Title: Drabble A to Z

Author: CLA

Rated: T

Genre: Romance, Fluff

Pair: Donghae & Hyukjae (Eunhyuk) from SJ

Disclaimer: I own the story. God own the casts. I just borrow their name.

Warning: BL, OOC, Typos, EYD, Cerita Maksa, etc.

Story Length: 2.727 words

A/N: Bayangkan Eunhyuk yang rambutnya naik dan Hyukjae lebih mungil dari aslinya, poninya turun. Style rambut sesuai bayangan readers.


AGE

Hingga kini aku tak pernah hentinya memikirkan ini. Aku terheran. Bagaimana bisa kami bersatu? Aku dan dirinya. Begitu berbeda.

'Hyung.' Begitu panggilku. Sebenarnya aku ragu apakah benar harus memanggilnya hyung? Mengingat umur kami yang terlampau jauh membuatnya hampir terjerumus dalam kata 'pedofil'. Apa sudah masuk ya? Sepertinya belum.

Hitung saja. Tahun ini umurnya 28 sementara aku... 17.

"Jangan pernah memikirkan jarak umur kita lagi. Cinta tak mengenal apapun."

Ah lagi-lagi ia menarikku dalam dekapan hangatnya. Membuat pemikiranku terlepas entah kemana. Selalu seperti ini.

Ya. Selalu.

.

BREATH

Senang itu baik karena membuat orang menjadi aktif untuk tersenyum. Tapi taukah kalian?

Kesenangan berlebihan itu fatal. Seperti contohnya saat ini.

"Hyukkieeee!"

Seperti biasa, dia memelukku. Tapi kali ini ada yang berbeda. Sangat.

"H-hyung... se... sak..."

"Dengarkan hyung, dengarkan hyung! Tau tidak?"

"Ti... dak... hyung... lepash..."

"Huh? Apa maksudmu? Jadi begini Hyuk, aku..." ia menggantung ucapannya. Lama. Sangat. Aku memukul dan mendorong dadanya, namun ia masih tak mengerti penderitaanku.

"Hyung... se-"

"Hyung diterima menjadi peran Goo Seungji! Woohoo! Keren ka- Hyuk? Hyuk? Hyuk sadar! Hyuk kenapa pingsan? Hyuk?"

Tak taukah Donghae-hyung kalau dialah yang membuatku nyaris mati kehabisan napas?

.

CRY-BABY

Aku cengeng. Semua orang mengatakannya.

Aku menangis terlalu mudah. Biasanya karena rasa sakit maupun terharu. Seperti contohnya, saat aku menangis karena memecahkan figura foto kami beberapa hari lalu. Sebenarnya tak apa, lagipula figura itu milik kami. Yang jadi permasalahan adalah itu dibeli dari hasil jerih payahnya.

Tapi taukah mereka masalah cengeng...

"Hyung? Ada air mata mau jatuh."

"Huh?" ia segera mengelap sudut matanya. "Ah, mungkin karena melihatmu yang terlalu manis dan sempurna."

Aku menggembungkan pipiku seraya memalingkan wajah memerah. Huh! Bilang saja karena tak kuat menonton drama tragis di depannya!

.

DIARY

'Kata Hyuk-hyung dan Hyuna-noona dance-ku sudah bagus! Aaa~ senangnya! Sexy free and single i'm ready to bingo!'

"Aaa~ jadi begitu..."

BRAK!

"Kenapa ditutup? Hyung senang kok kau mau belajar dance. Tapi kenapa tidak bilang ke hyung?"

"A-a... Itu..."

Dia segera menyambar diary-ku dan membuka halaman-halaman yang menurutnya menarik. Aku hanya bisa menggigit bibir, takut dia membaca tulisanku yang absurd.

Kenapa? Memang namja tidak boleh menulis diary?

"Wah, banyak juga yang kau bisa. Eum... Ah! Ini dia! Bonamana, SFS, Loving You, Ice Cream. 2 dance namja, 2 dance yeoja. Adil kan?"

