.
.
EXO, adalah sebuah boyband ternama di Korea Selatan, bahkan mungkin diseluruh belahan dunia.
Enam pria tampan itu antara lain Chanyeol, Sehun, Kai, Tao, SuhoKris.
Ketampanan anggota EXO ini mungkin membuat wanita atau bahkan laki-laki di luar sana berteriak histeris. Bahkan sebagian wanita itu banyak yang melabeli mereka dengan label 'kekasih'
Tapi tanpa mereka sadari, beberapa dari anggota EXO itu telah memiliki belahan jiwa. Bagaimana reaksi mereka jika si rapper tampan 'Park Chanyeol' telah dimiliki orang lain? Pasti mereka akan berteriak histeris. Atau mungkin pingsan? Hmm entahlah~~
.
.
.
Sebuah ruangan bernuansa putih-putih dengan dipenuhi meja rias dan alat make up itu terlihat tenang.
Seorang gadis cantik dengan rambut di ikat cepol itu tengah berdiri di hadapan seorang pria tampan.
Sesekali gadis itu mengusap pipi sang pria tampan dan tersenyum manis.
Pria yang berada di hadapannya itu pun ikut tersenyum saat melihat hasil karya sang gadis.
"Nah... Oh Sehun, sekarang kitqa beri warna bibir pucatmu itu." Ucap gadis itu sambil membuka penutup lip tint dan mulai mengolesi bibir pria yang di panggil Oh Sehun itu.
Saat gadis cantik itu sedang meratakan liptint di bibir Sehun. Tiba-tiba saja suara gebrakan pintu mengagetkan mereka.
BRAK!
"YA!" Teriak orang yang baru saja menggebrakkan pintu. Sehun terkejut hingga liptint di tangan Baekhyun sedikit melenceng sampai-sampai mengenai dagunya.
"Hyung! Kau mengagetkanku- ah! Lihat apa yang telah kau perbuat!" Sehun berteriak dengan jari yang menunjuk bagian dagunya yang memerah.
Namun pria yang dipanggil 'hyung' itu tidak mengindahkan protesan Sehun.
Pria itu malah menarik gadis cantik yang tadi mendandani Sehun. Pria itu duduk di kursi meja rias dan memeluk pinggang gadis itu, posesif.
"Kenapa kau malah medandani si cadel itu Baekhyunee?" Pria tampan itu mencebikkan bibir bawahnya. Si gadis hanya memutar bola matanya malas.
"Salah siapa kau lama sekali berada di kamar mandi?! Aku tidak punya banyak waktu untuk menunggumu keluar dari kamar mandi!"
"Bisa-bisa gajiku dipotong karena boyband papan atas ini belum di dandani!" Baekhyun menekan bibir pria tampan tadi dengan telunjuknya.
"Huh! Kau ini kan istriku! Seharusnya kau hanya mendandani dan menyentuh wajahku!" Pria tampan itu kembali mencebikkan bibirnya. Si maknae Sehun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan hyung manjanya ini. Sunggu kekanakan sekali.
"Ralat! Calon istri! Kita belum menikah Park Chanyeol! Berhenti besikap manja dan cepat lepaskan pelukanmu ini ! Kau harus segera di make up! EXO akan tampil setengah jam lagi!"
Chanyeol, pria itu melepaskan tangannya yang sedari tadi memeluk pinggang ramping Baekhyun.
Baekhyun yang bebas segera mengambil alat make up dan mulai mendandani pria tampan bermarga Park itu.
"Pejamkan matamu!" Perintah Baekhyun. Dan Chanyeol hanya menurut.
Suasana menjadi hening ketika Chanyeol diam. Dan dia berinisiatif untuk mengajak Baekhyun mengobrol.
"Berhentilah menjadi make up artis dan menikah denganku!" Ucap Chanyeol dengan mata terpejam.
Baekhyun menhentikan kegiatannya membedaki Chanyeol.
Merasa pergerakan di wajahnya berhenti, Chanyeol membuka matanya dan melihat si cantik Baekhyun sedang melamun.
"Kenapa? Ku tak ingin menikah denganku?" Baekhyun melanjutkan pekerjaannya dan mulai melapisi bibir tebal Chanyeol dengan liptint.
