Room 07
Author :
Hidariwa
Casts :
Luhan, Oh Sehun, Byun Baekhyun, Park Chanyeol ( akan bertambah sesuai alur )
Genre :
Yaoi/Boys Love, Comedy, Fluff/Romance, Yadong (?), Mistery ( yang ini gak yakin )
Rated :
T ( akan berubah sesuai alur )
Length :
Chaptered
Pairing :
Hunhan, Chanbaek
.
.
Disclaimer :
Semua cast yang ada di FF ini milik Tuhan Y.M.E. dan orangtua mereka masing-masing. Tapi Oh Sehun milik Luhan dan Luhan milik Oh Sehun dan mereka berdua milik saya.
Semua yang ada pada FF ini berasal dari otak saya. Jadi, jika ada kesamaan itu hanya kebetulan belaka.
WARNING!
TYPO(s), YAOI, WEIRD!
ENJOY!
.
.
.
Chapter 1: How About New Apartment?
.
.
.
Tap..tap..tap..
Suara derap langkah kaki terdengar di sepanjang koridor yang dilalui oleh pria itu. Dengan santai pria itu berjalan di sepanjang koridor dengan kunci mobil yang ia mainkan dengan jari-jarinya. Sesekali ia bersiul dan membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan karena tertiup oleh angin. Ahh.. sepertinya pria itu sedang dalam mood yang baik hari ini.
Ia langkahkan kakinya memasuki ruangan dengan pintu yang sangat besar yang bertuliskan 'Lybrary'. Ahh.. ia benar-benar dalam mood membaca yang baik. Tapi tunggu, sepertinya ia memasuki ruangan ini bukan untuk membaca melainkan untuk mencari seseorang. Kepalanya selalu bergerak mengamati setiap sudut ruangan yang disebut perpustakaan ini guna menemukan seseorang yang ia cari sejak tadi.
Langkahnya terhenti di salah satu rak buku dimana orang yang ia cari sedang sibuk mengambil buku dari rak tersebut. Senyumnya mengembang, senyum yang sangat lebar atau lebih tepatnya disebut dengan senyum jahil. Dengan pelan ia langkahkan kakinya menuju orang yang tengah sibuk itu. Belum sempat ia mengejutkan orang itu dengan kedatangannya tapi orang itu sudah lebih dulu memutar badannya ke belakang dan….
BRUK!
Kedua pria itu sama-sama terkejut. Terbukti dengan kaki pria itu yang termundur beberapa langkah dengan memasang ekspresi terkejutnya sedangkan pria yang satunya lagi telah terduduk di lantai yang dingin dengan buku-buku yang berserakan di lantai dan jangan lupakan ekspresi terkejutnya yang sangat menggemaskan.
" YA! Kau mengagetkanku, Byun Baekhyun!." teriak pria yang masih dengan posisi berdirinya.
" YA! Kau yang mengagetkanku, bodoh!." teriak pria bernama Byun Baekhyun itu tak kalah nyaring sehingga membuat orang-orang di sekitar mereka menatap horror ke arah mereka.
Merasa sedang ditatapi banyak orang, pria yang masih dengan posisi berdiri segera melihat ke sekitar mereka dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal " Ah.. Maafkan kami. Silahkan lanjutkan kegiatan kalian hehehe.." ujarnya disertai tawa garing dari mulutnya. Semua orang yang menatap merekapun segera kembali pada kegiatan mereka masing-masing.
" Aish.. kau ini sungguh merepotkan Tuan Byun!." Lanjutnya sedikit berbisik sambil mengambil buku-buku yang tergeletak di lantai.
" Apa katamu?! Kau yang membuatku kaget Tuan Lu!." Ujarnya seraya berusaha berdiri ketika semua buku yang berserakan telah berada di tangannya.
" Aku tidak mengagetkanmu." Sanggahnya " Well, aku berniat mengagetkanmu tapi kau sudah berbalik duluan dan kau juga mengagetkanku!." Lanjutnya.
Baekhyun terkikih mendengar pernyataan sahabatnya itu. " Huhh.. Siapa suruh mengagetkanku?." Ujarnya ketika mereka telah duduk di bangku yang berada tak jauh dari mereka berdiri tadi. " Sekarang katakan padaku apa alasanmu tidak masuk di kelas Mrs. Hwang tadi?."