Aku menatapnya bingung.

"Tunggu apa lagi? Dance lagu yang kupilihkan tadi di depanku. Sekarang!"

MWO? Kenapa harus Loving You dan Ice Cream? Tunggu! Apa barusan Donghae-hyung sedikit menyeringai? Ah, yang jelas aku baru mandi tadi. Masa harus keringatan lagi?

"Hyukkie-"

"N-nde!"

Diary siaaaaaaalll

.

EAT

"Hyung sudah makan?"

"Eum." dia menggantung jaketnya, "Tapi aku masih lapar." dia berjalan kearahku, memelukku dari belakang.

"Oh. Hyung mau makan apa? Biar aku buatkan."

"Tidak usah repot-repot." dia berbisik. Terpaan nafas dan suaranya yang mendadak berat membuatku merinding. "Hidangannya sudah ada disini. Sangaaaattt dekat denganku."

Eh?

Mana hidangannya?

.

FEAR

Yang namanya berpasangan pasti tak luput dari kata cemburu. Termasuk Donghae-hyung dan aku.

Mungkin kalau aku sedang cemburu, ia akan dengan mudahnya menenangkanku. Namun semuanya akan berubah menjadi mengerikan begitu ia sedang cemburu. Itu kunci ketakutanku sejak tinggal bersamanya.

"Hyung~ jangan diam begini..."

"Hyung~ Kyuhyun-hyung hanya mengajariku matematika tadi..."

"Hyung... Hiks... Mianhae..."

Samar terlihat ia yang mulai menatapku iba. Ia menghela nafas kasar lalu menepuk pucuk kepalaku.

"Baiklah, hyung maafkan." ucapnya, membuatku menatap penuh harap, "Tapi kau harus menebus kesalahanmu."

Huh?

Detik berikutnya aku merasa tubuhku melayang. Dobrakan pintu yang kuketahui kamar itu terdengar jelas membuatku berjengit kaget. Sesaat kemudian aku tau yang dia maksud. Rutinitas yang mutlak dilakukan dia saat cemburu besar.

"ANDWAE-HYUNG! Maafin Hyukkie! Jebal jang-mphhh!"

Lagi-lagi ia membuatku takut.

.

GADGET

Aku mencintai gadget. Sama hal-nya dengan dia. Bedanya, kalau dilihat-lihat aku jauh lebih tak bermodal dari pada diri-nya.

Sebenarnya gadget itu tidak dihasilkan oleh pengeluaran kami- maksudku dia. Bisa dibilang, fans-nya yang memberikan untuknya. Karena itulah dia dijuluki 'Apple Boy'. Hampir seluruhnya yang ia miliki bermerk 'Apple'. Contohnya? Ah tanpa kusebut kalian pasti sudah tau.

Tapi satu yang membuatku heran.

"Aaaaa hyuuuuunngggg! Kau apakan ponselku?! Layarnya retak!"

Mengapa gadget orang lain hancur ditangannya sementara miliknya tidak?

.

HEIGHT

"Coba kalau kau setinggi Eunhyukkie."

Sudah kesekian kalinya ia mengatakan hal itu, membuatku sangaaaaat kesal. Tidak taukah dia seberapa mati-matian aku menambahkan tinggiku?

"Kan cuma beda 5 cm! Hyung selalu mengeluhkan hal itu. Nikahi Hyuk-hyung saja kalau begitu!" aku mengutarakannya kesal. Bukannya merasa bersalah, dia malah memasang pose berpikir dan mengangguk.

"Hmm... Boleh juga! Kalau begitu aku ke dorm sekarang. Mau menjalankan usul bagusmu. Bye~"

"PERGI SAJA! NIKAHI DIA SANA, PABBO!"

Buru-buru aku membanting pintu dan menuangkan rasa kesalku dalam bentuk tangisan. Aku memeluk bantalan sofa, meredam suara walau pundak tetap gemetar. Demi apapun! Aku tidak menyangka dia benar-benar akan melakukannya!

