BACK
.
.
CHANHUN KAIHUN!
.
.
BL!
.
.
GA SUKA GA USAH DI BACA. SELESAI
.
.
TYPO EVERYWHERE!
.
.
"sehuniee~ tolong bawakan ini ke meja 7"
"ah ne"
Kaki ringkih itu berlari menggapai bar. Menerima beberapa minuman dan mengantarnya ke meja bernomor 7 "silahkan nikmati" ucap sehun sopan
Sehun duduk di salah satu kursi di bar. Dia mengatur nafasnya secara teratur. Setelah melepaskan diri dari hyungnya. Segalanya serba susah. Dari tempat tinggal sampai hanya untuk makan saja
"sehun?"
"ah! Ne?" tubuh itu langsung bangkit dan segera hormat. Bosnya datang
"kalau kau kelelahan. Kau bisa istirahat di ruang istirahat sementara"
Kim jongin. Pertemuan sehun dengan dia sangat aneh memang. Sehun yang awalnya berjalan gontai tidak jelas dipinggir jalan tidak sengaja bertabrakan dengan jongin. Jongin dengan santai menawarkan pekerjaan pada sehun. Oh! Tentu saja tidak sampai di situ. Sehun di bawa ke apartemennya. Bahkan makan minum sehun, dia yang tanggung
Seorang kim jongin, pemilik club yang cukup terkenal tentu saja melakukan itu semua bukan tanpa dasar. Jatuh cinta. Gila bukan? Hanya dengan bertubrukan bahu dengan seorang namja manis, orientasi seksualnya berubah.
Sebut saja soojung. Dia mantan pacar jongin. Mereka berpacaran karena perjodohan dari agensi. Yaps. Dulunya jongin adalah seorang actor. Makanya, saat dia membangun club, club itu langsung terkenal karena pemiliknya adalah kim jongin
Soojung anak yang dingin tapi hangat di dalam. Tidak ada yang salah dengan dia. Dia cantik. Tapi bagaimana, jongin memang tidak mencintainya. Dari awal semua skandal kencan mereka adalah settingan.
"jongin, aku pusing" hanya sehun. Ya. Hanya sehun yang dapat memanggil kim jongin dengan sebutan 'jongin'. Semua karyawan memanggil jongin dengan bos kim. Kecuali sehun tentunya
"kita pulang, ayo. Lagipula, aku sudah ingin pulang juga" jongin menarik pergi sehun dari situ
BACK
"ugh~"
"chanyeol? Kau sudah sadar?" lelaki tampan yang sudah 30 menit berbaring di tempat tidur nyamannya itu bangun dengan perlahan
"apa aku pingsan lagi?"
"i-iya, yeol" chanyeol mendudukkan badannya dan menerima segelas air mineral dari seseorang yang merawatnya selama 'dia' menghilang
"terima kasih kyungsoo"
"iya, sama sama yeol"
Keduanya terdiam.
Tidak ada yang mencoba untuk membuka mulut.
"yeol?" chanyeol mengalihkan pandangannya "hn?"
"apa ini semua karena..sehun lagi?" tanya kyungsoo dengan hati-hati
Chanyeol menghembuskan nafasnya dengan kasar. Sudah 5 bulan sejak adiknya menghilang dan dia menjadi kalut seperti ini. dia dan kyungsoo sudah putus. Untung saja kyungsoo menerima dengan lapang dada dan mereka sekarang berteman.
Bagi kyungsoo sendiri, melihat orang yang dicintainya seperti ini, dia juga ikutan sedih. Orang yang dicintai? Jujur saja. Dia masih menyukai chanyeol. Salah dia memang dulu menyakiti sehun. Memberitahu sehun kemana ia dan chanyeol pergi. Dia hanya tidak ingin kehilangan chanyeolnya.
"kita cari sehun, ya?" kyungsoo lagi lagi berhati-hati untuk menanyakan itu. bisa saja chanyeol menjadi emosi hanya karena pertanyaan sederhana ini.
Tapi chanyeol mengangguk. Kyungsoo tersenyum dan segera mengambil jaket chanyeol. "ayo yeol"
"baiklah"
BACK
"sehun, mau itu?" tunjuk jongin ke arah stand ice cream
"boleh saja" jongin merasa hangat melihat senyum sehun
Sekarang mereka berada di festival tahunan pusat kota. Sangat ramai. Sehun sebenarnya tidak terlalu menyukai tempat ramai. Dia hanya ingin menemani jongin
"jong a-akhh! Siapa ka-" ucapan sehun terhenti melihat siapa yang menarik tangannya dengan kasar barusan. "chanyeol hyung?"
