Good Father?
"Menjadi Ayah yang baik adalah prioritasku!"
~Sequel Merawat Bayi?~
Natsu Dragneel X Lucy Heartfillia
Fairy Tail© Hiro Mashima
Hanya sekelumit cerita diantara hubungan kita...
Happy Reading_
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mata caramel milik balita tersebut terus mengamati kegiatan yang dilakukan kedua orang dewasa dengan rambut mereka yang mencuat dipandangan balita tersebut terkadang kedua orang yang diketahui adalah orang tua balita bersurai pink tersebut-, tampak berdebat mengehentikan kegiatan mereka yang terus memanggil namanya sekali lagi balita tesebut mengalihkan pandangannya kepada mainan yang tengah digengamnya tampak acuh kepada kedua orang tuanya.
"Lihatlah, Luce sekarang Luna malah nyuekin kita." Natsu hanya berujar pasrah saat melihat putrinya kini kembali memfokuskan dirinya pada mainannya yang tertunda akibat kegiatan mereka.
"Mungkin ini belum saatnya dia untuk berjalan." Lucy menimpali ucapan sang suami sesekali mengurut pelipisnya entah rasa pusing karena hampir setengah hari ini dirinya dan Natsu terus mencoba memancing putri kecilnya untuk melatihnya berjalan.
"Tidak, aku yakin dia akan segera berjalan kau lihat saat dia mulai menapakan kakinya aku yakin ini saatnya!" ucap Natsu dengan semangat dan kembali menjalankan kegiatan memanggil nama putrinya.
"Hahh.. terserah kau sajalah." Lucy mengerling malas dan segera bergabung dengan putrinya mengangkat balita tersebut dalam pangkuannya sedikit membantu Natsu untuk mendapatkan perhatian dari putrinya.
"Naa, Luna berjalanlah menuju papa." Tangan tersebut kini terbentang mencoba memanggil balita tersebut Luna segera beringsut dari pangkuan Lucy dan mulai mendekat kepada sang papa sementara Lucy menahan tawanya saat melihat Natsu kini bergumam tidak sabar karena lagi-lagi Luna mendatanginya tidak sesuai dengan harapanya.
"Tidak, bukan seperti itu Luna seharusnya kamu harus berjalan, mengerti?" Natsu mengangkat putri tunggalnya tersebut beberapa langkah dan meletakanya kembali pada pangkuan Lucy sebelum akhirnya Natsu kembali bergumam kesal saat lagi-lagi Luna tidak menghiraukan titahnya tersebut.
Natsu hanya menghela nafas,pasrah.- nampak menyerah setelah mengangkat putrinya kelangit-langit sedikit bermain setelah menggangu kegiatan bermainya Natsu terdiam mengamati sosok putrinya yang kini tertawa riang terus menerus memanggil namanya sesekali tawa meluncur dari keduanya menghiraukan Lucy yang memandang mereka dengan tatapan sarat atas rasa sayang.
"Hey.. sekarang kalian malah nyuekin wantia pirang disini." Lucy merajuk kepada kedua sosok ayah dan anak tersebut sebelum pada akhirnya dia mulai melangkah mendekati mereka.
"Kupikir wanita pirang disana tidak ingin menganggu kegiatan dua orang berambut pinky disini, benarkan Luna?" Natsu menunjukan grinsnya kepada sosok putrinya dan beralih menatap istrinya dengan tatapan mengejek saat putrinya kini menyetujui ucapannya dan mulai tertawa bersama.
"Souka!? Baiklah kalau begitu lakukan sesukamu." Oke kali ini Lucy sangat jengkel bisa-bisanya suami dan putrinya berkerja sama membuatnya semakin bad mood setelah setengah hari ini menghabiskan waktu untuk hal yang tidak jelas seperti ini.