Tak lama kurasakan tubuhku yang menghangat. Aku mengangkat wajahku sebelum akhirnya mencium... Boneka Pooh?

"Hyukkie jangan menangis. Donghae-hyung bilang dia hanya bercanda dan dia sayang Hyukkie yang tidak terlalu tinggi ini!" suara itu menenangkanku, "Kata Donghae-hyung, Hyukkie yang tidak terlalu tinggi sangat manis dan menggemaskan." lanjutnya. Aku terkekeh mendengar suara aneh boneka itu, yang kutahu pasti disuarakan oleh orang yang tengah memelukku dari belakang ini.

Donghae-hyung.

Lagi-lagi dia membuatku tertawa.

.

INNOCENT

Orang-orang selalu mengatakan aku terlalu polos. Termasuk dirinya.

Aku selalu heran mengapa. Memang apa sih yang membuatku polos? Mana mungkin anak seusiaku masih ada yang polos?

"Hyung, kenapa sih aku dibilang terlalu polos?"

"Huh?"

"Aku kan masih memakai baju."

"Nah, itu dia! Itu yang membuatmu dikatai polos."

Huh?

.

JOB

Selama ini aku tak pernah bekerja. Dia melarangku, aku tak bisa melawannya.

Mengingat kerja, aku jadi ingat si Eunhyuk, sahabatnya.

Menurut orang Hyuk-hyung mirip denganku. Benar sih, tapi tetap saja aku manis sedangkan dia tampan. Apa mungkin karena nama aslinya sama denganku ya? Lee Hyukjae. Uhuk. Maaf, margaku sebenarnya Kim.

Diantara seluruh member Super Junior, aku paling dekat dengan Hyuk-hyung. Ah, yang kedua terdekat maksudnya.

Ya, Donghae-hyung adalah seorang idol. Idol tenar dari grup bernamakan Super Junior.

Dia selalu menyembunyikan kabar kami dari media, tapi seluruh member bahkan manager dan
segala sangkut-pautnya mengetahuinya. Kecuali Kangin-hyung. Mulutnya tidak bisa dijaga.

"Hyung, aku mau coba kerja."

"Jadi supir kami kalau begitu."

"Aku sedang tidak bercanda."

"Oh."

Huft.

Menyebalkaaaaaannnnn!

.

KISS

Aku tak tau rasanya ciuman. Pada awalnya. Kira-kira saat kami baru serumah waktu itu, aku memberanikan diri mencobanya. Meski pada akhirnya, aku heboh tidak karuan.

Dan sekarang, biarpun rasa heboh itu masih ada, setidaknya sudah berkurang. Mungkin karena sudah terbiasa.

"Hyukkie."

"Hm?" aku menoleh.

Chu~

Aku masih terkaget dan berusaha mencerna apa yang sedang terjadi. Aku... Dia...

"Hyaaaaaa! Hyukkie ciuman lagi! Eomma~ eotteokkhae~? Hyukkie maluuuu!" aku memeluk bantal terdekat dan menggigit-gigitnya sesaat setelah ia melepas ciumannya.

Bagaimana? Tidak heboh kan?

.

LAMP

CKLAK

CKLEK

CKLAK

"Ish, hyung! Aku tidak bisa tidur kalau lampunya nyala!"

"Hyung tidak bisa tidur kalau lampunya mati!"

"Matikan hyung! Silau!"

"Tidak akan! Kalau kau mau lampunya mati hyung tidur diluar saja." ia mengancam. Huh. Masa aku harus mengalah lagi sih?

"Tapi silau hyung~"

Diluar dugaan, ia tidak keluar atau mematikan lampu. Dia membenamkan kepalaku di dadanya, lalu menarik selimut sebatas dadanya. Aku sendiri terkejut, hanya bisa terdiam, dan berdoa agar wajahku tidak terbakar besoknya.

"Sudah tidak silau kan? Sekarang tidur. Begini sudah adil."

Sejak hari itu, sebuah lampu tidur menghiasi kamar kami.

