Alternatif version dari Kiva the king of Dark castle dimana bukan Kiva melainkan Dark Kiva rewrite...

Warn : aneh, ga jelas, gak beraturan penulisan maupun ceritanya jadi kalo ga suka jangan baca dan menghina. Kritik saran diterima tapi pake kata2 yang baik2 jangan kasar dan menghina. udah di i-n-g-a-t-kan dari awal dan bagi yang memakai kata-kata kasar , merendahkan dan menghina akan di block akun(jika punya) didelete review dan di repot ke pihak fanfiction langsung sebagai pengunaan kata-kata tak pantas dan merendahkan(jadi jangan bilang ga di ingatkan ya?)...

Dis : i own nothing all series highschool dxd and kamen rider, belong to their owner...im just fan who have crazy and complicate mind...

Dark Kiva the roots of the king...

Chapter 1 rantai takdir...

Tak ada yang tahu kemana takdir akan membawa kita dan menuju kehidupan yang seperti apa. Ratusan takdir yang tertulis untuk kita atau dipilih sendiri oleh diri kita sendiri, tak ada yang tahu akan kemana mereka membawa kita.

Dan ini adalah kisah tentang seorang pemuda yang dituntun ranti takdir yang akan membawanya ketakdirnya yang tak bisa ia menghindar darinya...

Takdir sebagai seorang raja...

Kediaman Kurenai, ruang baca perpustakaan...

Seperti hari biasanya, Kurenai Ryu yang jarang keluar rumah(selain untuk sekolah) menghabiskan waktunya untuk membaca buku diperpustakaan yang diwariskan ayahnya. Disana tersedia banyak sekali buku yang tertata rapi di rak didalam ruangan yang luas dibasement. Dan dibagian tengah, diatas tembok utama, dapat terlihat jelas sebuah pajangan biola didalam lemari kaca yang terpajang disana dengan indahnya, dan menunjukan seluruh pesona dari biola itu...

Dan disinilah Ryu seperti biasanya menghabiskan waktunya dengan membaca...

"Kau yakin tentang ini Ryu?" tanya seekor mechanical bat berwarna hitam dan merah yang terbang disekitar pemuda berambut hitam pendek ini yang tengah tengah membaca buku dan duduk diatas kursi goyang tua yang ada diruang baca.

"Mengenai apa?" tanya pemuda berambut hitam dengan tenang tanpa mengalihkan pandangannya dari buku ditangannya.

"Anak bernama Issei, gadis yang bersamanya itu, kau tentu sadar bukan? dia bukanlah manusia." Ujar mechanical bat itu yang lebih akrab dipanggil Kivat bat II. Keturunan dari Kiva bat I yang merupakan pelayan setia dari keluarga kerajaan fangire selama berabad-abad.

Tak menjawab langsung, Ryu memejamkan matanya sejenak sebelum menutup buku ditangannya. Dan kemudian memandang kearah partnernya.

"Itu adalah sesuatu yang diputuskan sendiri oleh Issei. Aku tak punya hak untuk melarangnya." Jawab Ryu dengan tenang sebelum akhirnya berdiri dan menuju rak buku didepannya untuk menaruh kembali buku yang baru saja dibacanya tadi.

"Kau yakin?" tanya kembali Kivat bat II yang hinggap diatas rak buku didepan Ryu itu dengan santai.

"..." tak menjawab Ryu hanya diam dan memandang kosong kearah buku-buku yang tertata rapi didalam rak yang ada didepannya.

# flashback...

"Semuanya kuperkenalkan, Yuma-chan. Dia adalah p-a-c-a-r-k-u." Ujar Issei dengan wajah senang, gembira dan bangga saat memanas-manasi kedua temannya (Matsuda dan Motohama) yang saat ini tengah mengigit jari sambil menangis saat mendengar perkataan Issei tadi.

"Kiiiiiii!" teriak kesal Motohama dan Matsuda secara bersamaan sambil mengigit sapu tangan mereka.

