NaughtyAuthor-Shokun present~
Fictogemino (FG) atau double-fiction, disebut juga fiksi kembar, adalah sebuah tulisan fiksi yang apabila dibaca dari awal hingga akhir maupun dari akhir hingga awal, akan membentuk dua cerita yang sama-sama bisa dinikmati pembaca. –Psychochiatrist. Definition by Zen.
FictoGemino Collections
My First Story
.::Please, Comeback!::.
Disclamer: Masashi Kishimoto
Cast: Hinata x Terserah anda membayangkan siapa
Story: N.A-Shokun
WARNING: AU, TYPO, BORING, NGGAK NYAMBUNG, ANEH, DLL
DON'T LIKE DON'T READ!
"A-apa yang akan kau lakukan?"
"Yah, tidak ada pilihan untukmu selain pulang denganku! Tentu saja aku tidak akan membiarkan istriku yang sedang mengandung terkapar kedinginan dijalan-kan?" Merapikan rambutnya yang lembab. Sepertinya sang pria sudah tak menerima penolakan lagi.
"Su-sudah kubilang, aku menolak." Takut-takut Hinata menghindari tatapan pria yang sedang berdiri angkuh didepannya. Merapatkan mantel kusam yang dipakainya, Hinata mengadahkan wajahnya menatap langit malam yang mulai menjatuhkan butiran-butiran salju yang lebih deras dan dalam waktu sekejap saja dapat memenuhi jalan beraspal dengan warna putih bersih.
"See, sudah kubilang kalau akan turun salju. Aku sudah menjemputmu seharusnya kau berterima kasih!" Sang pria mengeratkan masker wajah yang hampir menutupi seluruh mukanya dan -selalu- dipakainya. Menaikan google yang dipakainya,pria dengan perawakan tinggi besar itu bersandar pada motor Harley-nya dan mengusap noda basah pada jaket kulitnya.
"Tidak! Aku tidak minta dijemput." Mempoutkan bibirnya, Hinata sengaja menghentak-hentakan kakinya, meninggalkan bekas cetakan sepatu kaki ramping dibeberapa tempat yang mulai tertimbun tumpukan salju.
"Ah! Masih marah?"
"Tidak!"
"Kekanakan."
"Terima kasih atas pujiannya."
"Histeris"
"Aku bilang tidak mau!"
Terengah-engah, Hinata menatap tajam lawan bicaranya. Sungguh, kalau boleh Hinata meminta maka Hinata hanya akan meminta jatah sifat kesabaran dimana akhirnya dia bisa menghadapi sang pria dengan kalem; tanpa nada suara tinggi. Tapi memang seharusnya Hinata sudah tahu bahwa orang yang ada dihadapannya ini cukup keras kepala dan cukup luwes dalam menghadapi sikap Hinata yang sedang merajuk.
"Aku menolak!"
"Pulang! Sekarang!"
"Bisakah kau diam?"
"Hinata! Sungguh, ini tidak lucu! Tidak baik malam-malam berjalan sendiri ditengah hujan salju begini."
Masih menggelengkan kepalanya pelan pertanda penolakan, Hinata mencengkram erat-erat mantelnya yang sudah berwarna sedikit pudar. Mematikan mesin motornya yang masih menyala. Sang pria menatap tajam kedua manik amnesthy Hinata dengan bola matanya yang membuat Hinata seakan-akan tenggelam dalam blackhole imajiner yang diciptakan oleh daya kreatif otaknya sendiri.
"Hinata, I beg you! Please go home-with Me. I'm sorry, I mean it."
Tahu suntuk nggak?
Ini Sho-kun lagi suntuk sama semua tetek bengek pelajaran
Kalau Sho-kun sebuah larutan mungkin Sho-kun sudah sampai titik jenuh dan nggak bisa nyerap apa-apa lagi
Mau UN malah begini! Yah, Sho-kun minta do'anya aja ya biar cepat berlalu dan berakhir dengan Happy Ending
Nikmatin dulu random publishnya Sho-kun ya
Please jangan tanya kalau nanti ada fic baru tapi fic yang bersambung belum lanjut. Sebenernya diponsel sudah banyak fic siap publish
At last, the fact is Papa and Take Me Out udah setengah jalan tapi mood swing ujian bikin suka berhenti ditengah jalan. Sorry~