Sementara kedua tersangka bersurai pinky tersebut hanya memandang kelakuan Lucy yang kini memunggungi mereka Natsu hanya meringis merasa ucapannya sedikit keterlaluan salahkan dirinya yang melupakan istrinya yang sedang keaadan bad mood entah dengan apa sekarang dia harus membuat istrinya tersebut mau memaafkanya."Cotto.. sayang sepertinya papamu yang keren ini harus segera melakukan sesuatu."
Natsu memandang putrinya sesaat sebelum menaruhnya dalam box bayi miliknya dan beralih menatap istrinya yang kini masih dalam keadaan merajuknya."sepertinya ini akan sedikit sulit."
"Aku mendengarnya tuan Dragneel."Natsu terlonjak luar biasa kaget saat istrinya mengeluarkan aura yang selalu membuatnya bertekuk lutut dirinya tidak pernah takut dengan pertarungan macam apapun tapi jika sudah berurusan dengan aura ini yang bisa dia lakukan hanya berdoa keajaiban datang padanya.
"A-apa maksudmu Luce aku tidak mengatakan apapun."Natsu sedikit mengelak dan segera menyentuh pundak istrinya tersebut sebelum pada akhirnya ditepis paksa oleh pemiliknya.
"Jangan sentuh aku."
Natsu kini menatap punggung Lucy, gumaman kekesalan terus meluncur dari bibir istrinya tersebut merasa bersalah dan binggung dalam waktu yang sama dalam keadaan seperti inilah dia seperti orang yang sarat akan kelemahan hanya satu cara yang dianggapnya ampuh untuk meredamkan maslahah ini walau seperti sedang menggali lubang kematian untuknya tapi lupakan hal itu demi hubungan mereka Natsu bertekad entah apa yang terjadi padanya setelah ini.
"Kau selalu saja membuatku kesal dasar kau pria pink-."Lucy terkejut saat pria yang sedari tadi mendapatkan serapaan kekesalannya kini tengah membungkamnya dengan sebuah ciuman entah sejak kapan kedua lengan kekar tersebut memeluknya dengan erat seakan tidak ingin melepskannya.
Natsu terus terfokus menatap kedua iris caramel yang sangat memabukan baginya terlihat semburat mereh diwajah Lucy yang mendapatkan prilaku yang mengejutkan dari suaminya tersebut saat dirasa keadaan mulai membaik Natsu segera beringsut menuju pada lekukan leher Lucy memberikan hembusan nafas hangat yang selalu membuat Lucy merinding dibuatnya.
"H-hentikan itu, Baka."Lucy sangat malu sekarang pasalnya seorang Natsu Dragneel jarang berlaku manis kepadanya salahkan kapasitas otak Natsu yang hanya dipenuhi makanan dan pertarungan saja.
"Sampai kau mau memaafkanku, nona Dragneel." Natsu hanya menyeringai saat melihat muka istrinya sudah memanas akibat dari ulahnya tersebut sementara Lucy hanya menghela nafas dan mengelus surai Pinky tersebut sebagai jawaban bahwa dia memaafkannya.
"Bersiaplah karena sekarang waktunya pembalasan untukmu, Luce!" Natsu segera beringsut mendekati Lucy berusaha untuk menciumnya kembali Lucy yang mengerti apa yang akan dilakukan oleh suaminya tersebut hanya menatap horror saat putrinya kini tengah menatap kegiatan yang akan dilakukan oleh mereka dengan cekatan Lucy segera meraup wajah Natsu untuk berhenti mendekatinya.
"Uhh.. apa maksudnya ini Luce." Kesal.- itulah yang dirasakan Natsu sekarang saat mendapatkan reaksi dari istrinya tersebut kini Natsu memandang Lucy meminta penjelasan atas perbuatannya sebelum pada akhirnya mendapatkan deathglare milik istrinya sekarang yang dapat dia lakukan hanyalah mengurungkan niatnya tersebut.