"Pacar Issei? Kalau begitu salam kenal." Ryu dengan ramah mengulurkan tangan kepada gadis berambut hitam panjang bernama Amano Yuma.

"Salam kenal." Balas gadis bernama Yuma ini dengan ramah yang menyambut baik niat Ryu bersalaman sebelum akhirnya menanyakan sesuatu yang menjadi pertanyaan didalam hatinya(atau pertanyaan yang selalu muncul dikepala setiap orang saat bertemu pertama kali dengan pemuda satu ini) mengenai pemuda didepannya ini.

"Ano...Kenapa kau memakai pakaian yang tertutup seperti itu?" tanya Yuma dengan penasaran.

Ya benar, pakaian yang digunakan Ryu terlalu tertutup bahkan untuk ukuran normal. Dimana ia mengunakan masker dan google untuk menutupi wajahnya dan mengunakan jaket dengan kerah yang menutup setenggah wajahnya dan tudung yang menutupi sebagian besar kepalanya(sejenis dengan jaket aburame shino), dan tak hanya sampai itu kedua tangannya juga dibungkus sarung tangan kulit hitam yang cukup tebal.

"Hanya hobi." Jawab Ryu dengan nada datar dan wajah tanpa ekspresi.

"Ho...bi?" Ulang Yuma sambil memiringkan kepalanya dengan heran. Hobi macam apa yang membuat seseorang memakai sesuatu yang sangat tertutup dan panas seperti itu? itulah yang dipikirkan pacar baru Issei ini.

"Ma,ma, ma tak usah pikirkan dia Yuma-chan. Sebaiknya kita segera berangkat saja." Ajak Issei memotong pembicaraan dengan wajah senang. Yah, mungkin karena ia sedang dalam suasana hati bahagia sehingga ia tak memperdulikan apapun selain menghabiskan waktunya dengan pacarnya ini.

"Kalau begitu semuanya, kami pergi dulu." Ujar Issei sambil mengandeng tangan Yuma dan melambaikan tangannya yang satu (yang membuat ke 2 temannya makin histeris) sebelum akhirnya pergi meninggalkan mereka.

...

'Gadis itu...' gumam Ryu dalam batinnya sambil melihat ketangan yang tadi bersalaman dengan pacar Issei, Yuma. Sebelum kembali memandang kearah perginya Issei dengan tatapan datar.

"..." tak berbicara apapun Ryu hanya memandang datar sejenak kearah Issei pergi tadi sebelum akhirnya memasukan kedua tangannya kedalam saku jaketnya dan berbalik menghadap kedua mesum yang masih histeris dibelakangnya itu.

"BRENGSEK KAU ISSEI !"

Teriak kedua mesum itu dengan kesal kelangit yang mendapatkan tatapan datar dari Ryu yang ada didepan mereka itu.

"Ini akan jadi hari yang panjang."

# end flashback...

Waktu sekarang dengan Issei...

"Yosh! Kencan pertamaku, aku sangat bersemangat!' teriak Issei dalam batinnya dengan bersemangat. Hari ini adalah hari kencan pertamanya dengan Yuma, dan disinilah dia menunggu pacarnya ditempat yang dijanjikan dengan pakaian terbaik dan pafum terbaik yang dia punya.

"Silahkan diambil." Ujar seorang wanita berambut coklat dengan cosplay iblis(atau setidaknya begitu pikir Issei) yang membuyarkan lamunan Issei dengan menyerahkan selebaran bergambarkan lingkaran sihir disana.

"Eh." Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Issei saat menerima selebaran itu sebelum wanita yang memberikannya tadi langsung pergi begitu saja dan tak memberi ia kesempatan untuk mengembalikannya.

"Ah, aku tak sengaja mengambilnya." Gumam Issei dengan selebaran aneh ditangannya. "Keinginanmu akan dikabulkan?" gumam Issei saat membaca tulisan yang ada pada selebaran ditangannya itu.

