Peringatan: ooc, bahasa tidak baku, typo bertebaran, alur kecepetan, terlalu maksain, dan lain - lain.
Catatan: fanfic ini dibuat setelah author habis membaca doujinshi yang berceritakan Sougo menikahi Kagura dan Nobume sekaligus, tetapi Sougo hanya mau bersama Kagura dan tidak mau bersama Nobume. Kalau tidak suka cerita yang author buat silahkan tekan 'back' dan undur diri dengan terhormat daripada tetap membaca dan tidak barokah.
Gintama hanya milik sorachi sensei seorang, author hanya meminjam karakter saja. Dilarang keras copas dalam bentuk apapun!
Don't like? Don't read!
"Kagura - chan, bangunlah. Ini sudah seminggu sejak saat itu." Shinpachi mengguncang pelan Kagura yang tengah berbaring di futonnya, Kagura tetap tidak mau bangun hingga menyebabkan Shinpachi menyerah. Gintoki membaca jump seperti biasa walaupun diam - diam ia terus memperhatikan gerak - gerik putri angkatnya tersebut.
"Gin - san, bagaimana ini? Kagura - chan masih tidak mau keluar ataupun makan."
"Biarkan saja dulu, paling masalah cinta - cintaan yang kaya di tv."
"Woy! Ini sudah seminggu sejak pernikahan Okita - san dan Kagura - chan masih tidak mau keluar ataupun memakan apapun bego! Seharusnya kau sebagai ayah angkatnya memberi dukungan bukannya membaca jump dan bermalas - malasan!" Seru Shinpachi, ia sangat geram dengan tingkah - laku Gintoki yang berdiam diri dan tak melakukan apapun terhadap perilaku menyimpang Kagura.
"Kau itu sewot sekali, pattsan. Lagi pula pasti ada alasan yang kuat untuk menjadi alasan Kagura - chan belum keluar sampai sekarang."
Shinpachi terdiam, ia tahu penyebab Kagura tidak keluar karena Otae tidak sengaja membeberkan hal tersebut. Diantara semua orang, hanya Shinpachi, Otae, dan Soyo - hime saja yang tahu tentang ini. Shinpachi tidak ingin mengatakan hal ini kepada bosnya, walaupun sang bos sudah tahu jauh sebelum siapapun menyadarinya bahkan Kagura.
Siang berganti malam, Kagura menatap kanan kiri dan berjalan mengendap - endap layaknya seorang pencuri karena tidak ingin membangunkan semua orang. "Gin - chan, maafkan aku." Lirihnya, air mata mulai turun bercucuran tetapi Kagura sudah tak mempedulikannya lagi. Dengan perlahan Kagura menggeser pelan pintu rumah yorozuya dan turun ke bawah.
Sebuah mobil terparkir di depan Otose snack bar, Kagura membuka pintu mobil tersebut dan memasukinya. Soyo - hime menatap prihatin Kagura. "Kau tidak apa Kagura - chan?"
"Aku baik - baik saja, Soyo - chan." Mobil mulai berjalan menjauh meninggalkan kediaman yorozuya, Kagura yang sedari tadi menahan air matanya akhirnya menangis.
"Aku merasa kotor dan jahat, Soyo - chan. Mengapa aku bisa jadi begitu jahat?"
"Shuuut, tenanglah. Pasti ada alasan mengapa Okita - san berbuat begitu." Soyo berusaha menenangkan Kagura yang sedih, sejak semula ia tahu bahwa ketika Sougo menikahi Nobume, Kagura tengah bersedih hati dan stres ditambah dengan kabar pernikahan Sougo membuatnya depresi berat.
"Okita - san mencintaimu, Kagura - chan. Itulah mengapa ia membuatmu hamil dan tetap bersamamu walaupun ia telah menikah. Sampai sekarang Nobume bahkan masih perawan dan tidak pernah disentuh sedikitpun oleh Okita - san, mereka bahkan tidur dikamar yang berbeda dan berjauhan, dan Okita - san selalu mengunci kamarnya dengan kunci, borgol, gembok dan berbagai macam - benda lainnya." Kagura yang mendengarkan penjelasan Soyo tertawa untuk pertama kalinya dalam seminggu, Soyo ikut tertawa bersamanya.
