_A Naruto Fanfiction_
.
.
.
*Dokter Kyuubi*
.
.
.
Naruto dkk milik Om Masashi Kishimoto, but this Fiction belong to me "Daniela Alexsandra
.
.
Rate : T semi M (adult conten but no Lime/Lemon)
Main chara : Kyuubi
Pairing : Mengikuti alur cerita
Genre : ? Dan binggung biar reader yg menilai deh.
.
.
Warning : Seperti peringatan Dan di Fict Dan yang lalu, hal itu juga berlaku disini. Gender bender, EYD yang tidak sempurna. Typo seperti ranjau jadi hati-hati, ide cerita selalu mainstream, OOC bila diperlukan, but i hope you like.
.
.
Terinspirasi oleh drama korea kalo gak salah judulnya"'Obstetry and Gynecology's Dokter" maaf Dan lupa. Soalnya Dan liatnya pas jaman kuliah dulu. Hehehe
Tapi Dan gak bakal jiplak plek semuanya, hanya beberapa kasus-kasus yang berhubungan dengan ilmu kandungan dan kawan-kawannya.
.
.
Okey
.
.
Here we go
.
.
Chap 1 Prolog
.
.
Rumah Sakit Pusat Konoha (RSPK) merupakan salah satu rumah sakit terbesar dan terbaik di Jepang. Bukan hanya kerena fasilitasnya yang lengkap tapi di tunjang dengan SDM yang profesional di bidangnya. Para dokter adalah rata-rat lulusan terbaik dari universitas ternama di Jepang. Termasuk, Kyuubi seorang dokter spesialis kandungan yang baru saja menapakkan kakinya di RSPK. Yah, Kyuubi hari ini adalah hari pertama Kyuubi bekerja di RSPK. Suasana Unit Gawat Darurat (UGD) bagian maternitas* nampak sibuk menangani beberap pasien yang ada. Kyuubi berjalan perlahan mengawasi setiap orang yang tengah sibuk dengan tugas masing-masing.
"Minggir, beri jalan." seru seorang perawat yang mendorong brankar di bantu dengan beberapa perawat lain. Nampak wanita berusia sekitar tiga puluh tahun tak sadarkan diri dengan luka di kepala yang cukup serius. Bukan hanya itu, wanita korban kecelakaan itu tengah hamil besarbesar.
"Ini korban kecelakaan mobil barusan." tanya seorang dokter berkacam mata dengan name tag Kabuto.
"Iya, dok."
"Cepat pasang NST*." Kyuubi terus mengawasi keadaan yang bertambah sibuk setelah wanita itu datang.
"Dokter, ini hasilnya."
"Sial, cepat siapkan ruang operasi. Dia mengalami Solusio Plasenta*" seru Kabuto setelah tidak melihat adanya denyut jantung bayi yang terekam.
"Baik."
"Tolong, tolong istriku dokter." seorang pria bersama istrinya yang sedang hamil menghampiri salah seorang perawat.
"Baik, mari ikut saya." Kyuubi mengamati seorang wanita yang di bantu suaminya berjalan mengikuti perawat tadi. Wanita itu nampak sangat kesakitan, namun berusaha ia tahan.
"Silahkan berbaring, dulu. Apa yang terjadi?" tanya perawat itu.
"Perutku sakit sekali, argh,,"
"Saat makan malam tadi, anak kami yang berusia lima tahun, tak sengaja menendang perut istriku, awalnya tidak apa-apa. Tapi istriku semakin kesakitan."
"Ada apa?" tanya Kabuto, sepertinya dia adalah dokter jaga disini.
"Pasien ini mengeluh perutnya sakit karena tak sengaja perutnya tertendang anaknya."
"Begitu, pasang NST dan segera bantu yang lain menyiapakan operasi untuk perempuan tadi. Kita kekurangan personil disini." perintah Kabuto.
Perawat tadi pun memasang NST di perut pasien itu. Kyuubi yang sedikit penasaran karena wanita itu terus merintih kesakitan,
"Selamat malam. Apa yang terjadi tuan?"
"Ah, perut istriku tadi tak sengaja tertendang oleh putra kami." Kyuubi mengerutkan alisnya.
"Bagian mana yang sakit nyonya?" Kyuubi kembali bertanya.
"Argh,, di,,,di sini." wanita itu menunjuk perut bagian bawahnya.