'Benar-benar terdengar mencurigakan.' Batin Issei saat membaca selebaran itu dengan mata menyipit. Namun semua pikiran itu dibuang saat suara gadis yang tak lain adalah pacarnya amano
Yuma memanggilnya.

"Issei-kun." Panggil Yuma sambil berlari kecil menuju kearah Issei. Maaf aku terlambat, apa kau sudah dari tadi?" tanya Yuma sambil mengambil nafas.

"Tidak, aku juga baru sampai kok." Ujar Issei dengan batin berteriak ' akhirnya aku bisa mengatakan kata itu juga!' dalam hatinya.

Skip time...

"Hari ini sangat menyenangkan." Itulah yang dikatakan amano Yuma sambil tersenyum setelah melalui seharian berkencan dengan Issei dengan berkeliling kota.

" Ya, ini hari yang menyenangkan." Ujar Issei yang juga sependapat dengan pacarnya itu. 'i-inilah kesempatanku.' Batin Issei saat merasakan suasana sangat tepat baginya untuk mengandeng tangan Yuma-chan, dan mengumpulkan segenap keberaniannya ia pun melakukannya.

'Berhasil!' Teriak senang Issei dalam hatinya. Namun kesenangan itu tak berlangsung lama saat Yuma-chan memutuskan untuk berlari lebih dahulu menuju depan pancuran air tak jauh dari mereka.

" Hei, Issei-kun." Panggilnya dengan suara lembut. " Untuk merayakan kencan pertama kita, maukah kau melakukan sesuatu untukku?" tanya Yuma-chan dengan suara yang terdengar manis sambil berjalan perlahan menuju Issei yang hanya bisa termerah sejak tadi dan semakin disetiap langkah yang diambil gadis berambut hitam panjang ini untuk mendekatinya.

' Mungkinkah dia ingin aku menci-...' gumam Issei yang kegirangan dalam batinnya yang sudah penuh dengan angan-angan bahagia dikepalanya.

" Apa itu?" tanya Issei dengan polos kepada Yuma-chan yang kini ada tepat didepannya.

" Bisakah kau mati?" tanya Yuma-chan yang secara tiba-tiba berubah cara bicaranya menjadi seperti orang dewasa yang membuat Issei sedikit terkejut dan bingung.

' Apa Maksudnya….hah?' gumam Issei dalam hatinya tampak kebingungan. Apa ia salah dengar? Mati tadi pacarnya menginginkannya mati? Tidak-tidak-tidak pasti ia salah dengar. " Maaf Yuma-chan. Bisa kau ulangi? Aku rasa aku salah dengar." pinta Issei yang merasa bahwa dirinya telah salah mendengar akan apa yang dikatakan Yuma-chan tadi.

" Bisakah kau mati?" ulang Yuma-chan yang kali ini langsung membisikannya ketelinga Issei. Sebelum melakukan perubahan, dimana bajunya mulai robek dan berganti ke baju seperti seorang dari grup penyiksa atau apalah itu yang terlihat sangatlah seksi dimata Issei.

' Aku melihatnya, Meskipun Cuma sekejap tapi aku bisa melihatnya! Ini pertama kalinya aku melihat dada sungguhan! Terlebih lagi dari cewe seksi dan manis! Apakah ini yang disebut orang "ganpuku"? ' teriak Issei kegirangan dalam hatinya saat bisa melihat dada secara langsung tadi saat Yuma berubah tadi itu dan melupakan sejenak ancaman yang tengah menantinya.' Tidak, tidak, bukan begitu.' Gumam Issei yang kembali kekenyataan sambil terjatuh kaget karena perubahan Yuma yang kini sudah masuk kewujud malaikat jatuhnya.

'Ini bukan waktunya untuk itu.' batin Issei sambil memandangi Yuma yang ada didepannya itu, yang kini telah berubah kewujud yang benar-benar berbeda dengan sebelumnya. Wujud dengan sayap yang seperti malaikat namun dibelakang pundaknya. ' sayap?' batin Issei saat melihat sayap-sayap itu dengan rasa bingung.