" Seperti biasa, Baek." Jawabnya diikuti sebuah sengiran. Baekhyun mendengus pelan seraya memutar bola matanya mendengar alasan yang sudah sering ia dengar dari sahabatnya itu.
" Sudah kuduga. Jadi sampai kapan kau akan bertahan terus seperti ini? Kau tau, hari ini dan hari-hari sebelumnya hanyalah hari keberuntunganmu. Mr. Choi yang sedang sakit, Mr. Im yang terlambat, Mrs. Kwon yang sedang cuti dan sekarang Mrs. Hwang yang berhalangan hadir. Kau tak mungkin mengandalkan keberuntunganmu terus-menerus, Luhan." Ujar baekhyun panjang lebar.
" Hahaha.. Kau benar Baek. Jung Ahjumma memintaku untuk mengantarnya ke pasar ketika aku hendak berangkat kuliah pagi tadi. Aku tak tega menolak permintaannya, lagipula kelas dimulai pukul 10."
" Jam berapa kau mengantar Jung Ahjumma?."
" Sekitar jam 9.40."
" What the..! Kau gila Luhan. Dari apartemenmu ke sini memakan waktu satu jam. Bagaimana bisa kau menerima permintaan Jung Ahjumma sedangkan kau sendiri sudah terlambat?!."
Luhan terkikih melihat sahabatnya yang sewot itu. " Kau tau, aku tak tega membiarkan wanita tua naik bus sendiri, lagipula aku sudah menganggap Jung Ahjumma sebagai Bibiku sendiri."
" Hanya itu?." Tanya Baekhyun menyelidik.
" Well, bukan hanya itu. Kau tau, Jung Ahjumma sering memberiku potongan harga sewa apartemenku setiap bulannya karena aku sering membantunya." Jawab Luhan dengan polosnya.
Baekhyun mendengus pelan. " Huhh.. Jadi kau akan terus seperti ini? Aku tau kau bukan orang yang memiliki keterbatasan ekonomi. Kau berasal dari keluarga yang berkecukupan Luhan. Jadi, kenapa kau masih saja mengemis potongan harga sewa?."
" Ya. Kau memang benar, Baek. Tapi aku sedang berusaha untuk lebih hemat hehehe.." Ucap Luhan sambil nyengir kuda.
" Astaga.. Aku benar-benar tak mengerti jalan pikiranmu Luhan. Bagaimana bisa kau mengorbankan pendidikanmu hanya demi sebuah kehidupanmu yang hemat itu? Bukankah kau ke Korea untuk kuliah? Jadi, apa yang menjadi tujuan awalmu tinggal di Korea? Pendidikan atau hidup hemat?." Tanya Baekhyun panjang lebar.
Luhan terlihat berpikir sejenak lalu berkata " Baiklah, sebenarnya aku telah berpikir untuk pindah dari apartemen Jung Ahjumma. Kau tau sendiri jika apartemen Jung Ahjumma cukup jauh dari sini dan aku juga sering terlambat bangun. Tapi yang menjadi masalah disini, walaupun aku tinggal di Korea sudah menginjak tahun kedua, aku belum cukup mengenal daerah di Seoul. Aku belum mengenal banyak orang."
" Kau bisa mengandalkan temanmu yang tampan ini, Luhan-ah." Ujar Baekhyun menepuk-nepuk dadanya, sedikit mendramatisir.
" Tch.. Yang benar saja? Tampan dari mananya? Kau cantik Baekhyun-ah." Ucap Luhan sambil menggoda sahabatnya.
" YA! Aku tampan Ms. Hello Kitty. Kau yang cantik." Ujar Baekhyun sambil memeletkan lidahnya pada Luhan.
" Aish.. Terserah kau saja. Jadi apa maksudmu dengan mengandalkan temanmu yang tampan ah ralat maksudku temanmu yang cantik ini?." Tanya Luhan.
" YA! Dasar! Maksudku, kenapa kau tidak bertanya padaku tentang apartemen di sini. Setidaknya aku tau lebih banyak daripada kau tentang apartemen di Seoul." Jawab Baekhyun.
" Jadi, aku harus bertanya padamu, begitu?." Ujar Luhan sambil memiringkan kepalanya.
" Aish.. Kau ini benar-benar.." Ucap Baekhyun dengan mata yang melotot dan tampang yang sedikit emosi .
Luhan terkikih melihat sahabatnya yang kini tengah tersulut emosinya " Hahaha.. Kau lucu, Baek."