"Disini?" Kyuubi meletakkan tangannya di atasnya, kemudian sedikit menekan sambil melihat ekspresi wanita tersebut, saat Kyuubi melepas tangannya wanita itu langsung berteriak kesakitan. 'shit.' umpatnya. Lalu menyambar hasil NST yang sudah keluar. Matanya membulat melihat frekuensi Denyut Jantung Janin (DJJ) di atas normal.
"Cepat, aku butuh ruang operasi. Siapkan nyonya ini segera. Ia mengalami Rupture Uteri*." Sontak ucapan Kyuubi yang tiba-tiba membuat semua orang memandang dirinya.
"Apa yang kau katakan? Siapa kau?" ujar Kabuto, bisik-bisik mulai terdengar. "Apa dia kepala divisi maternitas yang baru?" tanya seorang perawat.
"Ah,, mungkin saja. Bukankah dokter Chiyo bilang hari ini kepala divisi maternitas yang baru akan datang. Sepertinya memang dia." jawab seorang dokter muda.
Kyuubi tak mengindahkan pertanyaan Kabuto dan bisik-bisik tentangnya. "Hei, kau cepat pasang infus pada nyonya ini." tunjuk Kyuubi pada perawat di dekatnya. Kyuubi menyerahkan hadil NST pada Kabuto, Kabuto langsung membaca hasilnya.
"Hei, tapi wanita itu juga harus segera di operasi." Kabuto menujuk wanita korban kecelakaan tadi.
"Bayinya sudah mati, kita tidak bisa berbuat banyak. Nyonya ini dan bayinya dalam keadaan gawat. Kita harus menyelamatkan keduanya."
"Kamar Operasi sudah siap."
"Baiklah, aku yang akan menggunakannya." ujar Kyuubi singkat.
"Tapi dokter anastesinya belum datang."
"Tak masalah, tapi cepat hubungi dia agar datang. Aku akan memakai anastesi lokal." semua mata memandang Kyuubi kaget. " Tuan, kami harus segera mengoprasi istri anda. Dia mengalami perdarahan dalam karena rahim/kandungannya robek karena tertendang, tolong tanda tangani berkas-berkas persetujuannya."
"Iya, dokter. Tolong selamatkan istriku dan bayi kami."
.
.
.
Kyuubi memasuki ruang operasi setelah mengganti bajunya dengan baju khusus ruang operasi. Ini adalah operasi darurat, dia tidak bisa menunggu lama lagi, meskipun dokter anastesi belum datang, ia tetap akan melakukan operasi sesar ini.
"Nyonya, kami akan melakukan pembiusan lokal, anda akan tetap tersadar selama operasi berlangsung. jadi mohon bantuannya."
"Tolong lakukan yang terbaik untuk bayiku, dokter."
Kyuubi di bantu dua orang dokter muda sebagai asistennya dan seorang dokter spesialis anak serta seoarang perawat dari ruang bayi.
Operasi pun dilakukan mulai dari mengoleskan antiseptik di perut wanita itu lalu mulai menyuntikkan obat bius. Kyuubi menunggu beberapa menit agar obat bius bereaksi. Kyuubi meminta pisau bedah pada asistennya. Sayatan demi sayatan dilakukan Kyuubi dengan mantap, asisten Kyuubi yang lain membersihkan darah yang keluar dari tempat sayatan agar memudahkan pembedahan. Setelah sayatan terakhir Kyuubi meletakkan pisau bedahnya lalu mulai meregangkan perut wanita itu. Kedua asisten Kyuubi terkejut, tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
"Rupture/Rupture" ujar keduanya
"Apa yang kau tunggu, cepat ambil section."
"Ah,, iya." asisten berambut coklat cepak itu mengambil alat untuk mengedot darah yang menggenang di perut wanita tersebut.
"Yak,, apa yang kau lakukan." seru seorang pria yang tiba-tiba masuk ke ruang operasi. Namun tak ada yang menggubrisnya. "Shit, rupture." langsung saja pria yang baru saja masuk yang diketahui sebagai dokter anastesi itu langsung memasukkan obat pada pada tabung oksigen dan memasukkan obat bius dari sana. "Nyonya tolong hirup oksigennya." wanita tersebut menurutinya. " Benar begitu, anda akan baik-baik saja." Tak berapa lama wanita itu tak sadarkan diri karena efek pembiusan.
Kyuubi mulai mencari bagian bawah bayi kemudian dengan perlahan mengangkat bayi itu keluar dari perut wanita itu. Tak berselang lama setelah Kyuubi mengeluarkan bayi tersebut, tangisan keras dari sang bayi terdengar. Semua yang berada di ruangan itu menarik nafas lega.
