JIMIN?

M for sexual content!

BxB yaoi boyslove

.

I warn you!

.

1

JM x RM

.

.. ..

"Akh... hyung..."

"Jimin, pelankan suaramu" Namjoon menggeram tepat di telinga Jimin. Jimin perlahan kehilangan kesadarannya. Jimin terlalu lelah, pandangannya mengabur.

Alunan musik di ruang dance masih terdengar samar. Dibumbui desahan pelan Jimin. Namjoon masih belum puas mengerjai tubuhnya. Jimin merutuki dirinya sendiri dalam hati. Dia tidak bisa menyalahkan Namjoon akan apa yang sedang terjadi pada mereka. Jimin kurang peka.

Niat Jimin awalnya hanya ingin membantu hyungnya itu menghafalkan koreo lagu terbaru mereka, tapi Jimin berakhir mendesah. Namjoon sudah menolak bantuan Jimin. Namjoon bilang dia akan minta bantuan Hoseok. Tapi Jimin memaksa. Jimin bilang dia juga belum puas dengam gerakkannya, ditambah Jimin tau Hoseok masih mengerjakan musik untuk mixtape nya yang akan segera dirilis.

Iya Jimin tidak peka. Namjoon sudah berkali-kali mengatakan dalam berbagai wawancara. Jimin itu sexy. Sekali lagi dan digaris bawahi. Jimin itu SEXY.

Menggoda iman.

Jangan salahkan Namjoon saat Jimin melangkah untuk mematikan musik, Namjoon mengekor dibelakangnya. Memperhatikan dua bongkahan padat Jimin dari belakang. Jangan lupakan paha Jimin yang kencang. Puja kebiasaan Jimin yang suka mengenakan jeans ketat.

Belum sempat Jimin mematikan musik, Namjoon sudah menabrakkan diri pada tubuhnya. Memeluk penuh afeksi membuat keringat mereka bersatu. Jimin terkejut, tapi tubuhnya lelah. Sangat. Membuat Jimin tidak bisa menepis tangan kanan Namjoon yang mulai meremas bokongnya. Pelan dan penuh penekanan. Tubuh Namjoon semakin merapat pada bagian belakang Jimin yang mulai kehilangan tumpuan di meja tempat pemutar musik itu masih memutar lagu.

"Hyung... Apa... hnn"

"Sst Jim. Maaf. Sebentar saja"

Namjoon berbisik ditelinga kiri Jimin sementara kedua tangannya meremat bokong Jimin gemas. Sangat pas di tangan besar Namjoon. Kenyal dan memantul.

Tangan kanan Namjoon bergerak sensual ke mengelus paha Jimin, mulai dari belakang, samping, hingga memutari ke paha bagian dalam. Dengan sengaja sedikit mengangkat paha itu untuk melebarkan kaki Jimin. Jimin tidak bisa untuk tidak mengikuti.

"Enghh" Jimin mendesah tertahan saat Namjoon meremas miliknya. Tidak terlalu kuat tapi Jimin sedang sensitif. Atau memang Jimin itu hypersensitifNamjoon tidak tau.

"Gwencanha, Jim. Nobody here". Namjoon menciumi leher Jimin. Merasakan bulir keringat yang semakin membuatnya bergairah.

"Hyung!" Jimin terkejut saat sesuatu yang keras menekan belahan bokongnya. Namjoon mendesis keenakan dibelakang sana, menggesekkan bagian itu keatas dan kebawah. Bagaimanapun hasratnya harus terpenuhi malam itu.

"I'm your fan. So please give me a fanservice right now. The greatest one. Let me fuck you, Jim, Hard".

Jimin tidak bisa berbuat apa-apa saat Namjoon membalik tubuhnya. Mencium bibir Jimin yang tebal, penuh candu. Namjoon menghisap-hisap bibir Jimin atas dan bawah bergantian. Dia tidak menggunakan lidahnya karena Jimin yang ada di dalam otak Namjoon selain sexy juga murni, innocent.

Jimin hanya menikmati sambil menutup mata. Menanti apa yang akan dilakukan Namjoon.

Saat Namjoon menurunkan ciumannya ke leher dan selangka Jimin, Jimin masih bungkam menghayati. Nafasnya mulai terengah.

"Kalung ARMY yang kau hilangkan, mau ku ganti?

Namjoon mendongak menatap Jimin yang kepayahan.

"Terserah, hyung"

Jimin menyesal membuka mata untuk menjawab Namjoon karena yang dilihatnya saat ini adalah Namjoon yang sexy. Kemeja Namjoon berantakan, rambutnya lepek berkeringat, matanya penuh nafsu dan bibirnya terlalu kissable. Meminta dipuaskan. Terlebih Namjoon kemudian menjilat tulang selangka Jimin sambil mengatakan "Akan ku ganti dengan kata 'MINE'".

Secepat kilat Namjoon kemudian kembali menyerang bibir Jimin. Kali ini dengan tempo yang cepat dan terkesan berantakan. menuntut balasan Jimin. Saat dirasa Jimin mulai membalas, Namjoon mengurangi intensitasnya. Perlahan memundurkan wajahnya hingga ciuman mereka terlepas. Jimin merasa kehilangan. Mencoba membuka mata karena Namjoon tak kunjung menyentuhnya lagi.

