My Wife?

Disclaimer: Masashi Kishimoto

RATE : T – M (Just Lime Or More)

Genre: Romance

Hai-hai kita ketemu lagi, aku akan membawakan fic baru... disaat fic yang lain belum rampung eh malah bikin new strory hehehehe #plak... Gomen...

Fic ini terinspirasi dari komik yang lumayan lama sih tahun 2005-2006 akan saya beritahu judulnya jika fic ini sudah tamat. Oke?

Sumarry : Sasuke seorang bocah laki-laki berumur 12 tapi sudah mempunyai calon istri yang tidak lain adalah sepupu yang tidak pernah ia temui./ "Aku Hyuuga Hinata calon istrimu"/ "Kau tahu sendirikan kalau Sasuke masih anak-anak"/ "Sasuke masih belum bisa bikin anak ya?"/

DON'T LIKE, DON'T READ!

REMEMBER! DON'T LIKE, DON'T READ!

Jalan Konoha

Seorah bocah laki-laki berambut biru donker dengan style rambut mencuat kebelakang seperti 'bebek' bernama Uchiha Sasuke sedang berlari di pinggir trotoar sepulang sekolah. Nampak butiran-butiran keringat keluar dari pori-pori kulitnya membasahi wajahnya yang tampan untuk ukuran seorang bocah berumur 12 tahun.

'Aku tidak sabar lagi untuk makan sup tomat buatan ibu?' batin Sasuke dalam hati yang masih berlari kencang untuk pulang kerumah. Sasuke rela tidak ikut bersama Naruto dan Sakura pergi ke game center karena Sasuke tidak sabar ingin memakan sup tomat buatan ibunda tercintanya, Uchiha Mikoto.

"Aku pulang," Akhirnya setelah berlari selama 15 menit Sasuke sampai di rumahnya. Sasuke segera melepaskan sepatunya dan meletakannya di rak sepatu.

"Selamat datang," Suara wanita yang diketahui adalah ibu Sasuke telah menyambut kepulangan Sasuke dari sekolah. Sasuke segera berlari menuju dapur tempat ibunya sedang memasak makan siang untuknya.

"Ibu apa sudah matang?"

"sebentar lagi, kau ganti baju dulu nanti kalau sudah matang ibu panggil," Mikoto menjawab pertanyaan Sasuke sambil tersenyum lembut menatap putra bungsunya yang terlihat tidak sabar menunggu sup 'tomat' kesukaannya matang.

"Hm."

Sasuke menuruti perkataan ibunya, dia berjalan menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua. Tasnya di letakkan di atas meja belajar. Sasuke berjalan ke lemari pakaiannya memilih baju rumah yang cocok dan segera masuk ke kamar mandi pribadinya untuk berganti pakaian dari seragam sekolah ke baju rumah.

"Sasuke supnya sudah matang," teriakan Mikoto telah membuat Sasuke terburu-buru menyelesaikan acara ganti bajunya di kamar mandi. Oh, rupanya bungsu uchiha ini benar-benar tidak sabar ingin segera makan sup 'tomatnya'. Sasuke keluar dari kamar mandi berlari menuju pintu kamarnya dan berlari lari menuju ruang makan di lantai bawah.

DRAP..DRAP..

Suara langkah kaki yang berasal dari tangga mengalihkan perhatian Mikoto yang sedang menyiapkan piring. Mikoto melihat putranya berlari turun dari tangga.

"Sasuke kau sudah kelas 5 kenapa masih suka berlari-lari di rumah?"

"Aku ingin segera makan sup tomatnya bu."

"Tapi kan tidak usah berlari-lari begitu."

"Hn."

"Hah, kenapa semua laki-laki dikeluarga ini selalu menjawab dengan kata-kata tak jelas seperti itu? Kami-sama apa dosa hamba sehingga hamba terjebak diantara laki-laki dirumah ini dan bla..bla..bla..."

Sasuke kelihatannya tidak lagi memperdulikan ocehan ibunya karena dia telah asik sendiri menyantap makanannya sambil melihat ibunya yang masih mengoceh dan mendramatisir keadaan di rumah setiap hari. Hah, Sasuke sudah terbiasa melihat tingkat ibunya yang kadang seperti anak kecil melebihi dirinya yang sebenarnya anak kecil di rumah Uchiha.