Sehun takut. Dia takut bertemu chanyeol dan kembali kesepian. "sehunie..siapa dia?" sehun kembali melihan kearah jongin
"dia hyungku" gumam sehun
Chanyeol menatap tajam kearah jongin. Apa dia pacar sehun? Dia siapa sehun sebenarnya? Semua pertanyaan muncul di kepala chanyeol
"sehun, ayo kita pulang. Aku minta maaf" sehun menggeleng pelan
Tidak
Dia tidak bisa meninggalkan jongin begitu saja "ayo pulang!" chanyeol menjadi kasar
BUGH
"apa masalahmu dengannya, huh?" semua orang kini menatap kearah jongin dan chanyeol. Sehun hanya menunduk malu. Ia tak terbiasa menjadi pusat perhatian
"kau ini siapa dia?!"
"aku pacarnya!"
DEG
Chanyeol menggeleng kuat. Dia tidak percaya. Dia yakin, sehun masih mencintainya. "kau pikir aku percaya dengan omong kosongmu, hm?"
Sambil menyeka darah di pinggir bibirnya, chanyeol berdiri lagi dan mendekat kearah sehun "ayo pulang hun!"
"jangan paksa dia" jongin kembali menarik sehun ke belakang badannya. Mereka menatap tajam satu sama lain
"lebih baik seperti ini saja, sehun kau pilih pulang denganku atau tinggal bersama dia?" ucap chanyeol percaya diri. Chanyeo sangat yakin kalau sehun akan memilihnya
Sehun diam. Ia merasa bingung sekarang. Memang iya kalau sehun masih mencintai chanyeol. Tapi bukan berarti sehun harus meninggalkan jongin.
"a-aku ingin dengan jongin" jongin menyunggingkan senyumnya "see?"
Chanyeol tidak percaya ini "ayo sehun, kita pulang saja" jongin langsung menarik sehun pergi. Tidak. Chanyeol sudah kehilangan sehun untuk 5 bulan. Dia tidak mau kehilangan sehunnya lagi
Haha. Kalau tidak bisa mengambil sehun secara halus, ia akan bertindak kasar
Chanyeol gila memang. Psikologis dia terganggu karena ditinggal sehun. Ia terkadang menjadi emosional tidak jelas. Kyungsoo yang menjadi sasaran amarahnya selama ini
Jongin menatap sehun yang dari tadi hanya menatap ke luar jendela "kutebak" jongin diam sejenak
"kau masih memikirkan yang tadi"
Namja manis itu menundukkan kepalanya. Ia merasa bersalah pada hyungnya. Jujur, ia merindukan si telinga panjang itu. dia hanya takut. Dia takut di kecewakan lagi.
"kalau kau ingin kembali pada hyungmu, itu tidak apa hun" ucap jongin lembut
Sehun menggeleng "aku ..takut dengannya"
"baiklah, ayo makan siang" sehun mengikuti jongin ke dapur
TING TONG
"aku saja yang buka" ia berjalan ke arah pintu depan "si-mmpt"
Jongin memakan sandwichnya dengan pelan. Ia menunggu sehun. Ngomong ngomong, sehunnya lama sekali. Emang siapa yang datang? "hun?"
Jongin semakin dekat dengan pintu depan "sehunie?"
DEG
"se-sehunie?! Kau dimana?!"
Sehun menghilang.
BACK
"kau indah, hun" jarinya yang kasar menelusuri wajah di hadapannya sekarang. Melewati hidung, bibir lalu dagunya. Sangat indah, pikir chanyeol
"setelah ini. aku tidak akan melepasmu lagi, hun. Tidak akan" pria itu tersenyum. Ia bangkit dari posisinya dan menuju dapur. Menyiapkan makan untuk hunie nya
Mata indah tersebut perlahan terbuka. Membiasakan cahaya di sekitarnya. Ia merasa asing sekaligus tidak asing di tempat ini. ini bukan tempat asing memang tapi ia biasanya tidak tidur di kamar ini. apa ini kamar jongin?
"jongin?" sehun mendudukkan tubuhnya. Ia masih setengah sadar. Tunggu dulu. Kamar jongin sama dengan kamar miliknya juga. Karena selama ini ia dan jongin tidur sekamar
"jongin?!" pekik sehun
BRAKK
Pintu itu terbuka lebar "sehunie? Ada apa?"