"Buka mulutmu!" Baekhyun memerintah.
"Kau bahkan tak menjawab pertanyaanku." Chanyeol mengantupkan bibirnya agar Baekhyun tidak bisa mewarnai bibirnya.
"Chanyeol.. Kumohon. Jangan kekanakan! Waktu kita tak banyak!" Baekhyun memohon dengan wajah lelahnya.
"Jangan pertikaian rumah tangga lagi.. Kumohon!" Ternyata Sehun sedari tadi duduk disana memperhatikan perdebatan mereka. Ck!
Anak itu lalu pergi ke luar ruangan dengan tisu di dagunya.
"Kau harus menjawab pertanyaanku dulu!" Kekeh Chanyeol.
"Tidak sekarang Chanyeol! Aku belum siap untuk menikah." Baekhyun menghela nafasnya kasar kemudian meletakkan liptintnya di atas meja rias.
"Kenapa? Kita bahkan sudah dua tahun pacaran dan setahun yang lalu kita telah bertunangan! Kita bahkan sudah tinggal satu rumah. Apa lagi yang kau ragukan dariku Baekhyun-ah? Aku sudah memiliki pekerjaan. Dan juga restoran yang kini dikelola oleh ayah. Apa lagi yang kau ragukan?" Baekhyun menyilangkan tangannya di dada dan bersandar di meja rias di belakangnya.
Gadis itu menghela nafasnya. Matanya mulai berkaca-kaca.
"Ini bukan tentang berapa lama kita berhubungan Park Chanyeol! Bukan juga tentang pekerjaanmu!" Baekhyun menengadahkan kepalanya dan menghapus air mata di sudut matanya.
"Ini tentang ibu dan adikku." Lirih Baekhyun.
Ekspresi Chanyeol perlahan melemas. Ia menyerah jika Baekhyun sudah membawa nama ibu dan adiknya dalam perdebatan mereka.
"Kau tahu kan? Jika aku berhenti bekerja, ibu dan adikku tidak akan hidup dengan benar. Aku bukan berasal dari orang yang berada. Eomma sudah tidak bisa bekerja keras. Dan Taehyung masih kecil."
Baekhyun memalingkan wajahnya saat ia tak bisa menahan air matanya.
"Aku adalah tulang punggung keluarga! Dan satu-satunya cara agar mereka bisa hidup dengan baik adalah dengan mengandalkanku dan pekerjaanku." Baekhyun berdiri, berencana keluar dari ruang make up yang terasa tak nyaman.
Namun Chanyeol menanhan pergelangan tangannya dan membalikan tubuh kecil gadisnya itu. Ia lantas memeluk tubuh ringkih gadis yang sudah menjadi pujaan hatinya itu dan mengecupi pucuk kepalanya.
"Yatuhan, maafkan aku sayang. Aku berjanji tidak akan menyinggung masalah itu lagi. Aku berjanji."
Chanyeol mengelus punggung sang kekasih dengan penuh kasih sayang.
Baekhyun menangguk di dalam pelukan Chanyeol. Pria tu melepaskan pelukannya dan mengecup bibir peach Baekhyun.
"Sekarang kita lanjutkan mendandaniku oke?" Baekhyu. Mengangguk lalu melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
Chanyeol memeluk pinggang Baekhyun selagi gadis itu mendandaninya.
"Selesai." Serunya bangga.
"Kau yang terbaik sayang. Aku mencintaimu." Chanyeol mengecup bibir Baekhyun dan mulai meninggalkan ruang make up setelah mengucapkan kata 'sampai jumpa di rumah'.
.
.
.
"Hyun.. Baekhyun.." Chanyeol menepuk lengan Baekhyun yang tengah tertidur di meja makan.
"Huh? Oh Chanyeol.. Kau sudah pulang?" Baekhyun mengusap matanya yang terasa sangat berat itu.
Kertas-kertas berserakan di atas meja makan, bersama dengan makanan yang telah Baekhyun tata.
Ia lalu merapikan kertas-kertas yang berserakan di ata meja, lalu menyimpannya di dalam tas.