XXXXX

SKIP TIME

Ruang Keluarga Uchiha.

Pukul 8 malam.

Saat ini di ruang keluarga telah berkumpul lengkap semua anggota keluarga uchiha. Ada ayah, ibu dan kedua putra mereka. Memang sudah menjadi aturan umum di keluarga Uchiha untuk berkumpul di ruang keluarga setelah acara makan malam. Ini ditujukan agar keluarga tetap harmonis dapat membagi kasih sayang sesama keluarga.

"Oh ya, tadi ada surat datang ditujukan untukmu Suamiku," Uchiha Fugaku selaku kepala keluarga di keluarga Uchiha dan sekaligus suami dari Uchiha Mikoto mengerutkan alisnya sedikit mendengar ucapan Istrinya.

"Surat? Dari Siapa?" Tanya Fugaku memberikan tatapan bertanya pada Istrinya yang berada disampingnya.

"Entahlah, tapi aku sempat melihat alamatnya dari pulau seberang konoha," jawab Mikoto memasang tampang berfikir mengingat ingat dari mana surat itu berasal.

"Bentar aku ambil dulu."

Mikoto berdiri dari tempat duduknya yang nyaman di samping suaminya berjalan menuju rak surat yang ada di seberang ruang keluarga. Tak lama kemudian Mikoto kembali membawa sepucuk surat yang berada di tangannya. "Bacakan ya," Wanita itu menyerahkan surat yang dibawanya tadi pada suaminya dan ia kembali duduk di sebelah suaminya.

Fugaku segera membuka surat yang diserahkan istrinya.

To : Anakku Uchiha Fugaku

From : Your Daddy, Uchiha Madara

Apa kau masih ingat dengan ayahmu ini? Maaf kalau aku menghilang selama tiga puluh tahun lamanya. Sebenarnya bukan mauku untuk menghilang, dulu aku pergi memancing di laut konoha tapi karena ada badai jadinya aku terbawa arus dan hanyut dilaut untunglah aku di tolong oleh seorang gadis penghuni pulau tak dikenal di utara konoha. Akhirnya ayah menikah dengannya. Ayah juga bikin anak yang banyak disini tenang saja. Aku juga tahu kalau mempunyai 2 cucu darimu. Dari mana ayah mengetahuinya itu rahasia ya. Oh ya, jangan menjemput ayah karena ayah sudah bahagia di pulau ini. Aku akan mengirimkan kejutan kalian sekeluarga.

Salam Hangat dari Your Daddy,

Uchiha Madara.

Semua keluarga Uchiha yang berada di ruangan tersebut hanya dapat terbengong diam mendengar ucapan Fugaku yang membacakan surat dari Uchiha Madara, ayah Fugaku dan kakek dari Uchiha Itachi dan Uchiha Sasuke.

"Itu dari kakek ya yah?" pertanyaan dari Sasuke memecah aksi terbengong keluarga itu. Fugaku berdehem pelan demi mengembalikan sifat wibawanya yang sempat hilang karena membaca surat dari ayahnya.

"Hn."

"Apa sebaiknya kita menjemput ayah suamiku?"

"Tak perlu, ayah kan bilang jangan menjemput ya sudah."

"Kenapa firasatku tidak enak untuk besok?" kali ini yang mengeluarkan suara adalah Itachi. Ketiga kepala yang sebelumnya berdiskusi langsung menoleh ke arah Itachi. Biasanya firasat Itachi selalu benar dan tepat dalam keluarga mereka.

"Semoga firasatmu salah kali ini Itachi," Ucapan Mikoto tadi di sertai oleh anggukan kepala dari Fugaku dan Sasuke. Mereka berdua berharap firasat tak enak Itachi salah, karena Fugaku dan Sasuke juga merasa firasat yang tidak enak.

XXXXX

Di Sebuah Pulau Tak Di kenal.

"Apa barang bawaanmu sudah lengkap semuanya Hinata?"