.

MILK

"Aku mau yang stroberi!"

"Tidak boleh. Harus vanilla."

"Stroberiiiiiiiii~"

Memperebutkan rasa susu adalah hal yang lumrah bagi kami. Padahal bisa saja kami membeli 2 susu dengan rasa yang berbeda. Tapi Donghae-hyung selalu menolak. Biar sehati katanya.

"Bagaimana kalau kita beli yang cokelat saja?"

Wajah muramku mendadak cerah. Kenapa aku tak pernah memikirkannya?

"Oke! Setuju!"

.

NERD

"Huahahaha! Apaan ini hyung? Culun banget! Kayak nerdy guy begitu!"

"Ish, berisik!" dia merebut album foto dari tanganku, "Aku menyesal menyuruh Siwon membawakannya."

"Ahaha tapi hyung, foto lamamu itu HUAHAHA aduh perutku sakit!"

Dia menatapku kesal, berjalan kearahku yang masih tak sanggup mengontrol tawa. Ketika tawaku sudah mulai terkontrol, dia sudah berada di depanku, menunduk dengan kedua tangan di lengan sofa, seakan... memerangkapku.

"Menertawakanku eoh?" ia berbisik di telingaku membuatku bergidik. Kurasakan ibu jarinya mulai merayap masuk ke dalam mulutku dan menyapa si tuan lidah di dalam sana, menekan-nekannya, menyebabkan saliva-ku mulai membentuk aliran sungai di sudut dagu. Aku memejamkan mata merasakan sensasi aneh di tubuhku.

"Kau akan merasakan akibatnya baby."

Oh God... A-apa yang akan terjadi padaku...?

.

OCTAVE

"Neoreul saranghago~ bamsae ji-"

"STOP! Nadamu mulai sumbang!"

Aku kembali meneguk air dan menghela nafas. Lagi-lagi sumbang. Apa aku sampai sebegitu tidak berbakatnya menyanyi ya?

"Aku tak sanggup hyung. Nada tinggi itu sulit! Apa tidak ada cara yang lebih mudah?"

"Lebih mudah?" ulangnya, "Sepertinya ada."

Aku menatapnya penuh harap. Sejenak aku merasa bunga-bunga bertebaran di sekitarku. Ah, dan jangan lupakan cengiran bodoh yang sarat akan kebahagiaan ini.

"Malam ini sepertinya waktu yang tepat. Akan kubuat kau 'menyanyi' hingga oktaf tertinggi yang sanggup mengalahkan suara Luna." ia menyeringai.

Huh?

Apaan?

Aku tak mengerti.

.

PERSONALITY

Dewasa juga kekanakan. Sifatnya benar-benar angin-anginan. Tidak saat bekerja, tidak saat di rumah.

Egois, posesif, senang mengerjai orang, menggambar di lantai, mengacak isi lemari contohnya. Tapi ia juga dapat menjadi sosok dewasa. Tenang, pengertian, perhatian, dan lainnya. Hanya disaat tertentu dan tak terduga.

Aku begitu menyukai kedua sifatnya. Tapi sifat dewasa itu sering membuatku seakan ingin meleleh karenanya.

"Hyung~ Sudahan. Aku mengantuk."

"Kenapa tidak tidur?"

"Menunggu hyung. Kalau hyung tidak tidur, aku juga tidak akan tidur."

Dia menutup laptop-nya dan memasukkan kembali ke tas-nya, menyelesaikan kegiatannya mencari informasi penjualan album Super Junior terbaru. Aku sendiri? Mengucek mataku sambil tengkurap di sudut ranjang.

"Ayo! Sudah malam!"

Ia menggendongku kembali ke posisi yang seharusnya. Ia sendiri membaringkan tubuhnya disebelahku dan menarik selimut hingga sebatas dada.

"Have a sweet dream, dear. Good night." Ia mengecup keningku lalu menatapku dalam, menungguku memejamkan mata. Tak tahan dengan tatapan matanya yang seakan menghipnotisku, aku memejamkan mata, membenamkan juga mengeratkan pelukanku terhadap bantal.