"Si Sadis terlalu alay. Kasihan sekali nasib Nobume."
"Kasihan sih kasihan, mereka terpaksa menikah demi pekerjaan mereka. Nasib yang sungguh tragis."
"Kau benar, nasib mereka tragis."
Kagura dan Soyo tetap berbincang hingga mobil mereka berhenti, Soyo yang bingung bertanya pada supirnya mengapa mobil Mereka berhenti.
"Kok mobilnya berhenti?" Tanya Soyo
"Shinsengumi yang memberhentikannya, hime - sama." Jawab sang supir, Soyo membuka bagian bawah kursi dan meminta Kagura bersembunyi.
"Aku akan berbicara dengan mereka, kau bersembunyilah." Kagura masuk dan Soyo menutup kembali kursinya.
Sougo mengetuk kaca jendela mobil, Soyo membukanya dan menyapa Sougo. "Selamat malam Okita - san, ada yang bisa kubantu?"
"Selamat malam juga hime - sama, kondo - san memintaku untuk menggeledah setiap mobil yang lewat."
"Oh, silahkan." Soyo keluar dari mobilnya dan membiarkan mobilnya digeledah oleh beberapa petugas Shinsengumi. Kagura menahan napasnya dan menutup mulutnya karena takut ketahuan, Soyo berusaha untuk tenang walaupun ia sendiri tidak bisa menahan perasaan ngeri.
Sougo memeriksa bagian bawah kursi, Kagura menggigit bibir bawahnya menahan ngeri dan ia berdoa pada kami - sama agar menyelamatkannya. "Okita - taichou, kami menemukan sesuatu!" Yamazaki memanggil Sougo, Kagura menghela napas lega.
"Kami menemukan tas berisi perlengkapan wanita beserta sebuah hiasan rambut yang mirip dengan punya China - san." Kagura melotot, ia melupakan barang - barangnya dan meninggalkannya di kursi, Soyo mulai berkeringat dingin dan pura - pura pusing.
"Okita - san, apakah kalian sudah selesai memeriksa mobilku? aku agak pusing." Soyo membuat alasan, Sougo meminta anak buahnya berhenti menggeledah dan membiarkan Soyo kembali ke dalam mobilnya, "Kalian boleh pergi, maafkan kelancangan kami hime - sama."
"Tak apa, selamat malam semua." Soyo menaiki mobilnya dan meminta supirnya melanjutkan perjalanan. "Sudah aman, kau boleh keluar Kagura - chan." Soyo membuka kembali kursinya dan meminta Kagura keluar. Baik Kagura maupun Soyo sangat ketakutan mengingat kejadian beberapa saat lalu, mereka berusaha duduk dengan tenang dan kembali bercakap - cakap.
"Hampir saja kita ketahuan, Sadis bakalan marah kalau tahu hal ini." Kagura mencari tasnya dan bingung
"Soyo - chan, tasku mana?"
"jangan jangan mereka mengambilnya..." Lirih Soyo, Kagura menganga tak percaya, ia kembali memeriksa kursinya dan berhasil menemukan tasnya. "Syukurlah, ketemu juga nih tas."
Soyo lega melihat tas Kagura, ia pikir tas Kagura diambil oleh Shinsengumi dan di periksa, tetapi ia beruntung karena mereka tak sempat memeriksanya. Kagura mencari sukonbunya dan ketemu, ia membagikan sukonbunya pada Soyo dan mereka pun memakan sukonbu bersama - sama sambil bercerita dan sesekali tertawa.
Markas Shinsengumi, edo.