"Iya kakek."

"Kakek akan merasa kesepian ditinggal olehmu, cucu kesayanganku," Madara menepuk bahu cucunya pelan.

"Tenang saja kakek aku akan kirim surat."

"Hinata ayo kita berangkat sebelum cuaca kembali buruk," sang kapten pesawat sudah meneriaki Hinata agar segera naik ke pesawat untuk berangkat ke tokyo. Hinata memeluk kakeknya untuk yang terakhir kalinya dan mencium pipi kiri kakeknya.

Hinata segera berjalan mendekati pesawat," Kalau suamimu brengsek tinggalkan saja dan kembalilah kemari, Paham?"

"Iya kakek." Hinata menoleh ke arah kakeknya dan tersenyum lembut. Dia mulai masuk ke pesawat dan untuk yang terakhir kalinya dia melambaikan tangannya ke arah keluarganya. Kakek, ayahnya dan Kakak laki-lakinya.

"Aku berangkat," Madara, ayah serta Kakak laki-laki Hinata membalas lambaian tangan Hinata dan berteriak," Selamat jalan."

BRUUUUUUUUUM

Pesawat yang di tumpangi Hinata kini telah lepas landas untuk terbang mengantarkan Hinata ke tokyo, ketempat calon suaminya berada.

Beberapa hari kemudian.

Sasuke, Naruto dan Sakura ketiga sahabat ini sedang berjalan sambil ngobrol. Mereka akan menuju rumah Sasuke untuk bermain game di rumah Sasuke. Disaat Naruto dan Sakura sedang asik mengobrol tanpa sengaja Sasuke melihat seorang gadis berada di depan rumahnya.

"Lho? Di depan rumahku ada tamu?" Gadis yang dilihat Sasuke mempunyai ciri-ciri rambut panjang lurus sepunggung berwarna ungu sedang membaca papan nama yang tertempel di tembok rumah Sasuke yang bertuliskan Uchiha.

Sang gadis yang tadi diamati oleh Sasuke menoleh ke arah kiri tempat Sasuke dan teman-temannya berada.

"Halooo, apa benar ini rumahnya Uchiha Sasuke?"

"Be-benar," Jawab Sasuke gagap, kenapa dia gagap? Karena saat sang gadis itu menoleh ke arah kiri yaitu kearah Sasuke berada tanpa sengaja pandangan mereka bertemu onyx bertemu lavender. Degub jantung Sasuke berdetak kencang saat melihat mata lavender bening di depannya. Apa ini yang di namakan cinta pada pandangan pertama? Tapi hey, Sasuke kan baru berusia 12 tahun apa mungkin sudah jatuh cinta? Lagi pula apa benar Sasuke jatuh cinta pada gadis yang berada di depannya saat ini yang dilihat dari fisiknya terlihat tua sekitar 2-3 tahun dari Sasuke.

"Dia mencarimu tuh Teme," Naruto tersenyum lima jari ke arah gadis asing tersebut yang di balas dengan senyuman juga.

"Dia siapa, Sasuke-kun?"

"Sepertinya orang asing Sakura."

"Eh? Untuk apa gadis asing seperti dia mencarimu teme?"

"Aku juga tak tahu Dobe!" Sasuke membentak keras ke Naruto dengan muka merah merona. Ups, apa tadi author bilang merah merona? Oh ternyata Sasuke malu.

"Aku Uchiha Sasuke ada perlu apa?" Sasuke menolehkan perhatiannya kembali dengan gaya cool nya pada gadis asing yang telah mereka bertiga abaikan.

"Namaku Hyuuga Hinata! Aku datang untuk menjadi Istrimu," Ujar Hinata menunjuk dirinya sendiri dan mengeluarkan senyuman termanis pada Sasuke.

Sasuke yang belum begitu sadar dengan ucapannya Hinata hanya menggaruk kepala," Oh gitu ya." Namun setelah di cerna oleh otak jenius Sasuke emm, Istri..Istri..Istr...i akhirnya Sasuke dapat mencerna apa yang Hinata ucapkan tadi.

"APAAAAAAAAAAA!?"

TBC/ DELETE?