"Klem." Kyuubi memecah keheningan
"Ah, ini." Kyuubi mulai memasang klem di tali pusat bayi lalu memotongnya kemudian menyerahkan bayi tersebut pada perawat. Tangan Kyuubi kembali masuk kedalam perut wanita itu untuk mengeluarkan plasenta* yang masih melekat di dinding rahim.
"Hah, kalian bisa melanjutkannya? tanya Kyuubi sambil bernafas lega setelah berhasil mengeluarkan plasenta dengan lengkap.
"Baik, dokter." ujar sang asisten yang berambut coklat tadi.
Kyuubi kemudian melepas sarung tangannya yang penuh dengan darah dalam cairan dekontaminasi. Lalu mencuci tangannya dan keluar dari ruang operasi.
"Dokter itu sungguh berani. Bahkan ia tidak memperdulikan dokter Kabuto."dokter muda berambut coklat itu sedang menjahit bekas pembedahan. Sedangkan temannya membantunya sebagai asistennya.
"Kudengar dia calon kepala divisi maternitas yang baru. Kalau dari kemampuannya sih tidak diragukan lagi. Dia sangat tenang. Aku tidak pernah melihat dokter yang melakukan operasi dengan waktu sesingkat itu. Mulai dari membedah sampai bayi lahir dilakukannya dalam waktu singkat.
"Iya kau benar Sai. Dia sungguh hebat."
"Sudah, cepat selesaikan tugasmu Kiba."
.
.
.
.
Berita mengenai kedatangan kepala divisi maternitas yang baru langsung tersebar cepat di RSPK. Apalagi aksinya yang banyak membuat orang takjub untuk pertama kalinya.
"Aku jadi penasaran dengan dokter baru itu." ujar kepala perawat dari divisi maternitas yang bernama Uzumaki Karin.
"Aku juga penasaran Karin, perawat tadi bilang dia berambut merah dan kau tau matanya juga berwarna merah." ujar dokter muda bernama Haruno Sakura
"Wah,,, kalian sedang membicarakan dokter Kyuubi rupanya." ujar Kita yang datang bersama Sai.
"Kalian. Kudengar kalian yang menjadi asistennya tadi? Benarkah dia berambut dan bermata merah?" tanya Sakura dengan raut penasaran pada kekasihnya-Sai.
"Iya" ujar Sai singkat.
"Dia terlihat mengerikan. Ia nampak seperti seorang Lucifer dari pada dokter. Rambut merah dengan mata merah. Hiii~"
"Ck, kau tak sadar kau tak jauh beda dengannya. mata dan rambutmu juga merah, Karin. Dokter Kyuubi lebih cantik darimu. Kau yang lebih cocok jadi lucifer."
"Sialan Kau." Sakura dan Sai tertawa melihat Kiba yang kena pukul Karin.
"Wah,, kalian sedang membicarakan apa?"
"Dokter Shukaku, kami hanya sedang membicarakan kepala divisi maternitas yang baru."
"Benarkah? Bagaimana dia? Pria atau wanita? Cantik tidak?"
"Pertanyaanmu terlalu banyak dokter. Kami jadi bingung dokter." Sakura menggelengkan kepalanya mendengar serentetan pertanyaan Shukaku.
"Hehehe." Shukaku, dokter kandungan tampan yang terkenal playboy itu hanya bisa tersenyum sambil menggaruk kepalanya yang bisa di pastikan tidak gatal.
"Kenapa kalian berkumpul disini?" tanya seorang dokter wanita dengan body aduhai di usianya yang hampir menginjak lima puluh lima tahun. " Tapi kebetulan sekali, aku ingin memperkenalkan seseorang pada kalian."
"Dokter Tsunade" ujar mereka sambil membungkukkan badan.
"Perkenalkan, dia dokter Kyuubi, kepala devisi maternitas yang baru. Sebelumnya dia bekerja di rumah sakit di pinggiran kota Suna"
"Hm, Saya Kyuubi. Mohon bantuannya."
"Senang bertemu denganmu dokter Kyuubi. Aku Karin, Uzumaki Karin kepala keperawatan di sini. Mereka bertiga ini adalah dokter Sakura, dokter Sai dan dokter Kiba, mereka masih menekuni pendidikan pra dokter spesialis disini."
"Kami mohon bimbingannya dokter Kyuubi." ujar SakuSaiKiba
"Dan pria berambut merah itu adal,,,lah"
"Aku Shukaku, jika kau masih mengingatku." ujar Shukaku memotong perkenalan Karin.