Kondo mengumpulkan para anggota Shinsengumi dan memulai rapat, Hijikata memimpin dikarenakan Kondo tiba - tiba sakit perut. "Hari ini kita berkumpul bersama untuk mencari seorang gadis yang diduga memiliki hubungan dengan fransaksi joui, nona Kagura." Buka Hijikata, satu ruang rapat langsung kasak - kusuk, mereka semua terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Hijikata terutama Sougo.
"Apa alasanmu menuduhnya terlibat dengan fransaksi joui, Hijikata - san?" Tanya Sougo, seluruh ruang rapat mendadak hening karena dark aura yang dikeluarkan oleh kapten divisi satu mereka.
"Gadis China itu dilaporkan bertemu dengan Katsura setiap minggu, selalu menghilang selama 1 hari setiap minggu pula, dan pagi tadi si keriting itu melaporkan bahwa dia menghilang. Bukankah itu mencurigakan?" Sougo menahan tangannya untuk tidak menebas Hijikata saat itu juga, memang benar Kagura sering bertemu dengan Katsura dan terkadang menjadi pemberi saran - saran sadis, tetapi hubungan Kagura dengan fransaksi joui tidak ada. Sebenarnya, Kagura tidak hanya bertemu Katsura, alasan mengapa ia selalu menghilang setiap 1 hari dalam seminggu adalah karena ia bersama Sougo.
"Fukuchou, kami mendapat informasi penting! China - san berada di kyoto bersama hime - sama!" Lapor Yamazaki, Hijikata segera mengatur strategi untuk menangkap Kagura dan mengintrogasinya.
"Kita akan menangkap gadis yorozuya itu dan memeriksanya. Yang akan ikut ke kyoto adalah aku, Kondo - san, Sougo, Yamazaki, dan beberapa anggota lainnya. Yang tidak ikut akan berjaga di markas selagi kami pergi." Perintah Hijikata tegas, semua orang segera melaksanakan tugas masing - masing.
Kyoto, kediaman Tokugawa.
Soyo dan Kagura diantar menuju kamar mereka masing - masing, Kagura menggeser pintunya dan melihat pemandangan yang langsung mengarah ke arah pegunungan yang yang indah. "Sejuknya, nggak kaya edo." Gumam Kagura, ia memutuskan berganti baju dan menemui Soyo.
Tok Tok Tok
Suara pintu diketuk membuyarkan lamunan Kagura, ia membuka pintu kamarnya dan melihat seorang pelayan Soyo yang membungkuk padanya.
"Nona, Soyo - sama meminta anda ke taman untuk menum teh bersamanya." Ujar si pelayan, Kagura mengangguk dan mengikutinya menuju taman tempat Soyo berada.
Sejak awal pernikahan Sougo, Soyo tahu pasti akan berakhir tragis bagi Kagura. Soyo sendiri sebenarnya berusaha melindungi Kagura, tetapi pada akhirnya ia tak bisa. Maka dari itu, ketika ia diberitahu oleh Kagura bahwa gadis itu sedang mengandung ia tidak lagi terkejut dan memutuskan akan membantu sahabatnya tersebut.
"Soyo - sama, ini nona Kagura." Kagura duduk di depan Soyo dan tersenyum lebar, Soyo juga ikut tersenyum lebar dan menuangkan teh ke cangkir Kagura.
"Cie, yang lagi senang, cie." Goda Soyo, Kagura mengambil cangkirnya dan meminumnya.
"Aku memang lagi senang karena disini sunyi dan sejuk."
"Memang, dari semua tempat, disini tempat yang paling kusuka." Soyo meminum tehnya dengan anggun, disaat ia dan Kagura tengah asyik - asyiknya meminum teh, salah seorang pelayan mendekati mereka. "Soyo - sama, petugas dari Shinsengumi ingin menemui anda dan nona Kagura." Lapor pelayan itu, Kagura dan Soyo menetap satu sama lain.
