"Lee Sungmin... 21 tahun, mahasiswa fakultas hukum Seoul national university, ada hal lain yang belum kau sampaikan? "

Pemuda yang duduk di balik meja presiden direktur Woori corporation itu melempar lembaran yang beberapa saat lalu ia amati dengan teliti, beberapa lembar foto hasil bidikan pesuruhnya hari ini, juga lembaran berisi latar belakang singkat tentang Lee Sungmin, pemuda yang sudah mengacaukan hari bahkan citranya beberapa waktu lalu.

"ia tinggal di Seoul seorang diri tuan, di sebuah apartment di lingkungan kampusnya bersama seorang teman, Lee Sungmin lahir dan besar di Ilsan, ibunya meninggal saat melahirkan Lee Sungjin yang tiga tahun lebih muda dari Lee Sungmin, usaha ritel tuan Lee yang saat itu mulai berkembang akhirnya gulung tikar dua tahun setelah kematian istrinya. Ia salah satu siswa penerima beasiswa woori foundation selama senior high school sampai sekarang, ia bekerja paruh waktu di salah satu café di myeongdong sebagai seorang kasir, Lee Sungmin juga seorang kontributor lepas di beberapa portal nasional ."

"jadi Lee Sungmin juga salah satu penerima beasiswa dari yayasan yang ibuku urus? Lalu apa alasannya mempermalukanku di depan umum seperti kemarin? Apa dia tidak tahu jika yayasan ibu juga bagian dari woori corporation?"

Cho Kyuhyun mengusap ponsel di tangannya yang menampilkan foto-foto Lee Sungmin dengan malas, ia merasa tidak perlu mengorbankan waktunya yang berharga sekalipun itu hanya berbalik untuk menginjak tikus kecil seperti Lee Sungmin, tapi mengingat kelakuan sungmin dua hari lalu, kali ini Kyuhyun harus bersedia sedikit repot memberi pelajaran untuk pemberontak kecil yang sudah berani mengusiknya.

"menurut informasi yang saya dapatkan, Lee Sungmin juga bergabung dalam club radikal di kampusnya tuan, ia sudah dua tahun bergabung dan banyak menulis tentang penolakan dan mengkritisi kebijakan pemerintah atau perusahaan besar yang dirasa merugikan rakyat kecil, ia salah satu orang berpengaruh di balik layar, beberapa tulisannya juga menjadi bahasan media, dan untuk alasan dari sikapnya yang menampar anda saat seminar dua hari lalu, saya rasa erat hubungannya dengan proyek woori di Jeju-do, Lee Sungmin dan clubnya, mereka menolak keras reklamasi yang menjadi salah satu prosedur mega proyek woori."

"jadi dia menamparku karena menolak reklamasi di Jeju-do? Apa dia meninggalkan otaknya di suatu tempat? Astaga.. dasar bocah, sok radikal, menamakan dirinya sebagai seorang aktivis tapi menjaga emosinya sendiri tidak bisa, jika aku jadi Lee Sungmin aku akan belajar dengan tenang, mempertahankan beasiswa, lulus dan mendapatkan pekerjaan, atau setidaknya memilih cara yang lebih cerdas dan efekti-."

"tapi aku rasa orang yang kau sebut bocah itu sudah memilih langkah yang paling efektif tuan presdir, buktinya sekarang kau tidak berhenti memikirkannya kan? Bahkan sampai menugaskan beberapa orang untuk menguntit, see?

Kim Heechul mengakhiri pendapat sepihaknya dengan dua tangan yang terangakat dan ekspresi bertanya yang sangat menyebalkan bagi mereka yang melihatnya, kakinya melangkah dengan percaya diri dan duduk di salah satu sofa tanpa menunggu si tuan pemilik ruangan itu mempersilahkannya terlebih dahulu.

"sikapmu barusan sangat tidak sopan hyung, ini kantor jika kau lupa, dan yang paling penting dan sering kau lupakan, di sini aku atasanmu, lain kali setidaknya ketuk dulu pintu, tunjukkan pada orang lain, Hyung itu manusia." Heechul memandang Kyuhyun seperti ingin menelannya saat itu juga sebelum Kyuhyun memberi isyarat kepada Jisoo sekertaris pribadinya untuk meninggalkan ruangan dengan tangannya, meninggalkan dua saudara sepupu itu dalam satu ruangan dan menyelesaikan apa yang sudah Kim Heechul mulai, saat pintu ruangannya tertutup dari luar, pemuda 25 tahun itu kembali menatap malas sepupunya yang sekarang sedang sibuk dengan majalah bisnis di tangannya, Kyuhyun sangat memahami bagaimana sifat Kim Heechul, Heechul yang Kyuhyun kenal tidak akan menyia-nyiakan waktunya hanya untuk melihat apa isi majalah bisnis, Kim Heechul yang Kyuhyun kenal akan lebih memilih menyibukkan diri dengan katalog fashion atau booklet tebal penuh gambar lelaki spornoseksual.

"kenapa menatapku seperti itu? Oh dude! I just want to checked what the new hit is... c'mon"

"what the new hit is? Huh? Maksudmu keluaran terbaru brand favoritemu hyung? Kau salah memilih majalah, katalog yang kau maksud tidak ada di sini "

"aishh Cho Kyuhyun... kau sensitive sekali sih! Telan omong kosongmu dan ceritakan padaku apa yang akan kau lakukan untuk memberi pelajaran orang yang kau sebut bocah tadi, kau tahu? Namamu menjadi keywords paling dicari dua hari ini, semua headline menampilkan fotomu yang ditampar seorang mahasiswa, media hanya mencatut marga tanpa nama, kudengar kau sudah mendapatkan identitasnya kan? Lalu apa yang akan kau lakukan? Menculiknya? Menyewa pembunuh bayaran? Mencabut beasiswanya? Kau perlu rekomendasiku? Kau-ya ya ya YA! Cho Kyuhyun aku sedang bicara denganmu!" Heechul berteriak kesal melihat Kyuhyun yang mengeluarkan ponsel dari Kantung bagian dalam jasnya dan demi nama ibunya ia yakin pasti Kyuhyun berniat memainkan game tolol itu dan mengacuhkannya.

"sudah selesai bicaranya? Hyung pasti tahu aku bukan tipe orang yang rela membusuk di neraka hanya karena tikus kecil seperti Lee Sungmin-"

"jadi namanya Lee Sungmin? "

"bocah seperti Lee Sungmin terlalu sepele untuk dijadikan alasan sebuah dosa, dia hanya butuh sedikit pemahaman tentang hidup, pikirannya terlalu naif,aku akan mengajarinya dengan caraku."

