Disclaimer: BBC, author tidak mengambil keuntungan.

Warning: drabble oneshot, sekuel dari 'Cukup, Merlin!'.

.

Garam

by Fei Mei

.

.

Morgana gerah melihat Arthur dan Merlin menampakkan wajah musuhan satu sama lain. Tidak jarang Arthur malah menjulurkan lidah dan secara tidak langsung mengejek Merlin tiap kali sang pelayan lewat di depannya. Merlin malah selalu buang muka tiap bertemu pandang dengan sang pangeran. Sungguh, Morgana tidak habis pikir, kok bisa ya, kedua pemuda itu bertengkar sampai bertahun-tahun—enggak deh, hanya berminggu-minggu—hanya karena Merlin sering salah memberikan saos sambal padahal yang diminta adalah saos tomat.

"Aku tidak ada ide," ujar Guinevere pelan saat Morgana curhat padanya di dapur.

Tiba-tiba, ketika melihat Guinevere mengambil botol gula, Morgana mendapat ide yang, pikirnya, cemerlang. "Jangan—jangan pakai itu!" sergahnya sambil menangkap tangan pelayannya.

Guinevere jelas kaget dan bingung. "Ap—kenapa?"

"Itu gula, kan?" tanya Morgana memastikan. Guinevere mengangguk. "Jangan—sudah, pakai garam saja, yang banyak."

"Hah? Eh, Morgana, aku sedang membuat kue, masa' pakai garam?" tanya Guinevere, sangat bingung.

"Iya, tapi ini kuenya untuk makanan penutup Arthur, kan?" tanya Morgana, lagi-lagi Guinevere menjawab dengan anggukan. "Pakai garam, Gwen, biar Arthur kesal dan minta Merlin yang menyiapkan makanannya lagi."

" ... kau benar-benar ingin mereka baikan, ya?"

.

.

Guinevere menuruti permintaan Morgana. Ia membawakan kue super asin pada Arthur, dan Arthur langsung memakannya tanpa rasa curiga. Guinevere menahan napas saat melihat sang pangeran menyendok kue besar-besar ke dalam mulut. Dan begitu kue itu masuk dalam mulut Arthur ...

"WEEEEEKK!" Arthur langsung melepehkan apa yang baru saja menyentuh lidahnya.

Buru-buru sang pelayan mengambil air minum.

"Guinevere! Ini apaan, sih?! Asin banget!" jerit Arthur.

"M-maaf! M-mungkin tadi saya salah ambil, maunya gula malah jadi ambil garam!" kata Guinevere.

Arthur mengerang. "Kau dan Merlin itu sama saja teledornya! Sudahlah, biar pelayan dapur saja yang menyiapkan makananku, suruh Merlin yang membawakannya ke kamarku!"

"Um, Merlin, bukan saya?" tanya Guinevere memastikan.

"Awalnya aku memintamu karena Merlin teledor saat menyiapkan makanan, ternyata kau juga sama. Kalau ternyata membawakan makanan yang sudah jadi saja masih kacau, akan kupecat Merlin itu!" kata Arthur.

Dalam hati Guinevere tersenyum, ia harus memberitahukan Morgana bahwa idenya secara tidak langsung agak berhasil.

.

.

SELESAI

.

.