Would You Protect Me?
.
.
Title: Would You Protect Me?
Author: TTMilanie
Genre: brothership, hurt/comfort, little bit mystery
Rating: T
Length: mini chaptered
Cast:
Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun
Lee Donghae as Lee Donghae
Etc
Disclaimer: I only own this fanfic
A/N:
Setelah istirahat menulis selama beberapa minggu karena kena writer's block, akhirnya otak saya bisa memproduksi ide baru. Mudah-mudahan ini jadi fanfic yang bagus dan nggak ngebosenin.
**JUST ENJOY**
.
PROLOG
"Baiklah, saya mengerti. Saya akan segera mengirim bodyguard lain ke kediaman Presdir Lee. Sekali lagi maafkan kami atas ketidaknyamanannya. Terima kasih,"
Suara desahan kasar dari seorang Kim Heechul membuat Kyuhyun menghentikan kesibukannya 'mengencani' sang pacar elektronik –sebuah PSP. Pemuda berambut ikal itu berputar di kursinya, menghadap seseorang yang duduk tak jauh dari tempatnya berada. Ia bisa melihat sang bos tengah mengerang frustasi, dengan kedua tangan mengusak rambut coklatnya gemas.
"Ada masalah, Heechul Hyung?" Kyuhyun bertanya sembari mengangkat alisnya.
"Masalah?" Heechul tertawa sarkas, ia lantas meraih cangkir kopi di dekatnya, "oh, brengsek," rutuknya tak lama setelah menyadari minuman di dalam cangkir tersebut sudah habis tak bersisa, "ini lebih dari sekedar masalah. Kurasa aku akan gila karena bocah bernama Lee Donghae itu!"
Kyuhyun sebenarnya ingin menertawakan tingkah seniornya. Namun ia tahu benar di saat seperti ini Kim Heechul tak bisa diajak untuk bercanda, namja berwajah cantik itu benar-benar akan berubah menjadi iblis jika ada yang mengajaknya bermain-main. Kyuhyun meletakkan sang PSP, keningnya berkerut dalam usaha mengingat nama yang baru saja dilontarkan Heechul. Lee Donghae, seperti sudah tidak asing lagi di telinganya.
"Putra kedua pemilik Lee corporation?" Kyuhyun bertanya dengan nada memastikan.
"Ya, dia!" jawab Heechul, "kau tahu, kemarin dia baru saja memecat bodyguard dari tempat kita, kemudian hari ini dia meminta butler-nya untuk menyewa seorang bodyguard baru. Oh, Ya Tuhan, bahkan dari kelima bodyguard yang sudah ia pecat, mereka semua sangat terlatih dan disiplin! Apa yang membuat anak itu bertingkah demikian?"
"Dia tidak mengatakan alasannya?"
Heechul kembali mendesah, ia memijat batang hidungnya sembari berucap, "dia bilang Oh Taemin, bodyguard yang baru saja dipecatnya kemarin, bertingkah berlebihan. Taemin melarangnya menonton pertandingan basket di sebuah gor. Menurutmu jika kau menjadi Taemin apa yang akan kau lakukan? Hell, nyawa anak itu sedang diincar oleh pembunuh bayaran yang disewa pesaing bisnis ayahnya! Tentu saja menonton pertandingan basket di tempat seperti itu akan memudahkan mereka untuk beraksi! Bukankah tidak salah jika Taemin melarangnya pergi?"
Sebuah cengiran kecil muncul di bibir Kyuhyun. Mereka sedang berhadapan dengan bocah yang suka melawan rupanya. Sebagai seorang bodyguard, Kyuhyun sudah sering bertemu client yang memiliki berbagai macam sifat menarik, namun dari cerita Heechul, Lee Donghae pasti seseorang yang sulit untuk diatasi.
"Dia masih muda, mungkin dia tidak suka jika seorang ahjussi mengikutinya kemana-mana," kata Kyuhyun berkomentar, "kirimkan saja para rookies. Dia pasti akan merasa memiliki seorang teman bermain, bukan bodyguard."
"Aku tidak percaya pada kemampuan para rookies," tandas Heechul, "dan lagi, putra kedua Presiden Lee berusia dua puluh empat tahun. Aku rasa sudah bukan masanya ia bertingkah kekanakan seperti itu."
"Oh? Jinja? Dia lebih tua setahun daripada aku," gumam Kyuhyun.
"Lalu apa yang harus kulakukan, Cho? Aku tidak ingin agen kita mendapatkan cap buruk. Aku sudah berusaha keras mengirim bodyguard terbaik yang ada di sini, tapi semuanya dipecat oleh anak itu hanya dalam waktu satu minggu. Aku benar-benar akan mati karena gila!" Heechul mengacak mejanya dengan kasar, membuat kertas file yang telah disusun rapi oleh sekretarisnya jatuh dan berserakan di lantai.
"Yak, kau adalah bos di sini, kenapa harus bertanya padaku? Aku hanyalah bodyguard yang akan menuruti kemanapun kau memerintahkan aku untuk pergi!" jawab Kyuhyun yang sudah kembali menyibukkan diri bermain starcraft di PSP nya.