" Tak ada yang lucu Luhan!." Sela Baekhyun cepat sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan mengerucutkan bibirnya.
" Baiklah, baiklah, jadi kau benar-benar ingin membantuku mencari apartemen baru? Kukira kau hanya ingin menghabiskan waktumu berpacaran dengan si tiang listrik itu." Ujar Luhan polos masih tak mengerti Baekhyun yang tengah kesal padanya.
" YA! Kau ini benar-benar menyebalkan! Jadi kau ingin kubantu atau tidak?!." Jawab Baekhyun dengan nada yang lebih tinggi, menandakan bahwa ia benar-benar kesal pada Luhan sekarang. Bagaimana tidak, ia telah menawarkan sebuah bantuan pada sahabatnya tapi ia malah dibuat kesal oleh sahabatnya yang meragukan niat baiknya itu.
" Aku bercanda, Baekhyun-ah. Baiklah aku mau." Ucap Luhan sambil tersenyum manis pada Baekhyun, berharap agar sahabatnya itu tidak mengubah pikirannya.
" Yo! Baby byun, aku mencarimu dari tadi." Ucap seseorang dengan nada seperti seorang rapper. Ia segera duduk di samping Baekhyun.
" Chanyeol baby, aku tak sempat mengirimimu pesan. Maafkan aku." Ucap Baekhyun manja, lupa akan kekesalannya pada Luhan tadi. Beruntung Luhan, Chanyeol datang tepat waktu ketika Byun Ahjumma sedang kesal padanya. Well, Luhan sering berspekulasi apakah benar Baekhyun adalah seorang namja? Tapi kenapa sifatnya seperti Ahjumma-ahjumma? Cerewet, berisik, sewot, dan mudah merajuk. Tapi itulah yang membuat Luhan senang berteman dengan Baekhyun, dengan sifat Baekhyun yang seperti itu Luhan jadi merasa ia sedang bersama Ibunya sendiri.
" Tak apa, Baby byun. Kau tau, aku sudah sangat merindukanmu." Ucap Chanyeol sambil mengelus rambut kekasihnya itu dengan sayang.
" Aku juga merindukanmu, Chanyeol baby." Ucap Baekhyun seraya melingkarkan tangannya di lengan Chanyeol dan menopang dagunya di bahu kekasihnya itu.
" Ehem.. Kalian bisa tidak untuk tidak bermesraan di depanku sehari saja?." Suara Luhan menyadarkan dua orang yang sedang berada pada dunia mereka sendiri tanpa menganggap Luhan yang masih berada di dekat mereka.
Kedua orang yang sedang dilanda asmara itu segera menolehkan kepala mereka ke kiri untuk melihat Luhan yang sepertinya terlihat iri pada mereka. " Kau iri dengan kami, Luhan? Makanya cepat cari pengganti Yifan." Ucap Baekhyun sambil menjulurkan lidahnya pada Luhan.
" Siapa yang kau katakan tadi, Baby byun?." Tanya Chanyeol penasaran.
Baekhyun mendongak ke atas untuk melihat kekasihnya yang bertanya padanya. " Wu Yifan, baby. Sunbae kita yang baru saja pindah ke Kanada." Jelas Baekhyun.
" Jadi, Luhan pernah berpacaran dengan Yifan Sunbae? Mengapa aku tak pernah tau?." Tanya Chanyeol dengan wajah terkejutnya. " Aku tak pernah berpacaran dengannya, Chanyeol-ah." Jawab Luhan " Tapi hanya saja…"
Perkataan Luhan terpotong ketika Baekhyun lebih dulu melanjutkannya. " Mengagumi dan mengharapkan Yifan Sunbae menjadi kekasihnya."
" YA! Kau membongkar rahasiaku, Baekhyun!." Luhan melotot pada Baekhyun yang hanya ditanggapi dengan juluran lidah lagi oleh Baekhyun.
" Lagipula orangnya sudah tidak disini, Luhan. Kau cepatlah cari 'idola' baru Luhan." Ucap Baekhyun menasihati Luhan.
" Pria disini bukan tipeku, kau tau." Ucap Luhan sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
" Ya..ya..ya.. Aku tau itu, Tuan Lu. Lihat saja siapa yang akan bertahan dengan tipe ideal Pria Cina dan Western itu. Kau belum lihat ketampanan Pria Korea, Luhan." Baekhyun mencibir.
" Pria Cina dan Western itu yang terbaik, Baek." Ucap Luhan tak mau kalah.
