bertemu dewi jalang itu!

"Ahhh aku tidak tahu apa buah-buah ini bisa dimakan? Tapi yah layak dicoba!"Awalnya ragu, namun ternyata semua buah disini cukup enak

Aku mengumpulkan buah-buahan dengan berjalan menuju cahaya yang paling terang, karena mungkin saja akan ada orang walau tidak ada orang setidaknya aku tahu mengapa tempat ini bercahaya, tapi aneh sekali aku tidak melihat makhluk apapun disini, bahkan serangga sekalipun tidak ada disini. Melihat apa yang ada didepan aku segera berlari

Srukk

Aku langsung mengambil jubah yang mengambang tanpa pikir panjang karena rasa dingin yang menusuk ditempat ini. Jubah ini sangat hangan yah tapi desainnya sangat sederhana dengan warna hitam dan lambang salib lima warna putih

"Wah jadi dari sini sumber cahayanya!"Aku melihat cermin kecil yang sangat bersinar, sebaiknya aku tidak mengambilnya dan sebuah buku yang tergeletak di tanah dan sudah sangat using, yah kuambil saja mungkin ada yang bisa kutahu

Krkkgggg

Aku merasa terdorong kebelakang setelah membuka buku ini, walau telah mendapati cobaan yang kudapat hanya buku yang isinya kosong betapa sialnya diriku

"Waktunya menguji sesuatu!"Aku menggemgam batu dan melemparnya keatas

Thurk

Jangan bilang diatasku ada makhluk berbahaya yang bisa menutupi seluruh jurang, aku berkeringat dingin membayangkan makhluk seperti apa itu

"Mungkin lebih baik kubuat sinyal dan menunggu orang datang!"Disekitar tempat ini ternyata banyak material yang memantulkan cahaya, jadi kukumpulkan dan semoga saja ada yang melihatnya

Tiga bukan berlalu

Sudah tiga bulan aku menunggu disini. Namun tidak pernah ada bantuan yang datang, aku menghabiskan waktuku dengan 8 jam tidur, 8 jam berpikir dan 8 jam berolahraga, mengapa aku melakukan olahraga jawabannya sederhana? Aku sakit jika terus berpikir, walaupun disebut olahraga aku hanya mengayunkan pedangku tanpa henti, hanya itu saja. Tapi sepertinya tidak ada pilihan lain, aku harus keluar dengan kemampuanku sendiri dan untuk itu aku harus mengambil cermin ini sebagai penerangan

Aku mengambilnya dan segera berjalan menuju jalan yang ada disamping dinding, yang terlihat mencurigakan tapi cuman itu satu-satunya jalan. Aku tidak tahu mengapa aku merasa sudah sangat lama berjalan walau aku yakin, baru sebentar saja aku berjalan

Betapa terkejutnya aku melihat makhluk didepanku, tidak walau aku menyebutnya makhluk yang kulihat darinya hanya matanya saja yang bulat kuning dan berdiameter 6 meter

"Ahahaha, betapa sialnya diriku"

"GROOOAAAAA"

Bruuggghhh

Aku menahan serangan telapak tangan atau apa dari serangan makhluk didepanku ini, untung saja aku selalu mengayunkan pedangku sehingga bisa menahan serangan makhluk ini tapi aku tidak bisa terus bertahan

Aku berlari kesamping untuk bisa memanjat dinding dengan cepat dan melompat ketengah lalu menggunakan cermin itu untuk menerangan, melihat makhluk ini yang sangat besar membuatku sangat terkesan karena panjang dari makhluk ini sendiri bisa mencapai 400 Meter dan juga makhluk ini adalah naga. Makhluk yang disimbolkan dengan kehancuran

Aku mendarat dipunggungnya dengan selamat tapi aku tidak tahu apa lagi, karena bagaimanapun juga pedang ini seperti tusuk gigi bagi makhluk sebesar dirinya

"Ahhh aku memang benar-benar sial sekali! Bagaimana aku bisa mengalahkan makhluk ini, tidak lebih tepatnya bagaimana aku bisa melewati makhluk-makhluk yang ada diatas?!"Aku hanya tersenyum getir, karena pasti banyak makhluk yang sekaliber dirinya diatas sana, dan entah kenapa itu menurunkan semangatku. Tapi tunggu, aku baru ingat pedangku ini benda kutukan mungkin saja akan mempan

