Annyeong, Song Hyemi imnida!

Saya newbie di sini ^^

Jujur aja, ini fanfiction pertama saya. Awalnya ngga kepikiran sih buat jadi author fanfic, soalnya dulu sama sekali ngga ada minat buat nulis. Tapi kalo baca sering banget hehehe. Terus pas ngeliat adek, temen sama kakak kelas saya asik banget bikin ff jadi pengen nyoba juga. Oke deh segini dulu, jangan lupa dibaca sama direview ya ^^

Title: Still

Author: murni Song Hyemi

Cast:

Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Do Kyungsoo

Xiao Luhan

Oh Sehun

Member EXO lain sesuai jalan cerita^^

WARNING!

Maaf kalo ada typo yang berserakan(?), oh iya ff ini genderswitch (GS) ya, sebenernya mau bikin yaoi soalnya saya itu fujoshi hehe, tapi nanti-nanti aja deh, soalnya saya rasa cerita ini bakalan jadi aneh kalo dibuat yaoi :D

Bandara Incheon, Seoul.

"Yeol, kau mau berjanji kan, tidak akan meninggalkanku?" tanya Baekhyun pada Chanyeol, kekasihnya. Saat ini mereka sedang berada di bandara Incheon, untuk mengantar kepergian Chanyeol ke Amerika untuk melanjutkan kuliahnya. Chanyeol yang cerdas mendapat beasiswa ke Harvard University, universitas impiannya dan mungkin impian semua orang.

"Tentu saja, chagiya. Setelah semua urusanku selesai di Amerika, aku akan segera pulang. Dan orang pertama yang akan kutemui adalah kau." jawab Chanyeol sambil tersenyum. Baekhyun pun ikut tersenyum mendengar penuturan Chanyeol.

"Pesawatku sebentar lagi berangkat. Ingatlah janjiku, Baekhyun-ah" kata Chanyeol kemudian sambil berlari menuju boarding pass. Tak lupa ia melambaikan tangannya pada Baekhyun sebagai tanda perpisahan. Baekhyun pun tersenyum sambil membalas lambaian tangan Chanyeol.

.

.

.

Seoul, 8 tahun kemudian.

8 tahun tanpa terasa telah berlalu. Namun Chanyeol belum juga kembali ke Korea seperti janjinya dan Baekhyun tetap menunggunya. Sekarang Baekhyun sudah berubah menjadi seorang perempuan dewasa. Ia pun memiliki toko bunga impiannya. Awalnya ia hanya mencoba membuat rangkaian bunga untuk mengisi waktu, namun lama kelamaan ia berpikir untuk membuka toko bunga sendiri.

Siang itu ia sudah melayani begitu banyak pembeli. Rencananya, setelah ini ia akan pergi ke toko kue langganannya untuk membeli kue favoritnya lalu kembali ke tokonya. Namun saat ia hendak berdiri, tiba-tiba datanglah seorang pria tinggi memakai kemeja putih dipadu celana hitam. Tampan, hanya itu yang bisa Baekhyun katakan untuk menilai pria ini.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Baekhyun. Ia menatap lama pria di depannya. Kemudian ia tersadar satu hal, pria ini mirip dengan Chanyeol! Matanya, hidungnya, wajahnya, keadaan fisiknya menyerupai Chanyeol-nya. Tapi kalau dia Chanyeol, mengapa dia tak mengenaliku? pikir Baekhyun. Ia merasa sedikit kecewa namun akhirnya tersadar bahwa pria yang berdiri di hadapannya yang mungkin saja Chanyeol ini sedang menunggunya.

"Hmm, ya, bisakah Anda menolong saya membuat rangkaian bunga untuk ehm, melamar calon istri saya?" tanya pria itu penuh harap.

"Tentu saja, ini pekerjaanku. Kapan Anda akan mengambilnya?" tanya Baekhyun. Dalam hatinya terdapat sedikit rasa penasaran. Siapakah calon istri pria ini? Mungkinkah pria ini Chanyeol? Mungkinkah ia akan melamarku? batin Baekhyun lagi.

"Bagaimana kalau langsung hari ini? Saya akan melamarnya malam ini." jawab pria itu sambil tersenyum. Sontak Baekhyun langsung kembali teringat Chanyeol. Senyum pria ini mirip dengan Chanyeol-nya yang entah berada di belahan bumi sebelah mana saat ini. Jika kau benar-benar Chanyeol, tak ingatkah kau padaku, Yeol? Aku orang yang selama ini menunggumu, batin Baekhyun sedih.