Heechul merasa ngeri melihat Kyuhyun yang menyeringai dan menatap fokus kosong di hadapannya, seperti serigala yang mendapat mangsa baru, Heechul tidak tahu apa yang akan Kyuhyun lakukan, tapi yang jelas Lee Sungmin yang keras kepala itu sedang dalam bahaya. Heechul akui apa yang Kyuhyun katakan memang benar adanya, Lee Sungmin terlalu naif dan Heechul akan menambahkan kata nekat selain keras kepala, menampar seorang presiden direktur dari Woori corporation, perusahaan multi nasional dan terbesar, fatalnya hal memalukan itu terjadi di muka umum, kenekatan Lee Sungmin sedikit melukai harga diri seorang Cho Kyuhyun bahkan Woori corporation, padahal Sungmin pasti mahasiswa berprestasi karena tidak mudah mendapat dan mempertahankan beasiswa di negeri ini, tapi rasanya semua itu percuma, prestasi Lee Sungmin seperti beban yang diluncurkan dengan bebas menggunakan katrol, mencapai dasar dengan keras dalam satu detik, memangnya perusahaan bahkan institusi mana yang mau menerima orang yang pernah masuk tajuk utama karena menampar Cho Kyuhyun di tengah seminar? Rasanya Heechul tidak sampai hati membayangkan bagaimana kehidupan seorang Lee Sungmin kedepannya, pasti sulit sekali, tapi semua harus ada kompensasinya, ia berharap Kyuhyun tidak terlalu kejam kali ini. Semoga adik Cho Ahra itu membuktikan omongannya, mengarahkan sungmin yang naif dan butuh sedikit pemahaman dengan caranya.

"Yah terserahmu Kyuhyun-ah, tadinya aku kesini untuk menyerahkan ini."

"proposal dari hanguk?"

"CEO-nya sendiri yang mengantarnya langsung pagi ini, mereka mengatakan sudah memperbaiki beberapa bagian dan menyesuaikan dengan isi perjanjian awal. "

"Ok, akan aku periksa nanti.. "

"ah! Satu lagi, malam ini halmeoni mengundang semua keluarga untuk makan malam, ada hal penting yang akan disampaikan."

"memangnya Hyung akan datang?"

"ayah sudah mengingatkanku sampai lima kali sejak tadi pagi jadi aku harus datang atau ia akan mencincangku. "

"kau yakin? "

"yakin, memangnya kenapa Kyu? Ada yang salah? Kau takut semua orang akan memperhatikanku nanti? Kalau boleh, aku hanya ingin mengingatkan, jangan sampai kau menderita celebrity disease, itu tidak baik untuk kondisi psychis"

"Hyung tidak takut dipaksa menikah lagi? Makan malam terakhir kita di rumah halmeoni membicarakan tentang rencana perjodohanmu dengan puteri keluarga Kwon? Aku rasa hal penting itu jawabanmu hyung, kita semua menunggu jawabanm-"

"aisshh berhenti membahas itu Cho Kyuhyun! Aku akan keluar untuk makan siang, aku akan kembali ke kantor sedikit terlambat hari ini. "

"kau hampir setiap hari kembali dengan terlambat. "

Heechul sudah menghilang ditelan pintu saat Kyuhyun mencibirnya, Pemuda itu berjalan menuju lemari pendingin di sudut ruangan, dua protein bar dan satu botol kangen water sebagai menu makan siangnya, Kyuhyun terlalu malas jika harus pergi ke cafeteria hanya untuk sekedar makan siang, meskipun semua pegawainya tidak akan berani menatap wajahnya secara langsung tapi Kyuhyun yakin tatapan penasaran mereka semua menghujani punggungnya, manusia cenderung bicara di belakang, Lee Sungmin yang gila itu menamparnya dengan cukup keras dan meninggalkan bekas lebam dan butuh waktu dua hari untuk pulih di pipi kirinya, bahkan ia berteriak akan mematahkan hidung Kyuhyun saat itu, tapi beruntung beberapa orang langsung menyusul ke podium dan menyeret Lee Sungmin keluar dari hall. Mengingat kejadian itu rasanya darah Kyuhyun kembali mendidih, ia harus menghabiskan makan siangnya dengan cepat karena sesuai rencana, Lee Sungmin sudah menunggunya di apartment siang ini, hari ini pelajaran pertama dan Kyuhyun tidak ingin targetnya menunggu.

.

.

.

Ruangan yang sangat mewah dengan kesan modern yang kental, luas, senyap dari suara bising aktivitas kota, semua prabot di dalamnya membuat orang yang melihatnya tahu itu mahal dan berharga, ia terbangun beberapa menit yang lalu di sebuah ruang tamu apartment yang asing dan mewah, tubuhnya yang terasa lemas rebah di kursi yang menyerupai singga sana, mungkin ini yang orang orang sebut sebagai the black velvet swing chair? Kursi mewah dengan kanopi hitam beraksen emas yang terlihat simple tapi elegan, ia merasa kecil berada di ruangan ini, ia tidak tahu apa yang sedang terjadi sebenarnya? Seingatnya terakhir ia berada di stasiun kereta bawah tanah dekat apartment sederhananya, akan pulang setelah menyelesaikan shift pagi ini, tapi kenapa sekarang ia malah terbangun di sebuah ruangan semewah ini? ia yakin jika dilihat dari detil dan fiturnya ini pasti cluster nomor satu, tapi kenapa ia bisa ada di tempat seperti ini? Apa ini ada hubungnnya dengan kerusuhan yang ia buat dua hari lalu? Sungmin sudah menyiapkan mental jika ia akan diculik lalu disekap di sebuah gudang mungkin? Atau menerima surat panggilan dari kantor polisi, Tapi apa ini? Apa ini semua perbuatan Cho Kyuhyun? Si sombong dan manja itu? Huh! Harusnya jika Cho Kyuhyun itu lelaki, dia hanya perlu mengajak Sungmin duel dengan tangan kosong tanpa bodyguard dungunya! rasanya Sungmin ingin memukul kepala si Cho Kyuhyun itu siapa tahu otaknya sedikit berubah posisi dan jadi punya sedikit saja rasa kasihan, sudah terlalu banyak orang menderita karena proyek proyek itu! "Huh, apa aku harus berakhir di sini? Ryeowookie pasti cemas mencariku... " Sungmin menggerutu pelan setelah lima belas menit merenung, sepertinya tempat ini kosong, apa yang akan Cho Kyuhyun itu lakukan nanti? Sungmin mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian ruangan, ia melihat satu ruang dengan kitchen cabinet di ujung, dengan meja dan kursi yang biasa orang temui saat berkunjung ke pub. "ukh.. jadi itu yang namanya mini bar? Apartment dengan dapur bersih? Rasanya aku haus sekali... tapi-" suara 'bib ' pelan menyita perhatiannya, sepertinya seseorang datang, Sungmin menunggu orang itu berbalik dengan mata memicing, rasanya ingin sekali menyerang orang itu saat ini juga tapi tubuhnya masih terlalu lemas.