"Hm, mana mungkin aku melupakan playboy sepertimu, senpai." Kyuubi sambil menjabat tangan Shukaku dengan senyum geli.
"Senpai?"
"Hn, dia kakak kelasku saat pendidikan dokter di UK." jelas Kyuubi.
"Iya, tapi hanya dua tahun dan kau sudah mendahuluiku lulus dari sana." gerutu Shukaku yang menuai tawa.
.
.
.
Kyuubi baru sampai apartemennya menjelang sore hari, hari keduanya di RSPK lumayan melelahkan, apalagi tadi harus melakukan dua operasi sekaligus. Entah kenapa belakangan ini dia merasa pusing dan mudah lelah. Pintu lift itu terbuka, Kyuubi melangkahkan kakinya kedalam kemudian memencet angka 10 dimana apartemennya berada. Kyuubi menyandarkan tubuhnya di pojok lift. Pintu lift sudah akan tertutup sebelum sebuah tangan menghentikannya.
"Tunggu." Kyuubi bisa mendengar suara bariton yang masuk indra pendengarnya, tapi Kyuubi tidak mau ambil pusing.
Seorang Pria seumuran atau mungkin lebih tua darinya memasuki lift, saat hendak menekan tombol lift untuk menuju lantai apartemennya, tangan itu berhenti saat melihat tujuan lift itu yang ternyata sama dengan apartemennya di lantai 10. Pria itu melirik sekilas Kyuubi dari barunya, sedikit mengernyit saat mendapati wajah pucat Kyuubi.
"Hei, kau baik-baik sa-" ucapan pria itu terhenti disaat wanita yang tidak ia kenal itu terkulai lemas, hampir menghantam kerasnya lantai lift andai saja pria itu tidak menahan tubuhnya.
"Hei,, bangun, sadarlah." dengan sigap pria itu mengecek sekilas kondisi Kyuubi. 'Dia pingsan.'
Menghembuskan nafas lega saat dirasa wanita yang berada di depannya tidak apa-apa.
.
Ting.
.
pintu lift terbuka, namun Kyuubi belum sadarkan diri. Akhirnya pria itu pun membawa Kyuubi dalam gendongannya. Lalu membawanya masuk ke apartemennya.
Kyuubi di baringkan di sebuah kamar luas dengan dominasi warna hitam dan putih, sangat terkesan maskulin.
.
.
Tak berapa lama Kyuubi terbangun, ia mengerjapkan matanya pelan menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.
"Engh,,, dimana aku?" ujar Kyuubi setelah berhasil mendudukkan dirinya dan memperhatikan sekitar.
"Ah, kau sudah sadar." ujar pria pemilik apartemen sambil tersenyum ramah.
"Kau,,
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
Kamus Dan :
1. Maternitas : pelayanan keperawatan yang di berikan pada wanita usia subur dari masalah kesehatan reproduksi, kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.
2. NST : Non-Stres Test digunakan untuk menilai kondisi janin dalam kandungan, apa bayi dalam keadaan baik ato gawat.
3. Solusio plasenta : keadaan dimana plasenta terlepas dari perlekatannya, sehingga bayi yang masih berada di dalamnya akan dalam keadaan gawat karena suplai oksigen dari ibu ke janin terputus.
4. Rupture Uteri : keadaan dimana terjadi robekan (rupture) pada rahim (uteri/uterus) keadaan ini akan sangat membahayakan bagi ibu dan janin.
5. Plasenta : Mungkin sebagian orang awam lebih mengenalnya dengan 'ari-ari', organ vital yang sangat berperan penting untuk menyuplai nutrisi dan oksigen dari ibu ke janin.
.
Bagi yang merasa belum jelas bisa search di mbah Goo ya :3
.
.
.
Halo semua,,,,, Dan kembali hadir nih! Semoga nggak bosen ya :3
Gimana,,, tertarik gak sama fict Dan yang satu ini?
Kalo reader sekalian banyak yang minta lanjut, bakalan Dan lanjutin dengan semangat deh. Hehehe XD
Dan mohon masukan dan koreksi pada reader semua yang lebih tau akan seluk-beluk 'Kesehatan'. Dan sangat menharapkan kritik dan saran demi Kemajuan penulisan fict ini kedepannya. Dan mohon maaf kalau ada kata-kata Dan ada yang salah dalam istilah kesehatannya dan menjelaskan istilah-istilah kesehatan itu. Dan sudah berusaha menggunakan bahasa yang menurut Dan bisa di terima untuk semuanya.
Jadi tinggalkan jejak kalian di kolom repiu ne minna~
Jaa ne (^_^)/