"B-b-biarkan mereka masuk." Kata Soyo, pelayan itu pergi meninggalkan Kagura dan Soyo. Kagura menutup matanya dan menghembuskan napas panjang lalu berkata, "Soyo - chan, menurutmu mengapa mereka kesini?"
"entahlah, aku juga tidak tahu." Kagura terdiam mendengar jawaban Soyo, ia kembali meminum tehnya.
"Soyo - hime, maaf mengganggu waktu luang anda." Kagura terkejut ketika mendengar suara yang sangat familiar itu, ia tak bisa menggerakkan tubuhnya akibat terkejut. "Tak apa, Hijikata - san. ada urusan apa ya?"
"Kami mendapat tugas untuk mengintrogasi nona Kagura. Cepat bawa dia!" Kagura diminta berdiri dan diborgol layaknya penjahat, ia sama sekali tak melawan. "Soyo - chan, carikan aku pengacara!" Pinta Kagura, Soyo mengangguk dan segera meminta dicarikan pengacara. Kagura dibawa menuju mobil Shinsengumi yang sudah terparkir rapi di jalanan, Sougo menatapnya dan menyeringai, "Akhirnya kau ditangkap juga, China."
"Aku tak takut, karena aku tak melakukan apapun yang melanggar hukum, baik itu perkataan ataupun tindakan, Sadis." Kagura masuk ke dalam mobil dan tidak berbicara sepatah kata pun lagi. Soyo juga ikut ke kantor Shinsengumi untuk meminta keterangan atas penangkapan Kagura.
Kagura dimasukkan ke dalam ruang introgasi, ia duduk dan tidak membuka mulutnya sedari tadi. Hijikata dan Sougo mengawasinya dari sisi lain ruangan. "Sougo, kau masuk dan introgasi dia. buatlah dia berbicara bagaimana pun caranya." Perintah Hijikata, Sougo menyeringai sadis dan masuk ke ruang introgasi.
"Aku tidak akan berbicara tanpa pengacaraku, Sadis." Ucap Kagura, Hijikata menggelengkan kepala, "Sougo bahkan belum duduk dan dia sudah berbicara." Gumam Hijikata.
"Pengacaramu ada di luar. ia belum boleh masuk, kecuali kau mau menjawab beberapa pertanyaanku, China."
"Baiklah."
"Dimana kau berada saat pengeboman oleh joui?"
"aku berada di rumah Shinpachi.
"Apa hubunganmu dengan Katsura Kotaro?"
"Aku tidak ada hubungan apapun dengan si zura."
"Kalau begitu coba jelaskan mengapa kau sering bertemu dengannya."
"Zura meminta saranku untuk mendisiplinkan anggotanya."
"Itu saja? tidak ada yang lain? misalnya hubungan...?"
"Aku tidak tertarik dengan Zura! memangnya aku janda apa?! Zura kan suka ama janda!"
"Apakah ada yang ikut terlibat dalam joui?"
"Mana aku tahu, aku kan bukan anggota joui." Sougo berdiri dari kursinya dan keluar, Kagura menatap kepergiannya dalam diam.
"Mati saja kau, Sadis brengsek! kuharap kau mati!" Lirih Kagura, ia menahan air matanya. Tanpa Kagura sadari, Sougo sedari tadi berada di depan pintu ruang introgasi dan mendengarkan lirihan Kagura, "Maafkan aku, China." Ucap Sougo pelan, ia lalu pergi dan menyiapkan laporannya. Kagura melamun, ia berharap agar bisa pergi dan melupakan Sougo lalu kembali ke kehidupan lamanya, namun ia tahu bahwa semua itu mustahil untuk dilakukan olehnya jadi yang ia lakukan hanya diam dan berteman dengan pikirannya sendiri.
Author's Note: Author minta maaf kalo chapter satunya kurang memuaskan, author akan menjelaskan semuanya di chapter 2 mulai dari pernikahan Sougo dan Nobume sampai kehamilan Kagura sampai dengan campur tangan Soyo - hime dan Shimura bersaudara.
Keep or Delete?