Sleb

GROAAAAAAA

Jeritan yang sangat keras dan menggema itu membuat senyumku mengembang karena senjata ini ternyata berguna juga. Melihat pedang ini aku sangat senang tapi melihat perubahan pedang ini membuatku heran karena warnanya yang walau lambat berubah menjadi hitam itu cukup menggangguku

Aku berlarian kesepanjang tubuhnya dan menebas sana-sini karena pedang ini sangat tajam, makhluk ini berguncang dengan sangat keras sampai sangat sulit untuk bisa berdiri dengan benar saja, karena itu aku menancapkan pedangku sebagai tumpuan

"Ghehhhh mengganggu sekali!"Segera saja aku mencabut pedangku dan menebaskannya kebawah dengan kuat

Slasshh

Betapa terkejutnya aku melihat seranganku yang sampai bawah yang berarti memotong tubuh naga ini tapi saat itu juga aku sadar jika warna hitam pada pedang ini sedikit memudar yang berarti, warna hitam dari pedang itu adalah sebuah energy yang diserap kedalam pedang sehingga bisa mengeluarkan kekuatannya. Yah saat aku berpikir aku merasa seperti jatuh dan benar saja aku jatuh kebawah bersama dengan naga ini

Melihat bangkai ini membuatku bangga akan seranganku tadi tapi aku langsung menuju daging-daging yang terkoyak dan menusukkan pedangku. Tujuannya tentu saja mengisi bagian hitam pedangku tapi melihat dari akibat daging yang langsung berubah jadi abu, aku berpikir betapa miripnya pedang ini dengan vampire

Desa dekat Jurang

Desa ini mengalami guncangan besar beberapa kali, namun mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

"Apa mungkin makhluk dari Jurang itu akan keluar?!"

"Bodoh! Mana mungkin itu terjadi, makhluk didalamnya juga Cuma mitos!"Penduduk desa ini sangatlah ketakutan dan gemetar karena bila mitos itu benar, desa ini bisa hancur saat itu juga

"Jangan Panik! Ini merupakan tanda bahwa tempat ini sudah tidak aman! Jadi kita harus segera mengungsi ke tempat yang lebih aman!"Orang yang paling bijaksana segera saja menyatukan orang-orang ini yang membuat mereka segera bergegas kerumahnya untuk mengambil barang-barang mereka

Jurang Neraka

Aku berbaring diatas jurang ini dengan tersenyum karena akhirnya bisa naik keatas tapi yah ada hal yang membuatku bingung karena bagian hitam dalam pedang ini setelah memenuhi semua bagian pedang langsung kembali ke warna semula yang entah kenapa aku merasa lebih kuat, apa pedang ini menstransfer kekuatannya setelah semua bagian hitamnya penuh. Begitulah pikirku

Aku segera bangun dan pergi ketempat yang ada air, jika tanya untuk apa, tentu saja untuk mandi karena aku sudah tiga bulan tidak mandi

Tubuhku begitu segar setelah mandi, aku kembali bersiap untuk pergi kembali menuju kota dimana informasi ada dan membalas Dewi Jalang itu!

Rombongan orang-orang yang pergi membuatku tertarik yang segera saja kudatangi

"Hei apa yang terjadi?"Aku segera bertanya tanpa basa-basi

"Apa kau tidak merasakan apa-apa? Dasar manusia malas!"Belum apa-apa wanita ini membalas dengan pedasnya dengan menatap rendah diriku

"Baik-baik, lalu ada apa?"

"Bukannya terjadi gempa disekitar sini! Dan juga gempa yang cukup besar, mereka mengatakan jika sumbernya dari Jurang itu dan berkata jika para monster akan keluar, karena itupula kami mengungsi!"Mendengar jawabannya aku hanya bisa tersenyum getir karena merupakan penyebab gempa tadi

"Bolehkah aku menumpang?!"

"Ya ampun, karena inilah aku benci orang malas!"Wanita ini sama sekali tidak punya belas kasihan dalam kata-katanya

"Jadi boleh tidak?"Aku kembali bertanya

"Boleh, asal kau tidak mengganggu! Namaku Irina, lalu siapa kau?"

"Namaku Kurosaki Dream Naruto"

"Jadi Naruto, lebih baik kau tidak mengganggu kami!"Ia itu seperti titisan iblis, setiap perkataannya sangatlah Kejam

.

.

.

.

TBC