Lucy hanya menghela nafas dan menunujuk balitnya yang kini tengah menatap mereka penuh rasa ingin tahu sementara Natsu hanya bingung menatap arah tunjuk Lucy pada putrinya mata onyx kelam miliknya memicing mencari letak kesalahan atau perbuatanya yang tengah dilakukan putrinya tersebut. 'Luna tidak menangis apa yang salah' batin Natsu.
"Kau tidak ingin putrimu dewasa sebelum waktunya kan?"
"Tentu saja! Luna akan terus menjadi putri kecilku tapi Luce apa yang kau maksud dengan dewasa sebelum waktunya apa semacam sihir take over seberti sibling strauss?" Lucy hanya menghela nafas tidak berniat untuk meladeni pertanyaan yang kelewat bodoh yang terlontar dari Natsu salahkan dirinya yang memakai bahasa yang sulit dipahami oleh Natsu.
Sekarang, dia berharap Natsu tidak mewarisi sifat bodohnya kepada Luna Dragneel, putrinya.-
"Cepat beritahu aku Luce."
Lucy menyerah melihat sifat suaminya yang kelewat seperti bocah lihatlah wajahnya yang merajuk cemberut kedua tangannya kini tersilang didadanya lagi-lagi dia hanya menghela nafas sepertinya hal ini sudah seperti kebiasaanya sekarang."Kita hampir saja menyuguhi Luna dengan tontonan yang tidak wajar."
"Maksudmu Luce?"
Lucy mengurut pelipisnya oh ayolah apa maksud dari pertanyaan tersebut seharusnya pria tersebut apa yang sedang tadi dilakukan kepadanya sepertinya Lucy harus bersabar bukannya itu sifat alami yang harus dimiliki seorang ibu. 'Aku seorang ibu jadi aku harus bersabar.'
"Bagaimana menurutmu membiarkan Luna melihatmu memelukku atau menciumku begitu!? itu bukan hal yang harus dilihat balita seusianya."
Natsu hanya nyengir malu saat mengingat kejadiannya dirinya yang berusaha 'menyerang' istrinya tersebut dan malu karena telah membuat istrinya,Lucy.- kini terlihat depresi menaggapi pertanyaan bodoh yang terlontar dari dirinya." Maafkan aku."
"T-tidak apa-apa, aku maklum kok."
Keheningan terjadi diruangan tersebut kedua orang tua muda tersebut kini sibuk memandangi putrinya yang menghiraukan mereka dan sibuk dengan beberapa mainan miliknya kedua tangan tersebut saling menaut menyalurkan rasa sayang diantara mereka.
"Natsu?"
"Ada apa Luce?"
"Saat kau mengendong Luna tadi aku melihatmu terdiam sesaat apa yang sedang kau pikirkan?" Lucy kini mengalihkan pandangannya kearah Natsu yang masih memandang Dragneel kecilnya tanpa ada niatan untuk membalas tatapan penasaran istrinya tersebut
"Luce, kau tau aku merasa melihat diriku pada sosok Luna." Natsu bergumam sembari mengeratkan gengamanya kepada tangan Lucy yang masih saling bertautan dengan tangan miliknya. Lucy tersenyum lembut saat mengingat setiap memori yang selalu dirinya lakukan bersama pria yang sangat dicintainya tapi, sekarang diantara hubungan mereka hadir seorang yang keberadaanya sangat berharga untuk mereka Lucy ingat saat Natsu menangis haru saat hari kelahiran Luna senyum tak hentinya tersirat dari wajahnya dan lantunan terima kasih yang dilontarkan Natsu untuknya.
"Kau benar dia semakin mirip denganmu, kuharap dia menjadi gadis yang mencintai keluarganya sepertimu."
Natsu mencium kening istrinya menyesap rasa syukur yang atas apa yang dia dapatkan seorang putri yang melengkapi keluarga kecil yang kini tengah di bangunnya bersama Lucy,- istrinya yang sangat dia cintai kebahagiaan yang tidak pernah dia dapatkan dahulu kehangatan seorang keluarga utuh dimana ada seorang ayah, ibu, dan anak yang menaungi kebahagian itu.
