Unpredictable Love

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Warning : Gaje, OOC, typo everywhere

Rating : Kalau yang namanya story tentang pertunangan kemudian married itu pasti ada itu nya donk fufufu- (digancung). Ha… haha … Just kidding. Rate T kok … :D


Chapter 1 : Engagement

.

.

.

"Sakura… Apa yang sedang kau lakukan disana?" Panggil seorang pria paruh baya kepada putrinya yang sekarang sedang berdiri diteras rumahnya. Merasa dipanggil gadis itupun menoleh.

"Nandemonai, Otou-San." Jawabnya menggeleng kepala , ia pun tersenyum simpul. "Tou-San, tidakkah kau berpikir bunga sakura disini indah sekali?." Tanyanya kemudian, mendengar kalimat putrinya, Kizashi pun berjalan mendekat kearah gadis yang sudah kembali menatap lurus kearah pohon-pohon sakura didepannya.

"Aa, memang indah. Tapi tidak seindah dan secantik gadis yang berdiri disebelahku sekarang." Jawab pria itu. ia menyembunyikan kedua irisnya untuk dapat lebih menikmati angin yang berhembus lembut menerpa kulitnya.

Hening

Ia pun kemudian melirik ke arah putrinya. Angin lembut itu menerpa rambut soft pink sepinggang miliknya, kimono biru berhiasan bunga sakura itu pun terlihat sangat cocok membalut kulit putihnya. Obi berwarna coklat muda dengan bordiran kupu-kupu berukuran sedang bertengger indah di samping. Namun, wajah yang terlukis tidak seperti dengan keadaannya sekarang. Gadis itu tampak sedih, ia tertunduk.

"Tou-San…," panggil gadis itu. Kizashi diam untuk mendengar kalimat lanjutan putrinya.

"Tou-San…,"panggil putrinya lagi. Kizashi pun masih tetap diam tidak bergeming. Gadis disampingnya semakin menundukkan kepalanya.

"Tou-San_," kali ini gadis itu menggantung kalimatnya, ia menghirup napasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya. " bagaimana kalau pertunangan ini dibatalkan. Ayah tau, aku masih mengharapkannya." Lanjutnya kemudian. Saat itu juga Kizashipun membelalakkan matanya.

"apa yang kau bicarakan sayang? Saat ini kita disini untuk menemui laki-laki yang akan menjadi pasanganmu kelak, Suamimu. Kalau berhenti disini kau tidak hanya akan mempermalukan kita ta_"

"Aku tau ayah… aku tau…" kalimat gadis itu memotong perkataan pria paruh baya didepannya, liquid bening pun turun perlahan dari ujung mata menuju pipi putihnya.

Antara shock dan sedih terpampang diwajah ayahnya sekarang.

"padahal kau sudah menyetujuinya. Sekarang kau berubah pikiran? Apa reaksi ibumu nanti jikalau ia tau hal ini? apalagi mendengar kalau kau masih menunggu si brengsek itu." Ucapnya lirih. Ia mengepalkan kedua tangannnya, kemudian kembali membuka mulut. " tidak ada penolakkan! Dan pertunangan ini akan tetap berjalan sampai kalian menikah nanti."


Chap 2 next ^0^