Aku tidak demam kan? Wajahku panas.

.

QUIET

Kebiasaan buruknya adalah, mengabaikan orang sekitar jika sedang serunya melakukan sesuatu yang diminatinya. Atau mungkin dia akan menyuruhmu diam kalau merasa kau berisik. Tak peduli kau adalah keluarganya, temannya, managernya, CEO-nya, atau siapapun itu, dia akan menyuruhmu diam.

Seperti saat ini.

Donghae-hyung sedang sibuk dengan kegiatan bermain game-nya. Entah mau mengalahkan Kyuhyun-hyung atau mau tanding dengan Eunhyuk-hyung aku tidak tau.

"Hyung"

"Sshhttt"

"Hyung"

"Sshhhttt"

"Hyung"

"Sshhttt!"

"Hiks"

Seperti yang pernah kukatakan, aku cengeng. Dan kurasa rasa cengengku bertambah parah semenjak aku juga dekat dengan Kibum-hyung. Dia kan akan menangis kalau dicueki juga.

"Baiklah, aku menyerah. Apa yang kau inginkan?"

Aku tersenyum senang. Terima kasih kepada Kibum-hyung yang dengan sukarela menularkan sifat cengengnya kepadaku.

.

RED VELVET

Kue berwarna merah itu adalah favoritku. Selain warnanya yang menarik dan rasanya yang enak, kue itu juga memiliki kenangan untukku.

Red Velvet

Kue itu adalah kue pertama yang dibuat Donghae-hyung, dan akulah orang pertama yang dipersilahkan mencobanya. Kue itu jugalah yang mengingatkanku kepada keluargaku. Di hari aku menginjak umur 17, itulah hadiah yang mereka berikan kepadaku. Sederhana. Tapi diberi dengan penuh cinta dan senyuman disana. Karena itu kalau aku punya Red Velvet...

"Ya! Jangan mencoleknya Hyuk-hyung!"

... Aku akan menjadi galak. Hehe. Bisa kulihat wajah Eunhyuk-hyung yang mendadak muram. Biarpun tidak tega, tapi kue ini lebih penting haha.

"Aku jadi yakin kalau 2 Hyukjae ini kembar identik yang hanya dipisahkan keluarga dan umur."

"YA! Minnie-ah! Aku dan bocah Kim ini berbeda jauh!"

"YA! Hyuk-hyung, margaku sekarang Lee!"

.

SPECIAL

Dia selalu memperlakukanku berbeda. Dia juga selalu membuat acara kami terkesan berbeda. Eum... Lebih spesial kalian menyebutnya?

Tidak, Dia bukan anti-mainstream. Bukan berarti dia juga suka hal-hal berbau mainstream. Biasa saja.

Jika valentine orang-orang memberi cokelat, dia memberiku kue stroberi. Jika orang-orang memberi mawar merah, dia memberiku mawar putih. Jika orang-orang memberi sekuntum mawar, dia memberiku sebuket mawar. Pernah waktu itu saat di dorm, dia mengajakku. Dia membelikan member lain lolipop sementara aku dibelikan gulali.

"Hari ini kita makan malam di tempat yang spesial."

Aku membereskan barang yang kubutuhkan, beserta sebuah tas yang muat untuk menampung Koming, anjingku. Rencananya Koming akan kuberikan untuk Yesung-hyung nanti.

"Kenapa hyung selalu menyebut segalanya spesial?"

Dia tersenyum dan menepuk pelan kepalaku.

"Karena kau juga kado yang spesial bagiku."

Ah apa tadi aku memakai blush-on? Wajahku memerah.

.

TEACH

Hari menuju ujian sudah dapat dihitung dengan jari. Kabar baiknya, sebentar lagi aku lulus. Kabar buruknya, aku masih ragu apakah aku mengerti pelajarannya atau tidak. Untuk itulah, aku meminta bantuan hyung dalam materi yang tak kubisa.