"Apa yang sedang kau kerjakan?" Tanya Chanyeol penasaran.
"Ini hanya jadwal perform EXO dan jadwal pekerjaanku." Baekhyun menuangkan teh hangat ke dalam cangkir Chanyeol. Pria itu langsung menyesapnya.
"Aku akan pergi ke Daegu untuk menjenguk Ibu dan Taehyung."
"Uhuk.." Chanyeol tersedak saat meminum tehnya. Pria itu melotot ke arah Baekhyun.
"Apa kau bilang? Pergi ke Daegu? Sendirian? Kapan?" Tanya Chanyeol bertubi-tubi. Sementara Baekhyun menganggukkan kepalanya.
"Ya.. Tanggal tiga desember kurasa. Karena hari itu EXO free, jadi aku tidak ada jadwal untuk mendandani kalian." Chanyeol meletakkan cangkir tehnya.
"Kalau begitu aku ikut!" Seru Chanyeol semangat.
Mata Baekhyun membelalak.
"Kenapa kau harus ikut? Aku 'kan tidak mengajakmu." Chanyeol bersidekap di atas meja dan memandang lekat wajah Baekhyun. Ia memincingkan matanya ke arah Baekhyun.
"Apa? Huh? Apa?" Mata Baekhyun melotot. Membuat Chanyeol menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan menghembuskan nafasnya kasar.
"Baekhyunee.. Baekhyun sayangku.. Aku tidak akan membiarkanmu pergi ke Daegu sendirian, oke? Bagaimana jika terjadi sesuatu denganmu di perjalanan? Aku tak ingin kau kenapa-napa." Ucap Chanyeol.
Pria itu benar-benar tidak ingin Baekhyun kenapa-napa saat dalam perjalanan.
"Dan kau akan membiarkanku di bully oleh para fansmu saat mereka tahu artis idolanya pergi dengan seorang make up artis yang sederhana? Tidak Chanyeol ! Biarkan aku pergi sendiri." Chanyeol mengusap wajahnya kasar.
Ini yang membuatnya tak ingin menjadi seorang publik figur! Dia tidak bebas.
dia hanya ingin hidup normal.
Pergi berkencan dengan kekasihnya, mengunggah foto dia dan kekasihnya ke media sosial tanpa takut kekasihnya di bully. Kenapa itu sangat sulit huh?
"Aku tidak peduli! Pokoknya aku akan pergi ke Daegu bersamamu! Titik ! Dan tak ada penolakan!" Chanyeol pergi ke lantai dua. Dimana kamarnya berada. Baekhyun mendengus sebal.
"Dasar raksasa menyebalkan !"
.
.
"BAEKHYUNEE... SUDAH BELUM?" Teriak Chanyeol dari ruang tengah dengan tangan yang memegang pegangan koper.
Baekhyun turun dari kamarnya dengan terburu-buru. Ia sedikit kesusahan dengn tas besarnya.
Baekhyun mendengus sebal melihat Chanyeol yang sudah nampak 'siap' pergi.
Ia terlihat tampan, dengan celana jeans hitam robek-robeknya. Tak lupa jaket dan kaca mata hitamnya yang semakin membuatnya terlihat tampan.
"Heol~ lihat siapa yang sangat bersemangat untuk pulang kampung." Cibir Baekhyun.
Gadis itu melewati Chanyeol dan segera masuk ke dalam mobil dan disusul oleh Chanyeol.
"Sabuk pengaman Baekhyunee." Ucap Chanyeol saat melihat gadis cantik itu sedang memainkan ponselnya, sementara Chanyeol sudah mau menjalankan mobilnya.
"Oh! Ya aku lupa." Baekhyun nyengir saat Chanyeol memasangkan sabuk pengamannya. Dan terakhir, si pria tampan itu mengecup bibir manis Baekhyun. Membuat gadis itu mendengus.
"IBU MERTUA... AKU DATANG!" Teriak Chanyeol dan segera menancap gas meninggalkan pekarangan rumahnya.
.
.
TBC .
.
Hallo semua.. Gimana menurut kalian ff aku yang baru ini? Mau di lanjut atau delete aja? Jangan lupa review yaaa~~~