Yang Jimin temukan adalah Namjoon tengan tersenyum miring. Sedikit menggigit bibir bawahnya sebelum membukanya sensual, mengundang Jimin untuk menciumnya terlebih dahulu. Mata Jimin terpaku pada bibir itu hingga tanpa Jimin sadari tubuhnya mulai condong untuk meraih bibir Namjoon. Namjoon menggoda Jimin dengan terus memundurkan diri.

Jimin yang tak kunjung mendapat keinginannya dengan tidak sabar meraih dagu Namjoon dengan kedua tangannya. Mencium Namjoon tidak sabaran. Menjilati bibir Namjoon lalu memasukkannya, membuat Namjoon terlonjak. Jimin nakal, Fikir Namjoon.

Jimin yang sadar akan keterkejutan Namjoon melepaskan sebentar ciuman itu.

"Ciuman itu menggunakan lidah". Jimin tersenyum lalu kembali mencium Namjoon. Namjoon girang, Jimin masih ingat pada ucapannya bertahun-tahun yang lalu.

Jimin tidak sepolos fikiran Namjoon, hal itu yang membuat Namjoon berani berbuat lebih. Diantara ciuman basah itu Namjoon menurunkan celana Jimin tanpa disadari sang empunya. Jimin sadar celana beserta dalamannya sudah tandas saat telunjuk Namjoon menyapa lubangnya. Tidak menyangka ini akan melebihi sekedar ciuman.

Telunjuk Namjoon masuk perlahan. Namjoon sedikit kagum saat lubang Jimin menelan sepenuhnya jari Namjoon yang terbilang panjang. Ciuman sudah terlepas dan untuk mengalihkan Jimin Namjoon terus menghujani leher Jimin dengan ciuman basah.

Sungguh Jimin lelah dengan gairahnya sendiri, ditambah tubuhnya yang memang dalam keadaan penat.

"Akh... hyung..."

"Jimin, pelankan suaramu" Namjoon menggeram tepat di telinga Jimin. Jimin perlahan kehilangan kesadarannya saat Namjoon menambah sekaligus dua jari dan bergerak cepat. Jimin terlalu lelah, pandangannya mengabur.

"Aku tidak mau kau merusak pita suaramu, because i love it so bad". Namjoon kembali menciumi leher Jimin. menunjukkan afeksi yang berlebih pada bagian tubuh itu, tempat tersimpan pita yang siap mengalunkan namanya malam itu.

"Namjoon hyung... lelah.."

Namjoon mengerti.

"This is gonna be cold but just enjoy it. Ku harap kau oke dengan lantai". Namjoon mengeluarkan jarinya lalu membaringkan Jimin perlahan.

Hal kedua yang disyukuri Namjoon dari style Jimin, baju Jimin yang oversized. Namjoon tidak perlu repot-repot melepas baju Jimin karena tubuh itu siap dinikmati hanya dengan menyingkap baju super kebesaran Jimin. Jadilah Namjoon menghisap puting Jimin tanpa ragu. Jimin hanya mendesah tertahan sementara Namjoon semakin menggila. mulutnya bergantian menghisap puting Jimin dengan tangan yang memijat-mijat, seperti berharap cairan akan kelauar dari sana.

"Ohh Jim. Hyungh.. Tidak.. Bisa berhentihh... keluarkan sesuatu dari sini" Namjoon memijat dada Jimin kasar. kemudian kembali meraupnya. Namjoon sangat haus. Jimin hanya bisa mendesah, menggeliat sambil meremas kencang rambut Namjoon yang tengah menyusu padanya. Tidak bisa memungkiri, meskipun sedikit nyeri, ini sangat nikmat.

"Namhh Hyungghh".

Namjoon membuka celana jeansnya yang sesak. menyusu sambil mengocoknya keras. sesungguhnya Namjoon bisa langsung keluar hanya dengan permainan mereka sekarang, tapi ini belum sampai pada puncak kenikmatan.

"Jimh.. Let meh ... inside you... hyung tidakh tahan" Namjoon mengangkat satu kaki Jimin ke pundaknya. Memposisikan kejantanan yang mengacung tinggi itu. Tangan satunya ia gunakan untuk memegangi pinggang Jimin.

"Emmhh... Hyunggghh... anihhh... this is.. toooh bigh.. lepash"

Namjoon memasukkannya perlahan. Tak memperdulikan protes Jimin karena dia tau Jimin akan meminta lebih nanti. Beberapa saat Namjoon berdiam disana. Dan itu membuat lubang Jimin semakin meremas miliknya di dalam.

"Jimhh.. ketath.. kau ingin menghancurkan hyung, hah?"

Namjoon kembali menyusu membuat fokus Jimin kembali ke dadanya. tanpa babibu Namjoon langsung bergerak, cepat.

"Umh... Ahhh... hahh... hyuungh... ahh"

"ohh... Jimhh... enak?"

Jimin mengangguk cepat. Tangannya meraih miliknya yg menganggur, ingin mencapai klimaks secepatnya.

"Hyung, palli.."'

Saat mereka berdua tengah mengejar puncak, seseorang membuka pintu studio itu

"Hyung!"

TBC

Request siapa itu yg masuk?