"apa tidur siangmu nyenyak? Terlalu lama tidur siang tidak baik, tubuhmu akan lemas, cukup 30 menit dan kau akan bangun dengan tubuh dan otak segar, sepertinya kau tidur terlalu lama.. "

Orang itu langsung bicara seperti tidak ada masalah diantara mereka, memandang Sungmin seperti bukan orang asing yang ada di apartmentnya, ia meletakkan tas kerjanya di salah satu single sofa yang ada di ruangan itu, melepas arloji di lengan kirinya dengan gerakan tenang khas kaum borjuis, hingga kini orang itu sudah berdiri di hadapan Sungmin dengan kemeja putih yang sudah terbuka dua kancing teratasnya, lengan kemejanya ia gulung sebatas siku, memandang Sungmin seperti menunggu. "sepertinya kemarin aku menamparmu kurang keras, aku sudah tidak bisa melihat lebamnya, padahal baru dua hari yang lalu kan? Ah, pasti kau pergi ke dokter terbaik di Seoul, dengan uangmu pasti semua yang mustahil bisa jadi mungkin, dengan uangmu juga kau bisa menutup mulut besar para pejabat di negeri ini, melanjutkan proyek dengan mengorbankan masyarakat bahkan alam, kau terlalu egois dan merusak tatanan, aku malas bicara terlalu banyak, orang sepertimu hanya akan serius dengan sesuatu yang menghasilkan, biarkan aku keluar dari tempat ini, kau bisa mengkaji semua tuntutan kami di fax yang sudah kami kirim ke Woori, tanyakan pada sekertarismu, mungkin dia sudah menyimpannya di suatu tempat, ia pasti tidak akan menyerahkan berkas yang kalian anggap sampah itu-" Sungmin menghentikan kalimatnya saat orang itu dengan lancang memaksa wajahnya mendongak menatapnya, tangan kirinya mencengkram dengan cukup kuat rahang Sungmin, sementara yang kanan bergerak dengan teratur mengusap rambut lelaki yang terduduk dengan lemah di hadapannya, memaksa Sungmin beradu pandang, dengan wajah datar dan tatapan yang tak terbaca. "Kau terlalu banyak bicara Lee Sungmin.. kenapa bicara menggunakan banmal kepada orang yang empat tahun lebih tua darimu, hmm? Kau menggunakan otakmu terlalu keras untuk sesuatu yang belum sepenuhnya kau pahami, don't waste your time worrying about petty little things, hmm? kau pasti lebih dari sekedar paham, mereka yang menuntut ilmu dengan biaya yang di tanggung Woori foundation akan kembali ke Woori, Woori menjamin semua kebutuhan mereka yang berprestasi, Woori juga tempat yang sempurna untuk menjamin karir manusia sepertimu, banyak orang di luar sana yang setengah mati mencari tempat kerja, tapi kau cukup selesaikan tugas akhirmu dan bekerja untuk Woori, kejadian dua hari lalu adalah tindak kriminal perseorangan, menyerang orang lain di depan umum dan meninggalkan luka fisik, tapi kau tidak perlu cemas, aku tidak akan menuntutmu, aku paham semua manusia pernah melakukan kesalahan, ulahmu dua hari lalu... jadikan itu kesalahan pertama dan terakhir, karena menurutku kau masih punya kesempatan untuk berfikir dan merenung, dunia tidak sesederhana itu, kadang kau harus memutuskan dengan mengorbankan sesuatu untuk hasil dan manfaat yang lebih besar, bahkan sebuah perubahan. Takdirku adalah lahir sebagai Cho Kyuhyun dan berakhir sebagai presiden direktur Woori, aku menjadikan kewajiban sebagai bentuk dari tanggung jawab, begitupun denganmu, takdirmu terlahir sebagai Lee Sungmin, kau beruntung karena punya prestasi dan sifat pekerja keras, manfaatkan itu dengan baik, belajarlah dengan tenang, lulus dan kembali ke Woori, bekerja untuk Woori sebagai kompensasi-" Kyuhyun menghentikan ucapannya saat cairan yang terasa asing hinggap di wajahnya, tangan kanannya yang sejak tadi mengusap rambut pemuda di depannya dengan gerakan teratur dan berulang itu kini menyentuh wajahnya sendiri, cukup. Ia sudah menggunakan cara paling halus yang ia bisa, orang awam akan berfikir ia kejam tapi pemuda tidak tahu diri yang kini masih menatapnya itu sudah melewati batas yang Kyuhyun buat, Sungmin terlihat meringis kecil saat tangan kiri Kyuhyun meremas rahangnya dengan sedikit lebih kuat, Sungmin bisa melihat betapa marahnya Kyuhyun sekarang hanya dari tatapannya. "akhh-" Sungmin memekik saat Kyuhyun mencengkram rahangnya dengan sangat keras. "kau benar benar keras kepala ternyata, aku