Disclaimer : saya *CLETAR* - Nami : 'Yang bener pak EIICHIRO ODA! Maafkan Au yang gila itu' -
Random : One Piece – Readers : 'Yaiyalah! Kan dah jelas dari judulnya!' -
Note : Geje, Gelo, Garing, Gila, OOC, OC, dan saudara-saudaranya (?), serta kusihir mereka menjadi anak-anak SD *EvilLaught* maklum, lulusan sekolah sihir – Mugiwara : 'Jangan dipercaya, ALIBI!' -
UN ALA ONE PIECE
Pagi hari yang cerah di Jalan Sinom Piece (?), 2 orang bocah berbaju SDN. GRAND LINE sedang berangkat menuju sekolahnya. Mereka berbincang-bincang tentang sesuatu yang akan dihadapi mereka, yaitu UN.
"Hah.. Gimana ya soalnya nanti?" Tanya anak berambut raven hitam yang bernama Monkey D. Luffy kepada temannya yang berambut lumut busuk.
"Mana kutahu. Emang aku dukun apa?" Bales bocah berambut lumut busuk yang ternyata bernama lengkap Roronoa Zoro.
"Iya. Abis rambutmu beda sih.." Seru Luffy yang sebenarnya tidak bermaksud menyindir Zoro.
"HEI! Gak usah ngungkit-ngungit masalah rambut!" Runtuk Zoro kayak benang kusut abis kecabut (?) karena sadar betul kalo rambutnya yang paling berbeda warnanya yaitu HIJAU.
"Becanda kok.." Kata Luffy dengan cengiran khasnya.
"By the way anyway buswey ketabrak bancey, kamu sudah bersiap-siap menghadap UN ini, Luff?" Tanya Zoro mengubah topik karena males membahas tentang rambut.
"Sudah kok! Aku sudah bersiap-siap. Tapi tetap aja masih agak takut.." Jawab Luffy kepedean. Eh, readers mau liat gimana persiapan Luffy menghadapi UN? Monggo, kita liat..
Plesbek
Di kediaman Monkey D.
"LUFFY, ACE, BANGUN!" Teriak Monkey D. Garp selaku kakeknya Luffy membahana di dalam rumah nuansa (apa ya?) ala Jepang-jepangan (?) sambil mau memberikan tinju cintanya kepana sang cucu yang sedang bersiap-siap. Sampai-sampai tetangga yang lewat kena kutu air seminggu gara-gara ngedenger teriakan Mbo Monkey D. Garp.
"Kyaa! KAKEK! Kenapa ngagetin sih? Nanti Luffy bisa kena kutu air tahu!" Kata Luffy bales teriak.
"Hadoh! Aku mau tidur lagi, Kek. Mumpung udah libur.." Kata kakak Luffy, Porgas D. Ace, yang merasa terganggu dari tidurnya.
"ACE, KAU JUGA BANGUN! JANGAN BERMALAS-MALASAN! MENTANG-MENTANG UDAH UN!" Sang kakek lagi-lagi berteriak (lagi hobi kali ya?) dari ruang makan.
"Huft, iya-iya.. Hoam.." Kata Ace yang baru mau bersiap-siap. Kalo Luffy udah bersiap-siap.
Di ruang makan
"Asyik! Makan!" Seru Luffy kegirangan karena saatnya makan.
"Kakek beli di Restoran Baratie lho!" Bangga Garp ala Dora kalo berhasil ngelaksanain misi.
"Wah? Restoran yang terkenal itu?" Tanya Luffy sambil bersinar-sinar.
"Iya.. Supaya kamu semangat menghadapi UN.." Kata Garp yakin
"ASIK!" Teriak Luffy kegirangan. Ruang makan yang sebelumnya rapi dan hening, sekarang seperti kapal pecah dan bising ala bengkel. Setelah Luffy dan Garp makan, mereka menuju pintu keluar rumah. Luffy mau berangkat ke sekolahnya yaitu SDN. GRAND LINE, sedangkan kakeknya mau berangkat kerja.
"Dah, Kakek.. Do'ain Luffy supaya bisa ya.." Kata Luffy sambil ngabirit takut kena tinju maut kakeknya (kalo menurut kakeknya sih tinju cinta).
