Pagi yang cukup cerah di smp teiko. Tapi tidak ada kecerahan sedikit pun di wajah seorang Midorima shintaro.
"ohayo…. Midorima-kun" sapa Kuroko, seorang pemuda berambut biru cerah yang tidak memiliki banyak hawa keberadaan dan teman Midorima di klub basket smp teiko.
"ohayo….. oh kamu Kuroko" balas Midorima dengan malas.
"ne… kenapa kau lesu begitu Midorima-kun?" Tanya Kuroko.
"huuh… aku tidak dapat menemukan saputangan sutra dengan berlian… apa kamu tau dimana aku bisa mendapatkan saputangan seperti itu?"
"mana aku tau Midorima-kun… memangnya kenapa kamu membutuhkan saputangan seperti itu? Sepertinya akan susah untuk menemukannya"
"saputangan itu adalah lucky item ku hari ini, cancer ada di peringkat terbawah dan akan mengalami kesialan yang disebabkan oleh virgo atau Gemini jadi kamu yang berbintang aquarius tidak masalah berada di dekatku" jelas Midorima dengan serius.
"e…eto… terimakasih?"
"hm.. sama-sama" balas Midorima sambil membetulkan kacamatanya.
Di kelas
Teng… teng… teng… bel istirahat berbunyi dan ini saatnya bagi siswa siswi smp teiko.
"Midorimachin ayo kita segera menemui mereka di atap" Tanya Murasakibara, salah satu anggota basket yang bertubuh tinggi,berambut ungu, dan SANGAT doyan makan.
"hm.. baiklah, ayo kita pergi sekarang" jawab Midorima.
Di atap sekolah
"yo! Kalian lama sekali sih!" teriak Aomine, ace klub basket yang gelap kulitnya segelap hatinya(?)
"benar sekali! Kami sudah lama menuggu disini tau!" kata kise, anggota klub basket yang juga bekerja sebagai model.
"mo.. sudahlah Aomine-kun.. Kise-kun.. lebih baik sekarang kita makan bekal kita saja" kata kuroko berusaha menghentikan mereka sebelum ada perkelahian.
"munch..munch… benwar sekawli.. munch..munch.. Kurokochin" sahut Murasakibara yang entah sejak kapan sudah duduk dan memakan bekalnya dengan lahap.
Mereka berempat pun mulai memakan bekal mereka masing-masing, semuanya berjalan baik-baik saja hingga…..
"ne… ngomong-ngomong kenapa Akashi tidak ikut makan bersama kita?" Tanya aomine.
"apa kamu rindu padanya aomine-kun?" balas kuroko tanpa ekspresi.
"ba… baka kau tetsu! Mana mungkin aku merindukan Akashi! Aku justru senang dia tidak ada disini…. Kalau dia ada suasana yang tenang akan jadi mencekam!" kata Aomine
"kata oha-asa virgo harus menjaga setiap perkataannya atau tidak dia akan sial….. jadi hati-hati saja ya…." Saran Midorima pada Aomine.
"hah! Ramalan aneh begitu mana mungkin dapat membuatku sial! Karena yang bisa mengalahkan aku ya hanya aku kalian tahu!" aomine menyahut dengan sombong sambil berdiri dan mulai beranjak pergi.
"dan lagi yang kukatakan itu benar kan? Akashi itu memang mood breaker…. Kalian semua juga pasti setuju dengan perkataanku"
Selagi aomine mengatakan itu, dia tidak menyadari akan keberadaan seseorang yang sudah cukup lama berada disitu dan dapat mendengar semua ocehan Aomine yang menjelek- jelekkan dirinya kuroko,murasakibara,midorima dan kise sudah tidak dapat memberitahu Aomine karena orang itu memberi isyarat dengan jari telunjuknya di bibir.
"nah..kalian tidak dapat membalas kan…. Ahh sudahlah aku ke kelas dulu…a...n
.
.
.
.
.
.
.
.
Akashi!"
Ketika berbalik Aomine mendapati Akashi sedang tersenyum dengan sangat manis ke arahnya… sungguh mencurigakan.
"oh…. Kamu tidak jadi pergi Daiki? Kukira kamu tidak mau aku berada di dekatmu karena aku ini mood breaker dan dapat membuat suasana mencekam…" kata Akashi dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya.
Saat ini aomine sudah pucat pasi walaupun dengan kulitnya yang gelap tetapi masih terlihat…dan sedikit rasa menyesal timbul karena tidak mendengarkan perkataan Midorima.
"nah..Daiki karena aku ini sangat baik hati, nanti porsi latihanmu akan kutambah 5 kali lipat dari biasanya… ahh bukankah aku ini terlalu baik?" kata Akashi masih dengan senyumnya.
"ehhhhhhhh itu kan kejam sekali Akashicchi!" kise dengan bodohnya menyahut
"ah! Maaf Ryouta agar kamu tidak iri….. porsi latihanmu ditambah jadi 6 kali lipat! Begini adil kan"
Kise yang mendengarnya langsung berlari ke arah kuroko untuk dipeluk, tetapi sebelum sampai ke kuroko kakinya tidak sengaja mengenai minuman midorima dan airnya menyiprat kearah midorima dan aomine.
"kise! Lihat kacamataku jadi basah gara-gara kamu!" midorima mengomel dan segera mengeluarkan tisu dari kantungnya, kise segera menunduk berkali-kali untuk meminta maaf tetapi justru menyantuk tangan midorima dan kacamatanya jatuh kebawah.
Bahkan sebelum midorima dapat marah, satu orang bodoh sudah datang lagi untuk lebih menghancurkan harinya.
" oi midorima aku minta tisu itu! Dasar kise bodoh sekali sih!" aomine yang hendak mengambil tisu di tangan midorima tiba-tiba berhenti ketika dia mendengar suara aneh dari bawah kakinya.
CRANG…
.
.
.
.
….. hening…
Aomine mengangkat kakinya dan menemukan kacamata midorima yang pecah dan sedikit penyok karena injakannya.
Dan apa yang ditakutkan midorima pun terjadi, virgo dan Gemini yang akan menghancurkan harinya.
Hmm…. Sesuai rencana. Kata Akashi dalam hati sambil diam-diam memegang sebuah benda yang ada di sakunya selama ini.
SAPU TANGAN BERLIAN!