" Sayang sekali ya, meskipun singkat. Aku menikmati kencan pertama kita." Ujar Yuma-chan yang kini benar2 telah berubah sifat dan juga gaya berbicaranya itu menjadi seperti wanita dewasa. " Aku akan menjaga pemberianmu ini. Jadi..." sambungnya sambil menunjukan hadiah Issei pada saat kencan mereka itu sesaat, sebelum akhirnya memanggil sebuah tombak cahaya ditangan kanannya.

" Yuuma-chan?" tanya Issei yang masih dalam bingung akan apa yang telah terjadi.

" ...Cepat matilah." Gumam Yuuma yang tanpa banyak basa-basi langsung saja melemparkan tombak itu kearah Issei tanpa peringatan.

" Eh?" hanya itu yang keluar dari Issei saat tombak cahaya itu menembus dadanya.

Sementara itu dengan Ryu...

Ngguuuuung...nguuung...

Terdengar bunyi yang sangat menganggu dan tak asing didalam ruang baca kediaman Kurenai. Suara yang berasal dari biola yang dipajang di ruang baca yang sudah tak asing dan sangat dikenal oleh pemuda berambut hitam ini dan partnernya.

"Ryu..." ujar Kivat bat II yang terbang memutari Ryu.

"Ya, aku mengerti." Jawab Ryu dengan nada datar dan tanpa emosi sambil menutup buku ditangannya dengan satu gerakan.

Kembali ke Issei...

"Heee... masih sadar ya?" tanya Yuma dengan nada mengejek terhadap Issei yang tergeletak berlumuran didepannya itu. "Tidak buruk juga..." ujarnya dengan senang sambil menuju pinggiran air mancur didekat sana dan kemudian duduk.

'Kenapa...' tanya Issei dalam hatinya sambil menatap kearah pacarnya itu yang hanya memandangi dirinya yang sekarat itu.

Apa yang sebenarnya terjadi disini?

Dan Kenapa Yuma ingin membunuhnya?

Semua terlalu membingung dan tak jelas bagi Issei yang kini tengah berada diambang pintu kematian itu. Memandang kearah Yuma dan mengharap jawaban hanya itulah yang ia bisa sekarang ini...

"Kenapa kau masih tak mati-mati juga?" tanya Yuma dengan nada kesal. "Ya, sudahlah sebaiknya kuakhiri sekarang saja." ujar Yuma sambil berjalan perlahan kesamping Issei. "Jika kau ingin marah dan dendam, Sebaiknya kau arahkan itu kepada dewa yang telah menaruh sacred gear didalam dirimu." Ujar Yuma untuk terakhir kali dengan tombak cahaya ditangannya yang siap mengakhiri hidup Issei.

"Mati!" teriak Yuma dengan wajah pschopat saat bermaksud menusuk Issei dan mengakhirinya.

Atau tidaknya seperti itulah keinginannya, sebelum sebuah lambang berbentuk kalelawar hitam(see Kiva symbol) muncul dibelakangnya dan menariknya paksa seperti magnet untuk menjauh dari Issei.

"Apa ini!?" geram Yuma dengan kesa sambil berusaha melepaskan diri dimana itu sia-sia karena kekuatan pengikat dari lambang yang mengikatnya itu jauh lebih kuat.

Tap.

Tap.

Tap.

"Sepertinya kau benar-benar menikmati waktumu nona malaikat jatuh." Ujar seekor mechanical bat dari kejauhan yang berada dipundak seorang pria yang mengunakan armor bermotif kalelawar vampire dengan warna hitam dan merah dengan visor hijau berbentuk kalelawar yang menyala dalam gelap, (see armor Dark Kiva) yang berjalan perlahan mendekatinya.

"Dark Kiva!?" teriak Yuma dengan rasa terkejut dan menjadi ketakutan saat melihat sosok didepannya.

Sosok yang sangat dikenal dan ditakuti ditiga dunia...