meluangkan waktuku untuk pulang lebih awal hanya untuk menyampaikan apa yang harusnya bisa kau renungkan, tapi kau malah meludah di WAJAHKU, apa yang orangtuamu katakan untuk mendidikmu Lee Sungmin? Kau menantangku, huh? Kau menantang Cho Kyuhyun? Apa kau sudah bosan hidup tenang? Kau mau aku bagaimana untuk membalasmu? Baik. Akan aku tunjukkan seperti apa caraku, nikmati Lee Sungmin, gunakan otakmu itu untuk mengingat seperti apa rasanya, ingat bahkan sampai kau mati sekalipun!" Kyuhyun dengan emosi menarik wajah Sungmin dengan kasar, bibirnya mengejar mencari bibir Sungmin yang sudah kurang ajar meludah di wajahnya, ia menggigitnya dengan keras saat mendapatkannya, Sungmin berteriak dengan sangat keras saat Kyuhyun menggigit bibir bawahnya tanpa ampun, ia menangis, marah, ia marah karena merasa dilecehkan, ini adalah pertama kalinya orang lain menyentuh bibirnya, sialnya di pengalaman pertamanya ia diperlakukan dengan sangat kasar, rasanya ia ingin terjun ke jurang saja dari pada ia yang seorang lelaki dilecehkan orang yang juga LELAKI, rasanya mati jauh lebih baik dari pada diperlakukan dengan sekasar ini! Ia sedang dilecehkan! Rahangnya terasa pegal karena mulutnya dipaksa terbuka dari tadi, Cho Kyuhyun... iblis itu menyentuh semua bagian mulut Sungmin yang bisa ia sentuh, lidahnya dihisap tanpa ampun, Sungmin merasa pangkal lidahnya sangat perih saat ini, Kyuhyun menghisap dan menggigitnya seperti orang gila, mengabaikan aroma karat yang cukup menyengat dari darah segar yang tidak berhenti mengalir dari bibir dan lidah Sungmin, Sungmin menangis dengan mata yang terpejam frustasi, mulutnya masih dipaksa terbuka, Kyuhyun masih menekan rahangnya dengan keras. "A-akhhhmmhh! " Sungmin merasa ngeri saat merasakan ereksi Kyuhyun yang mulai menusuk perutnya samar, Kyuhyun terus menekan piggulnya ke arah tubuh di depannya. Sungmin menyesal! Seperti apa kata Kyuhyun tadi, harusnya ia belajar dengan tenang, lulus dan bekerja untuk Woori! Apa Kyuhyun akan melepaskannya jika ia memohon ampun? Sungguh Sungmin benar benar menyesal pernah mengusik Cho Kyuhyun! "emmmmhhhh-hah-ha-ah-hah" Sungmin merasa bersyukur karena Kyuhyun akhirnya melepas bibirnya, tapi rahangnya masih dipaksa mendongak menatap Cho Kyuhyun yang lebih tinggi darinya, setidaknya ia bisa kembali bernafas meski masih tersengal, rasanya paru paru Sungmin seperti terbakar, entah apa yang Kyuhyun lakukan pada bibir dan isi mulutnya, pemuda yang menurut Sungmin sudah gila itu menggigit, menghisap dan melumatnya tanpa ampun, Sungmin bisa melihat darahnya yang bercampur dengan entah liur siapa mengotori dagu dan sebagian wajah Kyuhyun. "Lupakan kehidupanmu Lee Sungmin... kau sudah terlalu berani mengusik bahkan merendahkanku, bahkan berulang kali, aku tidak pernah menyangka kau sangat membenciku seperti ini, kita bahkan tidak saling mengenal sebelumnya, kau hanya mahasiswa biasa yang hidup dari uang yayasan yang ibuku urus, Jisoo mengatakan kau menamparku karena menolak reklamasi di Jeju-do, tapi rasanya bukan karena itu, Aku yakin ada alasan lain yang mendorongmu sampai melangkah sejauh ini, apa itu hmm? Kau haus sekali sampai bertindak bodoh seperti ini? Kau ingin aku perhatikan bukan? Apa aku salah? Kau masih ingat? Hari ini aku sengaja pulang lebih awal untuk menyampaikan sesuatu yang bisa kau jadikan bahan untuk merenung, tapi apa? Kau malah meludah di wajahku, kau benar benar ingin aku perhatikan hmm?" "akkhh!" Sungmin hanya bisa kembali merintih saat Kyuhyuh untuk yang ke sekian kalinya menekan tangan kirinya yang masih mencengkram rahangnya. "sekarang kau sudah ada di hadapanku, kau mau aku apa? Menyentuhmu? Aku tahu, tikus kecil sepertimu harus diapakan agar jera, gunakan otakmu dengan baik untuk mengingatnya Lee Sungmin, sebenarnya aku hanya ingin memberi pelajaran bibir kotor yang ternyata manis ini... aku akan membalasmu dengan caraku" Sungmin melebarkan kedua matanya cemas saat Kyuhyun menyeringai dan mengangkat tubuhnya menuju sebuah ruangan yang ternyata kamar tidur, terdengar bunyi bukk pelan saat Kyuhyun melempar tubuh lemas Sungmin ke tempat tidur.