"Ah, baiklah. Akan segera saya buatkan rangkaian bunganya. Anda bisa duduk di sofa sebelah sana selagi menunggunya." jawab Baekhyun. Segera setelah itu ia langsung merangkai bunga pesanan pria itu. Dengan sigap ia menyusun seratus bunga mawar, bunga khas yang melambangkan cinta yang mendalam di tengah-tengah buket dan memberi tambahan bunga-bunga pelengkap di sekelilingnya agar mempercantik penampilannya. Ia selalu memimpikan Chanyeol memberikannya bunga ini saat melamarnya tetapi sepertinya itu adalah hal yang mustahil saat ini. Setelah setengah jam sibuk merangkai bunga, selesailah pekerjaan Baekhyun. Kemudian ia menyerahkan bunga pesanan pria itu.

"Rangkaian bunga yang indah, terima kasih sudah membantuku, Nona. Dan bisa tolong berikan kartu ucapan di bunga ini?" pinta pria itu.

"Baiklah, apa kata-kata yang akan saya tuliskan di sini?" tanya Baekhyun.

"Bagaimana kalau "would you marry me, Do Kyungsoo?" ah ya, sepertinya itu cukup bagus, haha" pria itu menertawakan dirinya sendiri yang tidak bisa membuat kata-kata romantis untuk melamar calon istrinya.

"Baiklah, kalau begitu kartu ini akan saya sematkan di sini." kata Baekhyun sambil menyematkan kartu ucapan di rangkaian bunga yang telah ia buat.

"Terima kasih, Nona. Jadi berapa saya harus membayarnya?" tanya pria itu kemudian setelah menerima bunga pesanannya.

"12.000 won, Tuan." jawab Baekhyun singkat.

"Bisakah aku membayarnya dengan cek?" tanya pria itu lagi.

"Tentu saja bisa" jawab Baekhyun kemudian.

"Ini ceknya, Anda bisa pastikan ini bukan cek kosong" jawab pria itu sembari menyerahkan cek sebesar jumlah tagihannya.

Setelah melihat cek yang diberikan oleh pria itu, Baekhyun merasakan sakit di hatinya secara tiba-tiba. Bagaimana tidak, nama yang tertera di cek itu adalah Park Chanyeol. Cek itu beratasnamakan Park Chanyeol, nama dan marga yang sama dengan Chanyeol-nya. Ah, di dunia ini yang namanya Park Chanyeol tidak hanya satu, pikir Baekhyun. Tapi wajahnya sangat mirip Chanyeollie, pikir Baekhyun lagi.

"Bagaimana? Apa saya sudah bisa meninggalkan toko ini?" tanya pria itu, yang tak lain adalah Chanyeol.

"Ah, maaf. Ya, Anda bisa meninggalkan tempat ini, maaf sudah membuat Anda menunggu terlalu lama" jawab Baekhyun sambil tersenyum.

Kemudian, Chanyeol menatap lama pada kalung yang dipakai Baekhyun. Ia merasa pernah melihatnya, tetapi ia lupa di mana. Baekhyun yang merasa Chanyeol memperhatikan kalungnya, reflek menutup bagian liontin kalung dengan tangan kanannya.

"Ini pemberian kekasihku dulu" jawab Baekhyun tanpa ditanya seakan tahu pikiran Chanyeol.

"Sepertinya aku pernah melihat kalungmu, tetapi aku lupa kapan dan di mana aku pernah melihatnya." kata Chanyeol.

"Lupakan saja. Kalung seperti ini banyak dijual di toko" jawab Baekhyun sambil memamerkan senyum manisnya.

"Ya, sepertinya begitu. Baiklah, saya pergi dulu, terima kasih sudah membantu saya, Nona..." kata Chanyeol kebingungan menyebut Baekhyun.

"Byun Baekhyun. Namaku Byun Baekhyun, panggil saja Baekhyun. Senang bisa membantu Anda. Semoga anda dan pasangan anda dapat berbahagia selamanya." jawab Baekhyun.

"Terima kasih Baekhyun-ssi. Namamu mengingatkanku pada seseorang, tapi aku lupa di mana aku bertemu dengannya." jawab Chanyeol sambil berlalu pergi.

Setelah itu Baekhyun duduk termenung sendirian. Kalau benar lelaki itu Chanyeol, kekasihnya, berarti Chanyeol telah melupakan janjinya. Janji untuk segera kembali dan menemuinya. Namun sekarang, kekasihnya yang hampir sepuluh tahun tidak bertemu malah meminta tolong padanya untuk merangkaikan bunga untuk melamar calon istrinya. Dan lebih menyedihkannya lagi adalah Chanyeol bahkan tidak mengenalinya.

"Semoga dia orang yang tepat untukmu, Yeol. Berbahagialah dengannya." kata Baekhyun dalam hati. Tanpa terasa air matanya menetes.