FIGHT FOR LOVE
Pairing : Karma x Nagisa (real), a bit Asano x Nagisa
Warning : Ini yaoi, cowo sama cowo….. jadi kalo gak suka silahkan tinggalkan halaman ini huehehehe, belum rated m kok, saya masih poloz qaqa :* #plak, oh iya, saya buat mereka udah SMA, soalnya kalo SMP masih terlalu muda buat yaoi-an wkwk
Summary : Karma bertemu dengan Nagisa di sekolah barunya. Dan dia jatuh tjintah pada pandangan pertama #cie. Karma sudah pede akan mendapatkan Nagisa, tapi datanglah ketua OSIS yang ikutan suka Nagisa. Jadi, bagaimana cara Karma menaklukan hati Nagisa dan mengalahkan Asano?
Enjoy~
Kunigigaoka Senior High School adalah sekolah elite yang hanya bisa dimasuki oleh siswa-siswi terpilih dengan kemampuan diatas rata-rata. Disinilah Akabane Karma memulai kisah masa SMA nya. Laki-laki bersurai merah ini sedang berjalan santai menuju aula sekolah untuk mengikuti upacara penerimaan siswa baru, dan ia salah satunya. Sebenarnya Karma malas disuruh ikut hal-hal tidak penting seperti ini, karena isi dari upacaranya hanya untuk membanggakan nama sekolah. Membosankan. Toh, ia melewati ujian masuk sekolah ini tanpa harus belajar dengan giat.
Karma sudah berniat memutar badannya untuk pergi ke taman sekolah dan tidur disana. Saat tiba-tiba ia melihat beberapa anak laki-laki mengelilingi seorang… perempuan dengan warna rambut biru langit. Tapi perempuan itu memakai celana. Hal ini membuat Karma bingung, namun ia tetap mendatangi kelompok laki-laki itu.
"Nagisa-chan, pulang sekolah nanti kita pergi ke tempat karoke yuk~"
"A… Aku tidak mau,"
"Sombong sekali kau ini… hahaha,"
"Hei, jangan ganggu dia!" Karma angkat bicara. Karma merasa iba melihat perempuan itu terus menunduk dan terlihat takut.
"Heeh, siapa kau berani-beraninya menghalangi kami," Salah satu dari mereka berusaha memukul Karma, dengan mudah Karma menepisnya dan menjatuhkan lawannya. Laki-laki yang lain nampak ketakutan melihat boss mereka dijatuhkan.
"Sekarang lebih baik kalian pergi dari sini!" Karma mengeluarkan aura pembunuh sambil tersenyum sadis. Mereka semua lari terbirit-birit. Karma melihat mereka dengan geli.
"A… Ano… Terima kasih," Karma menengok kebelakang dan mendapati gadis itu menatapnya dengan takut-takut.
*sunyi*
Bluuusshh
'Astagaa.. ini bukan mimpi kan? Kok ada malaikatnya? Ini cewe manis banget! Pantesan tuh cowo-cowo ngarep godain dia!' inner Karma menjerit nista, sedangkan wajahnya sudah merah tak karuan melihat pemandangan indah didepannya. Bayangkan saja gadis manis kuncir dua dengan mata biru cerah yang bulat dan sedikit berair -mungkin dia hampir menangis tadi, juga wajah polos nan imut yang menggoda iman. Sepertinya pengendalian dirinya sedang diuji.
"Hm.. i.. iya.. tak masalah," baru kali ini seorang Karma yang pandai bicara gelagapan begini.
"Apa kau murid baru disini?" Tanya gadis itu polos.
"Iya, kau?"
"Sama. Ayo kita ke aula, sebentar lagi upacaranya dimulai," Gadis itu tersenyum ramah. Karma mengangguk setuju, padahal inner nya sudah tepar tak berdaya.
"Oh iya, namaku Shiota Nagisa, dan aku laki-laki…"
*sunyi lagi*
"Ap… APAA?!" Karma menjerit heran. Namun tidak sedikitpun rasa tertariknya pada Nagisa berkurang. Kalo cowo nya macam kaya gini Karma mau banget jadi gay demi Nagisa.
"Iya. Dan namamu?"
"Akabane Karma." Karma sudah mulai bisa mengontrol outer nya. Meski dalam hati ia ingin sekali menikahi Nagisa.
"Senang berkenalan denganmu, Karma-kun." Nagisa tersenyum manis sekali.
Karma tersenyum. Sepertinya masa SMA nya akan sangat menarik.
Seusai upacara, murid-murid dibagikan kelas. Entah karena Karma rajin ke gereja atau karena Dewi Fortuna lagi nempel dengannya, ia sekelas dengan Nagisa. Iya, Nagisa yang imut-imut itu. Karma senang seperti mau melayang rasanya. Ditambah lagi bangku Nagisa terletak persis didepannya. Sungguh Karma ingin menangis terharu—tapi tetep stay cool lah.
"Karma-kun benar-benar tidak belajar saat ikut ujian masuk?! Hebat sekali!" Nagisa dan Karma ngobrol karena di kelas belum ada guru.
