Aku tak akan pernah tau..

Jika kau tak pernah memberitahuku..

Aku tak akan pernah bangkit..

Jika kau tak pernah meraih tanganku..

Lalu apa itu arti dari kebahagiaan?

.

.

.

.


Life

Kuroko no Basuke Cr by Fujimaki Tadatoshi

But, this story is MINE


.

.

.

.

Takdir bukanlah sesuatu yang bisa kau hindari. Cepat atau lambat, semua itu akan terjadi. Mau itu hal baik atau buruk sekalipun. Dan kali ini aku tak bisa menyangkalnya lagi. Semua keputusan berada di tanganku.

Aku menciptakan sebuah takdir.

Keluar dari garis yang ditentukan oleh Tuhan dan terus berjalan di atas takdir yang kubuat sendiri.

Tak ada seorangpun yang menyangkalnya atau bahkan mencegahnya. Aku terlalu absolut untuk disangkal. Walaupun sebenarnya mereka bisa saja menyangkal atau mencegahku. Aku bukan orang yang keras kepala. Aku juga tidak pernah terpikirkan oleh ini sebelumnya.

Aku mengangkat tanganku setinggi yang ku bisa. Menatap cahaya rembulan yang terpantul dari tanganku. Lalu menutup kedua mata dan merasakan apa angin yang berhembus.

Bukankah ini sangat tenang? Semua orang pasti ingin merasakannya.

Kali ini aku menatap tubuh yang terbaring di depanku. Tubuh itu tidak bernyawa. Aku tau itu. Nyawanya baru saja di ambil oleh dewa kematian. Dan dia sendiri yang memberikan nyawanya.

Sebenarnya aku tidak sengaja melihatnya. Dirinya yang berada di atas kursi roda. Sakit? Mungkin saja. Dengan senyuman yang tak pernah luput dari wajahnya. Ia mengatakan sesuatu—sesekali terhenti karena batuknya yang mengeluarkan darah.

"Tuhan.. aku sudah bahagia.. orang-orang yang kusayangiku pun seharusnya sudah bahagia jika saja mereka tidak memikirkanku apalagi keadaanku. Maka dari itu, apakah Kau bisa mengambil nyawaku dan menghapus ingatan mereka tentangku? Aku ingin mereka bahagia seperti yang kurasakan, ya Tuhan.."

Bahagia..

Dan tak lama kemudian aku melihat sekelebat bayangan di belakangnya dan dalam sekejap pemuda itu menutup matanya tak berdaya. Tanpa bernafas.

Aku melihat ke sekeliling-berharap tidak ada orang-lalu membawa tubuh tanpa nyawa itu kedalam hutan. Dan disinilah aku berada. Di antara pepohonan yang rimba bersama tubuh tak bernyawa.

Otakku terus saja berpikir, apa yang akan kulakukan dengannya?

Membangkitkannya dan menjadikannya teman lalu memintanya mengajariku untuk bahagia?

Ugh, itu konyol. Aku tau. Tapi bisa dicoba.

Perlahan aku menaruh tangan kananku di atas dadanya. Dengan memejamkan mata, aku mengucapkan sesuatu tanpa bersuara.

Sihir? Bukan. Ini bahkan lebih hebat dari itu.

Sulap? Eiy~ itu hanya trik picisan yang bahkan anak kecil pun tau caranya.

Ini adalah anugerah yang aku dapat. Bukankah aku sudah bilang? Bahwa aku mencitpakan Takdir.

Mungkin ini adalah salah satu dari semua takdir yang kuciptakan.

Beberapa saat setelah aku menarik tanganku dari dada pemuda itu, pemuda itu membuka matanya. Dan itulah pertama kalinya aku melihat warna yang sepadan dengan warna langit yang cerah. Bola matanya memancarkan hal yang tak bisa kujelaskan. Akupun tak bisa mengelak bahwa perasaan hangat menyelimuti ku sekarang.

Tanpa sadar, ternyata pemuda itu telah duduk didepanku dan menatapku dengan pandangan bertanya-tanya. Aku tau ia pasti heran kenapa ia bisa bangun lagi dengan keadaan lebih sehat. Namun aku tak bisa membiarkannya bicara terlebih dahulu. Akupun tersenyum kecil dan balik menatapnya.

"Selamat datang di kehidupan keduamu, sky.."

.

.

.

Ketika aku bangkit, apa kau pernah memikirkannya?

Semua resiko yang akan terjadi..

Walaupun semua kisah ini adalah buatanmu..

Jangan rusak harapan orang dengan kisahmu..

Kisah picisan ini akan segera berakhir.

Dan aku berharap ini semua berakhir

Bersamamu..

.

.

.

.


Well.. first time again to publish in here with the new fandom~

Still Yaoi... but i can't... GO AKAKURO! /slap

Finish or Continue?

i need your review, guys~

.

.

.

Mind for review?