Sungmin menangis dan menjerit melihat Kyuhyun yang menanggalkan semua pakaiannya di ujung ranjang. "TOLONG! AKU MOHON SIAPAPUN YANG MENDENGAR TOLONG AKU! " Sungmin menggeser tubuhnya menjauh ke sudut, ia merasa takut dan risih melihat Kyuhyun yang telanjang bulat sekarang mulai naik ke atas ranjang, Kyuhyun berjalan diatas ranjang dengan dua lututnya, mengabaikan sesuatu yang mencuat di pangkal pahanya, Sungmin yang melihat Kyuhyun semakin mendekat kearahnya semakin menjerit histeris. "SIAPAPUN TOLONG AKU! KUMOHON! ADA PRIA SINTING YANG- " Kyuhyun menarik tubuh bergetar Sungmin agar kembali ke tengah ranjang, dengan tergesa ia melepas kemeja hitam yang Sungmin kenakan, Kyuhyun sadar saat ini nafsu dan amarah yang mengendalikannya, tapi ia tidak peduli, Kyuhyun yang sudah tidak sabar menarik kasar kemeja hitam itu hingga semua kancingnya terlepas dan berhamburan di ranjang dan lantai marmer yang dingin, tanpa menunggu lebih lama Kyuhyun menyerukkan wajahnya di dada kiri Sungmin, mengulum, menghisap dan menggigitnya tanpa ampun. "Akhh" Sungmin belum pernah merasakan sensasi seperti ini, ia merasa geli melihat lelaki dewasa mengulum dadanya seperti bayi yang menyusu pada ibunya, ada sensasi asing yang baru pertama ia rasakan, ia memejamkan kedua matanya merasa aneh dan takut, Kyuhyun yang menyadari Sungmin mulai berhenti berteriak menambah intensifitas mulutnya di kedua dada Sungmin, teriakan itu berubah menjadi rintihan pelan, Kyuhyun menyentuh semua bagian yang mungkin ia sentuh, tangannya menyusup masuk kedalam celana Sungmin, mengusap bokong sintal pemuda itu. "O-oh" Sungmin mendongak saat jari jari Kyuhyun mulai membelai dan menyusup dengan perlahan ke belahan di bagain tubuh belakangnya, hidup selama 21 tahun belum pernah ada orang lain yang menyentuh bagian tubuhnya seintim ini. Kyuhyun menghentikan kulumannya di dada Sungmin, pemuda yang baru saja berteriak rusuh meminta tolong di kamar tidurnya yang kedap suara itu masih mendongakkan wajahnya dengan mata yang terpejam, Kyuhyun tidak ambil pusing melihatnya, ia mulai menarik keluar dua tangannya dari celana Sungmin, membuka kaitan dan zippernya lalu menariknya sampai sebatas Tumit, memandang milik pemuda bernama Sungmin itu yang setengah menegang beberapa detik, Kyuhyun akhirnya memutuskan untuk mengambil lube di meja nakas sebelah kanan ranjangnya, ia mengambil isinya sebagian dan mengoleskannya ke kedua tangan. Sungmin yang mulai membuka kedua matanya memperhatikan apa yang Kyuhyun lakukan, tubuhnya sudah sangat lemas, ia belum sarapan pagi tadi, ditambah dengan efek pusing, entah apa yang Kyuhyun sudah lakukan, Sungmin berakhir dengan terbangun di tempat asing yang ternyata apartment Cho Kyuhyun. 'K-kau ap-apa yang akan kau lakukan?! " Sungmin berteriak saat Kyuhyun mulai meraba paha dalamnya, meskipun ia dan Kyuhyun sama sama lelaki tapi ia tidak terbiasa bertelanjang di depan orang lain, ia marasa risih melihat orang lain tanpa sehelai benang pun berada terlalu dekat dengannya. "aku tidak tahu apa yang kau rencanakan sebenarnya, tapi kau datang di kehidupanku yang tenang, menamparku di depan banyak orang, menjadi headline di hampir semua media bahkan sampai detik ini, aku rasa aku sudah sangat berbaik hati dengan tidak membuat laporan atas penganiayaan yang kau lakukan, aku bahkan tidak berniat mencabut beasiswa yang sudah bertahun tahun kau pertahankan Lee Sungmin, kau mahasiswa cerdas yang pasti paham dengan apa yang aku sampaikan, aku memutuskan untuk mentolerir semua sikapmu, tapi apa yang kau lakukan? Kau malah berludah di- wajahku. Apa kau tidak pernah diajari tentang etika? Tindakanmu itu liar, kau seperti bara kecil yang terus mengusik api, aku hanya melanjutkan permainan yang sudah kau mulai, aku memutuskan menjadi api yang akan membakar bara yang mendekat, .abu" Sungmin mengulum bibir bawahnya sendiri yang terluka dengan gelisah, ia merasa kecil di mata Kyuhyun saat ini, tangannya masih berusaha menutupi bagian privatnya dari pandangan Kyuhyun, ia menyesal sudah meludah di wajah presdir muda itu, sungguh! Andai saja Cho Kyuhyun yang sudah membuat mereka berdua bertelanjang di satu ruangan bahkan ranjang yang sama itu tahu, ia adalah anak dari pemilik bangunan di Ilsan 16 tahun lalu, yang sudah diratakan dengan tanah karena proyek pemugaran bandara, sebuah proyek yang diprakasai Woori. Mungkin nilai sebuah bangunan itu biasa bagi orang yang hidup dengan harta melimpah, tapi karena proyek itu keluarga kecilnya yang sudah ditinggal ibunya yang telah meninggal menjadi lebih berantakan, ayahnya harus merantau dan bekerja di Jepang, kampung halaman ibunya, ia dan Sungjin kecil hidup tanpa kasih sayang orang tua, mereka dirawat Sojung ahjumma, saudara perempuan ayahnya di pinggiran kota Seoul, ayahnya pulang dua bulan sekali untuk memberi Sojung ahjumma uang kebutuhan Sungmin dan adiknya, meski hidup tanpa kasih sayang kedua orang tua seperti anak seusianya yang lain, tapi Sungmin kecil masih menemukan alasan untuk bersyukur, Sojung ahjumma yang menyayangi mereka, ayah yang harus bekerja keras, rasanya semua itu cukup, sampai pertanyaan sederhana seperti, kenapa min dan Sungjinie tidak seperti anak lain? Kenapa ibu lebih memilih tinggal di surga dari pada memeluk mereka di sini? Memori sederhana di otak kecil Sungmin tanpa seorangpun menyadari menumbuhkan dendam yang subur di hatinya, ia menjadi anak yang ambisius dan berkemauan keras, Sungmin tumbuh menjadi anak yang cerdas, dengan kecerdasannya ia meraih beasiswa Woori foundation, bahkan Sungmin konsisten mempertahankan beasiswa itu sampai ia diterima di sebuah universitas tersohor di Seoul, ia sadar dengan konsekuensi yang harus ia tanggung, Sungmin akan otomatis bekerja untuk Woori, jaringan perusahaan yang menjadi salah satu alasan keluarganya yang sudah tidak utuh menjadi lebih berantakan, rumah dengan memori ibu dan keluarga kecil mereka yang hangat itu sudah rata dengan tanah, semua karena Woori, woori tanpa sadar menjadi obsesi bagi Sungmin, apapun itu ia akan mencari cara untuk membalaskan dendamnya, keluarganya yang berantakan, semua itu ada harganya, puncaknya dua hari yang lalu, Cho Kyuhyun yang baru menggantikan posisi ayahnya tiga bulan yang lalu sebagai presiden direktur Woori berkunjung ke kampusnya untuk mengisi sebuah seminar, Sungmin sudah menyiapkan mental dan fisiknya sebelum memutuskan untuk menyulut api melawan Cho Kyuhyun, ia sudah lama mengkritisi Woori melalui tulisan tulisannya, tapi hari itu adalah kesempatan langka, dan Sungmin memutuskan untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, tapi sekarang ia menyesal, lebih baik ia mati dari pada harus dilecehkan seperti ini! "Hik-kks" Sungmin kembali menangis setelah mengingat alasan kenapa ia sekarang berakhir dengan satu ranjang bersama Cho Kyuhyun dengan keadaan bertelanjang bulat seperti ini, apa yang akan ayah dan Sungjin lakukan jika tahu ia seperti ini? Apa ibu di surga melihatnya sekarang? Ia merasa jijik dan malu pada dirinya sendiri, sekarang ia sadar, Kyuhyun juga bukan pihak yang sepenuhnya bersalah, tapi Sungmin sudah membuatnya sangat marah, sekarang Sungmin menyesal, ia merasa kecewa dengan dirinya sendiri.