Sosok yang menjadi teror lebih dari berabad-abad saat perang besar pertama dahulu...

Sosok yang terkuat yang memiliki kekuatan yang mampu menghancurkan langit dan bumi dengan mudahnya...

Sosok yang mereka panggil sebagai Dark Kiva, sang raja kegelapan...

"Hoo, jadi dia mengenali kita? Tidak buruk juga nona. Kau sudah belajar denga baik rupanya." Puji mechanical bat yang ada dipundak Dark Kiva dengan kagum karena masih ada yang mengenal nama itu setelah ribuan tahun berlalu, sebelum akhirnya terbang didepan Kiva dengan santainya dan berkata.

"Bersyukurlah, karena kau akan langsung menerima hukuman dari sang raja." Ujar mechanincal bat itu yang tak lain adalah Kivat bat II dengan sombongnya sebelum akhirnya terbang kembali ke belt Dark Kiva.

"..." Tak mampu bicara lagi Yuma hanya bisa pucat dan berkeringat dingin karena ketakutan saat tahu dengan siapa dia berhadapan ini.

Tidak,tidak mungkin ia bisa menang dari sosok didepannya ini tak peduli apapun yang dilakukannya, dan tak peduli sekuat apapun dirinya ia hanya akan menjadi debu sejarah jika berhadapan dengan dia.

Set!

Disaat Dark Kiva mengangkat tangan kirinya kearahnya ketakutan Yuma semakin menjadi. Ia akan dimusnahkan. Itulah yang ada dipikirannya saat itu, dan ketakutannya semakin menampak diwajah malaikat jatuh Yuma, saat Dark Kiva mengerakan tangannya seakan mengusirnya. Dimana saat ia melakukannya sejumlah besar energi dari lambang Kiva yang mengikatnya itu melemparkan dirinya seakan sampah.

"Ugh!" seluruh tubuhnya terasa sangat sakit dan kesemutan karena energi dari lambang Kiva melemparkannya tadi.

"..." tak berkata apapun Dark Kiva hanya kembali mengarahkan tangan kirinya kearah Yuma dimana kali ini sekumpulan energi hitam berkumpul ditangannya yang membuat Yuma semakin ketakutan hingga ke tulang-tulangnya.

"Enyahlah..." gumam Dark Kiva yang bermaksud melepaskan energi itu kearah Yuma untuk mengakhirinya, sebelum akhirnya sebuah cahaya merah mengalihkan perhatiannya dan membuatnya berhenti. Sebuah cahaya merah yang berasal dari selebaran yang keluar dari kantung celana Issei dimana dari sana munculah seorang gadis berambut merah dengan paras cantik dan tubuh yang mampu meluluhkan hati kebanyakan pria.

"..." Dark Kiva hanya terdiam mengamati gadis itu seakan ia pernah mengenalnya disuatu tempat. Ya, tentu saja, di akademi kuoh, tak salah lagi dia adalah orang yang disebut sebagai gadis tercantik di akademi kuoh, Rias Gremory. Gadis yang selalu dibicarakan Issei dan kedua teman mesumnya itu.

'Kesempatan!' batin Yuma yang melihat kesempatan untuk melarikan diri, dan ia tak akan melewatkannya sama sekali untuk terbang melarikan diri dengan kecepatan penuh untuk pergi dan menyelamatkan hidupnya.

"..." Dark Kiva yang mengetahui akan kaburnya malaikat jatuh itu hanya terdiam dan memandang kearah terbangnya Yuma tadi. sebelum akhirnya berpencar dalam wujud ribuan kalelawar hitam yang terbang kelangit tepat sebelum gadis berambut merah yang muncul didepannya itu sempat menyadari kehadirannya.

"Hm?Apa yang terjadi disini?" gumam Rias dengan bingung saat hanya mendapati Issei tergeletak didepannya berlumuran darah. "Oh, jadi kau yang memanggilku ya?" sambung Rias sambil melihat kearah sosok Issei yang menyedihkan itu dengan senyum terlihat diwajah gadis berambut merah ini.

