Ahjussi , Mianhee.

3 Tahun berlalu sejak aku pergi meninggalkan tanah kelahiran ku korea. Dan disini lah aku sekarang menapakkan kaki di tengah kesibukan bandara Incheon yang tidak akan pernah padam oleh kesibukan.

Aku melangkah kan kaki dengan berat menuju setapak pada kenangan masa lalu yang seharusnya sudah aku lupakan, tapi nyatanya itu masih ada dan masih melekat pada ingatan ku.

Aku tersenyum manis ketika mendapati seseorang yang telah menunggu ku di pintu kedatangan.

" Baekhyun. " orang itu melambaikan tangannya menyapa ku dengan kerutan di dahi menahan bobot Tubuhnya.

Aku menatapnya takjub bagaimana bisa dalam keadaan hamil besar dia masih memaksakan diri untuk menjemput ku.

" seharusnya bibi tidak usah menjemput, bibi pasti sangat letih." aku menyapanya dalam pelukan hangat yang begitu ku rindukan.

Dia mengerucutkan bibirnya marah,tidak pernah berubah sama sekali tetap saja terlihat cantik dan imut.

" paman mu sangat sibuk, bibi merindukan mu." ungkapnya dengan penuh keceriaan.

'tentu saja kau sibuk menghindari ku'.

E)(O

Flashback 3 Tahun Lalu

"bagaimana bisa kau melakukan ini pada ku." Chanyeol membanting apa saja yang ada di sekitarnya untuk melampiaskan amarahnya.

Aku tahu ini sangat sulit untuk kami jalani, tapi ini adalah satu2nya jalan keluar yang baik.

"maafkan aku Ahjussi, kau tahu impian ku adalah menjadi disainer terkenal." tentu saja aku tidak ingin melewatkan kesempatan emas ini untuk melanjutkan pendidikan di paris. Tapi sebenarnya itu hanya sebagian dari alasan agar aku pergi meninggalkannya.

" lagi pula, bukan kah sebentar lagi kau akan segera menikah." ucapan ku begitu lirih entah chanyeol akan mendengar atau tidak aku bahkan tidak perduli. Aku harus segera pergi aku tidak akan pernah sudi melihatnya berjalan di atas altar bersama wanita lain.

Chanyeol mengusap wajahnya kasar, dia begitu frustasi saat kakak chanyeol Park Yoona ibu dari Baekhyun meminta nya untuk segera menikah dengan wanita yang sudah mereka pilihkan.

" tidak bisa kah kau menunggu sebentar saja , aku akan jelaskan tentang hubungan kita pada Orang tua ku dan orang tua mu. " dia berusaha meyakinkan ku.

Aku menggelengkan kepala ku, dia tidak boleh melakukan itu. Semua orang pasti akan membenci mereka berdua tidak seharusnya paman dan keponakan saling mencintai.

" Ahjussi jangan gila, semua orang akan membenci kita semua orang akan mengucilkan kita Ahjussi . " aku marah padanya apa dia tidak memikirkan bagaimana tanggapan orang-orang sekitar.

Aku beranjak dr kursi dan menghampirinya , memberikan padanya pelukan hangat ku yang terakhir.

menangkup kedua pipinya dan mengecup bibir tebalnya yang begitu membuat ku candu. Melumat kedua bibir itu dengan penuh rasa rindu dan berfikir bahwa bibir ini tidak akan menjadi miliknya lagi. Ternyata benar kata orang cinta pertama tidak akan pernah berhasil.

'maafkan aku Ahjussi, aku mencintai mu'

E)(O

seminggu berlalu sejak kedatangan ku ke korea dan seminggu itu pula paman chanyeol berusaha untuk menghindari ku. Jika pagi menjelang dia akan pergi tanpa terlihat , saat malam datang dia akan pulang ketika aku sudah terlelap.

Jika bertanya jujur dalam hati aku begitu merindukannya , semua sentuhan dan pelukkan nya. Tapi aku bukan seseorang yang berhak untuk tubuhnya lagi ataupun mungkin juga hatinya. Setidaknya aku tidak akan menyakiti bibi Seulgi yang begitu tulus menyayangi ku.

" Ahjussi menghindari ku." aku memberanikan diri datang ke kantornya saat aku benar-benar tidak tahan lagi.

" kenapa aku harus menghindari mu." ucapnya begitu datar dan juga sangat dingin. kini tidak ada lagi paman yang berbicara manis pada ku atau akan merayu ku jika aku sedang merajuk.

Author PoV

Jika berbicara tentang rindu pria ini adalah yang paling banyak memendamnya. Begitu rindu pada sosok wanita mungil di hadapannya siapa lagi jika bukan keponakan nya sendiri.

Tapi entah mengapa yang tersampaikan oleh mulutnya hanya kalimat yang pasti begitu menyakitkan. Tentu saja chanyeol begitu marah saat wanita di hadapanya ini memutuskan untuk pergi dan berhenti berjuang dengan hubungan ini. tapi dia juga tidak punya jawaban lain saat akibat kejujurannya kelak menyakiti banyak pihak.

Mungkin Sebulan sudah cukup bagi baekhyun untuk melepaskan rindu pada orang tua , kakak , bibi dan termasuk paman nya. Baekhyun memutuskan untuk kembali lagi ke paris. Ada banyak pekerjaan yang sudah dia tinggalkan.

Ketika sudah banyak orang akan melepaskan kepergiannya tapi Baekhyun tidak melihat satu orang lagi untuk yg terakhir. Baekhyun mengedarkan pandangannya kepenjuru bandara.

saat netra matanya bertemu pada satu iris mata yang menatapnya sendu. Baekhyun hanya memberikan senyuman tipis melangkahkan kaki dengan tenang meninggalkan untuk kedua kalinya cinta pertamanya.

Ijinkan aku pergi dulu

yang berubah hanya tak lagi ku milik mu

Pamit - Tulus