"Iya, kakek do'ain.. Huft.." Kata Sang kakek yang tadinya mau memberi tinju cintanya ke Luffy, eh malah ngebirit duluan.
Sementara di ruang makan
"ARRRGGG... Kenapa sih aku kagak kebagian makanannya? Mana jatahku hanya sedikit lagi? Lagi pula, KENAPA AKU HARUS NGEBERESIN RUANGAN INI SIH?" Teriak Ace frustasi setelah membaca catatan di atas meja, abis mandi tentunya. Itu catatan dibuat oleh Garp. Gini nih isinya.
Untuk Ace,
Tadi kamu siap-siapnya lama, jadi kami makan semua makanannya deh.. hehehe.. Kakek sudah siapkan uang Rp. 20.000,00 untuk makanmu di atas meja. Jangan lupa, beresin ruang makan ya!
With love, your grandpa
"Sial! Sial! Sial! Sial! Apakah ini nasib jadi kelas 3 SMP ya?" Umpat Ace kesel sambil mulai membereskan ruang makan yang sudah kayak kapal pecah tersebut. Napa sih tu kakek ? Batinnya kesal 3/4 mati. Nasibmu sebagai kakak yang udah menghadapi UN sebelum Luffy memang sial.
KRINGGG
End plesbek
"Aku makan 100 porsi daging sapi asap, senang karena dapat menghindari tinju cinta kakekku, ketawa karena aku sedikit ngintip (dan membaca) kakekku bikin catatan untuk kak Ace, dan mandi dengan bersih." Kata Luffy dengan pedenya.
"Lho, kita kan mau menghadapi UN, Luffy?" Kata Zoro sweatdrop mendengarkan cerita bocah di sebelahnya itu. Bukannya seharusnya belajar ya ? Tapi tidak usah heran, dia kan anak ajaib . Tapi napa dia ajaib ? Batin Zoro penuh tanya.
"Emangnya kamu udah bersiap-siap menghadapi UN?" Tanya balik Luffy.
"Udah.." Kata Zoro kayak gak rela membicarakannya (lagi?). Tadi kan plesbek di rumah Luffy, mau liat tidak kalo di kediaman Roronoa? Nyok, kita liat..
Plesbek
Di kediaman keluarga Roronoa
"Zoro, bangun! Zoro? ZORO!" Kata Kuina berusaha untuk membangunkan adik (angkat) nya itu dari volume lembut sampai volume tinggi.
"Hm?" Tanya Zoro dari dalam selimutnya.
"Hei, ini sudah jam 07.00 lho!" Kata Kuina agak berbohong karena pengen membuat Zoro ketipu dan bangun.
"Lalu?" Tanya Zoro singkat. Masih di dalam selimut Teletabisnya.
"Kau kan mesti UN. Mau nih dimarahin gara-gara telat?" Tanya Kuina kepada Zoro.
"KAGAK!" Teriak Zoro sambil lari keluar dari selimut Teletabisnya menuju kamar mandi terdekat. Rencanaku berhasil ! Seru Kuina penuh kemenangan di dalam hati.
Di ruang makan
"Zoro, tumben bangun pagi?" Tanya Koushiro, ayah Kuina dan (sekarang) Zoro, kepada anak (angkat) nya. Beliau lagi baca koran sambil minum kopi.
"Mau ke sekolah, Sensei." Kata Zoro sambil makan dengan kecepatan 500 km/menit.
"Lho? Bukannya UN dimulai jam 07.00 ya?" Tanya Koushiro meyakinkan.
"Hn." Bales Zoro singkat, padat, dan gak jelas.
"Lalu, kau mau berangkat sekarang?" Tanya Koushiro lagi. Berniat meyakinkan.
"Ya, Zoro berangkat sekarang ya.. Do'ain supaya bisa." Pamit Zoro cepet-cepet.
"Kan sekarang baru jam e-" Kata Koushiro keputus karena anak berambut ijonya itu udah pergi duluan. "-nam.. Hah.. Didoa'in kok.." Kata Koushiro pasrah.
Setelah beberapa menit..