"Urkhmmhh.. " Sungmin mengangkat wajahnya mendengar suara aneh yang ternyata berasal dari Kyuhyun yang sekarang sedang mengurut miliknya sendiri, rasanya Sungmin putus asa melihat keadaan mereka berdua, sesuatu di bawah perutnya dengan polosnya sudah berdiri tanpa ada yang menyentuhnya sama sekali, apa yang harus ia lakukan? Apa ia harus bunuh diri dengan menggigit lidahnya sendiri? Sepertinya hanya itu yang mungkin Sungmin lakukan saat ini.

"urhm... apa menangisnya sudah selesai? Okh... ayolah, ini hanya sex Lee Sungmin, aku yakin kau pasti akan menikmatinya- situasi yang memaksa aku harus menjadi partner di pengalaman pertamamu.. kau beruntung k-kharena ini akan menjadi pengalaman pertama yang sempurna"

Kyuhyun menarik satu kaki Sungmin agar mereka lebih dekat, Sungmin hanya menangis saat mereka akhirnya tidak berjarak, matanya terpejam menolak melihat apa yang akan Kyuhyun lakukan selanjutnya. "ayolah, Sungmin-ah aku tau ini yang pertama bagimu, aku paham OK, tapi kau bukan gadis perawan yang akan menangis saat malam pertama, oh ayolah aku ingin kau mendesah bukannya menangis. " Kyuhyun menggerutu pelan melihat Sungmin yang menangis tersedu sedu seperti gadis perawan yang akan diperkosa. Ia memutuskan mengabaikan tangisan Sungmin yang menurutnya berlebihan itu, ia harus segera menyelesaikan ini semua! Ia mulai menyingkirkan tangan Sungmin yang sejak tadi berusaha menutupi bagian privatnya, ia mulai menyentuhnya dengan pelan, tubuh Sungmin sedikit menegang saat Kyuhyun menyentuhnya pelan, melihat tidak ada penolakan yang berarti, ia mulai menggerakkan tangannya yang sudah licin karena lube itu dengan gerakan teratur, mengocok milik Sungmin, sesekali ia menyentuh testis dan lubang kecil di ujung yang sudah mengeluarkan cairan. "u-ukhhhhhssh" Sungmin menyempitkan pahanya, ujung kakinya menguncup, terlihat cantik di mata Kyuhyun. "kau mulai menikmatinya eum? " Sungmin tanpa sadar mengangguk, matanya masih terpejam, Kyuhyun yang melihatnya tersenyum simpul. "buka matamu Sungmin, tatap aku " Sungmin seperti anak anjing yang menurut pada tuannya, ia membuka kedua matanya dan memandang Kyuhyun dengan takut, Kyuhyun yang sadar Sungmin masih merasa takut padanya hanya tersenyum ringan. "kau sudah cukup dewasa, harusnya ini bukan hal besar bukan? Tapi aku senang menjadi yang pertama untukmu, aku akan membuat kau menyukainya, bahkan meminta lebih, aku memutuskan akan membuatmu membutuhkanku, ini balasan untukmu Sungmin-ah ".Kyuhyun menghentikan gerakan tangannya sesaat, mengangkat wajahnya dan menemukan Sungmin yang kini juga menatapnya, ada kekecewaan di matanya, Kyuhyun menyingkirkan anak rambut yang sedikit menutup mata kirinya. "rambut kita sampai basah karena keringat, padahal aku hampir tidak pernah mematikan AC, kau tahu itu artinya apa? " Sungmin mengalihkan pandangannya menatap balkon dengan langit biru, matahari masih terik, mimpi apa ia semalam, kenapa harus berakhir seperti ini? Ia merasa sangat malu, sungguh! Ada orang lain yang melihatnya ereksi maksimal, apa ada hal yang lebih memalukan dari ini? Ia hanya mahasiswa kolot yang bahkan belum pernah berpacaran sekalipun!

"kau harus membuka ini, agar kita bisa cepat menyelesaikannya " Kyuhyun membuka kedua kaki Sungmin lalu menempatkan diri diantara keduanya, Sungmin cukup terkejut saat Kyuhyun membuat gestur seperti akan memeluknya, ia memeluk Sungmin dan sedikit menariknya samapai mereka berdua berlutut, meletakkan bantal di bawah pinggul Sungmin dan kembali merebahkannya setelah ia rasa pas, posisi seperti ini membuat Kyuhyun melihat dengan jelas bagian paling intim Sungmin, Sungmin yang merasa risih karena Kyuhyun hanya memandangnya berusaha kembali menutupi bagian itu, tapi Kyuhyun menjauhkan tangan Sungmin, ia dengan pelan mulai menyentuh lubang yang terlihat merah dan berkedut di antara dua bokong putih Sungmin, sejenak ia merasa seperti orang bodoh, kenapa ia malah berakhir dengan bercinta bersama orang yang sudah menampar dan meludahi wajahnya? Tapi ia yakin, ini adalah caranya, seperti apa yang ia sampaikan pada Heechul hyung beberapa jam yang lalu, ia sudah memutuskan, ia akan membuat Sungmin yang membencinya berbalik menjadi membutuhkannya, ia akan memberikan Sungmin sesuatu yang tidak akan bisa ia dapat dari orang lain, ini hanya sex, pengalaman yang akan ia jadikan candu bagi Lee Sungmin, si naif yang nekat dan keras kepala. "e-eummmmhhh" Sungmin menutup mulutnya dengan punggung tangan saat Kyuhyun sudah berhasil memasukan tiga jarinya, ini aneh, Sungmin tidak pernah tahu seperti apa kaum sesama jenis bercinta sebelumnya, rasanya sangat sakit saat Kyuhyun mulai memasukkan jarinya, ia merasa sangat penuh di bawah sana, apa Kyuhyun berbohong saat mengatakan Sungmin akan menyukai bahkan meminta lebih? Ia tidak merasakan sesuatu yang mungkin akan menyenangkan, ia hanya merasa sakit dan aneh- "AKKHHH!" Kyuhyun tersenyum saat ia akhirnya menemukan titik yang ia cari, Kyuhyun melihat saat Sungmin berteriak dengan mata yang hampir keluar. "akh akhirnya aku menemukannya, apa rasanya menyenangkan? Kau suka?" Kyuhyun bertanya dengan santai, jarinya menusuk titik itu tanpa ampun, Sungmin terlihat kewalahan dengan serangan jari Kyuhyun di lubang analnya, ia membanting kepalanya ke bantal denga putus asa, Sungguh ia belum pernah merasakan hal seperti ini, sesuatu yang sulit dijelaskan, ia merasa seperti pasta yang direbus dengan suhu tinggi, lembek, licin dan ringan terbawa angin, tangannya semakin mencengkram bed cover putih di bawahnya. "A-AKKU AKU SEPERTI ingin pi-"

Kyuhyun tahu ini saatnya, ia mengeluarkan ketiga jarinya, Sungmin yang sudah benar benar di ujung akhirnya membanting punggungnya yang sempat melengkung karena akan orgasme ke ranjang dengan kecewa, ia tidak tahu kenapa ia menangis seperti anak kecil saat Kyuhyun memutuskan untuk tidak memberinya klimaks. "Hei.. kau tidak perlu menangis seperti ini, aku akan memberimu yang lebih "

Sungmin menutup wajahnya dengan salah satu bantal saat Kyuhyun mengatakan akan memberinya sesuatu yang lebih, Sungmin malu! Ia yakin pasti wajahnya sudah semerah kepiting rebus saat ini!

