Just love him

cast : park Chanyeol, Byun Baekhyun, others

Disclaimer : Awal cerita mungkin menceritakan Baekhyun yang straight. namun, sesungguhnya cerita ini adalah cerita tentang percintaan sesama jenis.

Happy Reading

_

"oppa!"

Baekhyun memutar tubuhnya saat suara seseorang memanggil namanya. Ah, Park Hana ternyata. kekasih hati.

"Apa yang kau lakukan disini Hana? bukankah sudah ku katakan aku yang akan menjemputmu nanti?"

Baekhyun menghampiri Hana, dan menyentil dahinya kemudian. Membuat Hana meringis dan mencebikan bibirnya lucu. Baekhyun tertawa karenanya.

"Aku hanya tidak sabar untuk bertemu denganmu oppa. Aku tidak lupa hari ini adalah tepat satu minggu dari terakhir kali kita bertemu. Kita bahkan tidak bertukar pesan barang sekalipun."

Baekhyun kembali tertawa melihat raut sebal di wajah ayu kekasihnya. bahkan dia mengusak gemas rambut legam Hana.

"Maafkan aku. Aku harus menyelesaikan tugas kuliahku dengan cepat Hana" Ucapnya sambil tersenyum.

Baekhyun menuntun Hana menuju taman di samping gedung fakultas dan mendudukannya di bangku taman yang tersedia.

"tunggu aku disini sebentar lagi, hmm. Aku masih harus mengikuti jam pelajaran terakhir."

Baekhyun kembali mengusak rambut Hana dan tersenyum manis. Hana hanya mengangguk dan balas tersenyum. Baekhyun pun kembali masuk kedalam gedung fakultas setelah mengecup lembut kening Hana sebelumnya.

Bukankah mereka pasangan yang manis?

Ya, mereka sangat manis. Siapapun yang melihatnya pasti akan berpendapat seperti itu.

Tapi tidak untuk seseorang yang sedari tadi memperhatikan mereka dari lantai tiga gedung universitas. Meskipun datar, tapi raut ketidaksukaan terlihat jelas di wajah tegasnya.

_

Saat ini Bakhyun dan Hana sedang menikmati kebersamaanya di sebuah restaurant. Canda tawa mengiringi setiap obrolan mereka. Bahkan Hana masih mengenakan seragam sekolahnya.

"Oppa, apa kau masih merasa tidak nyaman jika bertemu oppaku di kampus? maafkan dia, wajahnya memang menyebalkan. Aku bahkan tidak tau sejak kapan dia memiliki wajah sedatar itu. Dulu dia adalah sosok yang cerewet dan banyak tertawa. Tapi sekarang, bahkan dia selalu mengabaikanku saat berpapasan dirumah. Tolong abaikan saja dia jika oppa tidak sengaja bertemu dengannya. Hmm?"

Hana bukan tidak menyadari perubahan yang terjadi pada saudara lelakinya. Hana tau jika saudaranya itu tidak menyukai hubungannya dengan Baekhyun. Bahkan tidak hanya sekali dua kali Hana memergoki saudaranya menatap tidak suka saat dia berhadapan dengan Baekhyun. Hana bahkan sudah berusaha bicara dengan saudaranya itu, tapi selalu di abaikan. Hana pun sudah tidak peduli lagi dengan itu.

"Tak apa, mungkin benar jika dia memang tidak menyukaiku. Tapi aku akan berusaha meyakinkannya bahwa aku sangat menyayangi adik manisnya ini."

baekhyun kembali mengusak rambut Hana. Membuat hana mencebikan bibirnya kesal. Baekhyun tersenyum menenangkan Hana.

Pun Hana, begitupun dengan Baekhyun. Baekhyun sangat tau jika saudara lelaki Hana sangat membencinya. Terlihat bagaimana saat pandangan mereka tidak sengaja bersitatap. Baekhyun bahkan tidak berani untuk balas menatap setelahnya. Tatapan itu sangat menusuk Baekhyun.

Jujur Baekhyun takut jika berpapasan dengan saudara lelaki kekasihnya itu. Bahkan pernah dengan jelas Baekhyun mendengar ucapan saudara kekasihnya itu saat mereka berpapasan. Meskipun sangat pelan, tapi suara itu begitu tajam dan menusuk.

