: : Balon Pecah : :
oleh Manusia
H x H milik Togashi Yoshihiro. Apabila milik saya, akan saya jadikan rambut Killua hitam putih (?).
Lirik lagu "Balonku" milik A.T. Mahmud dan merupakan lagu anak-anak. :D
K+
[warning: SONGFIC (yang bold italic itu lirik lagu), AU, OOC, tidak jelas, menyebabkan serangan jantung, gangguan mental, dan sebagainya (yang tidak akan saya sebutkan)]
Jadi, Anda memutuskan untuk membaca fic saya?
.
.
OwO
.
.
"GON!"
"KILLUA!"
Seorang pemuda berambut ubanan, maksud saya, putih, melambaikan tangan kanan kepada sahabat yang dijumpainya berada tak jauh darinya. Di tangan kirinya, terdapat lima balon beragam bentuk dengan masing-masing warna yang berbeda.
Killua, pemuda berambut putih, menyambut hangat kedatangan Gon. Killua memeluk Gon dengan lengan kanannya.
"Apa kabar, Gon?" tanya Killua berbasa-basi sambil memamerkan deretan gigi putih berkilau.
Balonku ada lima
Rupa-rupa warnanya
"Kabarku luar biasa," balas Gon dengan nada riang seraya memperhatikan balon-balon yang dipegang Killua.
"Ini balon-balonku, Gon! Beragam warna," ucap Killua yang menyadari Gon memperhatikan balonnya. Lalu, Gon ber-oh ria dan tak mengalihkan sedikit pun pandangannya dari balon-balon yang dipegang Killua.
Hijau, kuning, kelabu
Merah muda dan biru
"Warna-warni, ya! Kuning, hijau, biru, dan kelabu," tukas Gon.
Alis Killua berkerut. "Merah mudanya?"
"Merah muda?" Gon memiringkan kepalanya tanda tak mengerti.
"Pegang!" titah Killua.
Gon menuruti. Dipegangnya lima tali balon itu. Sedangkan Killua memeriksa letak balon merah mudanya.
"Ah, ini lho, Gon!"
Di saat telah menemukan balon merah muda berbentuk hati, tiba-tiba...
Hus! (efek suara: angin)
Angin menerbangkan lima balon yang dipegang Gon. Kedua pemuda itu segera mengejar balon-balon yang semakin terbang tinggi. Empat balon telah terselamatkan, namun di saat kedua telapak tangan menangkap balon hijau...
Meletus balon hijau
DOR!
"Argh, sialan! Aku memecahkan balon hijaunya!" umpat Killua melihat balon hijau yang sudah kempes.
Hatiku sangat kacau
"Killua, kau tidak apa-apa?" tanya Gon prihatin. Semua orang yang berada di sekitarnya juga menatap prihatin pada Killua. Killua terduduk di pinggir trotoar, meratapi nasib balon hijaunya.
Balonku tinggal empat
Kupegang erat-erat
Killua memegang keempat tali balon seerat mungkin, bahkan mengulung keempat tali itu pada lengan kirinya.
"Sayang sekali, Gon. Padahal aku membeli balon ini untuk Alluka. Semoga dia tidak marah balon hijaunya sudah pecah," ucapnya.
"Permintaan Alluka, ya?" Killua mengangguk. Gon terlihat berpikir sejenak.
"Kalau begitu, kau beli balon hijau lagi."
: tamat :
Rasanya udah lama nggak nulis 'ber-oh ria'. Hehehe...
Boleh di-review! Kalau ingin dibalas, bilang aja, biar saya balas review Anda! :D
Mohon maaf bila ada kesalahan! Saya memang manusia tak sempurna! ;)