Rona merah masih setia menjalar pada wajah lucy yang memanas mendapatkan prilaku suaminya yang menjadi manis dan ehem sedikit romantis itu selama beberapa bulan pernikahanya Natsu jarang bersikap seperti ini hal langka. 'Ya ampun kenapa Natsu bisa bersikap semanis ini.' Batin Lucy histeris.
"Karena Luna begitu mirip denganku, makanya aku tidak akan menyerah."
"..."
"Aku akan mengajarinya cara berjalan!" Natsu berujar lantang dan meninggalkan istrinya yang tengah mematung dalam sekejab imajinasinya tentang Natsu dan keromansaannya yang akan dinikmatinya kini musnah seketika.
Merutuki dirinya yang terlalu berharap lebih terhadap Natsu Dragneel, suaminya sendiri.-
Natsuu nyengir lebar saat melakukan aktivitas tertundanya bersama putrinya akibat insiden meminta maaf yang dilakukannya tadi sepertinya melupakan suatu fakta penting...
... bahwa setelah ini dia akan mencari akal agar Lucy tidak mengusirnya dari rumah.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Natsu-. Pria yang kini sedang menjalankan peran barunya sebagai ayah muda tengah bergulat dengan pikirannya sejak tadi saat dirinya dan keluarga kecilnya tiba dia yang selalu membuat keributan dimana-mana atau menebar senyum lebarnya katakanlah itu salah satu daya tarik dari sang dragon slayer yang membuat spirit staller seperti Lucy jatuh hati kepadanya intinya kini dia hanya terdiam bukan hal wajar bagi seorang Natsu Dragneel, bukan?
"Sampai kapan kau akan berdiam diri seperti itu, Flame brain!?" Topples,itulah hal pertama yang dapat dilihat dari Gray Fulbuster yang kini menatap rivalnya tersebut sudah lebih dari kehadirannya dua jam lalu Natsu hanya terdiam dan menghiraukan kata-kata sumpah-serapah untuk memancing keributan tapi nihil Natsu tetap tak bergeming.
Menghela nafas sudah jadi kebiasaan kecil keluarga Dragneel, mungkin.- dirinya yang malas berurusan dengan guild yang terlihat tenang tanpa dirinya yang dapat disebut sebagai biang keonaran itu hanya menatap putrinya yang berada ditengah para gadis.
Dimana Lucy, istrinya!?
Katakanlah itulah penyebab Natsu kini menghela nafas tak hentinya ingatanya kembali menerawang pada insiden kemarin sesuatu yang harus dia dapatkan bagaimana pun caranya..
.
.
.
Sebelum melangkah lebih maju menuju ranjang putrinya Lucy segera menahan sebelah pergelangan tangan Natsu mendekapnya mengisyaratkan bahwa pria tersebut masih mempunyai urusan dengannya
"Nande?"
"Aku akan memberikan sebuah hadiah."
"Hadiah!? Tidak, Luce aku belum berulang tahun bukan?"
"Bukan itu maksudku, Baka!" Natsu hanya terdiam mengamati gerak-gerik i strinya yang nampak gelisah seperti ingin mengucapkan sesuatu yang tertahankan."Lalu?"
"Umm.. bagaimana kalau hadiah yang kau inginkan dariku tapi jika kau berhasil membuat Luna berjalan, mau?"Natsu sedikit merona saat melihat tingkah istrinya yang sangat manis dihadapnya mata bulat caramel milinya menatap manja padanya ayolah, Natsu juga seorang pria hal yang wajar jika disuguhi pemandangan manis seperti ini terlebih ini dilakukan oleh istrinya.
"O-oh, baiklah Luce."
