Cast : Jung Hwa In, Jung Jin young B1A4
Support cast : Jo Kwang min
Author : J.H.I a.k.a Nurul Disandi A
*Hwa In POV
Di dalam kamar ini, aku menangis tanpa henti. Mengerang keras tanpa memperdulikan apa yang ada disekitarku. Aku menyusupkan kepalaku kedalam selimutku. Sudah malam. Tapi mata ini tak bisa terpejam. Aku, aku mencoba memejamkan mataku. Tapi yang ada air mataku menetes perlahan.
Entah karena apa. Perlahan aku membuka selimutu kemudian menatap layar smartphoneku sejenak. Aku lihat foto namja itu terpampang jelas menjadi wallpaper smartphoneku. Aku semakin berteriak histeris dan melemparkan benda itu kesembarang arah. Tak peduli apakah itu barang mahal ataukah tidak. Yang ada aku hanya benci sekarang. Benar2 benci dan kecewa.
~Flashback kampus ~
"Jin young ah ... "seorang namja jangkung memanggilnya dengan terengah2. Sementara itu aku refleks menghentikan langkahku.
"Wae Kwang Min ah ? "
"Kau sibuk ? Aku ada latihan basket hari ini. Apa kau mau ikut ?"
"Ah, aku ? Kenapa mengajakku ?"
"Ini khusus loh. Bukankah kau bilang kau menyukainya ?"
Deg. Seketika saja hatiku seolah tertancap ribuan paku mendengarnya.
"Siapa ?"
"Ji ryeon. Yeoja manis itu. Dia akan datang hari ini. Bukankah kau sudah lama menyukainya ?"
"Eh ? Bagaimana bisa ? Apa hubungannya dg pertandinganmu ?"
"Tentu saja. Dia kan sahabatku. Jika kau mau aku bisa membantu."
"Kau ini. Bantulah jika memang kau bisa membantu. Ji ryeon. Dia benar2 gadis tomboy yg mempesona."
"Eh ? ngomong2 dari dulu seleramu tak pernah berubah. Apa kau tak mu mencoba merubah kriteriamu itu ? Bukankah gadis yang manja itu juga akan menyenangkan ?"
"Tidak tuan jo. Gadis manja itu tidak mandiri. Dia selalu menyusahkan. Apa untungya memiliki gadis yang seperti itu. Aku benci gadis manja. Lagi pula. Jika ada gadis seperti itu yang mencintaiku aku akan menolaknya secara langsung."
"Eh ? Kau sungguh sungguh ?"
"Tentu saja aku sungguh2."
"Aku mulai khawatir. Apa sebegitu bencikah kau pada gadis manja ?"
"Tentu saja. Bagaimana tidak. Gadis manja itu selalu melebih2kan hal yang sangat sepele. Bahkan terkadang hanya luka sedikit saja dia akan menangis dan mulai bertingkah memalukan."
"Ah... kau memang tidak berubah. Jja, aku pergi dulu jin young ah."
~flashback off~
Penolakan itu. Tidakkah itu penolakan yg secara tidak langsung dia berika padaku ? Aku mendengarnya. Bahkan kata2 pedas itu sangat aku dengar. Aku memang bukan tipenya. Aku memang masuk kriterianya. Tapi kriteria untuk yg dibencinya. Bukan yang dicintainya.
Aku kembali menenggelamkan wajahku dalam selimut. Aku mengucapkan kata itu berkali2.
Aku membencinya. Sangat membencinya.
Sedikit frustasi aku meraih catatan kecil dan pulpen yang entah sejak kapan aku sembunyikan di belakang bantalku. Sejujurnya ini kebiasaan lamaku.
"Aku memutuskan untuk menghapuskan perasaanku. Aku cukup terluka membaca bahwa kau tak membalasku. Ini terlalu menyiksaku. Tanpa kau yang meminta. Aku akan menghapuskan perasaanku. Atau bahkan keberadaanmu dihadapanku."
Aku menulis kalimat itu sambil mengeluarkan air mataku. Menghadapi kenyataan pahit yang harus aku hadapi. Aku memang tak seharusnya menyerah. Tapi bagaimanapun dia membeciku dg sangat.
Tanpa kusadari butiran ini mengalir semakin deras seiring meningginya malam. Bukannya aku tertidur. Aku hanya menangis menangis dan menangis.
# End
*mian, gaje saya lagi kumat. Harap dimaklumi saja ne. dan maaf bagi yang sudah baca di status. Aku hanya ingin menyimpannya saja. gomapta