Luhan memang memiliki tipe ideal Pria Cina dan Pria Western. Ia selalu saja berdebat dengan Baekhyun tentang Pria Korea, Cina dan Western. Mereka sama-sama tak mau mengalah. Luhan menyukai Wu Yifan, Sunbae mereka yang merupakan keturunan Cina dan Kanada. Well, Baekhyun tak menyangkal ketampanan Wu Yifan, hanya saja Ia kerap kali mengatai Wu Yifan ketika sedang berargumen dengan Luhan tentang Pria mana yang lebih baik.
Baekhyun pikir Pria Korea tak seburuk apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu. Ahh.. Mungkin Luhan belum saja melihat ada banyak Pria Korea di luar sana yang sangat tampan. Bagaimana ia tau rupa Pria-pria Korea yang tampan sedangkan ia saja hanya berdiam diri di apartemen membantu Jung Ahjumma. Baekhyun merasa kasihan pada Luhan yang ditinggal 'idola'nya itu.
" Terserah kau saja." Ucap Baekhyun malas. " Oh iya, tentang apartemen, aku dan Chanyeol akan membantumu mencari apartemen baru. Kau mau kan, Chanyeol baby?."
" Apartemen baru? Baiklah, apapun untukmu, Baby byun." Ucap Chanyeol mencubit gemas pipi chubby Baekhyun.
" Ah.. Kau yang terbaik." Baekhyun memeluk erat lengan Chanyeol.
Luhan yang melihat pemandangan itupun sedikit jengkel dan bergumam. " Menjijikan." Gumamnya teramat pelan.
" Jadi, kau ingin apartemen yang seperti apa, Luhan-ah?." Tanya Chanyeol.
" Aku tak mempermasalahkan apartemen itu seperti apa. Hanya saja aku butuh apartemen yang nyaman dan dekat dengan kampus kita." Jawab Luhan yang terlihat sedang berpikir.
" Bagaimana jika Yanggu Apartment? Itu apartemen tempat aku dan Baekhyun tinggal. Hanya memakan 10 menit untuk mencapai kampus ini." Ujar Chanyeol memberi ide.
" APA?! Jadi kalian tinggal bersama?!." Ucap Luhan sewot.
" YA! Kami tidak tinggal bersama, bodoh. Kami hanya tinggal di apartemen yang sama." Baekhyun melotot pada Luhan.
" Ahh.. kupikir kalian tinggal bersama. Kurasa itu ide yang bagus, Chanyeol-ah." Luhan tersenyum manis pada Chanyeol karena telah memberikan saran yang menurutnya bagus itu.
" YA! Apa maksudmu tersenyum seperti itu, Luhan? Dengar, Chanyeol tak akan berpaling dariku!." Ucap Baekhyun penuh penekanan. Melihat tingkah kekasihnya yang menggemaskan itu, Chanyeol mengusak rambut kekasihnya dengan sayang.
" Cih.. Sudah kubilang Pria Korea bukan tipeku, Baekhyun." Luhan menatap Baekhyun sinis.
" Baiklah, jadi kau benar-benar ingin pindah ke Yanggu Apartment, Luhan-ah?." Suara Chanyeol menginterupsi kegiatan kedua Pria cantik itu.
" Kurasa itu bukan ide yang buruk, Chanyeol-ah. Bagaimana jika aku tinggal bersamamu, Baekhyun?." Ucap Luhan seperti sedang memohon pada Baekhyun.
" Tidak mau. Lagipula, aku tinggal bersama sepupuku. Mana mau ia tinggal denganmu yang selalu berantakan." Ejek Baekhyun.
" YA! Aku tidak seberantakan itu, Baekhyun!." Luhan membela dirinya. Lalu Luhan melirik Chanyeol yang berada di sebelah Baekhyun.
" Apa? Kepalamu mau kupenggal? Aku tidak akan pernah membiarkan siapapun tinggal bersama Chanyeol!." Ucap Baekhyun setelah melihat Luhan yang sedang melirik ke arah Chanyeol, seolah tau apa maksud dari lirikan Luhan itu.
" Kau menyeramkan, Baek." Ucap Luhan seperti orang ketakutan.
Chanyeol tertawa melihat tingkah kedua orang yang menurut Chanyeol lucu ini. Lagi-lagi ia mengusak surai hitam milik kekasihnya itu. " Mengapa kau tidak menyewa sendiri saja, Luhan-ah?." Kali ini Chanyeol yang bersuara.