"Jauhi Hana atau kau akan tau akibatnya."

Baekhyun membeku di tempat saat mendengarnya. Tapi apa boleh buat, Baekhyun tidak bisa mundur, dia sangat menyayangi Hana.

Ya, harusnya saudara lelaki Hana, Park chanyeol, tau. Seharusnya dia mendukung apa yang Hana inginkan untuk kebahagiaannya. Sebagaimana seorang kakak yang mendukung keputusan adiknya.

_

Jam menunjukan pukul 7 malam saat Baekhyun mengantarkan Hana pulang kerumahnya. Bertepatan dengan itu mereka bepapasan dengan Chanyeol yang akan keluar rumah. Baekhyun sedikit terkejut melihatnya. Diapun segera mengalihkan pandangannya kemanapun asal tidak bertatapan dengan Chanyeol yang terus melihatnya dengan pandangan datar namun menusuk.

"Berhenti melihatnya seperti itu."

Hana menendang pelan ujung sepatu Chanyeol untuk menghentikan tatapan saudaranya itu.

Chanyeol mengalihkan pandangannya kepada Hana.

"Masuklah, gunakan air hangat saat mandi. Udara mulai dingin."

Meski pelan dan terkesan dingin, ucapan Chanyeol membuat Hana tersenyum. Dia tau Chanyeol masihlah kakak yang sangat menyayanginya. Andai Chanyeol juga merestui hubungannya dengan Baekhyun, Hana pasti akan sangat merasa Bahagia. Ya, andai.

Setelah mengucapkan itu, Chanyeol kembali melangkahkan kakinya keluar.

"Hati-hati oppa. Jangan pulang terlalu malam!"

Hana tersenyum senang dan melambai. Dan kembali mengalihkan perhatiaanya kepada Baekhyun yang masih berdiri di sampingnya.

"Oppa terimakasih untuk hari ini."

Baekhyun hanya mengangguk dan tersenyum membalasnya.

"Hmm. Istirahatlah setelah mandi nanti. Gunakan pakaian yang hangat. Aku akan menghubungimu saat tiba di rumah."

Baekhyun mengusap lembut kepala Hana saat mengataknnya.

Hana mengangguk. Dia menjinjitkan kakinya dan mengecup pipi Baekhyun dengan cepat.

"Hati-hati di jalan oppa. Aku mencintaimu."

Setelahnya Hana masuk kedalam rumah. Meninggalkan Baekhyun yang masih tersenyum. Baekhyun memutar tubuh dan mulai melangkah meninggalkan kediaman keluarga park untuk kembali ke rumahnya.

Tanpa menyadari Chanyeol masih di sana. Di dalam mobil. Mengawasi mereka. Mengawasi Baekhyun dengan tatapan datar sampai Baekhyun hilang di pertikungan jalan.

_

Kembali pada keadaan dimana Hana belum mengenal Baekhyun. Hana dan Chanyeol, mereka sangatlah akur.

Meskipun umur mereka terpaut empat tahun, tidak menjadikan batas untuk mereka. Hidup dengan kasih sayang dari sang ibu yang berhati lembut. Dan dari sang ayah yang berwibawa dan tegas.

Keadaan rumah bahkan terasa ramai hanya dengan adanya mereka berdua. Keharmonisan terasa sangat kental di dalamnya. Meskipun ayah dan ibunya seringkali meninggalkan mereka untuk urusan pekerjaan, bukan masalah sama sekali untuk mereka berdua.

Hingga suatu hari, Chanyeol yang meninggalkan tugas kuliahnya meminta Hana yang memang sedang libur sekolah untuk mengantarkan tugas tersebut.

Saat itu memang masih cukup pagi. Bahkan siswa siswi di kampus Chanyeol baru saja berdatangan. Hana melihat Chanyeol yang menunggunya di depan gerbang pintu masuk.

Hana menghampiri Chanyeol dan memberikan tugas yang di pegangnya. Chanyeol mengusak kepala Hana dan berterima kasih sembari berlalu kedalam gedung.

Hana memutar tubuh dan kembali melangkahkan kaki untuk kembali ke rumah. Melanjutkan tidurnya yg terganggu saat kakaknya menghubunginya tadi sepertinya bukan ide yang buruk. Hana bahkan berniat untuk bermalas-malasan hari ini.