"mungkin akan terasa asing di awal, kau hanya perlu sedikit menahannya"

Kyuhyun melipat kaki Sungmin sampai hampir menyentuh dada, tangan kanannya menuntun miliknya untuk mulai masuk lubang senggama Sungmin, sementara tangan kirinya memijit pinggul Sungmin pelan, dinding rektum Sungmin seakan meremas miliknya dengan kuat. "ahs-rileks Sungmin-ah"

"eumhh- kenapa didiamkan di dalam~ ukh rasanya penuh sekali"

Mendengar Sungmin bicara Kyuhyun mulai bergerak dengan pelan dan konstan, butuh waktu lima menit sampai ia kembali menemukan titik itu, Kyuhyun menumbuk titik yang sama tanpa ampun, Sungmin di bawahnya mendesah tanpa henti bahkan merengek menuntut sesuatu yang bahkan ia tak tahu itu apa. "a-aaahhhh ah! l-lebih cepathhh! Kumohonhh aku a-aku seperti A-AAAAKHHH! Hah ha-ah hah"

Sungmin akhirnya mendapatkan klimaks pertamanya, Kyuhyun mendesah keras saat milik Sungmin terasa mengetat saat pemuda di bawahnya itu akhirnya klimaks, butuh lima dorongan keras sampai akhirnya Kyuhyun menyusul Sungmin. "G-guhh! Sungmin-AH! " Kyuhyun mengeluarkan miliknya dan jatuh berbaring di sebelah Sungmin dengan nafas yang masih tersengal, sementara Sungmin di sebelahnya terdiam mendengar Kyuhyun memanggil namanya.

.

.

"masih pukul 14:45, masih cukup waktu sebelum aku pergi untuk makan malam di rumah halmeoni, kau ingin sesuatu? Ada ide? "

"air, aku mohon berikan aku air, aku haus sekali... "

Kyuhyun menatap Sungmin yang masih kewalahan mengatur nafas di sebelahnya sebentar sebelum akhirnya memutuskan untuk bangun dan beranjak dari kamar, ia kembali dengan segelas air putih dan beberapa roti gandum, Kyuhyun fikir sepertinya Sungmin belum sempat sarapan, padahal ini sudah sore. "kau harus menghabiskannya, ini " Sungmin langsung meminum air yang Kyuhyun ambilkan dan menghabiskannya, ia sangat haus, sungguh. "perlu aku ambilkan lagi? " Kyuhyun bertanya setelah Sungmin kembali menyerahkan gelasnya yang sudah kosong. "tidak perlu, aku harus cepat pulang, Ryeowookie pasti sudah cemas mencariku.. "

"Ryeowook? "

"hn, teman satu apartmentku"

"semuanya belum selesai, aku tidak mengatakan akan mengizinkanmu pergi dari tempat ini, aku hanya melanjutkan apa yang sudah kau mulai, dan aku mau kau di sini"

"kau sudah mengatakannya berulang kali dari tadi, aku minta maaf ... tuan.. aku mohon biarkan aku pulang, aku tidak bisa terus di sini dan tidak melakukan apa apa, aku tidak mau orang yang aku kenal merasa cemas karena aku menghilang tanpa kabar.. "

"siapa yang bilang kau tidak melakukan apa apa di sini? Aku sedang memberimu pelajaran, dan... aku rasa kau menyukainya "

"t-tapi.. "

"Ini hukuman yang menyenangkan, kau cukup menikmatinya"

"aku tidak bisa terus seperti ini "

"tapi kau harus, kau yang datang sendiri, aku sudah menyentuhmu, aku juga menyukai tubuhmu "

"aku mohon tuan, maafkan aku, aku menyesal... a-anggap semua ini tidak pernah terjadi, a-aku akan pergi dari Seoul, aku tidak akan mengungkit yang terjadi hari ini.. aku akan menghilang dan anda bisa hidup dengan tenang-"

"ssttt ... kau bicara apa hmm? Bangunlah aku akan memandikanmu "

Sungmin berhenti memohon saat Kyuhyun meletakkan telunjuk tepat di depan bibirnya, wajahnya kembali memerah saat Kyuhyun yang masih dalam keadaan telanjang berjalan ke arahnya.

"tidak perlu, aku bisa sendiri"

"bukannya masih sakit? Cha aku akan membantumu ke kamar mandi "

"t-tapi "

"aku tidak suka ada orang yang belum mandi bermalas-malasan di atas ranjangku, kau tahu? Jika kau tidak berusaha menghilangkan bau ini, aku akan ingin terus menyentuhmu" Kyuhyun mengatakannya dengan pelan, persis di telinga kiri Sungmin, Kyuhyun tahu saat ini Sungmin tengah ketakutan mendengar ancaman manisnya, Kyuhyun bisa melihat bola matanya yang bergerak dengan gelisah, Kyuhyun langsung menggendong tubuh sintal itu dan membawanya ke kamar mandi, mereka sudah menghabiskan banyak waktu hanya untuk berdebat.

Sungmin menyembunyikan wajahnya di dada Kyuhyun, ia lelah dan malu, kenapa Kyuhyun memperlakukannya seperti anak gadis?

"katakan jika ada yang sakit, aku akan membantumu mandi" Kyuhyun mendudukkan Sungmin di bibir mini Jacuzzi yang ada di kamar mandinya "saat pertama kali memang sedikit sakit, tapi nantinya akan biasa, apalagi jika kita sudah sering melakukannya, nanti bukan aku tapi kau yang akan memintanya sendiri dariku "

'kita'

Kyuhyun yang kini sedang membantu Sungmin membilas tubuhnya itu bicara dengan santai, merasa tidak ada yang aneh dengan kalimatnya, tapi tidak untuk Sungmin.

"Apa tuan... "

"kau bisa memanggilku hyung, aku hanya lebih tua empat tahun di atasmu, apa aku terlihat setua itu? "

"maaf, aku tidak bermaksud menyinggung tu- maksudku hyung.. tapi anda adalah seorang presdir, semua orang memanggilmu seperti itu.. "

"panggil aku hyung saat kita hanya berdua kalau begitu"

"baik h-hyung "

"sering seringlah bersikap manis seperti ini "

Kyuhyun tersenyum geli melihat Sungmin yang mendengus dan mengerucutkan bibirnya.