Aku minta olahraga, dia ajarin.

Aku minta bahasa Inggris, dikirim ke Henry-hyung atau Kibum-hyung.

Aku minta matematika, dikirim ke Kyuhyun-hyung.

Aku minta biologi, dikirim ke Gongchan-hyung.

Dan seterusnya. Katanya, yang penting aku lulus.

"Hyung."

"Hmm? Materi apa lagi yang kau minta ajarkan?"

Aku mendudukkan diriku disampingnya, menunduk malu. Dengan suara mencicit aku berkata.

"Teach me how to... kiss..."

"As you wish baby," ia mengangkat wajahku dan tersenyum.

"I'll be the one that teach you."

.

UMBRELLA

Aku masih teringat hari itu. Hujan. Payung. Satu hal yang mempertemukan kami. Hal yang selamanya tak akan pernah kami lupakan.

Hujan deras mengguyur kota Seoul hari itu. Aku yang baru setahun menduduki bangku SMP sedang setengah perjalanan menuju halte bus dan...

"Sial! Aku lupa bawa payung!"

Mataku berlarian kesana-kemari, mencari-cari tempat untuk berteduh. Dan apa yang kulihat, itulah yang kukunjungi.

Sebuah pohon besar.

Lumayanlah, setidaknya dedaunan itu akan menghambat derasnya hujan. Aku memeluk tas sekolah, mencegah kemasukan air.

Tiba-tiba saja rintik air tak lagi kurasakan. Kutahu pasti masih hujan. Aku pun menoleh melihat siapa yang berbaik hati memayungi... ku.

"L-Lee Dong... Hae... ssi?"

Ia tersenyum mengangguk. Astaga, demi apa aku bisa bertemu orang setenar dirinya? Member Super junior, Donghae pula.

"Mau kuantar? Mobilku disana."

Hari itu, dibawah payung, dunia seakan milik seorang Kim Hyukjae.

.

VIOLIN

"Kau tidak berniat mempelajari biola?"

Aku menghentikkan permainan piano-ku sebentar. Mataku beralih kepadanya yang tengah bermain 'plant vs zombie' disofa.

"Mau kok. Tapi masa aku harus les? Aku tidak mau~"

Donghae-hyung tetap sibuk berkutat dengan game-nya.

"Kan ada Henry. Bisa belajar privat langsung berdua dengannya dan tak perlu bayar."

"Ah, benar juga ya. Tapi kalau aku berduaan sama Henry-hyung doang tidak apa-apa?"

"Hyung?"

"Aku akan menemanimu belajar bersama Henry kalau begitu."

.

WISH

"Andaikan hyung memberiku seekor anjing mungkin nggak ya?"

"Aku harap hyung mengajakku ke Jeju atau Nami."

"Aku ingin hyung membelikan earphone baru berwarna putih. Mungkin tidak ya?"

Aku tak tau kalau pengharapanku itu terdengar olehnya dan berujung kenyataan. Karena tak sampai satu minggu, semua yang kusebutkan tadi terkabulkan olehnya. Jangan-jangan kalau aku minta mobil dibelikan juga. Kan boros!

Sejak saat itu aku tak mau berandai lagi.

.

XIAHTIC

"Aku heran kenapa semua yang bernamakan 'Hyuk' berhubungan dengan Junsu."

Aku yang merasa terpanggil, menoleh. Merasa terpanggil? Ya. Namaku 'Hyuk' dan aku adalah 'Xiahtic' yang berarti berhubungan dengan 'Junsu'. Bukan tak mungkin aku menatapnya dengan raut bingung. Dan sepertinya dia juga tau kalau aku kebingungan.

"Hyukjae adalah seorang Xiahtic, sementara Eunhyuk adalah temannya sejak kecil. Berhubungan dengan Junsu kan? Kenapa kau tidak menjadi Elfishy saja?"

Aku memiringkan kepala, mengerjapkan mata -yang mungkin terlihat- polos. Sesaat kemudian, sepertinya aku menangkap maksud pertanyaannya.