" Aku hanya ingin mencoba hidup bersama orang lain." Ucap Luhan mencari alasan.
" Tch, kau ingin hidup hemat Tuan Lu." Ucap Baekhyun sinis terhadap Luhan.
" Hahaha.. aku bercanda." Ucap Luhan sambil mencubit pipi chubby Baekhyun.
" Sakit bodoh!." Umpat Baekhyun. " Baby byun, kau tidak boleh kasar seperti itu. Mana Baekhyunku yang manis?." Chanyeol kembali mengusak rambut Baekhyun.
" Baiklah, aku tidak akan berkata kasar lagi." Baekhyun tersenyum manis dan mencium bibir Chanyeol sekilas.
Luhan hanya memutar bola matanya malas melihat adegan lovey-dovey sepasang kekasih itu. Rasanya ia ingin cepat-cepat memiliki kekasih dan menebarkan adegan-adegan romantis bersama kekasihnya di depan umum. Tapi hey! Mana mungkin ia dapat memiliki kekasih dalam waktu singkat. Ia sekarang tinggal di Korea sedangkan tipe idealnya adalah Pria Cina dan Pria Western.
Well, ia bisa saja memiliki kekasih dalam waktu singkat hanya saja jika ia tidak tetap pada pendiriannya. Luhan memang memiliki beberapa admirer, tapi tentu saja ia tolak. Ia masih memegang teguh pada pendiriannya sejak awal. Bukan berarti Luhan menganggap semua Pria Korea itu tidak tampan, hanya saja ia belum pernah melihat Pria Korea yang menarik hatinya. Mungkin belum saatnya.
" Kau mulai nakal, Baby byun." Chanyeol menyeringai pada Baekhyun dan Baekhyun tau arti dari seringaian itu. " Dimana? Di apartemenmu atau di apartemenku?." Ujar Chanyeol sambil mengecup sekilas bibir manis kekasihnya itu.
" Bocah itu sedang sekolah. Bagaimana jika di apartemenmu saja, Baby?." Baekhyun memberi usul pada Chanyeol yang sepertinya sudah terpancing.
" Baiklah jika itu maumu, Baby byun." Ucap Chanyeol seduktif
Luhan semakin jijik dengan pemandangan itu. Ia mengutuk dirinya yang tak bisa bermesraan dengan kekasihnya. Sejujurnya, ia juga ingin melakukan hal-hal yang sering Baekhyun dan Chanyeol lakukan, tapi hanya saja ia tak tau harus melakukannya dengan siapa.
" Luhan.." Baekhyun menyadarkan Luhan dari lamunannya. " Aku pergi dulu." Baekhyun mengedipkan sebelah matanya pada Luhan. Luhan tau betul kemana mereka akan berakhir.
" Jangan lupa mengirimiku videonya, Baekhyun-ah." Luhan sedikit berteriak ketika sepasang kekasih itu telah menjauh dan hampir menghilang ketika hendak berbelok dari rak buku itu. Baekhyun dan Chanyeol yang mendengar itu hanya terkikih.
" Segeralah mencari kekasih, Luhan-ah!." Sahut Chanyeol terkikih geli melihat Luhan yang sedang cemberut. " Ya, aku tau, Park Chanyeol." Jawab Luhan.
" Hahh.. sepertinya aku harus mempertimbangkan usul mereka. Bagaimanapun, aku butuh suasana baru." Luhan berkata pada dirinya sendiri " Dan mungkin juga kekasih baru." Lanjutnya.
.
.
.
To Be Continued…
~ Author's Note ~
Hahh.. akhirnya di malam tahun baru saya ngetik ini FF.
Oh iya, Annyeong! Author baru disini! Hidariwa imnida~ panggil aja Hida.
Ini FF di tanggal 1 Januari 2015 yang merupakan FF debut saya /ceileh debut coy/
HAPPY NEW YEAR 2015! /tiup terompet bareng anak EXO/
Saya tau ini FF dikit pake banget, harap maklumlah saya belum berpengalaman hehehe..
Berhubung saya author baru, Saran dan Kritik nya sangat diterimaaaa.
Jadi, terima kasih buat yang udah sempetin buat baca FF ini.
Satu lagi, aku mau tanya nih apa perbedaan Flat sama Apartemen? Aku rada bingung.
Terakhir,
Review jusseyo~~~