"Baiklah, aku akan menolongmu. Tapi sebagai gantinya hiduplah dan mengabdi kepadaku hyoudo Issei-kun." Ujar Rias sambil tersenyum dengan lingkaran sihir merah yang muncul dibawah mereka dan didepannya muncul beberapa buah bidak catur merah yang akan dia gunakan sebagai bahan ritual.

Ritual untuk menghidupkan kembali pemuda bernama hyoudo Issei sebagai seorang iblis...

Sementara itu dengan ryu...

"Kau yakin dengan ini? Menyerahkan bocah itu kepada gadis dari klan Gremory itu ?" tanya Kivat yang tengah bertenger dipundak ryu yang tengah melihat dari atap bangunan tak jauh, kearah Rias yang berada ditaman dan tengah berdiri tepat disamping Issei yang sekarat.

"Itu bukanlah sesuatu yang aku putuskan, melainkan Issei, dirinya sendiri yang harus memutuskan." Ujar ryu dengan suara pelan sebelum akhirnya berbalik dan berjalan pulang dan meninggalkan Rias yang tengah dalam proses penghidupan kembali Issei sebagai iblis.

End chapter...

Biodata :

Nama : Kurenai Ryu

Ras : fandiri(half human, half fangire)

Blood : ?

Hobby : membaca, makan manisan, bermain violin, dan terkadang membuat violin juga.

Kesukaan : violin, buku, tempat sunyi, manisan dan tempat suram.

Hate : penganggu, kerumunan orang.

Power : Dark Kiva, dan king fangire power.

Equip : - devices : Dark Kiva belt, Kivat bat II(ryu partner), Dark tatsulot(tempat penyimpanan zanvat sword), Fuestles.

- weapon : - demon beast sword garululu saber.

- demon sea gun bashaa magnum.

- demon iron hammer dogga hammer.

- demon imperial sword zanvat sword.(a.k.a strongest sword in the world zanvat) (PS: zanvat bat yang ada dipedang zanvat disini berwarna sama dengan Kivat bat II hitam dan merah.)

Kendaraan : - black machine Kiva(sama seperti machine Kiva hanya saja berwarna hitam metallic)

- Buroon buster

- Castle doran

- Shoodoran

Penampilan : Pemuda dengan berambut hitam dengan kulit pucat seperti vampire dan juga mata hitam yang seperti zombie yang tak memiliki niatan atau tujuan hidup sama sekali(ps: terkadang matanya menjadi merah seperti mata reptil disaat ia tengah marah atau menunjukan kekuatannya). Aura rendah sehingga hanya terkadang orang tidak menyadari kehadirannya. Dia selalu mengunakan pakaian tertutup serba hitam, dari jaket hoodie, celana parasut hitam, masker dan google saat diluar rumah(kecuali disekolah pakai seragam sekolah umum tapi ditiban jaket hoodie hitam). Sedangkan kalau didalam rumah, ia mengunakan kaus oblong lengan panjang putih(seperti L dari death note) dan celana jeans hitam terkadang dibarengi jaket hoodie hitam santai. Dan diacara resmi ia memakai jaket kulit hitam (sama dengan pakaian king di Kiva) dengan zanvat sword dipinggang.

Sifat : self centered, tertutup, dan tidak terlalu peduli dengan dunia luar. Tapi terkadang dia juga memiliki sisi peduli terhadap yang lain, lembut dan perasaan kasih sayang yang jarang ia tunjukan disaat biasa.

Hubungan :

- Belum ditentukan (last wofren) sebagai pengawas keamanan istana.

- Belum ditentukan (last merman) sebagai pngawas kegiatan istana.

- Belum ditentukan (last franken) sebagai penjaga kebersihan istana dan makanan.

Fangire form : belum diputuskan antara bat fangire atau lord baron =3=

Good reader leave review...

See ya ^^/