FIND YOUR ANOTHER LOVE
Hahh, panas dingin dan sebagainya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan suasana hati dan pikirannya saat ini. Pohon dipinggiran jalan yang tepat berada di tepi taman itulah yang saat ini berhasil untuk menyejukkan pikiran dan perasaannya, setidaknya masih ada tempat untuk berteduh saat ini, karena hanya kesejukan dan kedamaian yang dia inginkan saat ini, meskipun pada kenyataannya suasana ramai orang-orang yang sedang berlalu lalang disekitarnya tidak dapat dihindari. Seolah-olah mati rasa, orang itu hanya diam sambil terus mengadahkan wajahnya menatap langit yang tiba-tiba menjadi mendung, padahal tadi masih sangat cerah. Seolah tuli, dia tidak menghiraukan sama sekali teriakan-teriakan yang saling bersautan dari sebrang tempat dia sedang duduk sekarang, dan seolah-olah buta dia tidak sedikitpun melirik setiap orang yang melihatnya dengan berbagai ekspresi didepannya.
"Kenapa?" dan hanya gumaman lirih itulah yang sudah dia ucapkan berkali-kali hari ini, dan mungkin hanya suaranya sendiri yang dapat dia dengar saat ini.
Sekelebat bayangan dan kenangan yang selalu menghantuinya terlintas lagi dalam benak dan pikirannya saat ini, seakan-akan menyeruak menyerang seluruh kerja otak dan hatinya, membunuh semua sel saraf yang melekat pada tubuhnya sendiri. Sudah berkali-kali pula dia mencoba memejamkan matanya di bawah pohon itu, tanpa memperdulikan kilatan petir yang sudah menggantikan terangnya lampu untuk menerangi jalanan setapak di taman.
"Aku tidak bisa, kau pergilah. Aku bukan apa-apa kan?" gadis itu masih berdiri mematung didepannya, dengan seulas senyum manis yang sangat tipis, tapi matanya menunjukkan kilatan kemarahan yang sangat luar biasa padanya.
"Apanya yang tidak bisa? Jangan berbicara yang aneh-aneh" dan dia terus memberikan tatapan memohonnya, meskipun tidak dapat dipungkiri matanya juga menunjukkan kilatan kemaran yang sama seperti gadis itu.
"Lupakan saja, lakukan semuanya. Aku permisi"
"Apa maksud mu hah? Lupakan? Setelah sekian lama ini? Dan apa maksud kata permisi mu itu?" cercanya dengan nada bicara yang ketara sekali sedang menunjukkan kemarahan
"Aku tidak bisa, aku tidak bisa lagi"
"Aku bilang permisi, karena aku yakin kau tidak akan membiarkan aku pergi ketika aku bilang aku akan pergi" dan setelah itu, hanya ada langkah kaki yang pergi menjauh dan bersamaan dengan langkah kaki itu ada sebuah suara yang menyahut perdebatan dua orang itu tadi.
"Pergilah, dia milik ku"
Jangankan untuk menengok dan melihat wajah orang yang sudah mengambil miliknya, dia bahkan tidak mampu berhenti hanya untuk mendengarkan kelanjutan kata yang mereka ucapakan untuknya.
Dia sudah tidak peduli, meskipun pada hatinya seolah-olah menjerit untuk segera menyeret orang itu. Hatinya sakit, tidak, bahkan tubuhnya lebih sakit lagi, jantungnya berpacu gila-gilaan manakala darah yang merembas melewati baju putihnya. Pandangannya sudah memburam, bukan karena air matanya lagi, tapi benar-benar memburam karena tubuhnya sudah tidak tahan menahan sakit yang bertubi-tubi menyerangnya.
Gadis itu, dia hanya mampu berdiri mematung menyaksikan semua yang sudah terjadi padanya dan juga pada sosok yang sekarang ini sudah dibawa melaju jauh oleh mobil pengendara lain yang kebetulan lewat didepan orang itu.
Dia gila, dan dia benar-benar gila, apa yang dia lakukan sudah sangat jauh, bahkan rengkuhan lengan seseorang yang sudah berada di belakangnya ini tidak ada rasanya sama sekali, dia limbung dan benar-benar berasa limbung. Dia butuh sandaran, tapi dia melihat dengan mata kepalanya sendiri tiang yang selama ini mampu menyandar tubuh lemahnya sudah limbung tersapukan noda merah berbau anyir disebrang sana. Matanya membola, seakan-akan keluar, tapi dia tersenyum dan berbalik
"Itu yang seharusnya dia rasakan" gumamnya sambil mengiringi langkah pertama dia beranjak dari tempat menyedihkan itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Note:
I don't know...
Aku tidak tahu ini apa, tapi sebenarnya ini udah lama aku bikin. Aku tahu ini membingungkan, tapi saat ini aku beneran lagi sedih dan stuck banget buat ngapain aja.
Maaf belum bisa update ff ku, aku mohon maaf banget. Aku lagi sibuk mikir naskah buat film, ditambah lagi naskah buat drama. Dan kalian tahu? Setelah aku pusing mikir, naskah filmya diganti gitu aja. Jujur, aku tertekan banget waktu di kelas.
So, dengan postingan ini aku mau minta maaf karena belum bisa update. Dan aku janji, aku bakal usaha update secepatnya.
Maafkan aku malah jadi curcol gini ya, makasih yang mau baca.
And, give me your review please!
Love you guys :-) :-) :-)
Ini oneshoot, tapi nunggu pendapat kalian. Kalau ada yang mau lanjut, aku usahakan. Dan berikan suara, mau siapa castnya.
Tq:-)