"kau bukan jongin…"
Sepertinya sehun masih dalam pengaruh obat bius tadi "aku chanyeol, hun. Bukan jongin"
"C-cha-yeol hyung?"
"huft- akhirnya kau mengingatku"
BACK
"i-iya, setelah menerima tamu, tiba tiba dia menghilang begitu saja" jongin kalut. Benar-benar kalut. Yang benar saja. Jika selama ini sehun menganggap ia yang bergantung hidup pada jongin, tapi bagi jongin tidak. Jonginlah yang bergantung pada sehun. Seperti sekarang, jongin sangat kalut hanya karena sehun hilang
"tenangkan dirimu jong. Ki-"
"BAGAIMANA AKU BISA TENANG?!"
"JONG! Tenang dulu. Ini tidak akan selesai kalau kau emosi seperti ini"
Akhirnya dia tenang. Yixing-sepupu jongin- membasahi bibirnya. Kasus ini berat karena tidak ada jejak apa apa dari hilangnya sehun. Bentar. "apa sehun di culik?"
"gzzz.. tentu saja hyung!" seru jongin frustasi. Aish, kemana saja hyungnya ini? bagaimana orang selemot dia bisa ikut kepolisian
"oh-oke sekarang begini" ucap yixing serius "kita hubungi nomor sehun"
Jongin lagi lagi menghela nafasnya dengan kasar dan menunjukkan ponsel sehun yang ada di genggamannya. Yixing gelagapan "oh oke" cengir yixing
Yixing berdiri dari posisinya "baiklah, aku akan menelusuri kasus ini dengan teman-"
"itu lebih baik" potong jongin
"yasudah, aku pergi dulu jong. Ingat, jangan melakukan hal yang aneh aneh" jongin hanya menggangguk. Dia bisa gila tanpa sehun sekarang
BACK
Sehun dari tadi hanya mengaduk-aduk makanannya dengan tidak selera. 'apa chanyeol hyung menculikku?' 'tapi untuk apa?' semua pertanyaan muncul di otak sehun
"kau memikirkan apa?" pertanyaan chanyeol mengagetkan sehun
"aku..aku…"
"apapun itu. kau akan baik baik saja denganku" final chanyeol
Sehun menghela nafasnya 'lalu bagaimana dengan jongin?' pikir sehun. sehun sudah banyak merepotkan jongin, mulai dari makan, pakaian, tempat tinggal, 5 bulan ini jongin yang menanggung semuanya. Dia sangat merasa bersalah jika meninggalkan jongin begitu saja
"chan hyung.."
"yes, sweetie" wajah sehun langsung memerah. Apa apaan dia? Sweetie? "jong-jongin"
"stop" ucap chanyeol "kenapa kau masih memikirkannya? Ah..iya, dia kan pacarmu?" lanjut chanyeol.
"bukan begitu, hyung"
"lalu? Berhenti membicarakan dia. Mari kita mulai dari awal. Kau. Aku. Hubungan kita. Menikah. Punya anak dan hidup bahagia"
Itu terdengar sangat terencana memang. Terlihat seperti happy ending. Sehun juga ingin melakukan apa yang hyungnya katakan. Tapi rasa bersalahnya terhadap jongin mendominasinya saat ini.
"berikan aku waktu untuk bertemu jongin"
"lalu dia akan membawamu dan aku akan kehilanganmu lagi? Tidak"
"aku tidak bisa meninggalkan jongin begitu saja. Mengertilah hyung" sehun terus memberikan tatapan memohon. Chanyeol tentunya tidak tahan itu. tapi ia tidak mau sehunnya di ambil
"baiklah, tapi kau tidak boleh lagi tinggal bersama dia" sehun menggangguk
Mereka terdiam
"hun?"
"hm?" jawab sehun pendek
"mau jalan jalan?"
"bukannya kau takut aku bertemu jongin? Bagaimana kalau nanti kita bertemu jongin?" sehun menaikkan alisnya sebelah
"sekalipun kita bertemu dengannya. Aku akan membunuh dia jika ia menyentuhmu"
"berlebihan" sehun kembali melanjutkan acara makannya
BACK
"hyuuunggg" ia mendekati hyungnya yang sedang fokus bermain game di ponselnya
"iya sayang?" sehun memutar bola matanya. "aku mau belanja dulu ne"
Chanyeol langsung tersadar "apa?"