"Kenapa? Hyung iri? Atau cemburu?"

"A-aniya. Hanya bertanya saja."

Aku terkekeh kecil dan memeluknya. Aku tau dia pasti sebenarnya... Hmm... Iri atau cemburu ya? Aku juga bingung.

"Untuk apa aku jadi Elfishy hyung? Hyung kan selalu ada di depan mataku. Lagipula hyung sudah tidak mendapat tempat lagi sebagai biasku, tapi hyung sudah mendapat tempat paling spesial-" aku membawa tangannya, menaruh di depan dadaku, "-di hatiku."

Aaaaaaahhh ngomong apa aku barusan? Aku maluuuuuuuuuu!

.

Y

"Kau kenapa?"

Aku menoleh kearah suara, lalu berbalik mengacuhkannya.

"Hyukkie-ah. Jangan ngambek dan diam begini. Hyung tidak tau apa yang menjadi masalahnya." ia memelukku dari belakang. Pundakku gemetar. Kumohon jangan sampai air mataku jatuh.

"Hyung menyiptakan lagu Y untuk siapa?"

"Huh?"

"Mereka bilang hyung menyiptakannya untuk Yoona-noona!"

Ia terdiam sesaat sebelum akhirnya terkekeh dan mencubit halus pipiku.

"Kau cemburu? Tenang saja, aku tidak menyiptakan untuk siapa-siapa. Kau mau hyung ciptakan lagu?"

"Eum!"

.

ZELO-ZICO

"Kata Eunhyuk-hyung, Zelo lebih baik hyung."

Aku men-scroll layar ponselku, membaca setiap lirik RAP yang menurutku... Yah... Menarik?

"Apa yang sedang kau bicarakan Hyuk?"

Aku menutup halaman ponselku, menoleh kearahnya yang sedang mengutak-ngatik piano.

"Aku minta diajarkan nge-RAP. Kata Eunhyuk-hyung, kemampuan RAP Zelo masih lebih baik dari-nya."

Masih menatap Donghae-hyung, ia menghentikan aksinya dan duduk di sebelahku.

"Kenapa tidak Zico saja?"

"Zico-hyung?" aku berpikir seenak sebelum menjentikkan jari. "Ide bagus hyung! Gomawo~ eh tapi tidak apa-apa kalau berdua? Hyung kan sibuk."

"Hm? Ah iya. Aku ikut denganmu kalau begitu."

"Huh? Aku tidak mau diikuti! Tidak seru kalau sedang belajar dilihat orang lain!"

"Ani. Hyung tetap akan ikut. Hyung akan membuatkan janji dengannya."

"Tapi hyung-"

"Mau atau tidak?"

"Baiklah."

Huft

Aku berani bertaruh pelajaran RAP nanti tidak akan berjalan lancar.

.

.

END!

.

.

Author's Territory:

Heum... jadi kemarin itu banyak yang minta sekuel 'Cute yet Innocent Troublemaker'. Tapi CLA masih belum dapat ide jadi ragu bakal ada sekuel atau nggak /nangis

Fic brothership CLA update jumat atau sabtu minggu ini.

Iseng-iseng CLA mau coba buka request FF /semacambunuhdiri/ Tapi ada syaratnya!

1. SJ Fic! For romance , pair SJ-nya Kangteuk, Hanchul, Yewook, ShinRi (Shindong-Nari), Kyumin, Eunhae, Haehyuk, Zhoury, Sibum, Kyuhae. Crack pair khusus Kyuhae. Boleh GS, BL, atau Straight. For brothership/friendship, pair siapa aja, asal main pair-nya SJ.

2. Tidak lebih dari rated T+, maksimal 2Shoot.

3. Terima berbagai jenis genre. Yang penting CLA sanggup ._.

4. Dahulukanlah ide yang tersangkut(?)

5. Ide disuarakan(?) lewat kolom review ataupun PM.

Udah sih, itu aja. Eum...

Thanks for reading, See U~