Sama sekali tidak membantu, dasar bocah evil, Heechul menggumam dalam hati. Ia bangkit berdiri untuk membenahi berkas-berkasnya yang berantakan. Saat itulah tak sengaja mata Heechul menemukan beberapa file yang terjilid rapi lengkap dengan sebuah foto ikut dilampirkan di sana. Dengan sedikit penasaran ia membaca berlarik-larik tulisan yang ada di dalam file tersebut. Data pribadi Lee Donghae, ia masih ingat satu minggu yang lalu sekretaris pribadi Presdir Lee sendiri yang mengirimkan ke kantor agennya.
"Di sini dia kelihatan seperti anak baik dan penurut," gumam Heechul sambil memandangi foto setengah badan seorang pemuda berambut brunette. "Dia tampan, tapi juga sangat manis. Aku heran ada seseorang yang tega menyakiti anak seimut ini."
Memang benar, client yang hampir membuatnya gila itu memiliki wajah manis. Matanya berwarna cokelat cerah, nyaris tersembunyi di balik poni yang menutupi seluruh dahinya. Hidungnya mancung dan tajam dengan bibir tipis yang menyunggingkan senyuman kecil.
Bagaimanapun juga dia susah diatur dan kekanakan… oh, aku harus bagaimana… Heechul kembali mengacak rambutnya yang sudah amat berantakan itu. Ia yakin sebentar lagi kulit wajah nan mulusnya akan segera berkerut karena terlalu banyak berpikir. Heechul meletakkan data pribadi client nya di atas tumpukan map paling atas, setelah itu ia merebahkan kepala. Kedua matanya tampak jengkel ketika melihat sosok Cho Kyuhyun, salah satu anak buahnya yang kini tengah sibuk bermain PSP tanpa peduli pada dirinya.
Jika saja Kyuhyun bukanlah bodyguard yang berbakat, Heechul pasti sudah menendang pantat anak itu dari kantornya. Tapi ia tahu Kyuhyun adalah asset yang luar biasa, kemampuan otaknya tak bisa diragukan lagi. Ia hanya mengikuti pelatihan selama tiga bulan, dan tak lama namanya telah masuk ke dalam jajaran bodyguard senior. Kyuhyun menguasai keterampilan beladiri, menembak, bahkan ia terlatih menjinakkan bom. Heechul terkadang berpikir pemuda itu sebenarnya adalah anggota FBI atau CIA.
"Aku tahu aku ini tampan, Hyung. Jangan pandangi aku seperti itu," ucap Kyuhyun sekenanya. Ia menyunggingkan sebuah evil smirk tanpa mengalihkan pandangannya dari PSP.
"Jangan berlagak!" kata Heechul. Ia tak bisa memungkiri, terkadang Kyuhyun memang bisa sangat menjengkelkan.
"Sudah memutuskan bodyguard mana yang akan kau kirimkan untuk Lee Donghae?"
Heechul hendak membuka mulutnya untuk menjawab, namun kemudian ia tampak terpaku dengan kedua mata yang sedikit melotot. Kyuhyun mengalihkan pandangannya sejenak, menatap seniornya dengan heran.
"Kenapa? Kau baik-baik saja?"
"Aku hanyalah bodyguard yang akan menuruti kemanapun kau memerintahkan aku untuk pergi!". Kalimat itu masuk dalam ingatan Heechul, membuatnya nyaris memekik bahagia. Kenapa tidak segera terpikir sejak tadi! Bukankah bodyguard yang masih muda, namun memiliki kemampuan hebat itu telah berada di depan matanya?
"Ya, kau yang akan kukirim kesana, Cho Kyuhyun!"
"A… apa?"
Heechul bangkit dari kursi putarnya, kemudian melompat naik ke meja yang berada tepat di hadapan Kyuhyun, "Kim Heechul kau memang pabbo, kenapa sejak awal aku tidak mengirimkanmu saja!? Kau ini kan masih seumuran dengan Lee Donghae dan kemampuanmu sudah bukan rookie lagi! Aku rasa aku bisa percaya padamu, aku akan langsung mengirimkan data pribadimu kepada Presdir Lee! Aku yakin dia akan langsung setuju!"
Kedua mata Kyuhyun membulat sempurna. Ia hendak berbicara, namun sepertinya terlambat karena Heechul sudah melompat turun dari meja dan melenggang senang menuju pintu keluar. Kyuhyun sudah tahu dia akan pergi ke pusat informasi untuk mencari data pribadinya.
"Yak, Heechul Hyung! Tunggu sebentar, kau memintaku untuk menjadi bodyguard anak yang suka memberontak itu?!" tanya Kyuhyun dengan horror.
Heechul menolehkan kepalanya, bibirnya menampilkan seringaian bak iblis, "tentu saja. Bukankah kau sendiri yang mengatakan kau mau menuruti perintahku kemanapun aku memintamu untuk pergi? Lagipula kau masih muda, Donghae pasti akan senang karena ia akan merasa memiliki seorang teman baru. Bagaimana? Aku benar, kan?"
Dengan itu, Heechul menutup pintu ruang kerjanya, meninggalkan Kyuhyun yang masih bingung memproses kejadian itu.
"Aiisshh…" Kyuhyun mengusap wajahnya dengan frustasi, "tapi aku benci orang yang kekanakan…"
T.B.C
A/N:
Silahkan langsung dilanjut ke chapter berikutnya kalo ngerasa fanfic ini bagus. XD. Jangan lupa review nya, okey? Sorry for typos.