Sampai beberapa langkah kaki Hana melangkah, dia bertabrakan dengan seseorang cukup keras sampai ponsel yang di pegangnya terlempar dan Hana jatuh terduduk.

"Kau baik baik saja?"

Orang itu bertanya lalu membantu Hana berdiri dan mengambil ponsel Hana yang terlempar cukup jauh.

"Maafkan aku, tapi ponselmu rusak saat terlempar tadi. Katakan berapa harganya biar aku ganti."

Hana masih terdiam sambil menepuk kotoran yang menempel di celananya lalu mengambil ponsel di tangan orang itu. Dia tertegun melihat jari lentik orang itu. Bukankah suaranya adalah suara seorang lelaki? Tapi kenapa jarinya secantik ini? Hey, Hana iri tentu saja.

Karna penasaran Hana pun mencoba melihat rupa orang yang menabraknya.

Dan Hana kembali tertegun melihatnya. Dia benar lelaki ternyata. Tidak tampan menurut Hana. Bahkan terkesan, manis? Tidak terlalu tinggi jika di bandingkan dangan kakaknya, Chanyeol.

"Kau baik-baik saja? Apa kau terluka? Sungguh maafkan aku."

Hana tersadar saat lelaki itu kembali berujar. Hana berdehem sebelum menjawab lelaki itu.

"Aku tak apa. Oppa tidak perlu mengganti ponsel itu. Harganya tidak seberapa. Aku bisa membelinya lagi."

Hana tersenyum mengatakannya. Bukannya sombong, tapi itu memang benar adanya.

"Benarkah?"

Dia bertanya, Hana hanya mengangguk.

"Ah, ini nomor ponselku. Hubungi aku nanti. Aku akan mentlaktirmu makan. Tapi kau benar baik-baik saja? Sungguh maafkan aku."

Hana hanya mengangguk. Sungguh, kenapa lelaki ini sangat cerewet? Pikir Hana.

"Baiklah jika memang begitu. Aku sedang buru-buru. Aku akan kembali ke dalam. Jangan lupa hubungi aku nanti."

Lalu lelaki itu pergi meninggalkan Hana yang masih memperhatikan kepargian lelaki itu.

Sederhana. Tapi sepertinya gadis yang kini duduk di bangku sekolah tingkat 12 menyukai lelaki itu.

Hingga selang beberapa hari Hana benar menghubungi lelaki itu dan mereka bertemu untuk kedua kalinya kemudian.

Namanya Byun Baekhyun, satu angkatan dengan Chanyeol, kakaknya. Hanya saja Baekhyun berada di fakultas Seni. Sedangkan Chanyeol mengambil jurusan perbisnisan.

Pembawaan Baekhyun yang ramah dan menyenangkan, membuat Hana nyaman. Dan hubungan mereka pun berlanjut sampai seperti sekarang ini.

Awalnya semua baik baik saja. Sampai akhirnya Chanyeol mengetahui hubungan keduanya. Dan sikap Chanyeol mulai berubah.

Banyak pertanyaan yang memenuhi kepala Hana sebenarnya. Tentang mengapa kakaknya sangat tidak menyukai Baekhyun. Namun pertanyaan itu tidak pernah mendapat jawaban karna Chanyeol selalu menghindar saat Hana menanyakan perihal itu.

Hana yang jengahpun mencoba untuk tidak peduli dengan itu. Baekhyun yang menyayanginya saja itu sudah cukup untuk Hana.

Karna pada kenyataannya Hana hanya terlalu naif untuk menyadari semuanya. Hana hanya tidak mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada Baekhyun dan Chanyeol. Seperti bagaimana hubungan Chanyeol dan Baekhyun sampai Chanyeol begitu membenci hubungan Hana dengan Baekhyun. Hana hanya tidak tau.

bersambung...

-

holla, salam kenal.

Ini cerita pertama aku. Baik buruknya harap di maklumi. Review yang di berikan sangat membantu untuk perbaikan cerita ini kedepannya.

Mohon maaf sebelumnya untuk typo yang berserakan. Karna aku menulis hanya dengan ponsel. Jadi sulit sekali dan harus bolak balik edit.

Terimakasih sudah membaca.