"kau minta dicium? "

.

.

.

"iya Hyunggg aku sampai 30 menit lagi, hmm...aku masih di apartment... tidak perlu "

Kyuhyun terlihat sedang berbicara dengan seseorang di telfon, benda tipis itu ia apit diantara pundak dan telinga karena dua tangannya sibuk memilih kemeja apa yang akan ia kenakan untuk makan malam keluarga, Sungmin yang melihatnya kerepotan seperti itu mendekat, berniat untuk membantu, tidak mungkin ia hanya diam melihat orang lain terlihat membutuhkan bantuannya bukan? Sementara disitu hanya ada Kyuhyun yang kerepotan dan Sungmin.

"Hyung butuh bantuan? "

"iya Kim Heechul~ tapi aku tidak janji bisa berbohong di depan halmeoni nanti, ah kau bisa bantu ambilkan aku sepatu saja Min? Pilih yang simpel dan berwarna hitam, tolong ya-"

"e- tapi aku tidak tahu hyung menyimpan sepatu di mana.. "

"pintu dekat kamar mandi itu kau lihat? Aku menyimpan baju dan sepatu di sana, pintunya tidak pernah aku kunci"

"tunggu sebentar, aku akan mengambilnya "

"Hyung urus saja urusan hyung sendiri, kau sudah mencari profilnya? Kwon Yuri kan? Aku sempat mengobrol dengan Yuri saat kita bertemu di Milan, dia gadis baik menurutku, hyung pasti suka aku yakin, hmm... iya "

"ini hyung, simpel dan berwarna hitam? " Sungmin meletakkan sepatu yang ia ambilkan untuk Kyuhyun di lantai dekat single sofa yang Kyuhyun duduki, sepertinya percakapannya di telfon sudah berakhir"

"terimakasih Sungmin-ah "

"sama sama, eum hyung .. apa besok aku sudah boleh pulang? " Kyuhyun menghentikan gerakan tangannya yang sepertinya akan memastikan posisi sepatu di kaki kanannya dan beralih menatap Sungmin yang masih berdiri kaku di depannya.

"pulang? Apa tempat ini tidak nyaman? Apa Jawabanku tadi sore masih belum jelas? Kenapa kau terus menanyakan hal yang sama sementara kau tahu jawaban yang akan aku berikan pasti sama Sungmin? "

"b-bukan seperti itu, tapi aku juga punya kewajiban, aku harus pergi ke kampus dan bekerja di café.. aku juga harus... menulis, aku harus mengangsur apartment kami, kalau aku terus tinggal di sini-"

"kau pasti pulang tapi tidak besok, besok kau akan aku ajak ke suatu tempat, kau harus melihat langsung bagaimana Woori menghasilkan uang " Sungmin yang mendengarnya mengerat kaos santai yang Kyuhyun pinjamkan untuknya dengan gelisah, tempat apa yang Kyuhyun maksud?

"aku rasa tidak perlu, aku sudah tidak mau membahas itu, aku hanya akan fokus menyelesaikan tugas akhir dan kembali ke Ilsan "

"tapi kau harus mau, jangan berfikir akan kembali ke Ilsan, setelah lulus kau harus bekerja untuk Woori, aku sudah berfikir dan memutuskan firma yang dibawahi Inyoung noona"

"tapi semua orang akan memandangku seperti apa nanti? Aku hanya mahasiswa gila yang menjadi tajuk utama karena menampar presiden direktur Woori di tengah tengah seminar... aku bisa bunuh diri jika semua orang menekanku, mereka akan memanggilku penjilat tidak tahu diri "

"media hanya menulis marga tanpa nama, kau tidak perlu berfikir sejauh itu, aku akan membuat memo khusus untuk Inyoung noona, dia pasti akan mengerti, kita bicarakan masalah ini lain waktu aku harus cepat cepat ke rumah halmeoni"

"maaf... maaf karena harus berakhir seperti ini... "

Sungmin menatap punggung Kyuhyun yang berjalan menuju pintu keluar dengan sedih, harusnya Sungmin tidak menampar Kyuhyun hari itu, apalagi kejadian siang tadi, harusnya ia tidak meludah di wajah Kyuhyun, entah untuk yang ke sekian kalinya, ia malu pada dirinya sendiri, ia tidak pernah mengira sebelumnya, tubuhnya bisa bereaksi seperti itu, ia mendesah dan merengek seperti seorang perempuan di bawah Kyuhyun, Kyuhyun bukan orang yang tepat untuk membalaskan dendamnya, ia ternyata tidak seburuk itu, Cho Kyuhyun hanya manusia biasa dengan hati yang ternyata lembut, Sungmin menyesal... harusnya mereka bisa mengenal dengan cara yang lebih baik, tidak seperti ini...

Malam itu ia menunggu Kyuhyun kembali dengan perasaan menyesal, sendiri di tempat yang masih terasa asing, memandang gemerlapnya Seoul di malah hari lewat dinding kaca kamar Kyuhyun yang kokoh, ia tidak pernah berfikir semua ini bisa terjadi di hidupnya, Tuhan mengubah hidupnya dengan begitu cepat, entah seperti apa ia akan bersikap nanti, Kyuhyun... kenapa orang itu harus bersikap selembut itu dan membuat Sungmin merasa malu pada diri sendiri bahkan tidak bisa berhenti memikirkannya?

-To be continued(?)-

Or

An Ended (?)

.

.

I wanted a perfect ending. Now I've learned, the hard way, that some poems don't rhyme, and some stories don't have a clear beginning, middle, and end. Life is about not knowing, having to change, taking the moment and making the best of it, without knowing what's going to happen next.

Delicious Ambiguity.

-Gilda Radner-

.

.

Is gelato more yummy than sorbet? Both is sweet but gelato were soft and~~~ Without gelato , there would be darkness + chaos (o^^)oo(^^o)

Hai? /hening/

Iseng nyoret-nyoret tentang KyuMin, lagi /Orz/

Adegan mesumnya jangan ditiru ya /sok wise/ sabar pasti ada waktunya kok XD

Siapa tau kan, lagi kzl & zbl di jalan nyepak kaleng kena kepala Daniel Craig yang lagi ngejar mafia, eee dia gak terima akhirnya nikahin akunya (?) Terus... tit tit tit Wkwkwk abaikan

Jadi gimanaaaa? Menurut kalian hukuman buat Sungmin dari Kyuhyun?

Jangan bikin kzl yaaaaa ∪ˍ∪

Goodbye or see you?

Semarang, 19, November 2015.