"Pah, mana Zoro?" Tanya Kuina santai. Dia sudah bersiap-siap untuk mengantar Zoro. Zoro kan buta arah.
"Kuina, bagaimana caramu membangunkan dia?" Balik tanya Koushiro penuh selidik. Bukannya jawab malah balik nanya.
"Dengan bilang kalo dia mau telat. Memangnya kenapa?" Jawab Kuina penuh tanda tanya.
"Dia sudah berangkat." Kata Sang bapak sarkastik.
"WHOT?" Tanya Kuina kaget. Parah kalo begini mah. Masa dianggap betulan sih ? Batin Kuina kali ini kacau. Solusi ? Ohya, telpon kediaman keluarga Monkey D. aja .. Batinnya tersenyum kesenangan. Dengan lihai Kuina menekan tuts di hpnya.
End plesbek
"Aku dikelabui kakakku.. Parahnya lagi, aku lupa liat jam dan tersesat.." Jawab Zoro sarkastik.
"Shishishishi... Nasibmu malang, Zoro.." Komentar Luffy dengan nada sama sarkastiknya. Tak terasa sudah sampai di sekolah. Mereka segera bergabung dengan teman-temannya yang sudah hadir (yang hadir paling telat mereka alias Luffy dan Zoro).
TO BE CONTINOU
Rais : 'Halo, para pembaca! Apa kabar? Semoga baik-baik saja. Ak' TRANGG
Zoro : 'Heh, Au sarap, APA-APAAN ITU? Masa aku yang ganteng ini dipanggil lumut busuk sih? Apa kata dunia? (narsis tingkat akut)'
Ace : 'Numpang protes. Boleh tidak?'
Rais : 'Terserah Au, Zoro. Karena saya baik, boleh deh. Emang mau protes apa? (ngedip-ngedip)'
Ace : 'Ini... KENAPA AKU KETIMPA MUSIBAH BEGINI SIH?'
Rais : 'Pengen aja..'
Zoro : 'Tambahan, NAPA SAYA JADI OOC PLUS BEGO BEGINI?'
Rais : 'Hoyong we..'
Robin : 'Fufufu.. Kapan saya muncul?'
Rais : 'Nanti. Sepertinya anda menjadi pengawas ruangan deh.'
Chopper : 'Au, emang ada ya Jalan Sinom Piece? (garuk kepala)'
Rais : 'Ada di dalam hatiku, Dokter terhebat..' Itu nama gabungan dari tempat tinggalku (Sinom) dan nama anime ini (Piece) ...
Chopper : 'Au geje, aku tidak suka dipuji tahu! (noodle dance)'
Usopp : 'Kapan pangeran Usopp muncul?'
Sanji : 'Kalo koki terhebat kapan muncul?'
Rais : 'Kapan-kapan..'
Usopp dan Sanji : 'Jyah!'
Luffy : 'Shishishi... Asik pas baca catatan dari kakek untuk Ace..'
Ace : 'Adikku tega dengan diriku.. Hiks... (Nangis bombay)'
Luffy : 'Cup! Cup! Cup! Di sini gak ada balon. (Nepuk-Nepuk punggung Ace)'
Rais : 'Karena saya baru di sini, mohon maap kalo masih jelek. Wkwkwkwk..' TRANGGBRUSSS 'KYYYYYAAAA!'
Luffy : 'Au sekarang sedang dikejar-kejar sama fansnya – Rais : "Fans dari mana? Masa Lumut busuk dan gorila berlari disebut fans sih? Tolongin dong! (lari dengan kecepatan 500 km/detik (?))" - , minta REVEIW nya. OK?
Nami : 'Tunggu sebentar, gimana ceritanya tuh? Kenapa Luffy sama Zoro bisa ketemu? Lalu, gimana Kuina nelpon kediaman Monkey D.?
Rais : 'Adakan SCENE TAMBAHAN! (sambil lari-lari karena dikejar Zoro dan Ace)
SCENE TAMBAHAN
Di kediaman keluarga Monkey D.
"Sial! Sial! Sial! Sial! Apakah ini nasib jadi anak kelas 3 SMP?" Umpat Ace kesel sambil mulai membereskan ruang makan yang sudah kayak kapal pecah tersebut. Napa sih tu kakek ? Batinnya kesal 3/4 mati. Nasibmu sebagai kakak yang udah menghadapi UN sebelum Luffy memang sial.