"Tapi hanya berlaku untuk besok, mengerti?" Natsu melengo mendengar ucapan yang dilanturkan istrinya hingga besok!? Lihatlah kegiatan dirinya kali ini untuk membuat Luna untuk berjalan tidak membuahkan sebuah hasil apa bedanya dengan besok? Tapi, pada dasarnya Natsu selalu tidak menyerah dengan apapun terlebih mendapatkan tawaran yang menarik dari istrinya dalam hati dia menyeringai membayangkan kemenangannya yah, akan dia buat Lucy Dragneel bertekuk lutut padanya.
'Aku tidak sabar mendapatkan kemenanganku.'
.
.
.
.
.
.
.
Jiwa semangatnya untuk mendapatkan kemenangan tiba-tiba sirna, pasalnya ini seperti kejadian beberapa bulan lalu saat dia menjaga putrinya seorang diri tanpa bantuan Lucy pada saat itu dia sangat kewalahan dan sekarang ditambah dengan tantangan tersebut sirna sudah kemenagannya.
Ternyata itu alasan Lucy untuk menyuruhnya menjaga putrinya sendiri.
'Apa yang harus kulakukan saat ini.'
"Underwear Princes!? Kau tau bagaimana membuat seorang bayi untuk berjalan?" Natsu menatap Gray yang kini juga dalam mode berfikir.
"Gihee..kau ingin tau caranya salamander?" Gajeel kini mengedarkan pandangannya kepada Gray seperti sedang merancanakan sesuatu rupanya.
"Kau tahu caranya muka besi!?" Natsu yang kelewat buntu memikirkan caranya tidak mengubris tatapan mencurigakan diantara kedua rivalnya tesebut pasalnya hanya kemenagnya yang kini memenuhi otak miliknya itu.
"Tentu saja aku seroang ayah yang berpengalaman." Oke, kali ini Natsu maupun Gray menatap seorang ayah beranak satu itu dengan pandangan menjijikan atas prilaku yang super kepedeean dari seorang Gajeel Redfox.
"Aku tidak peduli, cepat beritahu aku caranya!?"
"Bagaimana menurutmu, bocah es?"
"Tentu saja kita akan melakukannya, muka besi!" Natsu hanya melengo dengan percakapan yang menurutnya tidak ada sangkut pautnya dengan cara membantu putrinya untuk berjalan sementara Natsu yang masih terdiam kini tengah terkapar akibat serangan mendadak yang dilontarkan kepadanya. "APAAA YANG KALIAAN LAKUKAN, SIALAN!?"
"GIHEE.. ITULAH CARANYA SALAMANDER."
"BAGAIMANA RASANYA FLAME BRAIN!?" Natsu yang kelewat kesal kini tengah menatap nyalang kepada kedua rivalnya yang membuatnya terkapar sekarang hanya balas dendam yang memenuhi pikirannya.
Sementara keributan kembali terjadi di guild, Luna kini menatap tertarik kepada surai pink yang dengan semangatnya menyemburkan api kemarahanya dimana-mana mata bulat caramel miliknya bersinar melihat sosok ayahnya tersebut.
"Papa..papa..."Luna berseru riang memanggil nama Natsu yang masih terfokus dengan pertarungnya sementara Balita tersebut yang kini tengah berada didekapan sang bermaid-Mirajane.- merajuk minta dilepaskan.
"Ada apa, Luna-chan?" Mira menatap binggug saat balita yang tadinya anteng didekapnya kini nampak gelisah berusaha melepaskan diri dari dekapanya.
"Lihatlah, itu Mira-nee mungkin Luna-chan sedang melihat keributan yang dibuat Natsu disana." Lisana menunjuk sebuah pertarungan yang dilakukan oleh Natsu yang berkoarmenyemburkan api miliknya bersama beberapa orang yang terlibat didalamnya, para gadis yang berkumpul mengikuti arah pandang Putri Dragneel tersebut yang terus terfokus menatap kejadian itu.