"bisa saja jongin menemukanmu" lanjut chanyeol
"hyungg.. aku bukan buronan"
"kenyataannya kau memang buronan jongin sekarang" ucap chanyeol sambil melanjutkan bermain game di ponselnya
"lagi pula aku belanja di dekat apartemen kok. Rumah jongin kan jauh dari apartemenmu"
Chanyeol melihat sehun sebentar "baiklah" Sehun bergumam 'terima kasih' dan segera keluar dari apartemen chanyeol.
Sepanjang perjalanan sehun terus bernyanyi lagu favoritenya. Melihat sekitar dan mengkritiki hal yang terjadi di jalanan.
Closed
Sehun tidak percaya membaca tulisan yang ada di depan pintu market langganannya "kenapa tutup?" sehun berpikir lagi "ah! Ini kan minggu. Cari tempat lain saja"
Sepertinya sehun tidak tau apa yang terjadi padanya jika pergi terlalu jauh. Sekarang sehun mirip anak umur 5 tahun yang harus di lindungi dan tidak boleh main terlalu jauh
Ia berhenti di salah satu market yang lebih besar dari market langganannya. Memang sedikit agak jauh tapi sehun pikir ia tidak akan menyesal karena di market ini kelihatannya lebih lengkap.
Hal pertama yang sehun pikir saat memasuki market itu- "wah..besar sekali" sangat lucu
Sehun memilih semua barang dari yang sangat di perlukan sampai yang tidak terlalu penting. Toh selagi ia pakai uang hyungnya, beli banyak keperluan tidak masalah, pikirnya. Sehun kembali menelusuri market itu lebih dalam dan menambah barang barang ke keranjangnya
"sehun?" sehun menoleh. Jongin?
DEG
Jongin memeluk sehun sangat erat. Ia merindukan sehunnya. Baru beberapa jam di tinggal rasanya ingin mati saja. "kau kemana saja?" bisik jongin yang masih memeluk sehun
"aku..a-aku.." jujur atau tidak? Sehun harus memilih salah satu dari itu. jika jujur, jongin akan melakukan hal yang sama dengan chanyeol, yaitu membawa paksa sehun ke apartemennya. Jika tidak jujur, ia tetap akan di paksa-.-
"chanyeol membawamu?" sehun membelakkan mata
"b-bagaimana kau tau?"
"sepupuku yang bilang. Ia dari kepolisisan"
Sehun segera melepas pelukannya dengan jongin "kau tidak bermaksud membawa chanyeol hyung ke kantor polisi kan?"
Sakit. Kenapa sehunnya membela chanyeol? Oh tentu saja, itu kan hyung dia. Keep positive thinking, jong.. rapal jongin dalam hati
"sehun, ini saatnya. Ayo kita pulang" jongin menarik tangan sehun tapi segera ditepis sehun "a-aku tidak mau lari lagi jong"
"sehun, ayolah…" sehun merasa bersalah melihat tatapan jongin. Ia menunduk "maaf aku tidak bisa jong. Terima kasih atas semua yang kau lakukan selama ini"
Sehun segera pergi dari tempat itu tapi segera di cegah jongin "bagaimana kalau kita hari ini jalan jalan? Kau mau kan?"
"baiklah" putus sehun. sehun juga tidak ingin di cap tidak tau terima kasih. Seenggaknya dengan jalan jalan, dia bisa membayar semua yang jongin lakukan untuknya walaupun sama sekali tidaklah cukup kalau hanya di bayar dengan jalan jalan
Sehun melunak. Jongin membawakan semua belanjaan sehun ke mobil "aku merindukanmu, sungguh" sehun hanya membalas pernyataan jongin dengan senyuman. Ia juga sebenarnya. Jongin membawa sehun ke taman kota.
Tempat yang sering sehun kunjungi bersama jongin saat lari pagi. Sehun turun dari mobil dan mendekati pohon tempat dimana ia dan jongin sering berduaan. Sementara jongin membeli beberapa roti dan minuman
"ini"
"terima kasih" balas sehun
DRRTT DRRTT
"sehun. ponselmu?" sehun hanya tersenyum. Sehun mengatakan kalau ponsel yang ia pegang adalah ponsel hyungnya. Hyungnya memiliki 2 ponsel dan yang satu sementara untuk sehun
"ya halo?"
"…"
"ne? chanyeol hyung bunuh diri?!"
TBC
Absurd bgt sumpah. Gaje
sebenernya binomi masih bingung mau pairing siapa disini, chanhun atau kaihun?
tapi kan ini sequel dari chanhun tapi kaihun leh ugha/?
oiya review ne~