"Hm.. aku tidak suka belajar," Karma tersenyum seperti biasa.
Ceklek
Pintu kelas terbuka menampakan seorang siswa berambut orange yang tersenyum ramah.
"Selamat pagi, kelas A. Namaku Asano Gakushuu, aku disini akan menggantikan wali kelas kalian dalam sesi perkenalan." Asano masih tersenyum.
"Cih, dia lagi…" Karma mendecih sebal. Sejak SMP Asano adalah saingan Karma.
"Nah, silakan maju satu-satu untuk memperkenalkan diri. Mulai dari depan," Asano berkata dengan penuh kepemimpinan.
"Karma-kun, apa kau mengenalnya?" Nagisa berbisik pada Karma.
"Iya, aku dan dia satu SMP. Dia satu tahun diatas kita. Dia juga ketua OSIS sehingga sangat dipercaya oleh guru-guru," Karma menjelaskan dengan wajah kesal.
"Kenapa kau terlihat tidak senang, Karma-kun?"
"Karena dia selalu berada satu peringkat diatasku sejak SMP," Karma mulai mengeluarkan aura-aura seram.
"Karma-kun kau mengerikan,"
"Nona rambut biru yang disana, giliranmu memperkenalkan diri," Asano menunjuk kearah Nagisa. Nagisa berjalan kedepan kelas.
"Sebelumnya, siswi dilarang mengenakan celana kesekolah,"
"Tap… tapi aku ini laki-laki,"
"…"
"…"
"APAA?!" Asano menjerit heran. Tunggu, ini terasa familiar. Persis seperti reaksi manusia sebelumnya *Karma : WOII!*
"Bagaimana bisa? Apa benar kau seorang laki-laki?" Asano memelototi Nagisa dari kepala sampai kaki. Dan hanya satu pendapat Asano tentang Nagisa 'cantik'.
"Aku terlalu mirip Ibuku," Nagisa menanggapi dengan datar, ia sudah biasa menghadapi orang-orang yang mempertanyakan gendernya. Ia pun mengeluarkan kartu pelajar dari dalam sakunnya.
"Asataga, bahkan foto kartu pelajarmu sangat cantik," Asano memelototi kartu pelajar Nagisa. Ia malah fokus dengan fotonya bukan jenis kelaminnya.
"…"
Asano sadar dari keterkejutannya dan menyadari Nagisa diam saja. Asano berniat mengembalikan kartu pelajar Nagisa. Dan…
'OMG! Ini cowo kenapa cantik banget, sekarang dia lagi blushing mungkin gara-gara gue bilang cantik. Astaga imut sangat, kalo begini gue rela jadi gay' lagi-lagi suara inner terdengar tapi bukan dari Karma melainkan dari Asano yang terpesona wajah blushing-nya Nagisa.
Lalu apa kabarnya Karma kita? Oh, dia sedang bersumpah serapah mengutuki Asano yang membuat Nagisa blusing, didepan kelas. Iya, DIDEPAN KELAS.
"Woi, udahan basa-basinya Asano sialan!" Karma berteriak sambil menunjuk Asano.
Asano yang mendengar itu, seketika naik pitam. Ia kenal betul musuh bebuyutannya itu sejak SMP. Si Akabane merah cabe. Dulu waktu SMP Karma menjabat jadi wakil ketua OSIS yang seringkali menentang keputusan-keputusan yang ada. Lebih tepatnya menentang Asano—sang ketua.
"Coba katakan lagi Akabane cabai!"
"Apa? Asano sialan!"
"Argh, kau mau bertengkar ya?!"
"Sudah tua masih saja mendekati adik kelas, dasar tak tau diri!" mereka terus berteriak sambil saling tunjuk dengan wajah garang. Nagisa yang berada ditengahnya hanya bisa menghela nafas.
"Sudah, Karma-kun, Asano-kun," ajaib, seketika mereka berdua diam.
"Ehem, baiklah lanjutkan perkenalannya," Asano kembali kalem.
Semua anak maju satu-satu memperkenalkan diri seperti seharusnya. Meski keadaan kelas terlihat normal namun Karma dan Asano masih melempar pandangan benci. Apalagi saat Karma mengajak Nagisa bicara tapi matanya memandang Asano dengan penuh kemenangan, entah kenapa suasana kelas langsung mencengkam.
'Aku tidak akan kalah!' seru keduanya didalam hati.
T.B.C
Haloo~ semoga suka dengan ceritanya ya.. Jangan lupa review! Semakin banyak review semakin cepat saya apdet hohoho.. saya lagi suka banget sama Karmagisa _ kenapa? Karena mereka mirip Akakuro dari basis sebelah huahahah #ketawajahat
Nagisa : "Kok aku lemah banget sih bisa kalah sama cowo-cowo itu?"
Ichi : "Nagi-chan jangan protes! Nanti saya ganti gendernya lho hohoho~~~"
Nagisa : *sweatdrop*
Salam fujoshi,
Ichimonji Allennad…