KRINGGG
"Ha? Siapa yang nelpon pagi-pagi gini?" Ace bertanya-tanya. Setelah itu, ia mengangkat gagang telepon
"Kediaman keluarga Monkey D. .." Kata Ace mengawali pembicaraan tersebut.
"Ace? Ini Kuina. Ada Luffy tidak?" Tanya suara dari seberang yang ternyata kakaknya Zoro alias Kuina.
"Dia sudah berangkat. Memangnya ada apa, Kuina?" Tanya Ace lagi.
"Adikku pergi dari rumah tadi. Kau tau sendiri kan kalo di itu buta arah tingkat akut?" Curhat Kuina.
"Memangnya dia berangkat jam berapa?" Tanya Ace lagi. Dia sudah mengenal Roronoa Zoro. Kan Zoro sering diajak Luffy main ke Kediaman tersebut.
"Jam 06.00.." Jawab Kuina disertai dengan helaan nafas.
"Tenang saja. Kan dia kuat. Do'akan saja semoga dia tidak tersesat.. Ngomong-ngomong, ada apa nyari Luffy" Kata Ace berniat menenangkan.
"Aku tau dia kuat. Tapi kalo di situasi ini tidak akan membantu. Hah.. Aku nyari Luffy pengen minta bisa tidak bantu aku nemuin Zoro.." Kata Kuina.
"Lha? Kan adikku juga UN? Gimana sih?" Kata Ace sedikit aneh sama Kuina.
"Oiyaya.. Aku lupa.. Kalo gitu, Ace mau tidak bantu aku? Pliss.." Pinta Kuina.
"Ok deh.." Jawab Ace menyanggupinya karena Ace malas membereskan dapurnya.
"Thanks ya mau membantu aku. Gapapa kan? Kamu gak sibuk kan?" Tanya Kuina beruntun.
"Enggak kok." Bales Ace.
"Thanks ya. Aku ke sana. Ok?" Tanya Kuina.
"Hmm.. Aku deh yang ke sana." Jawab Ace.
"Ok. Thanks dan Bye." Kata Kuina memutuskan telepon (yang menitnya lamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa banget).
"Bye." Bales Ace.
Di Jalan Sinom Piece (?)
"ZORO! Ngapain kau belok ke arah pasar?" Tanya Luffy polos.
"Hn?" Jawab Zoro dengan tidak bakunya.
"Zoro? Kuk- Ohya, kau kan buta arah. Shishishi.." Kata Luffy yang baru ingat kalo Zoro buta arah tingkat akut.
"Luffy!" Runtuk Zoro sambil memerah. Sapa sih yang gak malu ketauan kelemahannya.
"Shishishi.. Maaf maaf.. Bareng yuk!" Ajak Luffy.
"Ayo!" Bales Zoro.
Perjalanan Ace menuju Kediaman Roronoa
"Lha, itukan Zoro? Wah, Udah ketemu nih adiknya Kuina. Kasih tau deh.. biar tidak cemas.." Kata Ace melihat Luffy dan Zoro dari kejauhan.
END SCENE TAMBAHAN
Ace : '(senyum-senyum) Lumayan juga aku di scene tambahan ini...'
Zoro : 'Heh, Au Sialan, dikau dendam amat sama diriku ini...'
Rais : 'Biarin! Wek!' TRINGTRINGTRINGCLETAR
Nami : 'Kok aku cuman dikit sih ngomongnya?'
Rais : 'Maap.. Kehabisan ide sih..'
Robin : 'Fufufu.. kalo begitu akhiri obrolan ini.'
Rais : 'Ok deh! Sanji, tutup ya! Aku mau makan dulu.. Yang lain kutraktir!'
All (kecuali Sanji) : 'HORE!'
Sanji : 'Kenapa saya tidak ditraktir? Sudahlah.. Au bodoh dan geje itu minta Ripiuw. Mau kritik, saran, atau saudara-saudaranya juga boleh. Yang penting... REVIEW!'
REVIEW