"Kau benar Lisaana!? Lihatlah mata miliknya terus mengikuti Natsu." Cana berujar takjub akibat tebakan Lisana.
"Ara..ara.. kau ingin menghampiri papamu?" Bermaid tersebut tersenyum geli saat melihat anggukan antusias dari balita tersebut.
Mirajane yang mengerti kini menurunkan balita tersebut daridekapanya membiarkan langkah demi langkah kecil yang digunakan Luna untuk menghampiri sosok ayahnya tersebut sementara para gadis kini menatap balita tersebut seulas senyum terkembang diantara mereka saat melihat balita tersebut terus berseru riang memanggil nama ayahnya kaki-kaki kecilnya melangkah setapak demi setapak tanpa ragu.
"Hey.. Natsu lihatlah apa yang dilakukan oleh putrimu!?" Beberapa orang berseru memanggil Natsu yang masih sibuk dengan pertarungannya sementara Natsu yang masih binggung kini menatap sosok kecil duplikatnya tengah berjalan menuju dirinya mata onyx miliknya terlonjak kaget melihat kegiatan yang dilakukan putrinya tersebut.
Natsu segera menghentikan kegiatanya dan terus menyemangati putrinya yang kini terus memanggil namanya semuanya menatap haru melihat adegan yang dilakukan ayah dan anak tersebut saat jangkauan Luna telah sampai padanya dengan cepat Natsu segera memeluk putrinya tersebut dengan sarat kasih sayang." Kau berjalan sayang, ya ampun aku bangga padamu."
Natsu kini menatap balitanya dengan penuh rasa haru moment dimana dia melihat putrinya berjalan adalah sebuah kebanggan baginya sebagai seorang ayah dan kali ini Natsu mendapatkan moment bahagia tersebut.
Tapi, dalam kebahagiaan itu dalam hati Natsu kini menyeringai membayangkan kemengannya yang akan dia dapatkan dari Lucy entah saat ini imajinasinya bermain membayangkan apa yang akan dia lakukan atas kemenangannya.
Baiklah untuk kali ini Lucy harus mengakui bahwa Natsu Dragneel adalah seorang ayah yang baik, bukan?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
The End
16/06/2015
A/N: Imanjinasi saya akhirnya tertumpahkan dalam fanfic yang satu ini ya ampun maafkan saya kalua Natsunya jadi agak Out of Character (_ _") yosh.. ini sequel dari 'Merawat Bayi?' entah banyak banget kekurangan dalam tulisanku saya masih Newbie butuh bimbingkan #Hiks.
Oh ya, saya berterima kasih buat yang udah Review dan membaca fanfic 'Merawat Bayi' Arigatou goziamasuuu Minna-san #Peyukcium.
Untuk reades sekalian silahkan mampir ke fanfic saya "Connect" saya berharap semuanya menyukainyaa #sungkem.
.
.
.
Special to Thanks:
mkhotim1 "Arigatouuu.. aku sangat terharu, maaf kalau oneshot ini sudah ada sequelnya silahkan dibaca yaa~" veira sadewa "Haha.. saya juga setuju pasti gemes banget liat Natsu kalau udah jadi bapak XD." virgo24" Arigatouu.. tenang saja Author ini punya seribu imajinasi tentang keluarga NaLu khukhu.. ditunggu aja yaa~" Guest" Arigatouu.. YEEAAY, HIDUP NALU, CANOON. #FANSGRILSKUMAT." Saikari Ara Nafiel "Benaar Natsu tetaplah Natsu(?) wahh.. kalau Luna diculik nanti siapa yang jadi anak mereka dicerita ini(?) NaLu lainnya akan segera datang~" Indah605"Hountou ni Arigatouuu.. #Sungkem silahkan nikmati sequelnya." Guest (2)" Yoshh.. silahkan nikmati Sequelnya." Dan para readers yang telah membacanyaa^^
.
.
Nisfuun Out_
